http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, March 29, 2014

Kasus Satinah, Pemerintah Tak Sudi Jadi Komoditas


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan pemerintah tak mau menjadi obyek permainan penuntutan diyat atau denda darah yang selama ini dijatuhkan kepada tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
Meski tak mengetahui secara detail, Agung menilai ada kemungkinan sejumlah pihak yang mendorong keluarga korban untuk mematok tinggi besaran diyat kepada TKI yang terancam hukuman mati. "Kami juga tak sudi masalah ini jadi komoditas," kata Agung di kantornya, Jumat, 28 Maret 2014. (Baca: Anak Satinah Gagal Bertemu SBY di Jakarta).
Pernyataan itu dia sampaikan terkait dengan penanganan upaya pembebasan Satinah binti Jumadi Ahmad yang batas waktu pembayaran diyat-nya pada 3 April mendatang. Agung menyatakan pemerintah terus berupaya memenuhi besaran diyat 7 juta riyal atau Rp 21 miliar. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat jumlahnya cukup."
Pemerintah dikabarkan telah mengumpulkan 4 juta riyal atau setara dengan Rp 12 miliar yang berasal dari anggaran Kementerian Luar Negeri sebanyak 3 juta riyal, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) sebanyak 500 ribu riyal, dan sumbangan warga Arab Saudi sebanyak 500 ribu riyal. (Baca: Jokowi Ikut Saweran untuk Satinah).
Pembayaran diyat, menurut Agung, memang cenderung menjadi komoditas karena harus dipenuhi dengan pelbagai cara oleh pemerintah. Meski menilai hal ini tak wajar, ia mengklaim pemerintah tetap berkomitmen tak membiarkan warganya dihukum mati di negara lain. (Baca: Satinah Mengaku Pasrah Jalani Hukuman Pancung).
Menurut Agung, pemerintah telah menggelar diplomasi bahkan pembicaraan pribadi dengan Raja Arab Saudi Abdullah. Dalam diplomasi tersebut, Abdullah diklaim telah setuju atas pencabutan hukuman mati pada Satinah, tapi tak dapat berbuat banyak karena keputusan berada di keluarga korban. (Baca: Isi Surat Satinah: Minta Doa).
Satinah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Al Gaseem, Arab Saudi. Ia mendapat vonis qisas atau hukuman pancung dari pengadilan Arab Saudi pada 13 September 2011. Satinah dihukum atas pembunuhan dan pencurian barang milik majikannya, Nura Al Garib, pada 2007.
Sumber https://id.berita.yahoo.com/kasus-satinah-pemerintah-tak-sudi-jadi-komoditas-061558315.html

Hasyim Muzadi Minta Pemerintah Bayar Diyat Satinah


TEMPO.CO, Banyuwangi -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Muzadi meminta pemerintah segera membayarkan diyat untuk membebaskan Satinah binti Jumadi Ahmad dari hukuman pancung di Arab Saudi. "APBN mampu membayar itu (diyat)," kata dia di Banyuwangi, Jumat 28 Maret 2014.
Menurut Hasyim, pemerintah seharusnya memiliki dana darurat untuk membebaskan TKI-TKI yang terkena hukuman pancung di luar negeri. Sebab, bila tidak, kasus pemancungan itu mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional.
Pemerintah, kata Hasyim, selayaknya bertanggungjawab penuh terhadap permasalahan TKI di luar negeri. Sebab 60 persen persoalan yang menimpa TKI justru berasal dari dalam negeri sendiri. "Kan banyak TKI yang berangkat tanpa dokumen lengkap. Ini kesalahan Indonesia," kata dia.
Oleh karena itu, menurut Hasyim, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang berpihak pada TKI. Berikutnya, penataan perekrutan TKI harus segera dilakukaan mulai dengan memberikan pembekalan hingga pendampingan keberangkatan. Setelah persoalan di dalam negeri tuntas, Indonesia bisa memperbaiki kontrak dengan negara lain yang mempekerjakan TKI.
Satinah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Al Gaseem, Arab Saudi. Ia mendapat vonis qisas dari Pengadilan Arab Saudi pada 13 September 2011.
Satinah dihukum atas pembunuhan dan pencurian barang majikannya, Nurah Al Garib, pada 2007. Ia dapat menghindar dari hukuman pancung jika mampu membayar diyat sebesar 7 juta riyal atau Rp 21 miliar. Pemerintah sendiri hingga kini baru mengumpulkan dana 4 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Sumber https://id.berita.yahoo.com/hasyim-muzadi-minta-pemerintah-bayar-diyat-satinah-130146480.html

Dua Staf KJRI Jeddah Meninggal karena Kecelakaan

Jakarta (Antara) - Dua staf Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas, demikian dinyatakan dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara, Sabtu.
"Telah terjadi musibah kecelakaan tunggal lalu lintas yang menimpa Tim Pelayanan Terpadu (Yandu) KJRI Jeddah yang menyebabkan 2 (dua) orang staf meninggal," ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah, Syarif Shahabudin.
Menurut Syarif, salah seorang staf juga mengalami luka serius dan dalam kondisi kritis. Saat ini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit al-Nasir di wilayah Abha, sekitar 650 km selatan Jeddah.
Syarif menjelaskan, sesuai jadwal kegiatan, tim Pelayanan Terpadu KJRI Jeddah yang terdiri dari 7 staf KJRI, termasuk pengemudi, direncanakan melakukan program rutin berupa pelayanan terpadu kekonsuleran, keimigrasian dan ketenagakerjaan di Kota Najran.
Ikut juga seorang guru Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Suranianto Partosentono, sebagai petugas drop-box Pemilu yang akan melaksanakan tugas dalam rangka Pileg 2014 di wilayah tersebut.
Tim berangkat dari Jeddah dengan menggunakan kendaraan dinas CC 10, jenis GMC Tahun 2010 pada Kamis (27/3) malam, pukul 21:00 Waktu Arab Saudi (WAS). Setelah menempuh perjalanan sekitar 650 km dari Jeddah, pada ruas jalan menuju kota Najran, pukul 05:00 dini hari WAS terjadi kecelakaan tunggal karena kendaraan mengalami pecah ban, kemudian terguling beberapa kali.
"5 Staf lainnya selamat namun mengalami luka memar," lanjutnya.
Dua orang meninggal bernama Matori Abdusyahid warga Cilacap, Jateng dan Suranianto Partosentono warga Gunung Kidul, Yogyakarta. Sedangkan satu staf yang kritis adalah Muzafar Sahidu. Korban-korban lainnya bernama Jurman Saputra, Zainullah, Dimas Wisnu, Mulkanuddin dan Sutisna.
"Sesuai pengaturan, jenazah akan diberangkatkan dari RS Al-Qahmah di Abha dengan waktu tempuh perjalanan kendaraan sekitar 12 jam untuk sampai di Jeddah," ungkapnya.(tp)
Sumber https://id.berita.yahoo.com/dua-staf-kjri-jeddah-meninggal-karena-kecelakaan-055746094.html

TOPIC: Pencarian Pesawat MAS MH370


Basarnaz Berangkatkan Kapal Laut Pengangkut Heli Dalam Pencarian


5 Negara Hentikan Sementara Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370


Pesawat Malaysia Airlines MH370 Diduga Mendarat di Pulau Diego Garcia


Pemerintah Malaysia Kirim Surat Diplomatik ke Sejumlah Negara


Mabes Polri Fokus Melakukan Pencarian Pesawat MH370 di Selat Malaka


TNI AU Berencana Menggunakan Pesawat F16 untukMelakukan Pencarian Pesawat MH370


China belum Temukan Tanda-tanda MH370


Presiden: Tujuh Penumpang Indonesia tak Terkait Terorisme


Radar Thailand Deteksi 'Pesawat tak Dikenal' setelah MH370 Hilang


Keluarga Korban Ancam Mogok Makan
Sumber METRO_TV

Ini Alasan Pelaku Menculik Bayi di RS Hasan Sadikin Bandung


Bandung -Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus penculikan bayi yang diketahui dilakukan oleh wanita bernama Desi Ariani (32). Kini pelaku masih menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.
Namun dugaan motif tersangka melakukan aksi nekatnya adalah hal itu demi membuktikan bahwa tersangka hamil oleh suaminya bernama Swara Mardika (26).
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsekta Sukajadi, AKP Achmad Gunawan saat ditemui di Mapolsekta Sukajadi Bandung, Sabtu (29/3/2014) dinihari.
"Dari keterangan saksi motifnya seperti itu (mengelabui suaminya) namun akan kita kroscek setelah tersangka sadar," jelasnya.
Achmad menjelaskan Desi dan Swara Mardika menikah pada Juli 2013 lalu. Alasannya Desi mengaku telah mengandung dua bulan hasil buah cintanya dengan Swara. "Desi itu janda. Jadi ngakunya hamil biar dinikahi," bebernya.
Disinggung soal penculikan sendiri, dari keterangan Swara, Desi mengaku bahwa dirinya telah melahirkan di pinggir jalan. "Saat pulang juga sempet curiga, tapi mereka (suami dan mertua) tidak pikir panjang," pungkasnya.
Anak pasangan Toni Manurung dan Lamaria Boru Manurung ini ditemukan, Jumat 28 Maret 2014 malam, di sebuah rumah kontrakan yang terletak tak jauh dari rumah sakit tempat bayi itu hilang.
Pelaku sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya tertangkap lantaran terjatuh dan mengalami luka parah.
(Yus Ariyanto) sumber Liputan6.com

Kebakaran Pesawat EgyptAir Kuak Misteri Malaysia Airlines MH370?


LondonSamudera Hindia menjadi lokasi persembunyian yang baik bagi pesawat Malaysia Airlines MH370 -- jika benar kapal terbang itu jatuh di sana. Kombinasi cuaca buruk, luasnya laut dan dalamnya air, juga sampah-sampah yang mengambang di sana membuat Boeing 777-200 ER itu sulit ditemukan.
Bahkan hingga menginjak hari ke-21 sejak dinyatakan hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur- Beijing.
Kalaupun MH370 ditemukan, misteri lain yang harus dijawab adalah, apa yang terjadi dengan pesawat milik maskapai negeri jiran itu? Mengapa ia beralih rute dan akhirnya celaka? Siapa dan apa yang bertanggung jawab?
Hingga kini belum ada bukti, baru sebatas spekulasi. Kini, sebuah firma hukum di Inggris, Stewarts Law mengajukan teori.
Menurut mereka, kobaran api yang merobek dan menghanguskan Boeing 777-200 di Mesir 3 tahun lalu bisa jadi petunjuk terkait nasib hilangnya MH370. Stewarts Law yang telah mendampingi sejumlah kasus kecelakaan udara yakin betul, pesawat milik maskapai negeri jiran celaka setelah terjadi kebakaran -- yang serupa dengan insiden yang terjadi di landasan Bandara Kairo. Di bagian kokpit pesawat.

"Kami meyakini penjelasan sederhana ini, bahwa ada percikan api yang menimbulkan dekompresi yang cepat, dan kemudian mengakibatkan pesawat berbalik dan hilang di suatu titik di Samudera Hindia," kata James Healy-Pratt, pengacara di Stewarts Law yang kebetulan adalah pilot kepadaThe Times, seperti Liputan6.comkutip dariDaily Mail, Jumat (28/3/2014).
Firma hukum itu menganjurkan pada pihak keluarga korban untuk membandingkan insiden MH370 dengan dengan kebakaran yang terjadi di kokpit Boeing 777-200 milik EgyptAir yang membawa 291 penumpang -- saat kapal terbang itu bersiap untuk lepas landas dari Bandara Kairo menuju Jeddah.
Kala itu, kru dan semua penumpang berhasil lolos hidup-hidup, meski 7 orang -- penumpang, staf Egyptair, dan pemadam kebakaran menderita asfiksia atau kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Apa yang terjadi pada Boeing 777-200 milik EgyptAir berlangsung tiba-tiba. Saat pilot mempersiapkan pesawat untuk lepas landas, kadar oksigen normal, namun 30 menit kemudian kopilot mendengar suara letusan yang diikuti bunyi mendesis dari bawah jendela kokpit sebelah kanan.

Sang kapten berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia di kokpit. Namun, kebakaran terlalu besar, bahkan butuh waktu sejam bagi para pemadam untuk mengatasinya.
Penyelidik insiden kecelakaan pesawat Mesir atau Egypt's Aircraft Accident Investigation Central Directorate (EAAICD) merilis laporan investigasi final yang menyebut bahwa api berasal dari dekat tabung oksigen kopilot. Di selang kokpit yang disediakan untuk kru jika terjadi dekompresi.
Salah Pesawat?
Menyusul insiden tersebut, Amerika Serikat memerintahkan operator di sana mengganti sistem tersebut. Belum jelas apakah MH370 mengalami hal yang sama.
"Dalam istilah sederhana, insiden ini bisa menyebabkan aluminium meleleh dalam hitungan detik," kata James Healy-Pratt, kepadaThe Telegraph.
Jika benar itu yang terjadi, teori Healy-Pratt dan firmanya bisa menepis dugaan sabotase, terorisme, atau bunuh diri pilot. "Kami yakin, pada waktunya, awak pesawat akan dianggap sebagai pahlawan, bukan penjahat. Kami berharap kotak hitam akan ditemukan untuk mencegah agar kejadian serupa tak terjadi lagi, agar tak ada nyawa yang melayang," tambah dia. Atau dengan kata lain, ada dugaan faktor teknis dalam musibah MH370.
Dugaan terjadi kebakaran pada kokpit juga didukung oleh by Chris Goodfellow, pilot Kanada yang punya pengalaman 20 tahun terbang. Ia menyebut sang kapten MH370 Zaharie Ahmad Shah sebagai pahlawan, bukan pembajak.
Dia menegaskan satu-satunya skenario yang masuk akal adalah bahwa kebakaran terjadi di pesawat dan Zaharie melakukan persis apa yang harus dia lakukan dalam keadaan darurat: mendaratkan pesawat secepat mungkin.
Yang paling mungkin adalah di Langkawi, lokasi ke mana pesawat itu menuju saat dilacak untuk terakhir kalinya.
Namun, Goodfellow percaya kru dan semua orang di dalamnya tak sadarkan diri atau bahkan tewas. Lalu, kapal terbang itu terus mengangkasa menjadi 'pesawat hantu' selama berjam-jam.
Tapi, pilot Egyptair saat insiden kebakaran terjadi, Shaheer Magdy Abdel Sayyed berpendapat, apa yang terjadi pada MH370 dengan apa yang pernah ia alami sangat berbeda.
"Insiden pada pesawat saya terjadi ketika masih di darat. Jika masalah yang sama terjadi saat pesawat terbang -- itu tidak akan berlangsung terlalu lama -- sebelum akhirnya jatuh," katab dia, seperti dilaporkanTelegraph. "Kami saat itu sangat beruntung, karena kejadian tersebut terjadi di darat."
Awal bulan ini, Federation Aviation Authority (FAA) memerintahkan maskapai penerbangan untuk memperbaiki cacat fatal pada sejumlah Boeing 777 -- yang bisa mengakibatkan tekanan kabin menurut drastis atau bahkan pecah karena retak atau korosi pada badan pesawat .
Sementara, pihak berwenang Malaysia menegaskan pesawat dalam kondisi prima dan terus mendapat perawatan semestinya.
Sumber Liputan6.com

TKI Dianiaya, Ini Langkah Hukumnya


TEMPO.CO, Jakarta - Meski moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia ke empat negara Timur Tengah telah berlaku sejak 2011 lalu, masih banyak buruh migran tanah air yang bekerja di sana. Mereka ada yang masih terikat kontrak kerja resmi, namun ada pula yang tinggal melebihi batas waktu yang seharusnya alias overstay. (Baca : Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI Padahal, tak jarang TKI dianiaya majikan dan harus menemui ajal di sana. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sepanjang 2012, ada 184 orang TKI yang meninggal di Timur Tengah, sedangkan di Asia Pasifik ada 145 orang.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh TKI yang masih bekerja di sana namun menjadi korban penganiayaan? "Langkah pertama, secepatnya informasikan ke perwakilan Indonesia di sana, baik Konsulat Jenderal maupun Kedutaan Besar," ujar Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suhartono melalui telepon, Jumat, 28 Maret 2014.
Menurut dia, akan lebih baik jika sebelumnya saat TKI tiba, mereka mendaftarkan diri ke KJRI atau KBRI. Dengan begitu, masalah bisa ditangani lebih cepat dan lebih mudah.
Selanjutnya, perwakilan Indonesia bakal berkoordinasi dengan penegak hukum untuk mengatasi masalah penganiayaan itu. Perwakilan Indonesia itu juga akan mendampingi buruh migran yang jadi korban untuk menyelesaikan masalah lewat jalur hukum.
Suhartono meminta TKI yang teraniaya, meski mungkin kalut atau putus asa, untuk tidak main tangan sendiri lantas melukai atau membunuh majikan atau penganiaya lainnya. Sebab, masalahnya bakal jadi lebih rumit. TKI yang tadinya tersiksa itu bisa saja menemui nasib serupa Satinah, TKI asal Jawa Tengah yang terancam hukuman pancung akibat membunuh majikannya. (Baca : Hasyim Muzadi Minta Pemerintah Bayar Diyat Satinah)
Sumber https://id.berita.yahoo.com

Slank Berniat ‘Ngamen’ Demi Bayar Denda Satinah


Kasus tenaga kerja Indonesia (TKI), Satinah, yang terancam hukuman mati di Arab Saudi menggugah empati Slank.
Terkait hal itu, band yang digawangi Kaka (Vocal), Bimbim (Drum), Ridho (Guitar), Ivanka (Bass), dan Abdee Negara (Guitar) tidak menutup kemungkinan ikut berpartisipasi menggalang dana untuk membebaskan Satinah dari jeratan hukuman mati.
Seperti diberitakan, Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu untuk bisa membatalkan hukuman pancung Satinah, namun TKI asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, harus dibebankan membayar uang darah atau diyat sebesar Rp 21 milyar bagi keluarga korban.
"Saat ini memang kita baru aware dengan kasus ini. Kita juga sudah lihat Melanie Subono juga sudah melakukannya (menggalang koin Satinah). Kita baru sampai aware tapi tidak menutupkan kemungkinan Slank juga akan melakukan (menggalang dana)," kata Bimbim pentolan Slank selepas menggelar acara 30 Tahun Slank Berbagi di KFC, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).
Kapan akan direalisasikan? "Belum tahu. Tapi Insya Allah akan ada dan nanti harus kita obrolin dulu," kata Bimbim.
Menanggapi kasus hukuman mati Satinah ini, menurut Bimbim hukuman mati saat ini menjadi bahasan badan Hak Asasi Manusia (HAM) dunia yang dianggap hukuman mati merupakan tindakan pelanggaran HAM.
”Indonesia kan salah satu anggotanya. Mestinya pemerintah Indonesia harus lebih concern dengan hal ini. Salah nggak bersalah bebaskan dari hukuman mati. Buat nyawa seorang warga negara Indonesia, uang Rp 21 milyar itu sebenarnya kecil," kata Bimbim.
Sumber BANJARMASINPOST.CO.ID

Penjual mie ayam tewas tersambar petir

Sukabumi, Jawa Tengah (ANTARA News) - Maksud hati Jajang, seorang penjual mie ayam, berteduh di bawah pohon di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menghindari timpaan butir air hujan deras, dan dia tidak pernah berpikir bahwa di situlah dia tersambar petir yang menghilangkan jiwanya.
Jajang warga kecamatan itu yang sehari-hari memang menjual mie ayam memakai gerobaknya. Di bawah pohon itu, sebetulnya masih ada empat warga setempat lain yang turut tersambar petir pada Jumat petang itu, yakni Irvan Maulana (23), Tanzilul Malik (18), Yuswan Samsudin (15), dan Alif Insan (18).
Namun mereka berempat selamat dari maut.
"Kejadian itu saat kami bermain bola di lapang, namun karena hujan deras disertai petir kami ikut berteduh di bawah pohon dekat gerobak penjual mie ayam, tiba-tiba turun petir dan setelah itu saya melihat empat rekan saya dan penjual mie ayam sudah terbaring di atas tanah," kata salah seorang saksi, Andi Markum, yang juga rekan keempat korban.
Melihat kejadian tersebut, warga sekitar yang berada di lokasi langsung melarikan kelimanya ke dua rumah sakit terdekat.
Namun Jajang tewas di tempat karena luka bakar parah akibat sambaran petir itu. Tanzilul, Irvan, dan Jajang dibawa ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Sementara, Yuswan dan Alif dilarikan ke RS Kartika Sukabumi.
Sampai saat ini keempat korban masih mendapatkan perawatan medis di kedua rumah sakit itu. Alif saat ini kondisinya sudah mulai membaik karena hanya trauma akibat bencana itu.
Mengetahui hal itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, mengimbau seluruh warga waspada dengan cuaca ekstrim dalam sebulan terakhir ini.
"Maka dari itu, kami mengimbau kepada warga jika turun hujan deras disertai petir maka harus menjauh dari barang-barang yang mempengaruhi sambaran petir seperti besi dan jauhi bangunan tinggi atau lapangan karena petir menyambar ke benda yang paling tinggi seperti pohon dan tiang listrik serta tower," kata dia.
Editor: Ade Marboen sumber antaranews.com

18 TKI diselamatkan dari sindikat perdagangan orang

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia belum lama ini berhasil menyelamatkan 18 TKI dan tiga warga negara Filipina dari jaringan sindikat perdagangan orang, menyusul penangkapan atas Iyad Mansour (Warga Negara Yordania) yang merupakan pemimpin sindikat tersebut.
Oleh sindikat tersebut, ke-18 TKI dan tiga WN Filipina itu dijanjikan bekerja di Yordania, demikian keterangan pers KBRI Kuala Lumpur yang diterima ANTARA, Jumat.
Informasi penangkapan terhadap pelaku perdagangan orang itu diperoleh pihak KBRI Kuala Lumpur setelah menerima surat dari Polisi Diraja Malaysia pada Rabu (26/3).
Dalam kaitan ini, polisi Malaysia juga menyita cap Kementerian Luar Negeri Kerajaan Yordania dan Kedutaan Besar Yordania di Jakarta, yang dicurigai dipalsukan.
lyad Mansour (47 merupakan otak pelaku/pemimpin sindikat tindak pidana perdagangan orang yang menjual dan menyalurkan korbannya ke beberapa negara konflik dan negara bukuan tujuan penempatan di Timur Tengah.
Dalam aksinya, lyad Mansor merekrut WNI yang bertugas mencari calon korban di Indonesia. Dengan ditangkapnya lyad Mansour diharapkan menjadi pintu masuk bagi aparat berwenang di Indonesia untuk membongkar jaringan sindikat tersebut di tanah air.
Penangkapan lyad Mansor ini merupakan hasil kerja sama dan komunikasi yang intensif antara KBRI Kuala Lumpur dan Perwakilan Indonesia di Timur Tengah khususnya KBRI Amman, KBRI Damaskus dan KBRI Kairo.
Kerja sama dan komunikasi tersebut dilaksanakan terus menerus dengan menggali informasi dari berbagai sumber mengenai modus operandi penempatan TKI ke Timur Tengah secara nonprosedural melalui Kuala Lumpur Malaysia.
KBRI Kuala Lumpur terus berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan otoritas Malaysia dalam pemberantasan kejahatan perdagangan orang.
(N004/H-KWR)
Editor: Tasrief Tarmizi
Sumber antaranews.com

20 TKI Jatim terancam hukuman mati

Aktivis yang tergabung dalam Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC KJHAM) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa tentang kasus TKI Satinah, di Semarang, Jateng, Jumat (28/3). Mereka mendesak pemerintah agar melakukan langkah nyata untuk upaya pembebasan Satinah dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Bangkalan (ANTARA) - Sebanyak 20 TKI asal Jawa Timur yang bekerja di luar negeri terancam hukuman mati, kata Kepala Unit Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P3TKI) Jatim Agus Heri Santoso.
"Dari 20 orang TKI yang terancam hukuman mati itu, sebanyak 12 orang TKI berada di Malaysia, sedangkan 8 orang sisanya di Arab Saudi," katanya , di Bangkalan, Jumat.
Dari sebanyak 8 orang TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi itu, satu diantaranya berasal dari Kabupaten Bangkalan, yakni Siti Zaenab, warga Jalan Pesarean KH Moh Kholil, Desa Martajasah, Kecamatan Kota Bangkalan.
Saat menyampaikan sambutan dalam Sosialisasi Kebijakan Program Penempatan dan Perlindungan TKI ke Luar Negeri bertema "Pencegahan TKI Non Prosedural" Agus Heri mengemukakan, banyak TKI yang terjerat kasus hukum karena beberapa hal.
Selain karena kurangnya pemahaman mereka tentang budaya dan tradisi masyarakat yang menjadi tujuan mereka bekerja, juga karena para TKI itu berangkat ke luar negeri melalui jalur ilegal.
"Akibatnya mereka berangkat menjadi TKI tanpa bekal yang wawasan yang cukup, sehingga mereka cenderung bertindak tanpa pertimbangan, meskipun misalnya disana mereka mengalami pelecehan," katanya.
Dalam kesempatan itu Agus Heri juga memaparkan, jumlah TKI asal Jawa Timur yang terdata bekerja di luar negeri dengan berbagai negara tujuan mencapai 31 ribu orang lebih.
Jumlah ini menurun dibanding jumlah TKI asal Jawa Timur yang terdata bekerja di luar negeri pada tahun 2013. Sebab ketika itu jumlah TKI terdata, yakni yang bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi sebanyak 52.571 orang. Rincian sebanyak 37.613 laki-laki, dan TKI perempuan sebanyak 14,958 orang.
Dari jumlah itu TKI asal Kabupaten Sampang sebanyak 1.144 orang, dengan rincian, TKI perempuan sebanyak 476 orang dan TKI laki-laki sebanyak 668 orang. Bangkalan sebanyak 2.200, meliputi TKI laki-laki sebanyak 1.583 orang dan TKI perempuan sebanyak 617 orang.
Di Pamekasan, jumlah TKI yang bekerja di luar negeri pada 2013 terdata sebanyak 679 orang, meliputi TKI laki-laki sebanyak 374 orang dan TKI perempuan sebanyak 305 orang. Sedangkan di Kabupaten Sumenep jumlah TKI tahun 2013 sebanyak 247 orang dengan rincian, laki-laki sebanyak 154 orang dan TKI perempuan sebanyak 93 orang.
Sementara pada tahun 2012 warga Jawa Timur yang bekerja di luar negeri tercatat sebanyak 68.003 orang dengan rincian TKI laki-laki sebanyak 17.184 orang dan TKI perempuan sebanyak 50.819 orang.
Editor: Unggul Tri Ratomo sumber antaranews.com

Friday, March 28, 2014

Anggota Polres Bima ditembak orang tak dikenal



Mataram (ANTARA News) - Ipda Hanafi Kepala Bagian Operasi Satuan Narkoba Polres Bima, Nusa Tenggara Barat, ditembak orang tak dikenal saat berada di sekitar sebuah rumah makan di Bima, Jumat.
"Benar, tapi kami belum menerima laporan resmi," kata Kasubag Humas Polda NTB AKBP M Suryo Saputro di Mataram.
Menurut Ruslan (34), seorang saksi mata, peristiwa penembakan terjadi di jalan saat korban tengah mengendarai sepeda motor sekitar pukul 10.55 Wita. Saat itu saksi tengah dalam perjalanan akan menagih ke rumah salah seorang nasabah bank tempatnya bekerja.
Ruslan menuturkan, saat itu dia berjarak sekitar 20 meter dari sepeda motor milik pelaku dan korban Ipda Hanafi.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor datang dari arah belakang dan langsung menodongkan pistol ke arah korban.
Menurut keterangan saksi, dua orang tak dikenal tersebut memiliki ciri-ciri berbadan kecil gemuk, menggunakan jaket hitam dan kacamata hitam.
Tak lama kemudian terdengar dua kali suara letusan datang dari senjata api milik pelaku. Saat melihat ke sumber letusan korban sudah tersungkur, ia pun segera membawa korban ke markas Polres Bima kemudian korban dilarikan ke RSUD Bima.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka tembak cukup parah yaitu di bagian rahang kiri dan tembus ke kanan. Hingga saat ini, korban masih berada di RSUD Bima untuk mendapat perawatan intensif.
(KR-SZH/E005)
Editor: Tasrief Tarmizi source ANTARA News

Pencarian MH370 dialihkan ke timur laut


Pejabat Australia mengumumkan mereka mengalihkan lokasi pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang.
Pencarian pesawat MH370dilanjutkan ke lokasi timur laut Samudra Hindia setelah adanya informasi baru tentang kecepatan pesawat.
Pejabat Australia sekarang berpikir pesawat itu terbang lebih cepat dibandingkan yang diperkirakan, sehingga terjadi peningkatan penggunaan bahan bakar dan mengurangi jarak tempuhnya.
Fokus lokasi pencarian baru berada 1.100 kilometer timur laut dari lokasi pencarian terdahulu di selatan Samudra Hindia.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan mereka bertindak setelah adanya informasi baru yang bisa dipercayai dari Malaysia berdasarkan analisia dari data radar pesawat sebelum kontak hilang.
AMSA mengatakan sembilan pesawat militer akan mencari MH370 hari Jumat (28/03) dengan pesawat sipil yang bertindak sebagai penyampai komunikasi di lokasi pencarian.
Lima kapal dari Cina dan satu dari Australia juga akan ikut dalam pencarian ini.
Wartawan BBC Jonathan Head di Perth mengatakan lokasi baru ini lebih dekat dengan Australia Barat, yang seharusnya memungkinkan pesawat pencari untuk mencari dengan lebih lama. Sumber bbc.co.uk

BLK bertaraf internasional diresmikan di Lombok

Mataram (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar dijadwalkan akan meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional di Pulau Lombok, tepatnya di Lenek, Kecamatan Aikmal, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore.
"Siang ini Pak Menteri tiba di Bandara Internasional Lombok, kemudian bertolak ke lokasi pembangunan BLK internasional itu, untuk peresmiannya," kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Tri Budiprayitno, di sela-sela penantian kunjungan Menakertrans.
Tri mengatakan, Wakil Gubernur NTB H Muh Amin yang akan mendampingi Manakertrans terkait peresmian BLK itu, mewakili Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang berhalangan hadir.
Pembangunan BLK internasional di Pulau Lombok itu dimulai sejak akhir 2010, dan kini sudah rampung, hingga akan diresmikan penggunaannya.
Gedung dan infrastruktur pendukung lainnya mulai dibangun Oktober 2010 yang diawali dengan pembangunan beberapa unit gedung agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan.
Pada 2013, merupakan proyek lanjutan pembangunan asrama dan beberapa ruang kelas, serta fasilitas ruangan seperti furnitur dan lainnya, dengan dukungan anggaran sebesar Rp30 miliar.
Seluruh anggaran pembangunan BLK internasional itu bersumber dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), sementara tanggungan pemerintah daerah baik Provinsi NTB maupun Kabupaten Lombok Timur, berupa penyediaan lahan sesuai kebutuhan.
Pembiayaan pembangunan BLK internasional itu bersumber dari APBN Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kemnakertrans yang didistribusikan dalam empat tahun anggaran dimulai 2010 sampai 2013.
Bangunan BLK internasional itu berada di Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel, dengan dukungan luas areal sebesar 11,7 hektare dan luas bangunan utama dan pendukung sekitar 32.060 meter persegi.
Saat ini gedung yang telah selesai dibangun adalah gedung pengelola, workshop untuk kejuruan las dan ruang kelas, kejuruan perhotelan dan ruang kelas, kejuruan bahasa dan ruang kelas, kejuruan pariwisata dan ruang kelas, kejuruan IT dan ruang kelas.
Selain itu, BLK tersebut dilengkapi dengan tiga gedung asrama tiga lantai dengan total kapasitas sebanyak 234 orang, dan gedung "social living" yang dapat diperuntukkan sebagai kantin atau ruang pertemuan.
Sedangkan inftrastruktur pendukung yang telah dibangun adalah pagar, gerbang, dan gapura utama, pagar keliling, jalan lingkungan, penerangan lingkungan, dan genset. Seluruh kelistrikan dan mekanis gedung sudah berfungsi dengan baik.
Program-program pelatihan yang tersedia di BLK internasional itu direncanakan untuk kejuruan perhotelan, las, otomotif, bahasa, food and beverage, bidang pertanian dan peternakan terapan.
Direncanakan BLK internasional yang disiapkan untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai dengan kemampuan memadai di berbagai bidang keilmuan itu, akan langsung dipergunakan setelah peresmian.
Pembangunan BLK internasional itu merupakan bagian dari program peningkatan infrastruktur dalam penanggulangan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk menanggulangi masalah pengangguran itu dipandang untuk membangun BLK bertaraf internasional sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan calon tenaga kerja berkompeten di bidangnya.
"Tentu NTB sangat berharap keberadaan BLK bertaraf internasional itu dapat meningkatan kualitas tenaga kerja siap pakai dari daerah ini," ujar Tri.
Editor: Ella Syafputri Antara

BPPTKG siapkan alat pantau CO2 di Merapi

Aktivitas Gunung Merapi Petugas memantau aktivitas Gunung Merapi di Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Yogyakarta, Kamis (21/11). (ANTARA FOTO/Noveradika)

Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyiapkan alat yang ditempatkan di sekitar puncang Gunung Merapi untuk memantau kandungan gas khususnya karbondioksida atau CO2.
"Kami sedang menyiapkan desainnya. Diharapkan, peralatan untuk memantau CO2 sudah dapat dipasang tahun ini," kata Kepala BPPTKG Subandriyo di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, pantauan dari sensor CO2 tersebut akan dapat dilihat secararealtimedi kantor BPPTKG sehingga petugas bisa melakukan identifikasi dengan lebih menyeluruh, tidak hanya dari aspek seismik saja.
BPPTKG, lanjut dia, sudah pernah memiliki peralatan untuk memantau kondisi gas, namun peralatan tersebut rusak akibat terkena letusan freatik yang terjadi pada 18 November 2013. Peralatan tersebut merupakan bantuan dari Prancis.
Selain menyiapkan alat untuk memantau kondisi gas CO2, BPPTKG juga akan melakukansamplinggas secara rutin satu bulan sekali di Merapi.
Subandriyo mengatakan, kejadian embusan gas yang kerap terjadi pascaerupsi 2010 menjadi tantangan tersendiri bagi BPPTKG untuk memantau perkembangan gunung api aktif tersebut dengan lebih valid.
Ia berharap, tambahan alat pemantau gas tersebut bisa membantu petugas untuk mendeteksi gejala awal kejadian embusan gas karena dalam beberapa kejadian terakhir, belum dapat ditentukan secara pasti gejala awalnya.
"Selalu ada gejala awal dari sebuah kejadian, termasuk munculnya embusan gas di Merapi. Sekarang tinggal bagaimana cara mengetahui gejala awal itu," katanya.
Subandriyo mengatakan, kandungan gas, khususnya CO2 di Merapi mengalami peningkatan pascaerupsi 2010. Tingginya kandungan gas ini menyebabkan banyaknya kejadian embusan yang membawa material vulkanik sehingga menyebabkan hujan abu dan pasir di lokasi sekitar gunung.
Tingginya kandungan CO2 juga menyebabkan sifat letusan Merapi menjadi eksplosif. Namun demikian, Subandriyo belum dapat memastikan penyebab meningkatnya kandungan gas di Merapi pascaerupsi 2010.
"Gas yang berada di tubuh Merapi akan selalu bergerak untuk keluar. Ini yang menyebabkan terjadinya embusan. Apabila di kepundan ada sumbatan, maka embusan gas bisa membawa material vulkanik," katanya.
Kejadian embusan gas pada Kamis (27/3), lanjut Subandriyo juga tidak membawa material baru, tetapi hanya pasir kasar dan abu. "Tidak ada magma, sehingga kejadian itu bukan letusan," katanya.
Perubahan sifat Gunung Merapi seperti yang terjadi sekarang juga pernah terjadi pascaerupsi 1872. Pada saat itu, letusan Merapi bersifat eksplosif. Namun, sifat letusan Merapi berubah kembali pada 1882 yaitu dengan membentuk kubah lava seperti yang selama ini selalu dipahami oleh masyarakat.
Status Merapi pun masih ditetapkan aktif normal dan Subandriyo menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada. "Letusan Merapi juga tidak bisa ditentukan akan terjadi secara periodik, misalnya empat tahun sekali," katanya.
Editor: Heppy Ratna Sumber

Undian membuat Wayne Perske selamat dari Tragedi MH370

Pegolf Australia Wayne Perske yang nyaris saja turut menjadi korban MH370 andai tidak ada "keajaiban undian" (Facebook)
Jakarta (ANTARA News) - Undian membuat pegolf profesional Wayne Perske selamat dari tragedi Malaysia Airlines MH370.
Ayah dua anak berusia 39 tahun dari Brisbane itu dijadwalkan bermain di Beijing dalam babak kualifikasi PGA Tiongkok.
Dia sudah memesan tiket Penerbangan MH370, namun 24 jam sebelumtake-off, dia diberitahu bahwa hasil undian menunjukkan dia bermain di pekan kedua kualifikasi, bukan pekan pertama.
Urung ikut penerbangan yang kemudian diumumkan jatuh di selatan Samudera Hindia, dia balik lagi ke rumahnya di Brisbane.
"Too bloody close for comfort!" (Nyaris saja),tweetdia pada 8 Maret atau hari ketika pesawat itu hilang.
Jumat pagi dia berkata kepada Radio 2UE bahwa dia merasa "sangat beruntung" bisa berkumpul di rumah bersama istri dan anak-anaknya.
"Saya tentunya mengikuti berita itu (ketika saya di Brisbane)," kata dia, "membayangkan apa yang telah terjadi".
"Ini perasaan yang aneh. Menjelajah dunia selama 15 tahun untuk bemain golf, itu satu hal yang hanya menimpa orang lain...pesawat jatuh..Seiring berjalannya waktu, saya merenung," kata dia seperti dikutip Sidney Morning Herald.
Editor: Jafar M Sidik sumber

Banyak Pungutan Pemerintah, Harga Internet Jadi Mahal


JakartaTelekomunikasi saat ini sudah menjadi industri penting di sebuah negara. Banyak pihak yang menilai bahwa telekomunikasi merupakan sumber daya potensial untuk membangun ekonomi dan sosial sebuah bangsa.
Didasari pemikiran tersebut, banyak pihak yang menilai pembangunan infrastruktur dan layanan komunikasi penting dilakukan di setiap negara di dunia, termasuk Indonesia.
Namun, menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pemerintah terlalu banyak memberikan pungutan kepada penyedia layanan komunikasi. Banyaknya pungutan kepada penyedia internet disebutkan dapat membuat harga internet semakin mahal dan pembangunan infrastruktur jadi terhambat.
"Harusnya dananya bisa kita buat untuk investasi infrastruktur tapi alokasinya ya untuk bayar pungutan dari pemerintah. Selain itu harga internet pastinya jadi lebih mahal karena segala biaya perusahaan tentunya dibebankan kepada pelanggan," tambah Sapto.
Saat ini penyelenggara jasa internet yang tergabung di APJII dikenakan kewajiban pembayaran PNBP berupa BHP Jastel dan universal service obligation (USO) sebesar 1,75 persen dari pendapatan kotor (total revenue).
Beratnya tagihan yang harus dibayar oleh pemerintah oleh penyelenggara jasa telekomunikasi diamini oleh Eddy Thoyib selaku Direktur Eksekutif Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).
"Tagihan yang ditujukan ke perusahaan telekomunikasi itu berat secara akumulatif. Itu berdampak pada harga layanan yang mereka tawarkan ke pelanggan, sebenarnya semakin tinggi pungutan yang dirugikan ya masyarakat," kata Eddy.
APJII dan Mastel saat ini sedang menempuh proses gugatan judicial review Undang-undang 36/1999 tentang telekomunikasi. Mereka berharap pungutan yang dibebankan kepada penyedia jasa telekomunikasi lebih efisien dan teratur.
(Dewi Widya Ningrum) source Liputan6.com

Satelit Jepang `Tangkap` 10 Objek di Samudera Hindia, MH370?


Kuala Lumpur -Setelah 122 objek potensial yang diduga puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tertangkap citra satelit, lalu 300 objek serupa tertangkap satelit Thailand. Kini satelit Jepang dilaporkan menangkap sekitar 10 objek mengambang di perairan Perth, Australia.
"Mungkin puing pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang," demikian mengutip pernyataan pemerintah Malaysia seperti dimuatMalaysian Insider, Jumat (28/3/2014).
"Benda-benda itu terlihat di perairan, sekitar 2.500 kilometer sebelah barat daya dari Perth," tulis kantor beritaKyododanJiji.
Kyodomenulis, menurut penelitian dari Cabinet Satellite Intelligence Center Jepang, benda itu berukuran panjang hingga 8 meter (26,4 kaki) dengan lebar 4 meter. Penampakan itu tertangkap citra satelit pada Rabu 26 Maret pukul 08.00-14.00. Namun baru tersiar ke publik pada Jumat 26 Maret.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan, dari hasil penelitian badan tersebut, bisa jadi itu adalah puing-puing pesawat yang hilang sejak mereka ditemukan di daerah tumpang tindih dengan puing-puing sebelumnya yang telah terlihat.
Dari penuturan seorang pejabat pemerintah yang dikutipJiji, benda mengambang yang kemungkinan besar adalah bagian dari pesawat Boeing 777-200 ER yang membawa 239 orang termasuk awak dan penumpang.
"Jepang telah menyampaikan informasi itu ke Malaysia," tulis Jiji.
Publikasi 122 objek dari citra satelit, yang diduga bagian dari pesawat MH370 yang hilang kontak itu dilakukan pada 26 Maret oleh pihak Malaysia.
"122 objek potensial diduga dari pesawat yang hilang telah terlihat oleh satelit," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein, seperti dimuatBBC, Rabu 26 Maret.
Sementara Satelit Thaichot milik Thailand mendeteksi 300 objek di Samudera Hindia bagian selatan, yang menjadi daerah pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 pada Kami 27 Maret, padahal sudah terdeteksi pada Senin 24 Maret yang lalu. (Yus Ariyanto)
Source Liputan6.com

Guru Besar Hukum UI: Bayar Diyat Satinah, Pemerintah `Diperas`


JakartaTenaga Kerja Indonesia (TKI) Satinah yang dinyatakan bersalah membunuh majikannya di Arab Saudi terancam menjalani hukuman pancung bila proses diyat tak memenuhi kesepakatan hingga tenggat waktu 3 April 2014.
Keluarga majikan meminta TKI Satinah membayar diyat Rp 25 miliar jika ingin bebas dari hukuman pancung. Pemerintah pun tengah mengupayakan negosiasi dengan keluarga majikan Satinah di Arab Saudi. Bala bantuan dari sejumlah kalangan di Indonesia dikumpulkan untuk menebus Satinah.
Namun menurut Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Hikmahanto Juwana, diyat merupakan tanggung jawab keluarga Satinah, bukan pemerintah Republik Indonesia (RI). Pemerintah hanya bisa mengawal proses hukum, termasuk mencarikan pengacara hingga pelaku menjalani masa hukuman.
"Pemerintah tidak seharusnya membayar diyat yang diminta oleh keluarga korban pembunuhan yang dilakukan oleh Satinah. Masyarakat di Indonesia harus memahami bahwa diyat merupakan uang yang harus dibayarkan oleh pelaku tindak pidana atau keluarganya, bukan oleh pemerintah," ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.comdi Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Dia menjelaskan, bila ada pembayaran diyat, maka hal tersebut merupakan hubungan antara pelaku dan keluarga korban yang bersifat kontraktual, bukan hubungan antara pemerintah RI dengan keluarga korban.
Hikmahanto menilai pembayaran diyat oleh pemerintah RI bisa memicu keluarga korban pembunuhan untuk mengkomersialkan diyat. Keluarga korban bakal berpandangan Indonesia mampu membayar diyat seberapapun besarnya.
"Pemerintah memang pernah melakukan pembayaran uang diyat bagi Darsem, TKI yang diancam hukuman mati. Kondisi ini tentu tidak baik. Pemerintah akan diperas secara terselubung oleh keluarga korban," ujarnya.
Karena itu, lanjut Hikmahanto, pemerintah tidak seharusnya melakukan pembayaran uang diyat. Pemerintah harus menyampaikan kepada keluarga korban terkait hal ini, bahwa keluarga Satinah tidak mampu bila harus membayar uang diyat yang fantastis.
"Uang diyat yang dibayar oleh pemerintah akan menjadi preseden buruk. Uang yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan dan memberi kesejahteraan rakyat tidak seharusnya digunakan untuk membayar pemerasan melalui lembaga diyat," tandas Hikmahanto. (Yus Ariyanto) sumber Liputan6.com

Demi Gaet Massa, Caleg Ini Bedah Rumah Warga


Demi menggaet massa, Caleg Golkar Eko Sarjono Putro ini membedah puluhan rumah warga miskin di Solo, Jawa Tengah.

Berbagai cara dilakukan para calon anggota legislatif untuk menggaet dukungan dari masyarakat. Salah satunya seperti yang dilakukan caleg DPR RI dari Partai Golkar, Eko Sarjono Putro, dengan membantu pembangunan rumah warga yang tidak mampu. Masing-masing bedah rumah itu menghabiskan biaya sampai dengan Rp10 juta.
Bedah rumah itu dilakukan di sejumlah daerah yang masuk Dapil Jawa Tengah V, meliputi Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten. Renovasi pembangunan rumah itu diperuntukkan kepada para warga yang secara ekonomi tidak mampu. Proses pembangunan itu sekaligus melibatkan warga sekitar sehingga semangat gotong royong tetap dikedepankan.
Menurut Eko Sarjono Putro, kegiatan bedah rumah kali ini dilakukan di Kota Solo. Ada lima rumah milik warga tidak mampu maupun berpenghasilan rendah yang ikut dibantu untuk proses pembangunannya sehingga menjadi rumah layak huni. Lima rumah itu masing-masing terletak di Sangkrah, Semanggi, dan Serengan Solo.
"Hari ini merupakan jadwal kampanye Golkar dan saya memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan bedah rumah milik warga. Ini sebagai bentuk kepedulian kepada warga kurang mampu untuk ikut memperbaiki tempat tinggalnya," ujar caleg nomor urut 1 ini di Solo, Selasa, 25 Maret 2014.
Dia mengatakan, dengan kegiatan seperti ini diharapkan Partai Golkar akan lebih dekat dengan konstituen dalam hal ini kalangan wong cilik. Jumlah rumah yang telah direnovasi di wilayah Dapil Jawa Tengah V sudah mencapai ratusan unit.
"Di Boyolali rumah milik warga yang sudah direnovasi mencapi ratusan unit, di Klaten ada 200 unit, di Sukoharjo 700 unit. Sedangkan di Solo yang baru 5 unit masih sebagai proyek percontohan. Saya kan juga nagoota DPR RI," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan meski telah menggerakkan kegiatan renovasi rumah, jika tidak terpilih nantinya dalam pileg tidak masalah. "Ya kita ambil positifnya saja. Kalau nggak terpilih dan tidak mendapat massa, ya sodaqoh," katanya. (sj)
Sumber VIVAnews

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung