http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, April 14, 2014

Melanie Subono: Mohon Restu Soal BMI

MOHON RESTU
SahabatJ
Terutama buat yang masih bingung kenapa saya mau repot2 ini dengan satinah, buruh ,dll
Gue pernah bilang bahwa sebenenrya gue punya rencana yang jauh lebihl besar lagi , dan kebetulan salah satu step yang memang harus gue lakukan ya ini
So now gue akan coba jelasin skala lebih besarnya , karena sekali lagi kalau emang pada setuju, gue akan butuh bantuan dan supportnya lagi ..
Tapi KALAU ajaJ
Kalau emang enggak ya jangan dipaksaJ
Dan gak usah mencela , karean gue juga gak suka mencela apalagi memaki orang yang emang gak ikut gerakan gue kok
NAH .
Awalnya gue udah ngeliat tanpa bukti jelas bertahun2 lalu tentang banyak hal yang gak bener di Negara kita , dan tanpa perlu gue kasih tau apa ,tapi yang jelas banyak hal yang terjadi yang akhirnya membuat gue sangat mengagung agungkan yang namanya hak , azasi, dan adil .
BUKAN SOAL BENER ATAU SALAH , coba sekali lagi mohon dibaca . GUE BARU AKAN BERANI MENGHAKIMI ORANG YANG SALAH ITU HANYA KALAU GUE JUGA GAK PUNYA SALAH SAMA SEKALI .
SELAMA MASIH SAMA SAMA PUNYA SALAH APAPUN ITU, MENDING GUE DIEM .SEKALI LAGI POINTNYA BUKAN ITU .
SALAH ATAU BENAR NYA SESEORANG ITU , DIMANAPUN , KAYAK LO LIAT , BAACA ATAU NONTON FILM HARUSNYA KALAU SUDAH DITENTUKAN OLEH PENGADILAN YANG ADIL DAN SIAPAPUN ITU HARUS MELEWATI PENGADILAN YANG ADIL , SIAPAPUN DIA .
Nah itu jarang banget kejadian di Negara kita . Yang kaya ya bunuh orang maling duit berkeliaran aja, sementara yang maling mangga satu butir hukumanya panjanga banget . Smentara orang yang hilang beneran sampai sekarang gak dicari, malah beberapa biang kerok nya sudha ada lagi di jajaran pemerintah .
Gimanapun hak azasi dan pengadilan itu hukumnya sama diseluruh dunia dan diawasi oleh badan internasional . tapi kalau gue mendadak menjelaskan pada PBB atau bule tentang maling ayam atau 1 mangga mungkin gue juga cuma akan dilepeh dipintu masuk mereka .
Akhirnya gue coba bergerak melalui apa yang gue mengertidan emang terjun langsung , jad isemua data , mau orang bilang itu ngarang boong dll, gue emang tau pasti mana yang benera dan tidak ,karena gue ada dilapangan , atau perwakilan yang memang gue kenal .
Jadilah gue berangkat dengan bidang ini, buruh .
BUkan baru sekali berkali2 tapi gue tau ini , bahwa kali ini nsudah waktunya ini diteriakkan keras keras .
Apakah menurut lo akan pernah lo denger dalam sejara nama satinah, atau wilfrida kalau bukan karena kalian ?
Gue sih yakin enggak .
Menurut gue itu ngagetin terutama buat yang masukkin duit salah satu terbesar untuk Negara
Tenang ,kalau 21M gak buat dia, itu jgua gak dipake buat kita kok ,
Anyway ,
Silahkan bukatulisan2 lama gue atau browse media2 atau cari ke migrantcare dll , ternyata gue melihat bahwa SATINAH dari mulai diadili sampai akhirnya Putusan , tidak ada pendampingan hokum MAUPUN PENERJEMAH . nah .
Lo bisa bayangin orang ketakutan, gak ngerti bahasa , baik benar atau salah tapi seperti apa rasanya bertahun tahun sendirian ?
Itu yang dialami satinah . Makanya gue mau dia lepas dari hukuman mati . Setelah ini, kalau memang diperlukan ,ikut lagi pengadilan yang beanr dengan bantuan hokum dan penerjemah, tidak masalah . Nanti putusannya misalnya berapa tahun, dikurangi tahanan yang udah dia jalani, tidak apa .
Tapi menurut gue sangat tidak adil utnuk orang dipancung untuk hal yang dia tidak mengerti prosesnya .Dan terlepas dari apapun, kan HARUS ada .
Gue mencoba mencari tau, ternyata tahun 1990, PBB pernah mengeluarkan aturan dalam konvensi dengan putusan bahwa harus ada perlindungan untuk pekerja migran DAN KELUARGANYA , dalam arti untuk mereka yang terkena masalah hokum, harus didampingin oleh autoritas hokum atau sejenisnya PLUS penerjemah .
Dan, Indonesia meratifikasi konvensi itu .
Lalu gue mencari tau tentang WILFRIDA ,dan itulah yang membuat gue berteriak di December kemarin ..selain tanpa pengacara maupun penerjemah, diapun MASIH DIBAWAH UMUR yang artinya TIDAK BOLEH KENA HUKUMAN MATI . tapi ya taulahpemerintah kita diem , akhirnya salah satu capres kita memanfaatkan moment dan coba membantu
Dan minggu lalu wilfrida bebas MURNI ,, cuma perlu menjalani perawatan kejiwaan sementara .
Lalu ,
Gue mencoba menarik mundur lagi
Pergilah gue ke data2 kasus pancung ke 3 pada masa SBY saja kasus heboh RUYATI . Gue sudah mengenal anaknya bertahun2 ,mba een, tapi gak pernah bener2 mengulang lagi detil kasusnya .
Masukalh gue ,,, dan yang gue temukan ?
PUN BEGITU TANPA BANTUAN HUKUM MAUPUN PENGACARA dan sayangnya kita gak sempet selamatkan
Dan ternyata, soal rUYATI, pernah menimbulkan kecurigaan dan pernah di investigasi oleh CSO ,dan memang report resmi melaporkan data bahwa mereka tidak didampingi siapapun, yang adalah menyalahi hak dasar perorangan dan hokum internasional .
Masalahnya, negara yang menghukum harusnya tau dan NEGARA KITA PUN HARUS NYA ADA .
Ngapain wakil kita disana ? wong gue aja sering bacanya di koran2 bule, masa mereka gak baca ?
Jangan jangan memang kalau ada warganya hilangpun kedutaan kita tidak akan nyari ?
Awalnya gue gak brani , takut dengan apa yang akan gue temukan, tapi ternyata para buruh yang sudah dipancung sebelumnya pun mengalami nasib yang sama .
Pernah bayangin rasanya mereka?
Ngerasa dikhianatin sama Negara? kita ? mau ngomong ga ada yang ngerti ?
Sahabat, di 2013 saja, 3-4 buruh migran kita meninggal PER HARI , dengan berbagai alasan
Dan dari 2007 2013 , minimal ada 168 pekerja kita ditembak oleh polisis Diraja Malaysia , suka suka mereka dimanapun , kadang malah di lading, dan TIDAK ADA SATUPUN KASUS YANG SELESAI . Pemerintah kita mengejar, ya seadanya aja
Tau kah kamu? Ternyata BNP2TKI itu ada diperingkat TERENDAH SURVEY INTEGRITAS KPK
Dan hanya di 2013, berbagai kasus hokum yang menimpa buruh kita masih itu ada 398.270, mayoritas di Malaysia dan Arab .
Mungkin lo inget yang paling parahESTER RIA , yang meninggal di Malaysia dengan badan penuh lebam dan sundutan ?
TIDAK ADA YANG SELESAI .
KALAU itu aja tidak selesai, padahal mereka penyumbang uang terbesar di Negara kita, gmana mungkin gue bisa bantu triak kasus maling ayam yang mungkin juga nyawanya ga ada artinya buat pemerintah ?
Puji Tuhan yang gue mau ada jalan
Kasus satinah kemarin , gue lempar ke TIME ,dan naik di BBC , dan secara mereka / bule doyan banget sama yang namanya hak azasi dll, akhirnya ini pun sudah dapat colekkan dari Amnesty Watch dan PBB
Sekarang gue meminta pada mereka untuk bisa memaparkan fakta dll di hadapan mereka, dan kelihatannya mereka ok ,walaupun akan butuh waktu bbrpa bulan , tapi merka harus bisa melihat bahwa ini memang keberatan Negara , bukan cum ague yang bawel dan gue harus bisa menunjukkan bukti bahwa ribuan orang berteriak ,seperti yang gue kasih tau ke mereka saat ditanya .
So gue beekrja dengan Change.orgsecara mereka adalah badan international , tapi bentuknya bukan petisi , melainkan nyebutnya SHOUT OUT
Yang pernah memulai seperti itu juga ada MALALA Y
Yang perlu lo lakukan cuma taro nama , tapi beda format sama petisi , dan dalam beberapa bulan mereka melihat apakah memang orang onang sependapat dengan gue .
Gue mohon bantuannya
Gue baru akan dapat link nya itu besok pagi
Yang jelas ,
Gue aja yang bahasa inggris nya bagus , gak ngerti bahasa inggris teknis atau hokum apalagi mereka yang ada dsisana, dan SUDAH KEBURU DIHUKUM MATI . Entah apa rasanya
Dan ketidak pedulian pemerintah kita dan Negara lain yang bermain mumpung pemerintah kita lelet pun HARUS DITEGUR .
DAN ini adalah salah satu cara
Mumpung international udah melirik
Paling dikit lagi gue dimaki2 lagi ama antek2 tapi gue gak peduli
Begitu udah dapet linknya
Akan gue sebar terus di semua socmed gue
Thank you soooooooo muchmuchmuch mmmuchJ
Love
Melanie sumber Blog Detik Melanie Subono

25 TKI di KJRI Johor Menunggu Dipulangkan


BATAM --
Sekitar 25 tenaga kerja Indonesia
(TKI) bermasalah ditampung di
Konsulat Jenderal RI Johor Bahru
Malaysia menunggu jadwal
pemulangan ke Indonesia.
"Data terakhir sebelum 16 TKI
dipulangkan ke Indonesia
melalui Batam pada Senin (14/4)
siang, masih ada 25 orang
lainnya berada di KJRI menunggu
proses selesai sebelum
dipulangkan," kata Petugas
Pendamping TKI Kementerian
Sosial RI, Febriana di Batam,
Senin.
Ia mengatakan, TKI tersebut
ditampung di KJRI karena
memiliki berbagai masalah
seperti tidak ada dokumen untuk
bekerja di Malaysia, tidak
memperpanjang izin kerja, disiksa
majikan, dan tidak dibayarkan
gajinya.
"Pihak KJRI Johor tengah
berupaya menyelesaikan kasus
mereka agar bisa segera
dipulangkan ke Indonesia
melalui Batam," kata dia.
Sejak awal 2014, kata dia,
ratusan TKI yang sempat
ditampung KJRI Johor Malaysia
sudah dipulangkan ke Indonesia
melalui Pelabuhan Internasional
Batam Centre sebelum
melanjutkan perjalanan ke
kampung halaman masing-
masing.
Beberapa diantara TKI wanita
yang dideportasi juga membawa
bayi yang berumur kurang dari
tiga bulan hasil hubungan gelap
atau perkosaan saat di Malaysia.
"Biasanya di antara wanita yang
dideportasi selalu ada bayinya.
Namun yang dideportasi hari ini
(Senin) semua wanita dewasa,"
kata Febriana.
Kepala Seksi Jaminan Sosial,
Dinas Sosial Kota Batam, Ahmad
Yani mengatakan selain 16 orang
TKI yang baru dideportasi Senin
siang, Rumah Singgah Dinsos
Batam juga sudah menampung
lima orang lain.
"Ada tiga yang mengalami
gangguan jiwa. Satu orang di
antarannya berasal dari Banten
dan akan segera dijemput
perwakilan pemerintah
setempat," kata dia.
Ia mengatakan, para TKI yang
dideportasi dari Malaysia
biasanya menghuni rumah
singgah tersebut untuk beberapa
hari sebelum dipulangkan ke
kampung halaman melalui
Jakarta.
"Tempat ini (rumah singgah) juga
baru saja direnovasi agar lebih
layak dan nyaman ditempati
para TKI atau warga bermasalah
lainnya sebelum menjalani
pembinaan atau dipulangkan,"
kata Yani.
Red: Julkifli Marbun
Sumber: 25 TKI di KJRI Johor Menunggu
Dipulangkan

Upah TKI di Korsel Rata-rata Naik 6%


JAKARTA—Upah minimum tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan mengalami tren kenaikan rata-rata sebanyak 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan menerima upah minimum setara dengan Rp10,15 juta atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp9,57 juta.
Direktur jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans Reyna Usman mengatakan upaya negosiasi gaji terus ditempuh pemerintah menyusul penempatan TKI ke korea selatan bersifatgovernment to government(G to G).
“Selain itu, TKI di Korea Selatan, meski sudah berjumlah 35.412 orang tidak memungkinkan untuk membentuk sebuahunionatau serikat pekerja untuk menempuh bargain upah minimum,” katanya kepada Bisnis, Jumat (11/4/2014).
Upah minimum tersebut, papanrya, masih ditambah dengan berbagai penerimaan lain seperti upah lembur yang besarannya ditentukan 150% dari penghitungan upah per jam. Saat ini, upah lembur sudah mencapai Rp72.900 per jam atau naik dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp68.700 per jam.
Deputi penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro mengatakan negosiasi upah tersebut setiap tahun dilakukan oleh pemerintah menyusul kebutuhan TKI yang sangat tinggi. “Di Korea Selatan, jumlah TKI menempati urutan keempat dari seluruh tenaga kerja asing,” katanya.
Editor : Hery Lazuardi sumber Upah TKI di Korsel Rata-rata Naik 6%

Caleg Stres, Dari Ngomel Hingga Telanjang


Bojonegoro : Pondok
Pesantren Dzikrussyifa Asma
Berojomusti, Paciran, Lamongan,
Jawa Timur sudah mennagani
sedikitnya 40 calon legislatif yang
mengalami stres. Saat diterapi
kejiwaan di pondok pesantren,
mereka ada yang marah-marah,
diam, bahkan telanjang sambil
teriak-teriak, pasca-pemilu
leguslatif 9 April 2014 lalu. "Saya
prihatin," ujar Pimpinan Pondok
Pesantren Dzikrussyifa
AsmaBerojomusti KH Muzzakin
pada Tempo Minggu 13 April 2014.
Menurut Muzzakin, 46 tahun, 40
orang caleg itu datang dari
pelbagai tempat di Tanah Air,
mulai dari Pontianak, Kalimantan
Barat, Lampung, Jakarta, dan
Banten. Juga dari Pekalongan, Jawa
Tengah, Malang, Sidoardjo,
Surabaya, Gresik, dan Lamongan.
Dari 40 orang tersebut, ada tiga
orang yang justru lebih dahulu
datang sebelum pencoblosan
pemilu legislatif 9 April 2014.
Para caleg yang stress ini sebagian
besar penyebabnya karena
tekanan mental yang kuat.
Misalnya, kalah karena tidak lolos
jadi anggota legislatif, kemudian,
mengeluarkan biaya besar, rasa
malu dan hina yang berlebihan
serta harapan tinggi yang tidak
tercapai. Dampaknya, membuat
para caleg ini, mengalami
perubahan kejiwaan, dan
cenderung kosong fikirannya.
Kyai Muzzakin mencontohkan,
karena fikirannya yang kosong
membuat, orang bersangkutan
dipengaruhi hal-hal yang berkaitan
dengan dunia jin dan syaitan.
Contohnya, ada caleg dari
Kabupaten Sidoardjo mengalami
goncangan jiwa yang hebas. Suka
teriak-teriak, ngomel dan
kemudian telanjang. Belakangan
diketahui, caleg ini mengaku sudah
mengeluarkan uang Rp 700 juta
yang diberikan ke tim suksesnya.
Tetapi uang sebesar itu habis dan
caleg bersangkutan tidak lolos
menjadi anggota DPRD Sidoardjo.
"Yang sukses timnya.Sementara
orangnya stres," katanya.
Contoh lain, ada beberapa caleg
yang juga mengalami goncangan
jiwa. Seperti dari beberapa orang
dari Jawa Timur, yang berobat di
pondoknya, berperilaku ganjil. Ada
yang datang ke pondok
pesantrennya, dengan posisi diam
dan tidak mau diajak bicara.
Kemudian, ada yang ngomel-
ngomel sendiri hingga menangis.
Tak hanya itu, ada juga caleg yang
tiba-tiba menggunakan jas, lengkap
dengan tas, dan pakaian rapi.
Mereka ini layaknya seperti sudah
terpilih menjadi anggota dewan.
Menurut Kyai Muzzakin, dari 40
orang tersebut, datang secara
bergiliran. Misalnya, pasien yang
sempat telanjang dari Sidoardjo,
kini sudah pulang. Demikian juga
dari Banten, Malang, dan
Pekalongan juga sudah pulang.
Kini masih ada enam caleg yang
masih berada di pondok
pesantrennya.
Muzzakin berharap, bahwa dalam
satu pekan ini, para caleg itu bisa
cepat sembuh sedia kala. Sebab,
sebagian caleg ini mengalami
problem kejiwaan karena ingin
meraih cita-cita, tetapi belum
tercapai. Makanya, untuk
melakukan terapi, dirinya mengaku
harus sabar."Saya berusaha untuk
menenangkan kejiwaannya,"
ujarnya.
Terapi untuk caleg yang gagal ini
tidak satu dua kali ini saja. Sebab,
setelah pemilu 2009 lalu,
Muzzakin juga memberikan
pengobatan terhadap 23 caleg
yang gagal menjadi anggota
dewan. "Jadi, bukan ini saja,"
ucapnya. (Baca : Caleg Stres
Menangis Terus di Rumah Sakit

Ponpes Berojomusti Terima 40 Pasien Caleg Stres


Caleg stress dirawat Ustadz Muzakkin/Eko Sujarwo

Lamongan- Pondok Pesantren (Ponpes) Berojomusti Lamongan kebanjiran pasien dari para calon legislatif (Caleg) yang depresi atau stres lantaran tidak terpilih menjadi wakil rakyat.
Caleg stres yang mondok di ponpes Dusun Sekanor Desa Sendang Agung, Paciran, selain dari wilayah Lamongan, juga dari Jakarta hingga Kalimantan. Bahkan, ada diantara para caleg seorang pengusaha kelapa sawit.
Pemilik Ponpes Dzikrussyifa Asma Berojomusti, Ustadz Muzakkin mengaku mulai kedatangan pasien dari para caleg sehari pasca 9 April lalu. Kini, Ustadz Muzakkin sibuk menangani mereka yang sedang depresi atau stres.
Salah satu pasien Ustadz Muzakkin adalah caleg perempuan dari salah satu daerah tingkat 2 di Kalimantan berinisial ZM. Kondisi ZM menjadi pendiam dan tertutup terhadap semua orang setelah mengetahui jumlah suara yang didapat dalam pemilu legislatif lalu sangat minim.
"Sepanjang waktu perempuan ini hanya terbaring di kamar tidur," kata Ustadz Muzakkin kepada wartawan di ponpesnya, Minggu (13/4/2014).
Selain Kalimantan, dirinya juga menerima caleg stres dari Mojokerto. Bahkan caleg dari Mojokerto ini terpaksa dirawat di ruang isolasi dan tidak diperbolehkan berhubungan dengan orang lain. Sebab kondisinya lebih parah.
"Kalau yang ini kami isolasi karena sering berontak," tuturnya.
Dia menjelaskan, kini caleg stres atau depresi yang berobat di tempatnya sebanyak 40 orang. Sebagian besar tidak mengenal diri dan lingkungannya setelah tidak terpilih menjadi wakil rakyat.
"Kami menggunakan metode terapi pijat serta mandi air alam," ujarnya.
Sementara itu waktu yang dibutuhkan untuk menstabilkan kondisi mereka, lanjut Muzakkin, sekitar 2 hari tergantung kondisi pasien. Dan menariknya, pengobatan di Berojomusti Lamongan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Sumber Ponpes Berojomusti Terima 40 Pasien Caleg Stres

Koran Rusia Sebut MH370 Dibajak di Afghanistan


London- Intelijen Rusia punya kabar mengejutkan di tengah proses pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 di perairan Samudera Hindia. MH370 diyakini sudah dibajak dan berada di Afghanistan. Seluruh penumpang selamat namun menjadi sandera.
Informasi ini dilansirMirror.co, Minggu (13/4/2014) yang mengutip berita dari koran Rusia, Moskovsky Komsomolets.
Moskovsky Komsomolets menulis, MH370 sudah dibajak oleh teroris dan memaksa pesawat mendaratkan di sekitar Kandahar. Seluruh awak kapal dan penumpang, sebut intelijen masih hidup.
"Pilot tidak bersalah, pesawat itu dibajak oleh teroris yang belum teridentifikasi," tulis sumber koran tersebut sambil menyebut teroris dengan panggilan 'Hitch'.
Penumpang dibagi dalam tujuh kelompok. Mereka dipaksa tinggal digubuk lumpur dengan pasokan makanan yang sangat minim.
Penumpang dari Asia ditempatkan di sebuah bunker di Pakistan. Saat ini proses tawar menawar dengan pemerintah Amerika maupun China masih terjadi.
Berita ini sendiri belum dikonfirmasi dari pemerintah Malaysia atau China.
Sementara itu, operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines sendiri masih terus dilanjutkan. Upaya pencarian melibatkan 14 kapal dan 10 pesawat dari berbagai negara.
Untuk pencarian hari ini akan difokuskan pada wilayah pencarian yang total mencapai sekitar 41.393 kilometer persegi. Pusat pencarian berada sekitar 2.331 kilometer barat laut Perth, Australia. Sumber Koran Rusia Sebut MH370 Dibajak di Afghanistan

Sunday, April 13, 2014

Geng Motor Ngamuk di Dumai, Polisi Babak Belur


Dumai -Kawanan geng motor di Kota Dumai, Riau, kembali beraksi brutal. Seorang polisi lalu lintas (polantas) Briptu Edo dihajar ratusan remaja hingga babak belur. Selain itu, korban juga diseret di lokasi yang terjadi di Jalan Sudirman, Dumai, Minggu (13/4/2014) dini hari.
Seorang warga Dumai bernama Arief ketika dihubungi wartawan membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. "Kejadian berawal saat Briptu Edo bersama 3 anggota lainnya berpatroli untuk mengamankan aksi balap liar," kata Arief, Minggu petang.
Setibanya di Jalan Sudirman, Briptu Edo menghadang kumpulan remaja yang tengah balapan liar. Ia turun dan berniat membubarkan mereka. Bukannya bubar, massa geram dan mengepungnya. "Sehingga, tidak ada ruang untuk anggota keluar," jelas Arif.
Melihat itu, 3 personel kepolisian lainnya bukannya menolong Edo, mereka justru meninggalkan kerumunan. Korban pun menjadi bulan-bulanan dan dihajar hingga babak belur.
Menurut Arief, kejadian tersebut berlangsung setengah jam lamanya. Briptu Edo dimaki-maki, dipukul, ditendang dan diseret di jalanan sejauh 2 kilometer. "Polisi yang terlihat lemah, tampak pasrah saat mendapat tindakan-tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh massa pebalap liar tersebut," tutur Arief.
Tak lama kemudian, Ketua RT 18 Kelurahan Bintan Dumai Muhammad Naji menyelamatkan Edo. "Kami berhasil selamatkan polisi itu dan langsung kami bawa ke rumah mertua saya sendiri. Sedangkan ratusan warga tadi tetap mengamuk dan meminta polisi dikeluarkan," ujar Muhammad.
Kepala Polres Dumai AKBP Yudi Kurniawan dikonfirmasi wartawan melalui Kabag Ops Polres Dumai AKP Ferly Rosa Putra membenarkan kejadian pengeroyokan tersebut. "Ada anggota yang dianiaya. Ia sudah dirawat di RSUD Dumai," katanya.
Sebagai langkah penyelidikan, Ferly menjelaskan, anggota sudah diturunkan untuk menyelidik apa motif pelaku. "Pelakunya tengah dicari. Petugas sudah menyelidikinya di lapangan," pungkas Ferly.
(Anri Syaiful)
Sumber Liputan6.com

Nur, TKI ini Disiksa Majikannya di Jeddah dan Butuh Pertolongan


Jakarta - Nur,
TKI ini disiksa
majikannya di
Arab Saudi. Dia
membutuhkan
pertolongan,
dengan
berupaya
meminta bantuan dari KJRI
Jeddah. Nur disiksa karena
hendak pergi dari majikannya
karena sakit. Tapi sang majikan
tak terima dan malah
memukulinya.
"Saat bekerja d majikan
tersebut, ibu Nur minta izin
pulang ke penampungan karena
alasan sakit dan akan digantikan
sementara oleh rekannya Yeni.
Tapi sang majikan tak terima
dengan alasan, majikannya
merasa di rugikan karena telah
membayar uang (BAKSIS)
sebesar 500 real kepada sodari
Enur, orang yang
memperkenalkan Ibu Nur
dengan majikan tersebut," jelas
Aktivis Buruh Migran Indonesia
Arab Saudi, Abdul Hadi Akram
dalam keterangannya, Sabtu
(12/4/2014).
Menurut Hadi, peristiwa itu
terjadi pada 7 April lalu. Nur
oleh majikannya malah difitnah
sebagai tukang sihir dan akan
meracuni dirinya ketika di suruh
membuatkan segelas teh (shai).
"Kemudian majikan perempuan
tersebut menyiksa Ibu Nur, tak
cukup sampai di situ. Majikan
lelaki juga memukul dan
memecut ibu Nur dengan ikat
pinggang. Dan yang lebih tragis
dan tidak berkeprimanusian,
saat ibu Nur sedang d pecut
oleh majikan lelaki, majikan
perempuan dengan santainya
memanaskan setrikaan (alat
gosok kain), setelah cukup
panas, kemudian
memukulkannya ke tubuh dan
wajah ibu Nur, beruntung ibu
Nur melindungi wajahnya," jelas
Abdul Hadi.
Hadi menjelaskan, untuk bagian
wajah, Hanya bagian pipi yang
meleleh terbakar dan akan
meninggalkan bekas 'codet'.
Setelah itu majikannya
merampas uang 40 real dan
handphone milik Nur.
"Tak percaya hanya uang 40
real yang dimiliki Ibu Nur,
dengan sangat tak sopan dan
tak pantas, majikannya melucuti
pakaian Ibu Nur, berprasangka
ada uang yang di sembunyikan
di pakaian dalam Ibu Nur. Dan
setelah itu barulah Ibu Nur
dipersilakan pergi oleh majikan
tersebut," jelas Abdul Hadi.
Posisi Nur yang merupakan TKI
ilegal amat rentan. Dia pun
takut-takut ke KJRI. Dia datang
ke penampungan warga
Indonesia. Kemudian seorang
TKI juga datang dan melihat
kondisi Nur.
"Bunda Yeni
dan teman-
teman di
penampungan
bermusyawarah, bagaimana
mencari solusi keadilan dan hak
yang seharusnya Ibu Nur
dapatkan, meskipun statusnya
yang illegal. Setelah
bermusyawarah, Bunda Yeni
dan teman-teman memutuskan
dibawa ke KJRI," jelas Abdul
Hadi.
Sayangnya, setelah di KJRI Nur
belum mendapat pertolongan
maksimal. Nur memang
ditampung dan mendapat
perawatan namun untuk
keadilannya atas penyiksaan
belum mendapat respons.
"Ini membutuhkan perhatian,"
jelas Hadi.
Hingga berita ini diturunkan
belum ada keterangan resmi
dari KJRI soal nasib Nur.
Sumber Nur, TKI ini Disiksa
Majikannya di Jeddah
dan Butuh Pertolongan

Saturday, April 12, 2014

Musikus Melanie Soebono Bawa Masalah TKI ke PBB


Tribun Jateng/Wahyu
Sulistiyawan
Duta Migrant Care, Melanie
Subono memberikan
keterangan kepada awak media
saat tiba di Bandara
Internasional Ahmad Yani
Semarang, Jateng, Rabu
(2/4/2014). Kedatangan Melanie
Subono ke Semarang dalam
rangka penggalangan dana
serta memberi motifasi kepada
keluarga Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) asal Ungaran,
Sutinah yang terancam
dihukum mati di Arab Saudi.
(Tribun Jateng/Wahyu
Sulistiyawan)


Melanie
Subono selama ini lebih dikenal
sebagai musikus. Padahal, putri
dari promotor kondang Adrie
Subono ini sejak tujuh tahun
lalu juga menjadi aktivis
pembelaan buruh migran.
Ia sangat lantang menyuarakan
pembebasan Satinah dan
Wilfrida Soik dari hukuman
mati.
Ternyata, teriakan untuk
Satinah sudah dilakukan sejak
2009, ketika pemerintah dan
lembaga-lembaga di Tanah Air
masih membisu.
Kini, Melanie dipercaya menjadi
Duta Anti-Perbudakan Modern
untuk delapan negara.
Soal banyaknya kasus hukum
yang menjerat TKI, perempuan
kelahiran Jerman 37 tahun
silam itu mengkritik lambannya
pemerintah dalam
penyelamatan.
Berikut wawancara wartawan
Harian Surya (Tribun Network),
Miftah Faridl dengan Melanie
Subono.
Menurut Anda, apa sebenarnya
permasalahan pokok yang
dihadapi tenaga kerja migran
(TKI) kita?
*Tidak adanya hukum yang
melindungi pekerja kita. Yang
ada hanya penempatan. Orang
yang dituntut karena
melecehkan TKI kok besoknya
jadi tim negosiator? Orang yang
dipilih selalu berantakan. Orang
yang dituntut melecehkan TKI
kok besoknya bisa jadi tim
negosiator.
*Dubes yang melecehkan TKI
juga kok besoknya jadi Kepala
BNP2TKI. Di sisi lain, pemerintah
juga lamban (lelet) mengirim
bantuan. Tidak ada yang (mau)
bekerja. Selalu harus
menunggu orang berteriak dulu
baru difokuskan
(penangananannya). Reaksinya
lamban. Di dalam badan-badan
ini terlalu banyak korupsi dan
ketidakjelasan.
Selama ini bagaimana peran
pemerintah?
*Ada kok, tapi belakangan ini.
Pemerintah rajin dalam
menerima uang tahunan dari
mereka (TKI). Tetapi tidak
bergerak ketika ada masalah."
"Sekarang saya tanya balik,
kalau saya tidak berteriak
masalah Wilfrida atau Satinah.
Ada kalian (media massa)
menulis? Ada rakyat yang
dengar?"
"Kita membawa kasus Satinah
ke Kemenlu (Kementerian Luar
Negeri) pada Oktober 2009.
Tetapi tidak ada tanggapan
sampai 2011. Padalah, saat itu
sudah vonis."
Ada anggapan pemerintah
lemah dalam diplomasi dengan
negara tujuan TKI?
*Pastilah. Sekarang ada di posisi
yang lemah. Wong lelet
(lambat). Contoh kasus Satinah.
Saat uang diyatnya hanya 1,250
miliar, kenapa tidak langsung
dibayar?
Selama ini, upaya pembelaan
buruh migran lebih banyak
digerakkan masyarakat
ketimbang institusi pemerintah.
Apa pendapat Anda?
*Tidak apa-apa. Toh mereka itu
juga bisa duduk di kursi
pemerintahan karena suara kita
kok."
"Artinya mereka bisa turun
karena suara kita juga. Setiap
ada kabar buruh migran
terancam hukman mati, baru
ada gerakan untuk
mencegahnya."
Kenapa tidak ada upaya
preventif, misalnya
pendampingan sejak dalam
pemeriksaan polisi?
*Saya juga syok dengan fakta
bahwa mereka yang sudah
divonis mati tidak didampingi
pengacara atau penerjemah.
Nah, jadi jangan marah kalau
sudah terlambat. Akhirnya
negosiasi menjadi alot dan uang
diyat menjadi mahal."
Apa sih yang dikerjakan orang
yang kita gaji di sana?
Bagaimana Konjen? Dubes?
KBRI? Tetapi, minggu ini
semuanya akan resmi
terdengar.
*Jadi, saya membawa kasus ini
ke PBB (Perserikatan Bangsa-
bangsa).
Apakah perlu pemerintah
benar-benar menghentikan
pengiriman TKI di negara-
negara yang konstitusinya
melemahkan kemanusiaan
warga asing?
*Memangnya mereka
(pemerintah) mau berhenti
terima uang yang nyaris Rp100
triliun setiap tahun dari devisa
TKI?
Sejak kapan Anda terlibat aktif
dalam gerakan ini?
*Kalau untuk buruh ini sudah
tahun ketujuh dan untuk
pekerja migran, sudah tahun
keempat. Saya bekerja tahun
lalu dengan anak dari TKI yang
terhukum mati, Ruyati."
"Bahkan, dengan Imas, Tati dan
lain-lain. Tetapi, kali ini saya
harus lebih kencang berteriak-
teriak, karena tampaknya
presiden kita semakin bebal
kupingnya."
Apa yang membuat Anda
akhirnya mau terjun dalam
gerakan pembelaan buruh
migran?
*Saya warga negara yang bayar
pajak, saya nyoblos, saya punya
KTP. Itu artinya saya warga
negara Indonesia yang berhak
untuk bertanya apapun yang
saya mau.
"Ke mana pajak yang saya
bayarkan? Termasuk apa yang
terjadi dengan saudara-saudara
saya yang bekerja sebagai TKI."
Oh ya, apakah ada upaya Anda
untuk menggerakkan
kesadaran dan solidaritas di
kalangan artis untuk ikut
terlibat dalam isu-isu buruh
migran?
*Kalau mereka peduli, tidak
perlu diajak juga pasti akan
ikut. Dan banyak sekali kok
(artis) yang ikut tanpa harus
disebutkan nama mereka.
Sumber tribunnews.com

Ribuan TKI yang Berangkat, yang Tercatat Hanya Ratusan


Kompas.com/Sigiranus Marutho
Bere
16 TKI Ilegal yang hendak
diselundupkan ke Malaysia
diamankan polisi

Lamongan, Jawa Timur,
termasuk daerah di Jatim yang
menjadi penyuplai terbesar
tenaga kerja Indonesia (TKI),
utamanya untuk TKI Malaysia.
Ada puluhan ribu warga
Lamongan yang hilir mudik
bekerja di luar negeri.
Tetapi mereka yang tercatat
sebagai TKI resmi di Kantor
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans),
hanyalah ratusan nama.
Kongkretnya 245 orang,
tersebar di lima negara.
“Dinas hanya bisa memantau
TKI yang kepergiannya
tercatat. Mereka ini yang
melalui jalur resmi,” kata
Kepala Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, Imam
Tresno Edy.
Sampai kini, Dinsosnakertrans
kesulitan mengetahui berapa
persis jumlah warga Lamongan
yang menjadi TKI.
Dinas ini kesulitan memantau
para perantau ke mancanegara.
Mereka baru melapor atau
mengadukan keberadaannya
jika muncul masalah, misalnya
terlilit perkara hukum.
“Kalau sudah begitu, negara
dan kami-kami ini yang
disalahkan. Dianggap kurang
perhatian dan sebagainya,”
tuturnya.
Saat ini, Mariyanto, TKI asal
Sidomukti, Brondong,
Lamongan, terancam hukuman
mati di Malaysia.
Ia divonis mati dalam perkara
perkelahian hingga
menyebabkan meninggalnya
seorang TKI, juga asal Jatim.
Nasib Mariyanto kini menunggu
hasil banding. Ia diduga
berangkat ke negeri jiran tidak
melalui jalur Dinsosnakertrans.
Imam Tresno Edy menegaskan,
Dinsosnakertrans Lamongan
selama ini menyiapkan
berbagai program pelatihan
untuk para calon TKI. Tetapi,
program ini tidak bisa
dimanfaatkan maksimal oleh
para calon TKI.
Sebab, umumnya mereka
direkrut Perusahaan Pengerah
Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTIS) dan dilatih sendiri oleh
perusahaan itu.
“Kecil sekali yang berangkat
dengan rekomendasi
pemerintah (Dinsosnakertrans)
,” katanya.
Ia lalu memberi contoh
Kecamatan Solokuro dan
Paciran yang selama ini
diketahui banyak penduduk
laki-lakinya yang menjadi TKI di
Malaysia. Di Dinsosnakertrans
ternyata hanya tercatat
sebanyak 200 orang.
Bagi warga di dua kecamatan
itu, Malaysia menjadi kampung
halaman kedua. Bekerja di
sana tak ubahnya dengan
bekerja di Surabaya atau
Jakarta, yang bisa pulang pergi
dalam hitungan hari.
Imam mengaku tidak tahu
persis visa yang mereka
gunakan, apakah kunjungan
atau bekerja.
Tapi, melihat banyaknya TKI
yang dideportasi dari sejumlah
negara, itu berarti mereka
tidak resmi.
”Visa pelancong, tapi begitu
sudah tiba di negara tujuan
untuk bekerja dan tidak mau
pulang,” tandasnya.
Imam berharap kedepan TKI
Lamongan berangkat melalui
jalur resmi sehingga lebih aman
di negara tujuan.
Ditambahkan, pihaknya tak
henti-hentinya
menyosialisasikan cara menjadi
TKI yang nyaman dan aman
melalui jalur resmi.
Sosialisasi dilakukan hingga ke
desa-desa kantong TKI.
Penjelasan Dinsosnakertrans itu
diamini Sukiran Kepala Desa
Sidomukto, Kecamatan
Brondong, asal TKI tervonis
mati, Mariyanto.
Sukiran dan warga desanya
sudah lama tahu kasus yang
menjerat Mariyanto. ”Tapi, kami
dari pihak desa tidak bisa
berbuat apa-apa,” katanya.
Sukiran juga mengakui banyak
warga desanya yang menjadi
TKI tanpa tercatat di
Dinsosnaker.
Warga Sidomukti yang
berangkat menjadi TKI
kebanyakan melalui jalur
belakang.
“Ini sudah biasa dilakukan
warga Sidomukti. Baru setahun
terakhir ini saja calon TKI itu
tertib,” ungkapnya. Sukiran
hanya bisa memperkirakan ada
sekitar 1.000 orang warga Desa
Sidomukti menjadi TKI.
Tapi, ia tidak mempunyai data
riil yang tertulis di balai desa.
”Orang sini ada yang dua bulan
sekali pulang pergi ke
Malaysia,” katanya. (Surya/ridl/
st36)
Sumber tribunnews.com

3 bulan kerja di Oman, TKI pulang babak belur


Malang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Cilalawi, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Mamah Maya Abdilah (35). Tiga bulan bekerja di Oman, Mamah menjadi korban penyiksaan majikannya.
"Selama berada di sana, saya hampir setiap hari disiksa majikan saya. Mereka menyiksa saya, karena saya tidak bisa berkomunikasi. Maklum, saya baru pertama kali berkerja jadi TKI," ujar Mamah menangis, Sabtu (12/4/2014).
Akibat penyiksaan itu, Mamah mengalami luka di sekujur tubuh. Sejak tiba di Tanah Air, pada 7 April 2014, hingga kini dirinya masih belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Dia masih sangat syok dengan peristiwa yang dialaminya.
"Saya berangkat awal Januari 2014, melalui Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta. Kemudian dikirim ke Negara Oman untuk menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT)," sambungnya.
Saat ditanya yang memberangkatkannya, Mamah mengaku tidak tahu. Dia hanya ingat, perusahaan penyalur tenagakerja itu tidak pernah memberikan pembinaan atau latihan kerja kepadanya.
"Kami dibawa dari Jakarta, kami dibawa ke Surabaya. Kemudian dari Bandara Juanda-Surabaya, kami berangkat ke Negara Oman," tuturnya.
Sesampainya di Timur Tengah, para TKI disalurkan menjadi PRT ke sejumlah keluarga. Namun malang, keluarga yang menerima Mamah memiliki watak kasar. Setiap hari, dia menjadi sasaran kemarahan majikannya.
"Setiap kali disuruh saya selalu dipukul. Tak hanya majikan saya, anak majikan saya juga ikut menyiksa saya. Di sana saya sakit kemudian minta pulang. Majikan saya kemudian mengantarkan saya ke perusahaan menyalurkan saya," terangnya.
Oleh perusahaan tersebut, Mamah malah dikembalikan ke majikannya yang dulu. Sontak saja dia menolak dan mengancam akan kabur. "Mungkin karena kondisi saya sudah lemah, akhirnya saya dipulangkan ke Indonesia," ungkapnya.
Setibanya di Indonesia, Mamah mengaku tidak mau kembali lagi bekerja menjadi TKI. Dia mengaku kapok dan tampak sangat syok. Dia juga sempat mendapat perawatan intensif selama beberapa hari.
"Sampai saat ini saya tak pernah melapor ke pihak-pihak terkait. Terlebih seponsor yang memberangkatkan saya datang dan memberi saya uang agar jangan memperpanjang persoalan ini. Saya juga tidak tahu harus melapor kemana," pungkasnya.
Sumber Sindonews.com

`Heartbleed` Jadi Bencana Besar Sepanjang Sejarah Dunia Internet


Los AngelesDunia internet masuk dalam sebuah bahaya besar karena celah atau bug yang disebut Heartbleed. Celah itu merupakan kerentanan yang terdapat dalam OpenSSL yang biasa ada di laman situs atau layanan berbasis internet.
Bahaya besar yang dihasilkan oleh kerentanan OpenSSL yang baru diumumkan awal pekan ini membuat banyak pihak ketar-ketir. Pasalnya, Software OpenSSL selama ini digunakan untuk mengamankan lalu lintas berinternet melalui sertifikat digital.
Selain itu, OpenSSL juga bertugas untuk menyimpan 'kunci' segala informasi yang diamankan ketika dalam perjalanan lewat internet dari perusahaan menuju pengguna. Sayangnya, kini si penyimpan 'kunci' dilaporkan memiliki kerentanan yang memungkinkan peretas mengambil data pengguna dengan mudah.
Dikutip dariMashable, Sabtu (12/4/2014) kerentanan yang dihasilkan oleh Heartbleed bug merupakan bencana besar terbesar sepanjang internet berlangsung. Siapapun yang menggunakan internet bisa saja menjadi korban dari hacker yang memanfaatkan Heartbleed.
"Bencana adalah kata yang tepat untuk Heartbleed bug. Dari skala 1-10, Heartbleed memiliki skala 11 terkait bahaya keamanan berinternet," kata seorang ahli keamanan, Bruce Schneier saat diminta penjelasan tentang bahaya celah keamanan Heartbleed.
Celah ini disebutkan juga mungkin tersedia di berbagai layanan raksasa internet seperti Facebook, Amazon, Yahoo, Twitter dan lainnya. Namun, beberapa perusahaan besar mengaku telah berhasil menambal celah itu dengan memperbaiki celah keamanan itu. By Liputan6.com

13 Tahun Hilang, TKI Di Riyadh Ditemukan


Warni Binti Uwas Acing
RIYADH (RIAUPOS.CO) - Seorang
warga negara Indonesia (WNI)
yang menjadi tenaga kerja
Indonesia, dilaporkan hilang
selama 13 tahun.
Namun WNI yang diketahui
bernama Warni Binti Uwas Acing,
berhasil ditemukan kembali oleh
pihak Kedutaan Besar RI di
Riyadh, Arab Saudi.
Sebelumnya orangtua dari Warni
telah melaporkan kasus
hilangnya anak kesayangan
mereka. Laporan tersebut
dilakukan oleh orangtua Warni
kepada BNP2TKI pada Desember
2010 lalu.
”Pihak KBRI Riyadh yang
mendapatkan bantuan melacak
keberadaan Warni, sempat
melakukan berbagai jalur. Meski
melalui Kementerian Luar Negeri
Arab Saudi, pencarian sempat
tidak membuahkan hasil,”
pernyataan pihak KBRI Riyadh
dalam website resminya, Jumat
(11/4).
”Baru pada 8 April 2014, Warni
bersama majikannya datang ke
KBRI Riyadh untuk memperbarui
paspor. Staf KBRI langsung
melakukan wawancara dan
memutuskan untuk tidak
mengembalikannya kepada
majikan,” lanjut keterangan itu.
Pihak KBRI Riyadh juga
melakukan investigasi terhadap
majikan yang memperkerjakan
Warni. Majikan itu pun diminta
pertanggungjawabannya.
Setelah ditelusuri, ternyata Warni
sudah bekerja selama 13 tahun
di Dammam, Provinsi Timur
dengan majikan bernama Falah
bin Muhaya bin Falhan al Assimi.
Menurut pengakuannya,
meskipun selama bekerja
diperlakukan secara baik, namun
selama 13 tahun bekerja,
majikannya tidak pernah
membayarkan gaji yang
dijanjikannya.
Warni menjelaskan bahwa sejak
5 tahun yang lalu, dirinya terus
meminta untuk dipulangkan ke
Indonesia. Namun majikannya
tidak mau memulangkannya dan
hanya sekadar menjanjikan
untuk memulangkan, tanpa ada
realisasi. Padahal dirinya sudah
sangat ingin kembali ke
Indonesia.(jrr)
Sumber riaupos.co

Friday, April 11, 2014

Orangtua TKI yang Diduga Bunuh Sosialita Akan ke Singapura

Dewi adalah TKI yang diduga
bunuh sosialita.

Dewi Sukowati (23) didakwa
membunuh Nancy Gan, sosialita
di Singapura

Seorang tenaga
kerja Indonesia (TKI) Dewi
Sukowati diduga membunuh
majikannya di Singapura, Nancy
Gan Wan. Untuk mengusut
kasus pembunuhan sosialita
Singapura itu, Kepolisian
setempat akan mendatangkan
orangtua Dewi dari Pati, Jawa
Tengah.
Dilansir dari harian Strait Times
edisi Kamis 10 April 2014,
keterangan orangtua Dewi akan
membantu proses pengusutan
kasus pembunuhan yang hingga
kini masih berjalan. Menurut
pengacara yang ditunjuk oleh
KBRI Singapura, Mohamed
Muzammil, kedua orangtua Dewi
diperkirakan tiba di Singapura
pada akhir bulan April nanti.
Sementara itu, Koordinator
Fungsi Protokol dan Konsuler
KBRI Singapura Fachri Sulaiman
belum bisa memastikan waktu
kedatangan orangtua Dewi itu.
"Karena proses penyelidikan
kasusnya belum selesai, jadi
belum diketahui kapan mereka
akan tiba. Saya juga belum
mengetahui kapan tanggalnya,"
ujar Fahcri kepada VIVAnews.
Menurut Fachri, orangtua Dewi
akan diwawancarai psikiater
mengenai kondisi kejiwaan anak
mereka. Semua akomodasi
orangtua Dewi itu akan
ditanggung KBRI.
Kamis kemarin, sidang lanjutan
terhadap Dewi digelar. Di
hadapan sidang, Muzammil
mengatakan keraguannya soal
usia Dewi yang sesungguhnya.
Dia diduga berusia di bawah 23
tahun.
Dewi akan tetap ditahan di Divisi
Pusat Polisi hingga Kamis pekan
depan, ketika sidang terhadap
kasusnya dilanjutkan. Dewi
ditangkap oleh polisi Singapura
karena diduga membunuh Nancy
pada 19 Maret 2014. Jasad Nancy
ditemukan tewas mengambang di
kolam renang di bungalow
Victoria Park Road, Bukit Timah.
Saat ditemukan di kolam, Nancy
mengenakan piyama dan terluka
di bagian kepala. Pergelangan
tangannya juga terluka. Menurut
laporan Muzammil, Dewi baru
satu pekan bekerja di bungalo
milik Nancy. KBRI masih terus
mencari informasi yang
mendalam tentang Dewi dan
menghubungi PJTKI yang
mempekerjakannya.
Nancy Gan merupakan seorang
pianis ternama di Singapura. Dia
juga berprofesi sebagai seniman
keramik yang kerap
menyumbangkan karya-karya
untuk lembaga amal.
Dia pernah menikah dengan
politisi yang menjadi anggota
legislatif Hong Kong, Hilton
Cheong-Leen, namun kemudian
bercerai. Dia dikaruniai dua anak.
Kemudian dia memilih tinggal di
Singapura bersama asisten
rumah tangganya. Sumber news.viva.co.id

Kepulauan Solomon diguncang gempa 7,0 SR


Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang Kepulauan Solomon pada Jumat pukul 14.07.22 WIB.
"Kita masih cek apakah gempa di Pulau Solomon ini berdampak tsunami atau tidak," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
Gempa bumi tersebut berada di kedalaman 43 kilometer tepatnya di 6.57 Lintang Selatan dan 155.06 Bujur Timur atau 626 kilometer barat laut Honiara Pulau Solomon.
"Fari PTWC (Pacific Tsunami Warning Center) menyebutkan gempa tidak mengindikasikan timbulnya tsunami," kata Andi lebih lanjut.
Kepulauan Solomon merupakan sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua Nugini dan terdiri atas lebih 990 pulau.
Editor: Fitri Supratiwi by antaranews.com

Kebakaran besar, Kantor Bupati Inhil rata dengan tanah


Kantor Bupati Inhil yang ludes terbakar, Jumat (11/4) dinihari tadi. (Foto: Banda Haruddin Tanjung)
Kantor Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, dinihari tadi terbakar. Akibat musibah ini, seluruh bangunan rata dengan tanah.
Kapolres Inhil AKBP Suwoyo, mengatakan, kebakaran hebat ini terjadi sekira pukul 02:00 WIB dinihari. Karena besarnya lumatan api, petugas pemadam kebakaran (Damkar) baru bisa memadamkannya empat jam kemudian.
"Api baru padam pagi ini sekira pukul 06.00 WIB," terang AKBP Suwoyo saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).
Sulitnya sumber air di lokasi kejadian menjadi satu faktor penyebab Kantor Bupati Inhil tidak bisa diselamatkan. Ditambah, bangunan tersebut umumnya terbuat dari kayu meski ada sebagian yang sudah menggunakan semen.
"Namun karena kayunya sudah tua dan sangat kering, maka api cepat memakannya," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran itu disaksikan langsung Bupati Inhil HM Wardan. Kerugian sendiri diperkirakan mencapai miliaran rupiah mengingat banyaknya berkas, dokumen dan barang-barang yang ada di dalam gedung.
"Hingga saat ini polisi masih belum mengetahui penyebab terbakarnya kantor bupati. Masih dalam penyelidikan kita," ucapnya. Sumber Sindonews.com

Para Caleg Stres `Serbu` Rumah Terapi Kejiwaan


Sidoarjo-Rumah terapi kesehatan berbagai macam penyakit medis dan gangguan kejiwaan di Juanda Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai ramai dikunjungi oleh caleg yang tertekan secara psikologi atau stres pasca pemilu.
Seperti ditayangkanLiputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/4/2014), caleg yang mengikuti terapi mengatakan stres karena beban pikiran yang berat setelah hasil penghitungan suaranya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu caleg dari sebuah partai politik yang tidak mau disebut namanya mengatakan stres, karena perolehan suaranya tidak bisa membawanya ke kursi legislatif.
Penghitungan suara memang belum tuntas, tetapi caleg itu sudah pesimis karena perolehan suaranya sangat kecil. Padahal ia sudah mengeluarkan uang tidak sedikit yang merupakan uang pinjaman dari rekan bisnis dan kerabatnya.
Untuk mengurangi beban pikirannya dan menenangkan hati yang bingung, ia mengikuti terapi herbal dan pijat.
Stres usai pemilu selalu menghinggapi caleg yang gagal mendapat suara banyak. Mereka sudah mengeluarkan uang banyak, yang biasanya didapat dari meminjam atau menjual rumah dan harta benda lainnya. (Rizki Gunawan)
(Devira Prastiwi )
By Liputan6.com

Pemrotes Taiwan hentikan pendudukan parlemen

Taipei (ANTARA News) - Para pemrotes Taiwan Kamis mengakhiri pendudukan parlemen, tiga pekan setelah mengambil alih ruang sidang utama untuk memprotes pakta perdagangan yang diperdebatkan dengan Tiongkok.
"Kami datang ke sini dengan cita-cita, kita sekarang tinggalkan dengan banyak beban," kata pemimpin mahasiswa Lin Fei-fan pada konferensi pers sesaat sebelum puluhan demonstran berpakaian hitam berjalan keluar dari gedung pada sekitar pukul 10.00 GMT , lapor AFP.
Memegang bunga matahari, simbol gerakan, para pengunjuk rasa - kebanyakan siswa muda - dikelilingi dan disambut hangat oleh ribuan pendukung saat mereka meninggalkan gedung.
"Keberangkatan ini tidak berarti kita menyerah," kata Lin, sementara berjanji kepada pers untuk melakukan protes terhadap pakta perdagangan kontroversial.
Para demonstran menduduki ruang utama parlemen 18 Maret di dalam aksi protes pertama kalinya seperti itu di pulau itu .
Aksi duduk kemudian berakhir setelah Ketua Parlemen Wang Jin - Pyng berjanji untuk tidak memimpin diskusi lebih lanjut mengenai pakta perdagangan sampai hukum diperkenalkan untuk memantau perjanjian dengan Tiongkok - permintaan utama dari pengunjuk rasa .
Tetapi mereka telah bersumpah untuk mendorong dengan kampanye guna memaksa putusan Partai Kuomintang menarik kembali kesepakatan perdagangan, dan menuntut Presiden Ma Yang Ying- jeou yang telah menolak mentah-mentah.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Terkait pemilu, rumah kepala desa di Bangkalan dibakar massa

Bangkalan (ANTARA News) - Rumah Kepala Desa Tlagah, Kecamatan Galis Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Nawawi, Kamis dibakar massa, dan diduga terkait pemilu.
"Memang benar ada pembakaran rumah oleh sekelompok orang, namun yang terbakar hanya pintu depan, sebab api berhasil dipadamkan saat itu juga," kata Kapolres Bangkalan AKBP Sulistijono.
Pembakaran rumah Kepala Desa Tlagah itu mulai terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Massa dengan mengendarai mobil pick up dan langsung melempar jeriken berisi bensin. Sebagian ada yang memecahkan kaca dinding rumah dan kaca mobil yang sedang diparkir.
Kades Nawawi mengatakan tidak mengetahui pasti penyebab pembakaran dan perusakan rumah miliknya itu, namun kuat dugaan kejadian ada kaitannya dengan pemilihan umum legislatif.
Di desanya, kata dia, ada salah satu calon anggota legislatif yang tidak puas dengan perolehan suaranya, karena sedikit tidak sesuai harapan.
Ia menuturkan, sebelumnya paman Kades Nawawi, H Halib pernah datang kepada dirinya meminta untuk mengatur suara perolehan suara seorang caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar ditambah 1.200 suara.
Akan tetapi Nawawi menolak dengan alasan, menjaga netralitasnya sebagai kepala desa. Disamping itu, warga desanya yang mencalonkan diri pada pemilu legislatif kali ini, tiga orang, yakni menjadi caleg di Partai NasDem dan seorang lagi di Partai Hanura.
"Nah, karena saya menolak itu, paman mengancam akan membakar rumah, dan tadi setelah magrib ternyata benar-benar datang membawa massa dan hendak membakar rumah ini, untungnya bisa segera diselamatkan," kata Nawawi.
"Saya jelas tidak enak, karena ketiga calon itu sama-sama kenal. Akhirnya saya pasrahkan sesuai aspirasi masyarakat, dan tidak menuruti keinginan paman yang meminta untuk menambah sebanyak 1.200 suara pada caleg PKS itu," tuturnya.
Selain berupaya membakar rumah Kepala Desa Tlagah Nawawi, massa juga berupaya membakar kotak suara hasil pemungutan suara yang saat itu masih tersimpan di rumahnya. Sebab di Desa Tlagah ini, yang dijadikan tempat sebagai balai desa adalah rumah kepada desanya.
Hingga pukul 23.30 WIB situasi di rumah Kepala Desa Tlagah masih tegang dan keluarga kepala desa ketakutan atas aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa itu. Polisi meningkatkan pengamanan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (ZIZ/M008)
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Thursday, April 10, 2014

Malaysia usir lagi 120 WNI via Nunukan

ilustrasi TKI Deportasi Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia didata petugas di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kamis (15/3) malam. (ANTARA/Mika Muhammad)
Nunukan (ANTARA News) - Pemerintah Kerajaan Malaysia mengusir lagi 120 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis mengatakan WNI yang dipulangkan pemerintah Kerajaan Malaysia kali ini adalah yang pertama kalinya selama April 2014.
Sebelum dipulangkan ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, WNI tersebut menjalani kurungan terlebih dahulu selama berbulan-bulan sebagai konsekwensi bekerja di luar negeri tanpa melengkapi diri dengan dokumen keimigrasian.
"Sebelum dipulangkan, mereka (WNI) menjalani kurungan berbulan-bulan lamanya di penampungan sementara di Malaysia," ujar Nasution usai menerima 120 WNI yang diusir pemerintah Kerjaaan Malaysia dari staf Konsulat RI Tawau.
WNI yang diusir kali ini sebanyak 120 orang yang seluruhnya merupakan tangkapan kepolisian Negeri Sabah di wilayah Kota Kinabalu yang terdiri atas 62 laki-laki, 36 perempuan, 11 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
WNI yang diusir tersebut berdasarkan surat Kantor Imigrasi Malaysia di Tawau Nomor IM.101/S-TWU/E/US/1130/1-6(09) 2014 tertanggal 9 April 2014 yang ditujukan kepada Konsulat RI Tawau.
Saat tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka sekitar pukul 19.30 Wita menggunakan kapal laut KM Purnama Ekspress dari Tawau Malaysia dan langsung diarahkan ke terminal pelabuhan untuk didata oleh Satgas Penanggulangan WNI Bermasalah setempat dari aparat kepolisian dan BP3TKI (Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI) Kabupaten Nunukan.
Salah seorang WNI yang diusir bernama Sunsun (32) yang ditemui saat pendataan menerangkan dirinya ditangkap oleh aparat kepolisian Malaysia pada 18 Nopember 2013 saat berbelanja bersama istrinya.
Ia mengaku menjalani kurungan selama lima bulan lamanya di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Keningau Negeri Sabah karena tidak memiliki paspor bekerja di negara tetangga tersebut.
Sunsun yang berasal dari Buton Sulawesi Tenggara itu bekerja sebagai penjual ikan di Keningau sejak 10 tahun silam dan tidak pernah memiliki paspor berada di negara tetangga itu. (*)
Editor: Ruslan Burhani by antaranews.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung