http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, March 22, 2014

Jadi TKI, Dewi ingin bantu ekonomi keluarga


Ilustrasi
Keberangkatan Dewi Sukowati untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu, Dewi ingin memiliki banyak uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit kanker.
"Kakak saya itu orang baik. Ia ingin mempunyai banyak penghasilan agar bisa mengobati ibu yang masih sakit," kata Adik kandung Dewi Sukowati, Anggun (19), Jumat 21 Maret 2014.
Di mata Anggun, Dewi Sukowati adalah sosok kakak yang perhatian dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya. Saat masih berada di rumah, ia dan Dewi berbagai tugas mengurusi berbagai kebutuhan keluarga, mulai memasak, mencuci, menyapu rumah dan lain sebagainya.
Termasuk berbagi peran menjaga warung kelontong kecil di rumahnya. Dewi lebih banyak faham urusan warung. Sebab ia yang paling sering berada di rumah. Harga barang-barang ia tahu, termasuk harga pupuk bersubsidi yang ikut dipasarkan ayah mereka, Sukilan.
"Namun setelah saya hamil ia yang lebih banyak mengurus berbagai hal di rumah," terangnya.
Anggun sudah menikah. Namun ia masih tinggal satu rumah dengan keluarganya. Sedang suaminya saat ini sedang merantau di luar daerah.
Menurut Anggun, saat ibunya terkena stroke, Dewi Sukowati adalah orang yang paling perhatian. Ia melakukan berbagai hal mulai dari menyuapi, mengganti baju hingga membantu saat ibunya buang air kecil atau besar. "Jadi yang paling open (perhatian) ya dia," ujarnya.
Anggun mengaku, pihak keluarganya sudah mengetahui kasus yang membelit kakaknya sejak beberapa hari yang lalu. Informasi soal dugaan pembunuhan yang dilakukan Dewi Sukowati juga diketahui ibunya, Sutrisnawati. Sejak mengetahui informasi tersebut, menurut Anggun ibunya terlihat menanggung beban yang besar.
Anggun khawatir, jika hal itu akan berimbas pada kesehatan ibunya. Maklum saja, butuh waktu lama untuk menyembuhkan ibunya yang terserang stroke. Setelah melalui perawatan intensif, kaki ibunya sudah mulai bisa dipakai untuk berjalan, meski belum seperti orang normal pada umumnya.
Namun kemampuan bicara ibunya masih belum sepenuhnya normal. Cara bicara ibunya masih 'pelo' sehingga kerap tak jelas materi yang dibicarakannya. "Ini yang kami khawatir. Ibu terserang stroke lagi karena terus-terusan memikirkan nasib kakak," tandasnya.
Sumber Sindonews.com
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung