http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Thursday, February 6, 2014

Derita TKW: PulangLumpuh Gaji Tak Dibayar 10 Tahun


Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam. (Antara//Lucky.R)
JAKARTA--Nuraini binti Said (32), seorang TKW asal Desa Pungkit, Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang selama ini bekerja di Kuwait, pulang dalam keadaan lumpuh dan gajinya tak dibayar majikannya selama 10 tahun.
"Kepulangan Nuraini pada Minggu (2/2) malam membuat kami terperanjat. Harapan kami menerima berita gembira, namun justru yang kami hadapi malah berita duka karena gaji Nuraini tidak dibayar dan kakinya lumpuh," kata Said, ayah Nuraini, di Sumbawa Besar, Rabu.
Menurut Said, terkait kondisi kaki anaknya, saat ini Nuraini dirawat di RSUD Sumbawa untuk mendapatkan perawatan sekaligus menjalani visum.
Kondisi Nuraini dengan badan kurus, wajah pucat, kedua kaki bengkok serta mengecil, dan banyak bekas luka di sekujur tubuhnya, membuat Nuraini jadi perhatian pengunjung rumah sakit yang lain.
Namun, meski dalam kondisi sakit, Nuraini terlihat cukup ceria sebab bisa pulang dan berkumpul kembali dengan keluarganya.
Perihal kepulangan anaknya, kata Said, semula dirinya menerima telepon dari rekan Nuraini, yang menginformasikan kalau anaknya dalam perjalanan pulang ke Sumbawa.
Mendengar informasi itu, tentu saja keluarganya menjadi kaget karena lebih dari 10 tahun tak pernah mendengar kabar berita dari Nuraini. Antara percaya dan tidak, pihak keluarga memutuskan untuk menjemput Nuraini ke Pelabuhan Tano Minggu malam lalu.
Begitu sampai di pelabuhan, keluarga itu ternyata benar-benar mendapati Nuraini yang baru datang dari Kuwait, namun dalam keadaan lumpuh.
"Semula, kami sempat mengira Nuraini meninggal karena sudah lama sekali tidak mendengar kabarnya. Selama bekerja selama 10 tahun, Nuraini hanya pernah mengirimkan gajinya sebanyak dua kali, itupun ketika bekerja pada majikannya yang pertama selama enam bulan," ujar dia.
Terkait dengan kondisi anaknya, Said mengaku telah melaporkan kasus yang menimpa Nuraini ke Disnakertrans Sumbawa dan berharap pemerintah bisa memberikan perhatiannya.
Tidak hanya itu, Said pun berencana menemui perusahaan yang memberangkatkan putrinya sehingga dapat mengusahakan apa yang menjadi hak Nuraini selama 10 tahun bekerja.
Sementara itu, Nuraini menceritakan bahwa dirinya berangkat ke Kuwait 2003 lalu. Pada salah satu negara di Timur Tengah itu, Nuraini bekerja pada dua majikan.
Ketika bekerja pada majikan pertama, Nuraini hanya bekerja selama enam bulan. Dalam kurun waktu enam bulan bekerja, dia diperbolehkan menghubungi keluarganya di Sumbawa.
Setelah pindah majikan, Nuraini tidak diizinkan menghubungi keluarganya lagi. Bahkan, hingga saat kepulangannya kembali ke Sumbawa, sepeserpun gaji Nuraini selama bekerja tidak pernah diberikan. Sepanjang kurun waktu tersebut, wanita kelahiran 1982 ini hanya diminta menandatangani slip, namun tanpa diberikan gaji.
Disinggung soal latar belakang kakinya menjadi lumpuh, menurut Nuraini bermula ketika kedua majikannya sedang tidak berada di rumah.
Saat itu, dia melakukan kegiatannya seperti biasa, yakni membersihkan rumah. Saat berada di lantai dua, dia mendengar suara air dari kamar mandi. Setelah diperiksa, ternyata kran bak mandi terbuka dan dia pun lantas menutupnya.
Tanpa diduga, keponakan majikan kemudian datang dan hendak memperkosanya. Seketika Nuraini memberontak dan berusaha melawan. "Kepala saya dibenturkan dan tubuh saya dicakar," kata Nuraini.
Tidak hanya itu, Nuraini lantas didorong dari lantai dua di rumah itu hingga ia terjatuh ke lantai satu. Setelah itu, Nuraini sempat dirawat di rumah sakit setempat selama dua bulan.
Meski kondisinya demikian, majikannya tidak mengizinkan Nuraini pulang ke Sumbawa. Bahkan, perwakilan pemerintah Indonesia di Kuwait juga tidak diberitahukan perihal kondisi Nuraini.
Setelah beberapa rekan yang berasal dari Desa Simu Kecamatan Lape dan Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara menyatakan siap untuk bertanggungjawab atas kepulangannya, barulah Nuraini diizinkan kembali ke Sumbawa.
Red:Taufik Rachman
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID

Kemlu Bebaskan TKI Asal Donggala dari Hukuman Rajam di Saudi Arabia


Sumber

Wednesday, February 5, 2014

Jatim Bentuk Sejumlah Unit Layanan TKI

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

Untuk mendekatkan pelayanan kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bersifat mudah, murah, sekaligus aman, Nadan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membentuk sejumlah unit teknis.
Unit ini meliputi sarana perkantoran di antaranya Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI), Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP), serta Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI).
"Kami telah menyepakati dengan gubernur bahwa untuk melaksanakan amanat UU Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, maka secepatnya akan dibentuk berbagai unit teknis pelayanan TKI untuk dapat dimanfaatkan baik oleh calon TKI dan keluarganya, termasuk kalangan lain yang berkepentingan dengan para TKI," kata Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Surabaya (Selasa, 4/2).
Jumhur mengatakan, sambutan Gubernur Jatim terkait kerjasama pembentukan unit teknis dalam memudahkan pelayanan TKI itu sangat menggembirakan. Gubernur telah melihat keperluan untuk ini sangat mendesak, dan akan menciptakan peningkatan kualitas penempatan dan perlindungan TKI.
"BNP2TKI didukung penuh oleh Gubernur Jatim untuk membentuk tiga kantor P4TKI di Malang, Madiun, dan Jember. Dengan P4TKI ini tentu akan semakin mendekatkan adanya pelayanan TKI di sekitar daerah basis TKI," jelasnya.
Pada bagian lain, Jumhur menyatakan BNP2TKI dan Pemprov Jatim akan terus memfasilitasi program peningkatan kualitas calon TKI sektor formal seperti nelayan, perawat, dan manufakturing yang disesuaikan dengan permintaan pasar kerja internasional.
Sumber
RMOL

Tuesday, February 4, 2014

Jemur Pakaian, TKW Terjatuh dari Lantai Dua


Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan/ilustrasi
SUKABUMI -- Tenaga Kerja Wanita Asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terjatuh dari lantai dua saat sedang menjemur pakaian di rumah majikannya di Abu Dhabi yang menyebabkan korban terancam lumpuh. "Korban yang diketahui bernama Imas binti Aep Saepuloh saat ini sudah berada di rumahnya di Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh," kata Ketua Komite Pengawasan dan Perlindungan TKI Sukabumi, Jamal.
Menurut dia akibat kecelakaan kerja yang dialaminya tulang punggung dan kedua kakinya patah. Jamal yang juga pendamping Imas mengatakan, kondisi pahlawan devisa ini sudah mulai membaik tetapi belum bisa sepenuhnya melakukan aktifitas karena harus tetap menjalani pengobatan berlanjut sampai sembuh.
"Untungnya, korban bekerja di majikannya yang baik sehingga saat mengalami kecelakaan Imas diberikan bantuan secara maksimal mulai dari pengobatan hingga penyembuhan," ujarnya.
Bahkan, TKW yang sudah bekerja selama 14 bulan di Abu Dhabi ini mendapatkan gaji tambahan dan bantuan dari majikannya pascakecelakaan tersebut. Selain itu, seluruh kebutuhan Imas pun diberikan dan saat akan pulang ke Indonesia majikannya membelikan tiket pesawat.
Walaupun semua kebutuhan Imas sudah dipenuhi oleh majikannya tersebut, tetapi pihaknya akan tetap membantu menuntut asuransi ketenaga kerjaan kepada pihak perusahaan penyalur TKI ke luar negeri yakni PT Rayana Manggahina di Jakarta.
"Asuransi tersebut harus tetap diberikan oleh perusahaan, karena merupakan hak Imas untuk menjalani pengobatan pascakecelakaan kerja yang dialaminya tersebut. Maka dari itu, kami tetap akan memperjuangkan haknya yang belum diberikan," tambahnya.
Jamal mengatakan kasus kecelakaan kerja yang dialami Imas harus menjadi perhatian seluruh pihak khususnya dalam pemberian asuransi, karena selama ini untuk mencairkan asuransi tersebut banyak TKI atau TKW yang kesulitan dengan berbagai alasan.
Red:Endah Hapsari
Sumber:
REPUBLIKA.CO.ID

Menakertrans: Qatar sediakan ribuan lowongan TKI


Menakertrans Muhaimin Iskandar (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan Pemerintah Qatar masih membuka ribuan lowongan kerja bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI).
Lowongan tersebut antara lain di bidang minyak dan gas, perhotelan dan industri jasa wisata, teknologi informasi, konstruksi, serta perawat.
"Kita terus mendorong peningkatan jumlah penempatan TKI formal yang bekerja di Qatar. Apalagi TKI formal Indonesia sudah diakui kualitasnya oleh parauseratau perusahaan-perusahaan di Qatar," kata Muhaimin Iskandar seusai menerima kunjungan Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmad Abdullah Ahmad Gholo Al-Muhanedi di Jakarta, Selasa.
Saat ini, berdasarkan data Kemenakertrans lebih dari 40.000 TKI bekerja di Qatar yang rata-rata bekerja di industri minyak dan gas.
Pada 2013, jumlah TKI yang masuk dan terdaftar di KBRI Doha pada tahun tersebut berjumlah 6.716 orang dengan rincian sebanyak 101 orang bekerja sebagai profesional danskill labourlainnya, serta sisanya sebanyak 6.615 TKI bekerja sebagai penatalaksana rumah tangga atau sektor domestik.
Selain pekerjaan di sektor formal, Muhaimin pun meminta pemerintah Qatar agar memperkuat kerja sama dalam melakukan upaya-upaya meningkatkan perlindungan bagi TKI informal yang bekerja di sektor domestik.
Beberapa hak normatif yang harus dipenuhi oleh negara penempatan terhadap TKI antara lain hak mendapatkan akses komunikasi dengan keluarga setiap saat yang berada di daerah asal dan dengan pihak perwakilan RI dan mendapatkan hari libur sehari dalam seminggu.
Selain itu, hak untuk dapat memegang paspornya sendiri sebagai identitas diri dan hak mendapatkan jaminan bahwa gaji tetap diterima setiap bulan yang dibayarkan melalui sistem perbankan dan perjanjian kerja melalui sistem online elektronik.
Sementara, untuk memperbaiki sistem penempatan calon TKI pekerja domestik, TKI harus mendapatkan pelatihan keterampilan pra-pemberangkatan selama 300 sampai 400 jam.
"Pembenahan yang sedang dilakukan dapat memberikanwin-win solutionbagi kedua belah pihak dalam pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI. Artinya tenaga kerja yang bekerja di sektor domestik lebih terlindungi dan pengguna mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas," kata Muhaimin
Sementara itu, Duta besar Qatar untuk Indonesia Ahmad Abdullah Ahmad Gholo Al-Muhanedi mengatakan Pemerintah Qatar meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk menggenjot pengiriman TKI formal
"Peluang kerja di sektor formal di Qatar masih terbuka lebar. Kami membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia untuk menduduki jabatan formal di sejumlah sektor tersebut. Kami juga akan memprioritasikan TKI tersebut untuk menduduki sejumlah jabatan," kata Ahmad Abdullah.
Qatar membutuhkan banyak tenaga kerja dengan semakin banyaknya ekspatriat yang datang dan menetap di negara tersebut. Saat ini terdapat lebih dari satu juta penduduk ekspatriat dari total dua juta penduduk yang harus dilayani oleh pemerintah Qatar.
Editor: Heppy Ratna
Sumber

TKI Asal Sragen Meninggal di Arab Saudi



Sragen -- Ngatini, 39 tahun, seorang tenaga kerja Indonesia asal Dukuh Ngrampal, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen dilaporkan meninggal di Mekkah, Arab Saudi pada Sabtu, 1 Februari 2014.
Koordinator Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia, Iweng Karsiwen mengatakan Ngatini meninggal setelah dirawat di rumah sakit di Arab Saudi sejak 13 Januari 2014. "Sebelumnya dia sudah mengeluh sakit perut setelah melahirkan tiga bulan lalu," kata Iweng, Senin 3 Februari 2014.
Ngatini menurut Iweng sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi ia dirawat selama tiga hari karena ketiadaan biaya. Setelah itu Ngatini dirawat di rumah kontrakan temannya, tapi kondisinya jadi memburuk. "Masuk rumah sakit lagi pada 13 Januari, lalu koma. Dan akhirnya meninggal," ujar Iweng yang mewakili keluarga Ngatini.
Dia mengatakan belum ada keterangan dari rumah sakit penyebab meninggalnya Ngatini. Informasi yang dia terima, Ngatini mengeluh sakit perut, kakinya bengkak, dan tenggorokannya juga sakit.
Setelah meninggal, jenazah Ngatini kesulitan dipulangkan ke Indonesia. Sebab dia tidak punya dokumen resmi. "Ngatini kabur dari rumah majikan karena 5 bulan bekerja tidak digaji," kata Iweng.
Dia mendesak pemerintah segera memulangkan jenazah Ngatini dan mengurus gajinya. Selain itu, pemerintah juga harus memulangkan anak Ngatini yang berusia 3 bulan. "Saat ini anak Ngatini dirawat salah seorang kawannya di Arab Saudi," ucapnya.
Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, AB Rahman yang dihubungi secara terpisah mengatakan menunggu sikap keluarga perihal jenazah Ngatini. "Mau dimakamkan di Arab Saudi atau dibawa pulang," katanya. Sebab ia sempat mendengar kalau keluarga merelakan Ngatini dimakamkan di Arab Saudi.
Jika memang ingin dipulangkan ke Indonesia, dia menyatakan pemerintah siap membantu. Keluarga atau kuasa keluarga diminta berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi. Dia juga berjanji mengurus gaji Ngatini yang belum dibayar majikannya.
Soal anak Ngatini, dia mengatakan awalnya Kedutaan sudah menawarkan diri merawatnya. Tapi lantas dirawat oleh rekan Ngatini. Dia menyatakan siap memulangkan anak Ngatini jika keluarga bersedia menerimanya. "Katanya keluarga bersedia merawatnya. Kami akan segera urus SPLP (surat perjalanan laksana paspor) anak tersebut," Rahman menambahkan.
UKKY PRIMARTANTYO
Sumber
TEMPO.CO

Monday, February 3, 2014

TKI di Abu Dhabi terjatuh dari lantai 2 saat jemur pakaian

Imas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukabumi, Jawa Barat terjatuh dari lantai dua saat menjemur pakaian di rumah majikannya di Abu Dhabi. Akibat kejadian itu, Imas terancam lumpuh akibat patah tulang yang dialaminya.
"Korban yang diketahui bernama Imas binti Aep Saepuloh saat ini sudah berada di rumahnya di Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh," kata Ketua Komite Pengawasan dan Perlindungan TKI Sukabumi, Jamal, Senin (3/2), seperti dilansir dari Antara.
Jamal menilai, jatuhnya Imas akibat kecelakaan kerja saat tengah menjemur. Korban mengalami patah tulang di bagian punggung dan kedua kakinya. Saat ini, kondisi yang dialami Imas sudah mulai membaik, tetapi belum bisa melakukan beraktivitas seperti sedia kala.
"Untungnya, korban bekerja di majikannya yang baik sehingga saat mengalami kecelakaan Imas diberikan bantuan secara maksimal mulai dari pengobatan hingga penyembuhan," ujarnya.
Imas sudah bekerja selama 14 bulan di Abu Dhabi mendapatkan gaji tambahan dan bantuan dari majikannya pascakecelakaan tersebut. Selain itu, seluruh kebutuhan Imas pun diberikan dan saat akan pulang ke Indonesia majikannya membelikan tiket pesawat.
Walaupun semua kebutuhan Imas sudah dipenuhi oleh majikannya tersebut, tetapi pihaknya akan tetap membantu menuntut asuransi ketenagakerjaan kepada pihak perusahaan penyalur, yakni PT Rayana Manggahina di Jakarta.
"Asuransi tersebut harus tetap diberikan oleh perusahaan, karena merupakan hak Imas untuk menjalani pengobatan pascakecelakaan kerja yang dialaminya tersebut. Maka dari itu, kami tetap akan memperjuangkan haknya yang belum diberikan," tambahnya.
Jamal mengatakan kasus kecelakaan kerja yang dialami Imas harus menjadi perhatian seluruh pihak khususnya dalam pemberian asuransi, karena selama ini untuk mencairkan asuransi tersebut banyak TKI atau TKW yang kesulitan dengan berbagai alasan.
"Pada kasus ini korban masih bisa dikatakan beruntung karena majikannya tanggung jawab, jika majikannya tidak tanggung jawab maka satu-satunya jalan untuk biaya pengobatan melalui asuransi maka dari itu kami meminta agar seluruh pihak terkait bisa membantu dan mempermudah dalam hal pencarian asuransi," kata Jamal.
Merdeka.com

Waspada Kelud, Radius 5 Kilometer Dikosongkan

Status waspada Kelud dinyatakan Minggu 2 Februari 2014

Warga lereng Gunung Kelud

Status Gunung Kelud dinaikkan dari normal menjadi waspada terhitung mulai pukul 09.00 WIB, Minggu 2 Februari 2014. Radius 5 kilometer lereng gunung itu diminta dikosongkan.
Informasi ini disampaikanhotlineBadan SAR Nasional berdasarkan sumber dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana-Taruna Siaga Bencana (Pusdalops Tagana) Kabupaten Kediri.
"Dengan adanya seperti itu kamiprepare,standbydi sekitar Kelud," kata Kepala Humas Basarnas, Moch Hernanto, ketika dihubungi, Senin 3 Februari 2014.
Menurutnya, tim Basarnas sudah diturunkan ke titik-titik rawan di sekitar Kelud di Kediri maupun Blitar, di daerah yang berpopulasi tinggi, sambil terus mensosialisasikan status bahaya gunung itu di kawasan yang rawan.
Dalam informasi hotline Basarnas, disebutkan bahwa pada Minggu, 2 Februari 2014 pukul 14.30, diinformasikan kpd warga sekitar Kelud, agar mengosongkan rmahnya dalam radius ± 5 Km. Pernyataan status waspada oleh Pusdalops Tagana Kabupaten Kediri yang sudah berkordinasi dengan Tagana Kab Blitar dan Kediri kota.
Dalam hal ini Komandan Tagana Kota Kediri membenarkan adanya status Kelud mulai hari ini Minggu dinyatakan Waspada. Diprediksi Gunung Kelud akan meletus, menyemburkan lahar panas dalam beberapa hari ke depan.
Sumber
Vivnews

19 Gunung Api Berstatus Waspada, Masyarakat Diminta Tak Panik

Gunung Kelud di Jawa Timur naik ke level waspada hari Minggu kemarin.

Catatan getaran gempa (seismograf) Gunung Kelud.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur ke level II Minggu kemarin, 2 Februari 2014, membuat total ada 19 gunung api di Indonesia yang saat ini berstatus waspada di level tersebut. Namun hal tersebut tak perlu membuat risau warga.
“Masyarakat diimbau tidak panik dan cemas. Gunung api bersifat slow in set, artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam pesan tertulis yang diterimaVIVAnews, Senin 3 Februari 2014.
Sifat gunung yang seperti itu pula yang membuatnya dibagi menjadi beberapa tahapan sesuai ancamannya, yakni level I atau normal, level II atau waspada, level III atau siaga, dan level IV atau awas. “Jangan sampai pemberitaan intensif mengenai peningkatan aktivitas gunung api menyebabkan dampak negatif pada masyarakat,” ujar Sutopo.
Ia mengatakan, saat ini dari 127 gunung aktif di Indonesia, satu gunung berstatus awas, yaitu Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara. Ada 3 gunung yang berstatus siaga, yaitu Gunung Karangetang, Lokon, dan Rokatenda.
Sementara gunung yang berstatus waspada ada 19, yakni Gunung Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.
Gunung lainnya di luar daftar itu, tercatat berstatus normal. “Makna dari status waspada adalah ada kenaikan aktivitas di atas level normal, apapun jenis gejalanya. Tapi tidak kritis,” kata Sutopo. Selanjutnya yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan pemantauan.
Sementara makna status siaga adalah semua data menunjukkan aktivitas gunung tersebut dapat berlanjut ke letusan atau kondisi yang dapat menimbulkan bencana. “Di level ini, baru muncul kondisi kritis sehingga perlu sosialisasi ke wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan pemantauan penuh,” kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, jangan sampai daerah yang ada di luar zona berbahaya, menjadi sepi karena disangka masuk area bahaya. “Aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe, Sumut, misalnya saat ini sepi pengunjung karena masyarakat takut. Padahal lokasinya aman dan jauh dari Gunung Sinabung,” ujar dia.
Sumber http://m.news.viva.co.id/news/read/478159-19-gunung-api-berstatus-waspada--masyarakat-diminta-tak-panik

Sunday, February 2, 2014

TKI SRAGEN MENINGGAL : Meninggal, TKI Asal Sragen Tinggalkan Bayi 3 Bulan di Arab



SRAGEN— Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dukuh Ngrampal, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, meninggal dunia saat berada di Arab Saudi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, TKI bernama Ngatini, 39, tersebut meninggal Sabtu (1/2/2014) sekitar pukul 02.00 WIB.
Ngatini meninggalkan dua orang anak yang saat ini berada di Sragen serta seorang bayi berusia tiga bulan yang saat ini masih berada di Arab Saudi. Saat ditemui di rumahnya, pihak keluarga mengaku sudah mendapat kabar tersebut.
“Mendapat kabar dari temannya yang ada di sana kemarin [Sabtu] sore. Hari ini [Minggu (2/2/2014)] ada petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) yang datang ke sini,” jelas kakak Ngatini, Samin, 40, Minggu.
Samin menuturkan adiknya dirawat di salah satu RS di Arab Saudi sejak 13 Januari 2013. Dia tak mengetahui persis sakit yang diderita adiknya. Sebelumnya, lanjut Samin, Ngatini juga dilarikan ke RS lantaran mengalami sakit perut.
“Yang pertama itu sakit perut kemudian kaki membengkak kemudian tangan juga membengkak. Setelah itu sakit di tenggorokan. Yang pertama itu awal Januari,” ungkapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Tasripin, mengaku sudah mendapat kabar ihwal meninggalnya TKI asal Sragen tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan Kemenkertrans dan BNP2TKI. Meskipun dia statusnya sudah overstay dan ilegal, kami tetap upayakan untuk memulangkan,” jelasnya.
Sumber
Solopos.com

Pelajaran dari Kasus Erwiana

Kerjasama otoritas Indonesia dengan kepolisian Hong Kong membuahkan hasil

ADY

Kisah pilu yang menimpa Erwiana Sulistyaningsih, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Ngawi, Jawa Timur, patut dijadikan pelajaran. Belum lama bekerja di Hong Kong, Erwiana telah mendapat siksaan dari majikannya. Pulang dari sana, Erwiana harus masuk rumah sakit. Bahkan ketika kepolisian Hong Kong mengusut penyiksaan itu, Erwiana masih berada di rumah sakit. Ke RSIA Amal Sehat Sragen itu pula empat orang polisi Hong Kong dan dua perwakilan Departemen Perburuhan negara itu datang mewawancarai Erwiana. Menurut Suhartono, Kepala Pusat Humas Kemenakertrans, kedatangan aparat Hong Kong untuk melengkapi berkas pemeriksaan aksi kekerasan terhadap buruh migran itu. Hasil pemeriksaan itu menjadi dasar penuntutan sang majikan di negaranya kelak. Dalam pemeriksaan Erwiana turut hadir Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemenakertrans, Guntur Witjaksono, Atase Tenaga Kerja di Hong Kong, Sandra Utami, perwakilan KJRI Hong Kong dan Mabes Polri. “Dalam pemeriksaan, Kepolisian menanyakan mulai mengenai proses keberangkatan Erwiana saat akan bekerja di Hongkong sampai pada perlakukan kekerasan majikan terhadapnya,” kata Suhartono. Kasus Erwiana sampai juga ke Istana. Presiden SBY sampai melakukan komunikasi dengan Erwiana dan orang tuanya. Bukan kali ini saja kasus tragis nasib TKI menyita perhatian Istana. Maklum, kasus memilukan terus berulang menimpa buruh migran asal Indonesia. Tak hanya di Hong Kong, tetapi juga di Malaysia, Arab Saudi dan sejumlah negara lain di Timur Tengah. Kisah tragis tak hanya menimpa TKI yang berangkat secara resmi seperti Erwiana. Erwiana berangkat ke Hong Kong melalui prosedur dan agendi resmi. Toh, di lapangan tetap saja terjadi penyiksaan. Tidak sedikit pula TKI yang tak mendapatkan gaji meskipun hak itu sudah diperjanjikan sejak awal. Belum lagi perlakuan tak manusiawi lainnya yang dialami sebagian TKI. Sikap berani TKI melaporkan kekerasan ke aparat berwenang menjadi penting. Dalam kasus Erwiana, perempuan ini sebenarnya sudah melapor ke agensi di Hong Kong. Bahkan ia sempat melarikan diri, meskipun akhirnya kembali ke rumah majikan. “Alih-alih membaik, perlakukan kekerasan semakin menjadi,” papar Suhartono. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga menaruh perhatian pada kasus ini. LPSK mengupayakan pemenuhan hak-hak Erwiana sebagai korban kekerasan. Anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatulloh, juga ikut angkat bicara. Politisi Partai Golkar ini mengatakan Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) DPR RI mengapresiasi keberhasilan aparat penegak hukum Hong Kong menangkap majikan yang ditengarai melakukan kekerasan kepada Erwiana. “Kami mengapresiasi tindakan aparat hukum Hongkong menangkap majikan TKI Erwiana. Tindakan aparat hukum tersebut seharusnya dijadikan pelajaran berguna bagi Malaysia dalam menyelesaikan kasus TKI Wilfrida yang sampai sekarang tidak ada proses hukum bagi sang majikan yang terindikasi juga melakukan penyiksaan.” kata pria yang menjabat Wakil Ketua Timwas TKI DPR itu. Poempida mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus tersebut. Bahkan Timwas TKI akan terus melakukan tekanan kepada pemangku kepentingan agar segera menyelesaikan permasalahan TKI. “Timwas TKI akan terus memperkuat tekanan politis agar stakeholders terkait bekerja semua dalam satu koordinasi yang benar dan tujuannya tercapai,” tegas Poempida. Poempida berpendapat, persoalan TKI di luar negeri bisa menjadi bom waktu. Kurangnya koordinasi antar lembaga seperti Kemenakertrans, BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri berujung saling ‘lepas tangan’ terhadap kasus TKI. Selain itu Timwas TKI juga menyoroti perlindungan dan bantuan hukum bagi TKI. Pasalnya, hal tersebut terkait dengan pelayanan yang diberikan terhadap TKI. Baginya, persoalan mendasar bagi TKI di negara penempatan adalah perlakuan diskriminatif. Untuk menangani TKI yang tersangkut persoalan hukum di negara penempatan, Poempida berpandangan harus dilakukan langkah komprehensif. Jika dibutuhkan lobi khusus kepada kepala negara di tempat TKI bekerja, Timwas dapat mendorong Presiden melakukan pendekatan. Penyelesaian kasus dapat diselesaikan lewat mekanisme government to government (G to G) melalui lobi dan dapat menghasilkan solusi terhadap TKI yang terancam hukuman. “Kita bisa mendorong juga supaya presiden melakukan gerakan- gerakan lobi yang khusus terhadap para WNI di luar negeri,” pungkas Poempida.
Sumber
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt52ee40033645c/pelajaran-dari-kasus-erwiana

IMC Desak Pemerintah Hapus KTKLN, Ini Tanggapan BNP2TKI



DDHK News, Indonesia – Indonesia Migrant Centre (IMC) menggelar seminar“KTKLN & Inkonsistensi Birokrasi” di Jakarta (Rabu, 29/1/2014). Pada seminar tersebut, IMC mendesak pemerintah agar menghapus KTKLN.“KTKLN tidak bermanfaat bagi perlindungan migran, “ ujar Tri Sugito (Ketua IMC Hong Kong) dalam manifesto yang ia bacakan.“Hendaknya pemerintah menduplikasi sistem pemerintah Philipina dalam mengelola migrant. Fakta membuktikan, keseluruhan biaya yang dikenakan kepada migran Filipina, hanya 10% dari migran Indonesia.”Menanggapi seminar IMC tersebut, Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan BNP2TKI Arifin Purba diJakarta, Rabu siang (29/1/2014) menegaskan, diwajibkannya TKI yang berangkat bekerja ke luar negeri untuk memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) merupakan perintah dari Undang Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.“Diciptakannya Undang Undang itu (maksudnya UU 39/ 2004) wajib dijalankan dan ditaati oleh setiap warga negaranya yang berangkat bekerja ke luar negeri. Lalu, keberadaan UU itu pulawajib untuk diamankan pelaksanaannya dari upaya-upaya yang mencegah dan menghambatnya, serta ditegakkannya sanksi bagi pelanggarnya,” kata Arifin.Dijelaskan Arifin dalam situs BNP2TKI, dalam KTKLN terdapat microchip yang berisi 48 data TKI mulai dari nama dan alamat TKI, nama dan alamat PPTKIS, nama dan alamat pengguna (users) di negara tujuan penempatan kerja, kontrak kerja, jabatan, sektor usaha, gaji,asuransi, dan data- data lainnya.“Data itu sangat berguna bagi TKI bila menemui masalah kerja di negara penempatan sehingga pemerintah lebih mudah untuk melindungi,” kata Arifin.“KTKLN ini merupakan instrumen perlindungan bagi TKI dan mencegah daripraktik percaloan TKI dan perdagangan orang (human trafficiking),” tambahnya. (ida/ ddhongkong.org).*

Film Emak Ingin Naik Haji Pikat Warga Kuwait


KUWAIT -Laila Gallery Cinema di KuwaitCity, ibu kota Kuwait, pada 16 Januari lalu dipadati ratusan pengunjung. Mereka menyaksikan pemutaran filmIndonesia bertajuk Emak Ingin Naik Haji. Ruang sinema berkapasitas 300 tempat duduk itu penuh sesak. Puluhan orang lagi terpaksa berdiri karena tidak kebagian kursi lagi.
Hadir sebagai tamu kehormatan adalah Asisten Sekretaris Jenderal Dewan Kebudayaan dan Seni Nasional KuwaitBader al-Duwaish. Dia duduk dekat Duta Besar RI untuk KuwaitFerry Adamhar, beberapa diplomat dari kedua negara, bersama masyarakat pencinta seni pertunjukan dan filmdi negara itu.
Mahmud, warga Kuwaityang datang bersama anaknya ke bioskop, menyatakan, filmIndonesia yang satu ini berhasil menyentuh emosinya. Anaknya yang sudah berusia remaja bahkan sampai meneteskan air mata karena terharu.
Film diputar di bioskop-bioskop setelah sukses mengikuti Festival Kebudayaan Qurain, hingga akhirnya meledak sebagai salah satu filmlayar lebar yang diminati. ”Ini adalah tanda betapa hubungan baik Kuwaitdengan Indonesia terjaga. Kuwaittermasuk salah satu sahabat kita yang paling karib saat ini,” kata Ferry.
Hubungan baik terjalin di berbagai bidang strategis karena pemerintah dan rakyat Kuwaitmelihat Indonesia sebagai salah satu keluarga. Selain di bidang kebudayaan—seperti tampak pada besarnya minat masyarakat lokal terhadap filmIndonesia —juga di bidang ekonomi, bisnis, investasi, perdagangan, dan politik, serta bidang penting lainnya.
Pasar swalayan, supermarket, hingga ke pasar tradisional, dan bahkan kios-kios kecil di KuwaitCity menjual mi instan dari merek terkenal yang diproduksi di Indonesia. ”Memang, warga Kuwaitsuka mi dan mereka mengimpornya paling banyak dari Tanah Air. Mi adalah salah satu makanan favorit mereka,” ujar Ferry.
Makanan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia ke Kuwait. Selain mi, Pemerintah Kuwaitjuga tengah bernegosiasi dengan Pemerintah Indonesia untuk mengimpor kacang dari Indonesia.
Berdasarkan data di Kedubes RI di Kuwait, ekspor Indonesia ke negara itu tahun 2013 meningkat 15 persen. Ekspor furnitur masih mendominasi, disusul oleh makanan, ban, dan kertas. ”Kertas kita menguasai 50-60 persen pasar Kuwait,” ujar Ferry.
Kuwaitadalah salah satu negara yang sangat terbuka terhadap barang, jasa, dan hubungan ”orang ke orang” dari Indonesia. Hubungan yang baik ini terjalin sejak pemerintahan Emir KuwaitSheikh Sabah al-Ahmed al-Jabir al-Sabah.
Nyaris tidak terdengar masalah tenaga kerja Indonesia di negara itu. Emir menempatkan Indonesia sebagai negara prioritas dalam hubungan diplomasi, yang dikelompokkan ke dalam apa yang disebut kelompok 5+2+7.
Angka 5 adalah lima tetangga dekatnya, yakni Negara Teluk. Angka 2 adalah Irak dan Irak. Adapun 7 negara terakhir itu termasuk Indonesia.
Sumber
TRIBUNNEWS.COM

TKI Dibekuk di Malaysia Atas Narkoba, Jika Bersalah Akan Dihukum Mati



Kuala Lumpur, - Seorang wanita Prancis dan seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia ditangkap aparat polisi Malaysia. Keduanya beserta tiga orang lagi dituduh menanam ganja dan terancam hukuman mati jika terbukti bersalah.
Wanita Prancis, PRT Indonesia dan tiga pria Malaysia itu ditangkap pada Rabu, 29 Januari lalu. Mereka dibekuk saat polisi melakukan penggerebekan ke dua unit apartemen mewah di Sabah.
Seperti dilansir kantor beritaAFP, Sabtu (1/2/2014), kepala kepolisian Sabah, Hamza Taib mengatakan, dalam penggerebekan itu, polisi juga menyita 36 tanaman ganja dan setengah kilogram ganja yang telah diproses.
Dikatakan Hamza, polisi tengah menyelidiki mereka yang ditahan karena dugaan menanam ganja dan mengedarkan narkoba itu.
"Kami akan menuntaskan penyelidikan kami dan memasukkan berkas-berkas ke kantor kejaksaan. Sangat mungkin bahwa mereka akan dituntut," tutur Hamza.
Diimbuhkannya, wanita Prancis yang berumur 30-an tahun tersebut, telah setahun berada di Malaysia. Namun Hamza menolak menyebutkan nama maupun detail lainnya. Begitu pula dengan TKI tersebut dan tiga orang lainnya yang terlibat dalam kasus ini.
Sumber
">Detiknews

Saturday, February 1, 2014

Jokowi: KTKLN Memang Tak Bermanfaat, Koq Pak Jumhur Bisa Enggak Tahu?


JAKARTA,baranews.co- Diam-diam, ternyata Jokowi mengamati perkembangan buruh migran. Mantan Walikota Solo ini tahu, Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) tidak ada gunanya.
"KTKLN memang tak ada manfaat, sebab visa sudah mewakili semuanya, yaitu kontrak kerja dan syarat-syarat lainnya," kata Jokowi kepada rombongan Indonesia Migrant Center (IMC) Hong Kong yang menemuinya di Balaikota Jakarta Kamis (30/1) siang.
Jokowi bertanya, "Koq Pak Jumhur bisa enggak tahu?" kata Jokowi dengan nada tanya, sebelah sebelumnya mengatakan KTKLN tidak bermanfaat. Jokowi, meluangkan waktu 30 menit untuk bertemu IMC.
Rombongan IMC Hong Kong yang bertemu Jokowi, antara lain Tri Sugito, Laeli Putri dan Rosanna. Kepada Jokowi IMC melaporkan, Rabu (29/1), IMC mengadakan seminar di Jakarta, membahas KTKLN yang tidak bermanfaat.
Jokowi menyatakan apreasiasi atas semangat IMC Hong Kong yang khusus ambil cuti untuk datang ke Jakarta untuk mengikuti seminar. Padahal mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Jokowi mengatakan, sistem hukum di Hong Kong jauh lebih baik dibanding negara lain. Migran, di Hong Kong cukup dihargai, tak seperti negara lain. (Laeli Putri, Jakarta)
Sumber
http://baranews.co/web/read/4066/jokowi.ktkln.memang.tak.bermanfaat.koq.pak.jumhur.bisa.enggak.tahu#.UuzIcl1b-o-

Bangka Tengah: Guntur Habisi Nyawa Sang Istri Lantaran Cemburu

Laporan Wartawan Bangka Pos Zulkodri TRIBUNNEWS.COM


BANGKA - Maksud hati ingin menyerahkan hasil jerih payahnya setelah menjadi buruh tambang kepada sang istri, Guntur (37) justru harus digelandang ke kantor polisi. Pasalnya, warga Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), itu tega menghabisi nyawa istrinya, Yulita (35), setibanya di rumah, Kamis ( 30/1/2014) sekitar pukul 18.30 WIB. Yulita tewas dengan empat luka tusukan di bagian perut. Informasi yang dihimpun Bangkapos.com menyebutkan, aksi nekat Guntur berawal dari cekcok mulut antara dia dan sang istri. Saat kejadian, Guntur yang beprofesi sebagai pekerja tambang inkonvensional (TI) baru saja pulang dari tempatnya bekerja di daerah Desa Penyak. Namun, baru duduk di dalam rumah melepas lelah, dirinya mendapati ponsel milik istrinya berdering pertanda pangilan masuk dari seseorang yang diduga teman selingkuhan Yulita. Guntur, berinisiatif mengangkat telepon tersebut. Saat itulah terdengar suara seseorang lelaki. Katanya, sempat terjadi obrolan singkat antara Guntur dan laki-laki diujung sambungan telepon tersebut. Malahan, laki-laki tersebut balik bertanya kepada Guntur. Tak berselang lama, Guntur mengatakan kepada si lelaki misterius bahwa dirinya adalah Suami Yulita. Namun, obrolan tersebut tidak berlanjut, lantaran Yulita berusaha merebut ponsel dari tangannya. Cekcok keduanya tak terhindari terkait lelaki yang menelepon tersebut. Singkatnya, Yulita mengakui bahwa lelaki di ujung telepon tersebut adalah pria idaman lain (PIL) hingga membuat pelaku naik pitam. Guntur, sempat menahan diri untuk tidak bertindak lebih jauh lantaran malu diketahui oleh tetangga. Namun, kesabarannya tak tertahan lalu dirinya kembali menemui istri. Diduga, kala itu terjadi aksi pelaku menghabisi istrinya. Guntur akhirnya menyesal dan memilih untuk menyerahkan dirinya ke Mapolsek Simpang Katis. Kasat Reskrim Polres Bateng Ajun Komisaris Sopian mengatakan, kasus pembunuhan yang terjadi di Sungaiselan, langsung ditangani Polres Bateng. Saat ini, pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolres Bateng. "Pelaku terancam, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun. Barang bukti berupa pisau dan baju korban sudah diamankan, di Mapolres Bateng. Saat ini, kasus masih kita dalami," ujar kasat kepada Bangkapos.com, Jumat (31/1/2014).
Sumber
TRIBUNNEWS

Libur Imlek WNI Muslim di Korsel Silaturahmi Akbar


Pedagang menjual kaos bergambar shio kuda kayu di pasar Pinangsia, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (30/1/2014). Tahun baru Imlek 2014 yang bertetapatan dengan shio kuda kayu, dimanfaatkan oleh pedagang menjual pernak-pernik yang berkaitan dengan shio tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN

KOREA -Sollal atau libur tahun baru Imlekmasyarakat Korea mulai Kamis (30/1/2014) hingga Sabtu (1/2/2014) dimanfaatkan warga muslim Indonesia di negeri Ginseng berkumpul dalam Silaturrahim Akbar Komunitas Muslim Indonesia (KMI) di Anseong, Jumat (31/1/2014) ini.
Bahkan sejumlah warga negara Indonesia baik tenaga kerja Indonesia maupun pelajar, mahasiswa rela melakukan perjalanan darat menuju kota tersebut untuk sedekar bertemu dengan warga Indonesia di lain kota.
"Berdasarkan pengalaman selama ini, warga Indonesia sangat antusias mendatangi acara. Bahkan ada yang rela melakukan perjalanan darat sampai enam jam menggunakan mobil," kata Nana Sudiana, salah seorang panitia Silaturahmi, Jumat (31/1/2014) pagi.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, silaturahmi warga muslim Indonesia di Korsel diikuti cukup banyak peserta. Apalagi di sana, ada sekitar 40 ribu WNI.
"Mereka sebagian besar pekerja. Paling banyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Selebihnya mereka berasal dari Sulawesi, NTB, Sumatera dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia," kata Nana.
Silakbar tahun 2014 mengambil tema Merajut Manisnya Silaturrahim di negeri Ginseng menghadirkan tokoh nasional Salahuddin Wahid akan menjadi salah seorang pembicara di masyarakat Indonesia di negeri Ginseng itu.
Komunitas Muslim Indonesia (KMI) memang telah lama menjadi mitra Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), lembaga kemanusiaan nasional. Hubungan sinergi KMI dan PKPU sendiri telah berlangsung cukup lama.
Sejak diadakan tahun 2007, PKPU terus mensupport kegiatan ini, baik dengan mendatangkan ustaz, pembicara dari Indonesia. Silaturahmi maupun sejumlah aktivitas dan kegiatan pendukung lainnya.(eko sutriyanto)
By TRIBUNNES

Dicari...! 2 TKW Yordania Hilang Kontak Dengan Keluarga

Mendapatkan kiriman dari Member TKI Belajar Berkarya bahwa ada 2 orang TKW Yordania yang hilang kontak dengan keluarga. Dengan identitas sebagai berikut; Sumiyati Binti Sundari Yang Pertama adalah Sumiyati binti Sundari.dengan alamat Kampung selatip Desa lontar RT/RW 006 /002 Kecamatan Kemeri Tangerang. Nomor Paspor AM 095001. Nama majikan Assrof Fahad Jaror. Berangkat Ke Yordania Tahun 2008. Menurut Penuturan keluarga, PPTKIS yang memberangkatkan adalah PT Bintang Lima yang ada di Wilayah Jakarta Timur. Setelah di konfirmasi oleh Bapak Ahmad Manan sebagai nara sumber berita ini, PPTKIS tersebut menyatakan tidak pernah memberangkatkan TKI tersebut. Sebagai orang biasa yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa, Bapak Ahamad Manan tidak mengetahui kebenarannya atas jawaban PPTKIS tersebuat. Karena dari pihak keluarga tidak mempunyai cukup bukti yang menunjukkan kebenarannya. Kalau memang dari PPTKIS benar-benar tidak memberangkatkan, bisa dipastikan bahwa Sumiyati diberangkatkan secara Ilegal oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Sebelumnya komunikasi Sumiyati dengan keluarga lancar-lancar saja. Tetapi kurang lebih setahun ini tidak ada kontak sama sekali dengan keluarga. Karti Binti Kartani Masih dari sumber yang sama dan Negara yang sama,atas nama Karti binti Kartani dari Kp Pulo Desa Cijeruk RT/RW 001/001 Kec. Mekar Baru Tangerang Dengan Nomor Pasport AH 414949. Diberangkatkan pada Tahun 2004. Nama Majikan AHMAD KHOJIJAH/ ABDUL KHOLILI/ AHMAD KHOJIJAH. Pada Tahun 2005 Karti pernah menghubungi keluarga lewat telepon milik tetangga. dia juga pernah mengirimkan uang lewat cek/wesel post pada Tahun 2006. Karena orang tuanya tidak tahu, maka wesel post itu didiamkan saja. Baru pada Tahun 2007 hal itu ditanyakan kepada keluarganya yang lebih mengetahui. Tetapi karena wesel post sudah Expaired maka tidak bisa dicairkan. Sejak Tahun 2008 sampai dengan sekarang, Karti tidak ada pulang dan tidak ada kabarnya lagi.Keluarga berharap sekali bisa mendapatkan kejelasan kabarnya. Kita semua berharap bahwa mereka berdua masih Hidup dansegera kembali ke Kampung Halamannya. Kalau seumpama masih Hidup semoga berita ini sampai kepadanya. Atau orang-orang disekitarnya yang mengenal dan mengetahui keadaannya untuk memberikan informasi kepada kami via inbok TKI Belajar Berkarya, dan akan kami berikan Contact Keluarganya. Betapa orang tua sangat merindukan dan menghawatirkannya sekian lama..! Kalau kebetulan anda adalah seorang TKI yang Sudah lama tidak pulang dan tidak contact ke keluarga karena sesuatu hal, Silahkan Informasikan ke kami. Kami akan bantu mencarikan Contact Keluarga anda. sebagaimana yang telah kami lakukan beberapa waktu yang lalu, " TKI Dubai Korban Keracunan mencari Contact Suaminya ". Dan Alhamdulilah melalui media ini beritanya sampai kepada keluarganya dan ahirnya bisa berkomunikasi kembali dengan keluarganya. Kita Do'akan semoga mereka baik-baik saja. melalui tulisan ini semoga bisa menjadi langkah awal menuju titik terang keberadaannya. Mohon bantuan sahabat semua untuk share sebanyak-banyaknya, agar berita ini sampai kepada orang-orang yang mengenalnya. Dan Juga sampai kepada Pejabat/ Instansi pemerintah yang bertanggung jawab tentang hal ini. Di tulis oleh Bang Tono berdasarkan keterangan dari Bpk Ahmad Manan Sumber http://tki-belajar-berkarya.blogspot.in/2014/01/dicari-2-tkw-yordania-hilang-kontak.html#.UuvbsDY92JU.twitter

Friday, January 31, 2014

Poin-Poin Usulan Revisi MoU Indonesia-Brunei

Jangan sekadar untuk mencapai kuota pengiriman TKI.
ADY

Pemerintah Indonesia dan
Brunei Darussalam melanjutkan
kembali pembahasan
amandemen atau revisi nota
kesepahaman (MoU)
penempatan pekerja migran
Indonesia. Awal pekan ini,
Muhaimin sudah terbang ke
Bandar Seri Begawan untuk
membahas amandemen nota
kesepahaman itu.
Muhaimin menjelaskan sudah
bertemu Menteri Hal Ehwal
Dalam Negeri Brunei
Darussalam YB Pehin Udana
Khotib Dato Paduka Seri Setia
Ustaz Haji Awang Badaruddin
Bin Pengarah Dato Paduka Haji
Awang Othman, Senin (27/1)
lalu. Dalam pertemuan itu
Indonesia menyampaikan
komitmen merevisi nota
kesepahaman tentang
penempatan TKI. Upaya serupa
pernah digagas Oktober 2012
silam. Nota kesepahaman kedua
negara dibuat pada 2008.
"Secara umun kerangka acuan
untuk perubahan MoU yang
ditetapkan kedua negara pada
2008 telah disepakati. Oleh
karena itu kita berharap
pembaruan MoU ini bisa
diselesaikan dalam waktu
dekat," harap Muhaimin.
Salah satu materi revisi MoU
adalah pengaturan waktu
istirahat pekerja rumah tangga
(PRT). Indonesia mengusulkan
satu hari libur dalam sepekan.
Selain itu, pekerja Indonesia
berhak memegang paspor
sehingga tak ditahan-tahan
majikan.
Usulan lain adalah besaran
upah minimum bagi pekerja
migran Indonesia, akses
komunikasi dengan perwakilan
RI dan keluarga serta adanya
uraian tugas yang jelas. Tak
kalah penting pemerintah
mengupayakan ada mekanisme
penyelesaian perselisihan dalam
hubungan kerja.
Muhaimin melanjutkan, MoU itu
harus disesuaikan dengan
regulasi baru yang berlaku di
Brunei berkaitan dengan
penggunaan agen dalam
perekrutan PRT. Sebelum
peraturan itu terbit perekrutan
dilakukan secara individu.
"Brunei sudah ada aturan untuk
penggunaan agen dalam
merekrut PLRT. Sebelumnya
belum ada, sehingga dulu
dilakukan secara perorangan. Ini
yang harus disinkronkan dengan
aturan PPTKIS (PJTKI,-red) di
Indonesia," ujarnya.
Muhaimin mengatakan
pemerintah masih membenahi
penempatan pekerja migran
Indonesia sektor domestik.
Sampai saat ini mekanisme
penempatan dan perlindungan
bagi pekerja migran Indonesia
sedang disiapkan. Tapi untuk
Brunei Muhaimin melihat secara
umum tidak banyak maslah
yang menimpa pekerja migran
Indonesia. "Namun yang perlu
dievaluiasi adalah penarikan
charge dari agen penempatan
dan penyusunan cost structure
(biaya penempatan,-red),"
tuturnya.
Pembahasan MoU itu telah
sampai pada joint meeting.
Dalam proses itu antar
perwakilan negara saling tukar
informasi dan pandangan
mengenai peraturan
perundang-undangan yang
berkaitan dengan pekerja
migran di masing-masing
negara. "Diharapkan ke depan
dengan adanya pertemuan ini
semakin meningkatkan
hubungan kerjasama kedua
negara sehingga target zero
domestic worker 2017," ujarnya.
Kemenakertrans mencatat
Brunei menjadi salah satu
negara tujuan
pekerja migran Indonesia. Saat
ini ada 67.913 pekerja migran
Indonesia
yang bekerja di brunei. Dari
jumlah itu 55 persen bekerja di
sektor
domestik dan sisanya di
berbagai industri seperti
perkebunan.
Aggota Komisi IX DPR, Poempida
Hidayatulloh, mengatakan
sebagaimana amanat UU No. 39
Tahun 2004 tentang
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri (UU PPTKILN), MoU wajib
dilakukan pemerintah Indonesia
dengan negara tujuan
penempatan. Sehingga,
perlindungan terhadap pekerja
migran Indonesia dapat terjaga.
"Jangan seperti penemapatan di
Arab Saudi, kita tidak ada MoU
tapi tetap mengirim TKI kesana,"
tandasnya.
Poempida mengingatkan yang
perlu dipertajam dalam MoU
adalah bagaimana para pekerja
migran Indonesia terlindungi
dari tindakan yang melecehkan
ataupun zalim. Caranya dengan
penegakan aturan hukum
sehingga pelaku tindak
kejahatan terhadap pekerja
migran Indonesia dapat dijatuhi
sanksi tegas.
Kemudian, mengingat tahun
depan Masyarakat Ekonomi
ASEAN mulai berjalan,
Poempida mengatakan jangan
sampai upah minimum pekerja
migran Indonesia tidak
kompetitif. Ia berharap besaran
upah yang diterima pekerja
migran Indonesia di Brunei
harus lebih tinggi ketimbang di
Indonesia.
Direktur Eksekutif Migrant Care,
Anis Hidayah, menegaskan agar
ketentuan yang dituangkan
dalam MoU jangan sekadar
basa-basi, atau mengejar kuota
agar pekerja migran Indonesia
dapat ditempatkan sebanyak-
banyaknya ke Brunei. Hal utama
yang harus dimasukan dalam
MoU adalah perlindungan bagi
pekerja migran. Misalnya,
memastikan pekerja migran
Indonesia mendapat upah layak
dan hak haknya sebagai pekerja
terpenuhi.
Walau data statistik tentang
pelanggaran atas hak-hak
pekerja migran Indonesia di
Brunei tidak sebanyak Malaysia,
bukan berarti tidak ada
masalah. Pasalnya, secara umum
Anis melihat situasi dan kondisi
kerja sektor domestik di Brunei
tak jauh berbeda dengan
negara lain. Apalagi Brunei
belum mengatur khusus tentang
hak-hak PRT seperti hari libur
dan upah minimum.
Peraturan tingkat nasional
menurut Anis berpengaruh
pada implementasi MoU. Jika
regulasi nasional minim maka
kebijakan bilateral yang diatur
lewat MoU terkesan formalitas
karena implementasinya tidak
jelas. Misalnya, siapa yang dapat
memastikan PRT mendapat libur
satu hari dalam sepekan jika di
negara penempatan tidak ada
ketentuan yang mengatur.
Sumber
www.hukumonline.com/berita/baca/lt52ea4a5ae52eb/poin-poin-usulan-revisi-imou-i-indonesia-brunei

VIDEO: Beraksi Sejak 2004, "Kolor Ijo" Berhasil Ditangkap

Dia tak hanya merampok tapi juga memperkosa korbannya.

Teror "kolor ijo" di Kota Probolinggo, Jawa Timur, berakhir sudah. Polisi akhirnya berhasil menangkap Buasir Nur Khotib, pelaku aksi teror atas kaum hawa yang telah berlangsung sejak 2004.
Berusia 50 tahun, warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo itu dibekuk di rumahnya pada Kamis, 30 Januari 2014.
Buasir, yang telah meneror para perempuan selama sepuluh tahun terakhir, selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau saat beraksi. Dia tak hanya merampok tapi juga memperkosa perempuan yang jadi korbannya.
Kapolresta Probolinggo Ajun Komisaris Besar Iwan Setiawan, mengungkapkan, sebelum melakukan aksinya, kolor ijo melakukan pengintaian rumah korban selama dua hari. Jika rumah korban dekat, dia naik sepeda. Jika jauh, naik ojek.
Polisi menyita sejumlah barang dari pelaku, termasuk benda yang diduga jimat yang dipakai saat beraksi. Menurut polisi, sejak 2004, dia sudah melakukan perampokan dan perkosaan lebih dari 31 kali. Lihat videonya
Disini
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung