http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.
Showing posts with label TKI Hongkong. Show all posts
Showing posts with label TKI Hongkong. Show all posts

Sunday, March 27, 2016

TKW Asal Magetan Meninggal Ditabrak Minibus Di Hong Kong

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Sahabat BMI kembali mendapat kabar duka dari teman kita yang berasal dari Magetan. Wulan meninggal dunia di Hong Kong karena tertabrak kendaraan Minibus.

BMI yang dikenal pendiam ini ditabrak Minibus saat menyebrang jalan di kawasan Kwoolon Hong Kong. Korban dalam kondisi luka parah di bagian kepala sehingga nyawanya tak terselamatkan lagi. Pasca kejadian korban langsung dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. 

Insiden kecelakaan yang melibatkan sahabat BMI asal Magetan ini terjadi pada pukul 03.00 pagi waktu setempat. Dimana seorang pria berumur 43 tahun sedang mengemudikan minibus, tiba-tiba berbelok kenan dan disanalah ternyata wulan sedang menyeberang jalan. Sontak tubuh wulan terlindas oleh minibus tersebut.

Kepala dan dada mengalami luka serius, saat dilarikan ke rumah sakit Yilishabo masih dalam keadaan hidup dan dinyatakan meninggal pada pukul 20.56 waktu setempat.

Polisi kemudian menangkap sopir minibus karena telah lalai dalam mengemudikan sehingga menyebabkan satu nyawa melayang. Saat ini sopir dalam tahanan untuk penyelidikan lebih lanjut dan kasus ini sudah masuk ke kementerian perhubungan, Kwoloon barat untuk di investigasi lebih lanjut. [Sumber: suarabmi.com]

Wednesday, March 23, 2016

BMI HK Pulang Sehari di Malang Bablas Menemui 'Anu' di Medan Berakhir Bunuh Diri

2016-03/jenazah-siti-rochmah.jpg
Siti Rochmadiah; Sepulang dari Hong Kong ke Malang, Bablas ke Medan, Bunuh Diri.
***
Siti Rochmadiah (48), warga Malang Jawa Timur tewas melompat dari lantai 3 Bandara KNIA  (Kuala Namu International Airport) pada Sabtu (19/3/2016) malam lalu. Jenazahnya dievakuasi dan disimpan di lemari pendingin kamar jenazah RSUD Deli Serdang sebelum dijemput oleh keponakanya, Kiki (34).
Mengutip media lokal di Medan, Sumut-Pojoksatu, Siti Rochmadiah sebelumnya adalah penumpang yang baru tiba di Bandara Kualanamu, namun pada saat kejadian tidak diketahui secara pasti dari mana terbangnya dan mau ke mana tujuannya.
Keterangan dari petugas maskapai Lion Air, korban sudah 2 kali membeli tiket pesawat Lion Air tujuan Surabaya, namun selalu gagal terbang (berangkat) karena selalu terlambat saat hendak check in di Bandara Kualanamu.
Diduga, kegagalan keberangkatan yang kedua ini yang membuat korban stres dan panik. Kondisi itu membuat beberapa security di sana mengamati langkahnya. Namun saat petugas lengah, Siti Rochmadiah langsung melompat dari lantai 3 terminal keberangkatan ke lantai dasar, sehingga tewas di lokasi kejadian. Namun misteri apa yang mebuat Siti Rochmadiah, ex TKW Hong Kong ini bunuh diri?.
2016-03/siti-rochamaidah.jpg
Informasi lain diperoleh, sebelumnya Siti Rochamadiah yang lahir 26 Desember 1967, tiba di airport bersama seorang laki-laki yang oleh warga di sana disangka suaminya. Warga melihat ia ribut dengan laki-laki yang diduga suaminya itu. Rochmadiah ditinggal sendiri di Bandara Kualanamu.
Di dalam tas bawaanya ditemukan pasport dengan nama Siti Rochmadiah alamat Malang, sehingga tidak diketahui secara pasti di mana dia di Malang.
Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi menuturkan, pihaknya menemukan sebuah buku tabungan di salah satu Bank  Cabang Jakarta dan  Hong Kong ID Card. “Diduga korban merupakan TKW dari Hong Kong. Saat kejadian, korban sendirian,” kata Kapolres dalam keterangannya.
Edi menjelaskan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala, luka memar pada tangan kiri, luka memar pada tangan kanan dan luka memar di bagian kaki kanan. Saat ini, jenazah telah berada di rumah sakit di Lubuk Pakam. Petugas juga masih menunggu pihak keluarga korban hingga datang.
“Kita telah melakukan olah TKP di lantai satu dan lantai dua Bandara Kualanamu, kita juga memeriksa saksi yang melihat kejadian itu,” tandas Edi.
Dijemput Keluarga.
2016-03/m-rusandi-atau-kiki-34-keluarga-siti-rochmah.jpg
M.Rusandi alias Kiki , keponakan Siti Rocmadiah. "Menjemput Jenazah Bulik"
***
Jenazah Siti Rochmadiah (48) merupakan warga Jalan  Bauksit RT 02 RW 09 Belimbing Malang, Jawa Timur dijemput keponakanya, M.Rusandi alias Kiki (34)  Senin (21/3), sekira Pukul 10 : 00 Wib.
Kepada wartawan di Medan, Kiki menyebutkan jika hanya dirinya yang menjemput korban yang merupakan tante atau bulik Kiki dari garis Ibu. Masih menurut Kiki, keluarga di Malang mengetahui kejadian ini setelah pihak Bandara KNIA menmeberi kabar kepada ibunya pada Sabtu (19/3) malam sekira Pukul. 21.00 Wib atau setelah peristiwa itu.
Dikatakan Kiki, sebelumnya korban bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong dan Macau selama 8 tahun.
Sehari setelah kedatanganya dari Hong Kong, ia bertengkar dengan adik kandungnya. Siti Rochmadiah pun meninggalkan Malang dengan tujuan menemui temannya di Aceh transit di Bandara Kuala Namu.
"Rencananya korban akan ke Aceh menjumpai temannya, namun transit dulu di Bandara KNIA. Bulek Siti merupakan anak kelima dari delapan bersaudara dan belum menikah. rencananya korban akan dikebumikan di Malang. Kami tidak ada memiliki firasat atau mimpi jika korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis," ungkap Kiki.
Terpisah Direktur RSUD Deli Serdang dr Isnaini ketika dikonfirmasi menyebutkan jika jasad korban sudah dibawa pihak keluarga Senin (21/3) sekira Pukul, 17.00 Wib.
"Jasadnya sudah dibawa ke kampung halamannya," kata Isnaini.
Seorang pengamat TKW dari Jakarta yang saat in berada di Hong Kong, dimintai pendapat oleh Kindo perihal kejadian ini, mengatakan bahwa Polisi Medan disarankan mencari tahu informasi warga yang melihat laki-laki yang disangka 'suaminya' itu. Serta melacak mutasi rekening banknya.
"Saya menduga Ia adalah korban cinta dunia maya, apakah laki-laki yang bersamanya di Bandara itu menjajikan cinta dan pernikahan?  Setelah bertemu  dengan sang kekasih 'maya' , Siti menyadari ternyata sebagai korban penipuan. Bandara ada  CCTV, dan ada saksi mata dan lacaklah mutasi rekening tabunganya.  Masih banyak TKW (BMI) yang  saat ini menjadi korban cinta dunia maya!". Kata pengamat yang hanya mengaku dari organisasi buruh berkantor pusat di Jakarta. (*) 
Sumber: Resume/TrustedSources. 

Monday, March 21, 2016

Bunuh Diri di Bandara Kualanamu, Polisi: Korban TKI yang Bekerja di Hong Kong

Medan 
Seorang wanita, SR (49) asal Malang, Jawa Timur yang tewas usai loncat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut, kini telah divisum dan berada di rumah sakit di Lubuk Pakam.

Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi menuturkan, pihaknya menemukan sebuah buku tabungan cabang Jakarta dan identitas kartu Hong Kong di tempat kejadian.

"Diduga korban merupakan TKI dari Hong Kong. Saat kejadian, korban sendirian," kata Kapolres dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (20/3/2016).

Edi menjelaskan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala, luka memar pada tangan kiri, luka memar pada tangan kanan dan luka memar di bagian kaki kanan.

Saat ini, jenazah telah berada di rumah sakit di Lubuk Pakam. Petugas juga masih menunggu pihak keluarga korban hingga datang.

"Kita telah melakukan olah TKP di lantai satu dan lantai dua Bandara Kualanamu, kita juga memeriksa saksi yang melihat kejadian itu," terang Edi.

Seperti diketahui, SR melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 2 Bandara Kualanamu, Sabtu (19/3) malam. SR merupakan calon penumpang pesawat Lion Air dengan tujuan Surabaya.

"Diduga ia (korban) mengalami stres," kata Pelaksana Tugas Manager Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, Sabtu (19/3).

Monday, August 18, 2014

Pengibaran Merah Putih dan Penilaian Bodoh Terhadap BMI

Tim Paskibraka JBMI

Meskipun terjadi pro dan kontra, upacara peringatan hari perjuangan kemerdekaan Indonesia yang ke-69 di Hong Kong yang diselenggaran oleh JBMI-Hong Kong untuk pertama kalinya ini berjalan lancar dan sukses pada hari Minggu, 17 Agustus 2014 kemarin. Sekitar 450 peserta berbaris mengikuti upacara dengan khitmad dibawah terik panas yang begitu menyengat dari pukul 11.00 sampai 12.15 siang ini. Tidak seperti yang diramaikan di jejaring sosial, kegiatan upacara ini tidak menuai komplain baik dari Management Kowloon Park maupun kepolisian Hong Kong yang setia mendampingi. “Meski di rantau tapi kami tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Dalam keterbatasan, semaksimal mungkin kami akan mengenang dan belajar dari semangat mereka. Upacara bendera ini adalah salah satu bentuknya” jelas Sringatin setelah upacara selesai. Upacara bendera yang diinisitifi komunitas buruh migran Indonesia ini kedua kalinya diadakan di Hong Kong. Tahun kemarin, Orang Indonesia (OI) Merah Putih, salah satu anggota JBMI, telah melaksanakan upacara bendera meskipun tidak tepat pada tanggal 17 Agustus karena jatuh di hari Sabtu namun tetap dilangsungkan pada hari Minggunya, 18 Agustus 2013, sehingga buruh migran bisa berpartisipasi. Namun pada tahun ini, tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Minggu sehingga lebih banyak BMI yang bisa berpartisipasi. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya, bukan hanya alamnya tetapi juga pengalamannya dalam perjuangan. Meski buta huruf dan tidak bersenjata modern, namun dengan persatuan nasional dari Sabang sampai Merauka, mereka mengusir penjajah dari negeri ini. Persatuan kaum muda pula yang berhasil menumbangkan kekuasaan penguasa orde baru dibawah pimpinan Soeharto.” terang Sringatin yang juga Pembina upacara. Seperti layaknya upacara bendera resmi, upacara di Kowloon Park ini juga mempunyai pasukan paskribraka dan koor paduan suara serta petugas-petugas pembaca text lainnya. Mereka telah berlatih selama tiga minggu untuk menyiapkan upacara ini. “Sebagai generasi muda, kita patut belajar dari pelajaran sejarah yaitu persatuan nasional. Di Hong Kong, persatuan buruh migran pula yang mampu merubah kondisi kita yang dulunya terbelakang, dibodohi dan dijerumuskan serta dirampas hak-haknya. Kini setahap demi setahap persatuan itu mampu merubah dan memperbaiki kondisi kerja dan peraturan yang merugikan sedikit demi sedikit “ tegas Sringatin. Menyikapi pro kontra yang beredar di jejaring sosial, Sringatin menjelaskan pelaksanaan upacara sudah mendapat ijin dari kepolisian Hong Kong dan juga diketahui Management Kowloon Park. “Kami mempertanyakan motif orang-orang yang mengkritisi bahkan menuduh kami bodoh. Apa salahnya jika JBMI atau kelompok lain mengadakan upacara bendera? Mereka yang menebarkan info yang salah dan rumor merendahkan mungkin sebenarnya membela kepentingan elemen-elemen tertentu yang anti BMI. Maka kami menyerukan agar kita semua harus berhati-hati” tegas Sringatin Di penghujung pidatonya, Sringatin berpesan kepada peserta upacara bahwa hal paling sederhana yang dilakukan sebagai perantau diluar negeri adalah dengan terus belajar, menolong sesama buruh migran yang membutuhkan dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia untuk kesejahteraan. Yang paling pentingnya adalah berorganisasi sebagai alat persatuan. “Mari kita tidak berkecil hati, terus semangat dalam belajar, bekerja dan membangun persatuan dimanapun berada” pungkas Sringatin mengakhiri pidatonya. Sorenya pukul 3 – 6, JBMI menggelar pesta rakyat dengan berbagai lomba antara lain lomba lari estafet, makan kerupuk, makan koin di semangka, menari grupp One Billion Rising, memasukan bolpoin dalam botol dan menari diatas koran. Semangat dan keceriaan para peserta dan buruh migran yang turut penonton melengkapi peringatan Agustusan tahun ini. Menuju pengibaran bendera ↑

Menata barisan ↑

Mengheningkan cipta

Merah putih mendomisi

HBD Indonesia, we love you

Pres Rilis 18 Agustus 2014 JARINGAN BMI CABUT UUPPTKILN No. 39/2004 (JBMI) Referensi Sringatin, Koordinator JBMI (Tel: +852 69920878)

Sumber feranuraini.com

Sunday, July 13, 2014

Tuntut Pemungutan Suara Tambahan, BMI di Hongkong Bikin Petisi

Ratusan warga negara Indonesia berunjuk rasa di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Victoria Park, lapangan rumput terbuka di Hongkong, Minggu (6/7/2014) sore. Sekitar 500 sampai 1.000 WNI tidak dapat mencoblos karena keterbasan waktu.
JAKARTA - Ratusan buruh migran Indonesia (BMI) di Hongkong kecewa lantaran tak dapat menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Presiden RI 2014. Pasalnya, BMI yang ingin mencoblos membludak hinggal empat kali lipat lebih dibanding dengan pemilihan anggota legislatif (pileg) April lalu. Relawan Pemantau Pemilu di Hongkong membuat petisi change.org/MemilihdiHongkong yang kini mendapat dukungan hampir 10 ribu orang. “Kami membuat petisi ini untuk mendesak agar KPU mengadakan pemungutan suara tambahan bagi mereka yang belum menggunakan hak pilihnya di Hongkong,” kata Fahmi, juru bicara Relawan Pemantau Pemilu di Hongkong. Selain membuat petisi, Tim Relawan Pemantau Pemilu di Hong Kong telah resmi memasukkan pengaduan mengenai dugaan pelanggaran Pilpres 6 Juli 2014 kepada Panwaslu Hong Kong pada tanggal 9 Juli 2014. “Ada dua pengaduan yang disampaikan, yaitu dugaan adanya ancaman/intimidasi terhadap calon pemilih, serta pelanggaran administrasi dalam penyelenggaran pemilu. Pelanggaran ini mengakibatkan sejumlah warga kehilangan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya,” jelas Fahmi. Menurut Fahmi, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Hong Kong telah menerima dan menanggapi kedua pengaduan tersebut dan akan melakukan proses investigasi selama 7 hari ke depan (sampai dengan tanggal 16 Juli 2014). Pengaduan tersebut, tambah Fahmi, didasarkan pada temuan tim relawan sebagai berikut: 1. Setelah pukul 17.15 pada saat pemungutan suara (6 Juli), masih ada antrean 50-an warga (sebagian lainnya berteduh di pinggir lapangan) yang akhirnya tidak bisa memilih karena habisnya waktu penggunaan TPS di lapangan Victoria Park; 2. Protes terjadi karena para warga yang sudah antre itu sangat kecewa tidak dapat mencoblos. Pada saat kejadian, kami berhasil mendaftar 133 warga yang belum memilih dan mereka menutut diberi kesempatan untuk mencoblos. 3. Protes semakin menjadi ricuh karena dipicu oleh pihak yang mengintimidasi dengan mensyaratkan mereka memilih capres tertentu jika ingin mencoblos. Pada lokasi kericuhan, kami mendaftar para saksi yang menandatangani surat kesaksian. “Kami juga menuntut PPLN Hong Kong untuk menuntut Panitia Pengawas Pemilu dan Pemerintah untuk menginvestigasi kasus intimidasi tersebut,” tandas Fami dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Minggu (13/7/2014). Direktur Migrant Care Anis Hidayah mengingatkan kepada KPU bahwa memilih adalah hak konstitusional warga negara yang harus dijamin. Di lapangan, KPU diimbau agar jangan terpaku pada tahapan normatif pemilu, tetapi juga diperlukan inovasi. KPU juga harus pasang badan untuk menegaskan konstitusi. “Petisi di Change.org ini diharapkan menjadi jembatan bagi pemenuhan hak pilih buruh migran di Hongkong yang tidak terpenuhi karena ada masalah manajemen penyelenggaraan pemilu,” tutup Anis. Sumber

Sunday, June 1, 2014

Berhenti Jadi TKI di HongKong, Pria Ini Raup Rp200 Miliar/Bulan

Hong Kong - Siapa sangka seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong bisa menjadi miliuner. Dengan usahanya yang gigih dan ulet, Wahyudi Chandra punya omzet lebih dari Rp 200 miliar per bulan dari bisnis pengiriman uang atau remitansi. Chandra mulai datang ke Hong Kong di tahun 1990-an, dan memulai kerjanya sebagai pegawai di sebuah restoran. Saat itu, selama bekerja di restoran, ia memanfaatkan waktu senggangnya sambil berjualan produk-produk Indonesia di Hong Kong. "3 tahun jadi TKI saya manfaatkan waktu libur untuk berjualan nasi," kata Chandra saat ditemui di Causeway Bay, Hong Kong, Minggu (1/6/2014). Chandra berkisah, selama 3 tahun merintis bisnisnya berjualan nasi, ia juga sambil melayani pengiriman uang TKI Hong Kong ke Indonesia. Menurutnya potensi pengiriman uang dari Hong Kong ke Indonesia cukup besar. "Pengelaman saya ini, saya merasa bahwa ini di dalam usaha kami ini benar-benar bagus. Saya membuka cabang sampai di mana-mana," ujarnya. Di tahun 1996, Chandra mengubah Visa- nya dari pekerja (TKI) menjadi pebisnis. Mulai dari situlah Chandra fokus menjalankan bisnis berjualan produk Indonesia dan melayani pengiriman uang. Sejak tahun 2000, dia mulai ekspansif dan membuka cabang beberapa titik di Hong Kong. Hingga 50 cabang pengiriman uang, dan warung makan di Hong Kong. "Sekarang sudah ada whole sale, travel, remitansi," kata pria yang berasal dari Lombok ini. Khusus untuk remitansi, setiap bulan Chandra melayani 30.000 transaksi dari TKI yang ada di Hong Kong. Tak tanggung- tanggung per bulan omzetnya dari transaksi remitansi saja bisa mencapai Rp 200 miliar lebih. Ia sangat terkenal di kalangan para TKI atau masyarakat Hong Kong dengan warungnya bernama Chandra. "Rp 200 miliar omzet hanya untuk remitansi," tutupnya. Sumber DETIK

Tuesday, May 27, 2014

Curhat Kartika Tentang Kekalahan Kasusnya

Kartika menceritakan kasusnya Minggu, 25 Mei 2014, Kartika Puspitasari, BMI Hong Kong yang mengalami penyiksaan dan dikurung selama satu minggu di dalam kamar mandi tanpa air dan makan, datang ke Vicktoria Park di markas organisasi Wanodya Indonesia Club. Dia menceritakan kejadian yang menimpanya saat dia bekerja di rumah majikan yang tidak menggajinya selama dua tahun lebih, bahkan ia memperlihatkan bekas luka luka di tubuhnya, salah satunya adalah bekas luka di bagian lengannya yang diiris dengan silet. Bekas luka tersebut mengakibatkan lengannya seperti terlihat daging tumbuh dari dalam. Saat ditanya apa yang dirasakannya saat itu, Ia menjawab bahwa perlakuan kasar dan penyiksaan itu kerap diterimanya hampir setiap hari, karena saking sering hingga dia tidak merasakan apa-apa (kebal atau mati rasa). Sementara kawan kawan BMI sekitar yang ikut mendengarkan terlihat tegang, geram. Bahkan beberapa dari mereka ada yang terlihat berkaca kaca seperti ikut merasakan sakit yang dialami Kartika waktu itu. Apa yang membuatnya berhasil menumbuhkan keberanian lari, ia menjawab dengan hati-hati sekali seperti kembali kepada kejadian waktu itu. "Saya diancam gigi saya akan dirontokkan" jelasnya. Menanggapi kekalahan kasusnya, dia tetap optimis akan menuntut banding, sidang lanjutan akan digelar tanggal 9 juni di Jordan, pukul 9.30. "Itu adalah sidang penentuan buat saya, berharap sekali bisa mendapatkan gaji saya yang tidak dibayar selama dua tahun lebih. Begitu jelasnya." Harapnya Sementara Ryan Aryanti, ketua dari organisasi Wanodya Indonesia Club mengajak kawan-kawan untuk memberikan dukungan terhadap Kartika, dia berharap kawan-kawan BMI yang bisa keluar pada hari persidangan Kartika nanti bisa ikut mendampingi untuk mensuportnya agar Kartika tidak merasa bahwa dia sendirian. Mega Vriestian, salah satu koordinator SOLIKA Solidaritas Untuk Kartika) membuat penggalangan dana terbuka untuk Kartika. Selama menunggu persidangan Kartika tidak diperbolehkan untuk bekerja dan penggalangan dana yang dilakukan adalah untuk membantu keluarga Kartika di tanah air. "Kondisi psikologisnya sangat trauma, dia butuh pendampingan psikologis untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan dia juga butuh penerjemah yang bisa diandalakan untuk membantu proses persidangannya nanti" Terang Mega. Dihubungi secara terpisah melalui whatsaap, KONJEN RI di Hong Kong mengatakan, " kami selalu memberikan pendampingan bagi mbak Kartika dan juga menghormati proses hukum pemerintah Hong Kong." terangnya Setelah mendapat balasan dari Konjen Chalif Akbar tentang kasus Kartika, kawan-kawan buruh migran yang tergabung dalam Aliansi Migran Progresi (AMP) dan massa luas mengirimkan sms tuntutan kepada KJRI agar mengupayakan pembelaan maksimal serta upaya naik banding dan menjamin Kartika mendapatkan hak gaji dan hak-hak lainnya. Namun sejauh mana pendampingan itu dilakukan oleh KJRI? Pendampingan yang dilakukan kasus perkasus, hanya akan menjadi tambal sulam bagi permaslahan yang menimpa Buruh Migran Indonesia. Pemerintah Indonesia sepertinya tidak mau belajar dari apa yang terjadi, bahwa kasus-kasus yang ada adalah akibat dari kebijakan-kebijakan yang bukan menjadi kebutuhan dasar buruh migran tetapi tetap diberlakukan. Sumber web fera nuraini

Kartika Ajukan Banding Kasus Penyiksaannya

Kartika BMI Hong Kong yang Pernah Disiksa Majikannya Minggu (25/4), Kartika Puspitasari, BMI Hong Kong yang mengalami penyiksaan dan dikurung selama satu minggu di dalam kamar mandi tanpa air dan makan datang ke Victoria Park di markas organisasi Wanodya Indonesia Club. Ia menceritakan kejadian yang menimpanya saat bekerja di rumah majikan yang tidak menggajinya selama dua tahun lebih. Kartika juga memperlihatkan bekas luka-luka di tubuhnya. Salah satunya adalah bekas luka di bagian lengan yang diiris dengan silet. Bekas luka tersebut terlihat seperti daging tumbuh dari dalam. Saat ditanya apa yang dirasakannya saat itu, ia menjawab bahwa perlakuan kasar dan penyiksaan itu kerap diterimanya hampir setiap hari. Saking seringnya disiksa, hingga kini ia sering tak merasakan apa-apa (kebal atau mati rasa) pada bekas lukanya. Sementara itu kawan-kawan BMI yang ikut mendengarkan cerita Kartika terlihat tegang dan geram. Bahkan beberapa dari mereka ada yang terlihat berkaca kaca seperti ikut merasakan sakit yang dialami Kartika waktu itu. Lantas apa yang membuatnya punya keberanian untuk lari? Kartika menjawab hati-hati sekali, seperti kembali pada kejadian waktu itu, “Saya diancam gigi saya akan dirontokkan,” jelasnya. Menanggapi kekalahan kasusnya di pengadilan Hong Kong, ia tetap optimis akan menuntut banding. Sidang lanjutannya akan digelar tanggal 9 juni di Jordan, pukul 9.30. “Itu adalah sidang penentuan buat saya, berharap sekali lagi bisa mendapatkan gaji saya yang tak dibayar selama dua tahun lebih,” begitu harapnya. Sementara Ryan Aryanti, ketua dari organisasi Wanodya Indonesia Club mengajak kawan-kawan untuk memberikan dukungan terhadap Kartika. Ia berharap kawan-kawan BMI bisa keluar pada hari persidangan Kartika untuk mensuport Kartika agar ia tak merasa sendirian. Mega Vriestian, salah satu koordinator Solidaritas Untuk Kartika (SOLIKA) membuat penggalangan dana terbuka untuk Kartika. Selama menunggu persidangan, sesuai peraturan, Kartika tidak diperbolehkan untuk bekerja. Penggalangan dana itu dilakukan untuk membantu keluarga Kartika di tanah air. “Kondisi psikologisnya sangat trauma, ia butuh pendampingan psikologis untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan ia juga butuh penerjemah yang bisa diandalakan untuk membantu proses persidangannya nanti,” terang Mega. Dihubungi secara terpisah melalui Whatsapp, Konjen RI di Hong Kong, Chalif Akbar mengatakan, “Kami selalu memberikan pendampingan bagi mbak Kartika dan juga menghormati proses hukum pemerintah Hong Kong,” terangnya. Setelah mendapat balasan dari Konjen tentang kasus Kartika, kawan-kawan buruh migran yang tergabung dalam Aliansi Migran Progresi (AMP) dan massa luas mengirimkan sms tuntutan kepada KJRI agar mengupayakan pembelaan maksimal serta upaya naik banding. Selain itu juga KJRI harus menjamin Kartika mendapatkan hak gaji dan hak- hak lainnya. Namun sejauh mana pendampingan itu dilakukan oleh KJRI? Pendampingan yang dilakukan kasus perkasus hanya akan menjadi tambal sulam bagi permasalahan yang menimpa BMI. Pemerintah Indonesia sepertinya tidak mau belajar dari apa yang terjadi, bahwa kasus-kasus yang ada adalah akibat dari kebijakan- kebijakan yang bukan menjadi kebutuhan dasar buruh migran yang masih tetap diberlakukan. Sumber Kartika Ajukan Banding Kasus Penyiksaannya

Saturday, May 24, 2014

Perluas Pasar TKI di Hongkong, Bank Mandiri Dekati Sevel

Menteri BUMN Dahlan Iskan (depan keempat dari kiri) bersama Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini (kedua dari kiri), bersama perwakilan tenaga kerja Indonesia menggunting pita dalam rangka grand opening Kantor Remiten Bank Mandiri di Hongkong, Minggu (3/3/2013). Pada tahun 2012, total transaksi remiten (pengiriman uang) di Bank Mandiri Hongkong mencapai lebih dari 3,6 miliar dollar AS, atau tumbuh sebesar 56 persen dibandingkan tahun 2011 sebesar 2,3 miliar dollar AS. Termasuk di dalam transaksi tersebut adalah incoming/outgoing remittance yang dilakukan oleh Cabang Hong Kong dalam mata uang dollar Amerika Serikat, Euro, Yen Jepang, dollar Hong Kong, serta remitansi dalam mata uang rupiah ke Indonesia yang kebanyakan dilakukan oleh pekerja migran Sabtu, 24 Mei 2014 | 15:51 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk menyatakan akan mengembangkan bisnis remitansi yang selama ini telah beroperasi dengan baik di Hongkong. Lini bisnis ini mampu berkembang pesat karena banyaknya jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengirimkan uangnya kepada keluarga di Tanah Air. "Kita lebih fokus di Asia, karena kan lebih banyak TKI di sana. Kami punya remittance office di Hongkong. Cuma tantangannya adalah mereka (para TKI) ini tinggalnya menyebar. Jadi agak sulit," kata Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Herry Gunardi pada acara jumpa wartawan Restoran Harum Manis, Jumat (23/5/2014). Untuk membangun kantor cabang baru diakui Herry memakan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perseroan tengah "mendekati" perusahaan convenience store 7-Eleven (Sevel) untuk kerjasama resiprokal. Dengan kerjasama ini, para TKI di Hongkong akan dapat mengirimkan uangnya melalui gerai 7-Eleven di seluruh penjuru Hongkong. "Kita harapkan kerjasama dengan 7-Eleven (dimulai) tahun ini. Kan 7-Eleven menyebar dimana-mana. Kami juga akan buka kantor remitansi di Yoon Long dan Kow Loon di Hongkong," ujar Herry. Sementara itu, di Negeri Jiran Malaysia, Herry menjelaskan Bank Mandiri telah memiliki enam outlet remitansi. Saat ini Bank Mandiri tengah menjajaki kerjasama dengan agen, sehingga para TKI dapat mengirimkan uang ke Tanah Air melalui agen yang telah menjadi mitra tersebut. Pada kesempatan sama, Senior Vice President Micro Business Development Group Bank Mandiri Agus Haryoto Widodo menjelaskan, saat ini Bank Mandiri telah bekerjasama dengan penyedia layanan pengiriman uang Transfer Money Link (TML) di Malaysia untuk layanan remitansi. Dengan bermitra bersama perseroan, ujar Agus, agen memperoleh keuntungan. "Para agen ini senang, karena cabangnya Bank Mandiri di Indonesia kan banyak. Selain itu, para TKI ini juga datang dari daerah yang beragam. Soalnya ongkos paling mahal itu adalah membangun cabang," ujar Agus. Agus menyebut, biaya yang harus dikeluarkan perseroan untuk membangun sekaligus menyewa kantor cabang di Malaysia cenderung mahal, dengan biaya sewa sekitar 25.000 ringgit per tahun. "Kalau dirupiahkan sekitar Rp 30 juta," ucap Agus. Masa puncak pengiriman uang alias remitansi TKI di luar negeri ke Tanah Air diakui Agus terjadi pada bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. "Musim anak masuk sekolah juga kiriman uang sangat banyak. Di akhir tahun juga," jelas dia. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Erlangga Djumena Sumber Perluas Pasar TKI di Hongkong, Bank Mandiri Dekati Sevel

Monday, May 5, 2014

TKI HILANG KONTAK DI HONGKONG



Nama:Sulastri binti moimin
No.paspor:AM 51437
Pjtki:Pt.Siti rukma lestari (malang)
Mbak sulastri berangkat ke hongkong tahun 2010,mbak sulatri sering telf ke keluarga dan suaminya yang di indonesia,tapi masuk tahun 2012 mbak sulastri tidak ada kabar sampai sekarang,saya telf nomer hpnya sudah tidak aktiv,kabar terahir mbak sulastri berkerja di daerah WONG TAI SHIN - HONGKONG
bagi SAHABAT TKI yang kenal dan mengetahui keberadaan mbak sulastri di mohon untuk menghubungi keluarganya di PONOROGO - INDONESIA
+6285235028929 (suami mbak lastri)
+6281231788508 (kakak mbak lastri)
Sebelum dan sesudahnya atas kebaikan admin dan SAHABAT TKI kami sekeluarga mengucapakan ribuan terima kasih...

Sumber KUMPULAN TKI DAN TKW INDONESIA
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung