
Laporan Wartawan Tribun Lampung Noval Andriansyah TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Enam tahun lamanya tidak pernah mendapatkan kabar dari sang anak, sekitar dua minggu lalu Siti Aminah (55) menerima sepucuk surat dari menantunya yang ternyata merupakan surat dari Astuti (35), yang tak lain merupakan anak kandungnya. Yang mengejutkan adalah surat tersebut terkirim dari Amman, Jordan. Awal kisah, Tuti, panggilan akrab Astuti, sejak 2007 lalu menghilang entah kemana. Menurut penuturan sang ibu, Tuti jarang sekali berkunjung ke kediamannya terutama setelah menikah dengan seorang pria bernama Edi. Tuti, merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara hasil dari buah cinta Siti Aminah dan Darusman (alm). Berdasarkan penuturan Siti, Tuti tidak menyelesaikan sekolahnya pada saat kelas tiga SD. "Sehari-hari dia berkerja sebagai buruh cuci di sekitar sini (Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur). Dia (Tuti) juga sudah mempunyai tiga anak Edo (7), Firdaus (9), Bella (5)," ujar Siti saat ditemui di kediamannya di Jalan Adi Sucipto Gang Tanggamus Sentosa I Nomor 32 Lingkungan I RT 005 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, pekan lalu. Setelah kedatangan surat tersebut, barulah Siti tahu bahwa kepergian Tuti ke Amman, Jordan untuk menjadi seorang tenaga kerja (TKI). Setelah Siti membaca isi surat tersebut, hatinya terenyuh. Bagaimana tidak, di dalam isi surat tersebut, Tuti seolah merintih meminta pertolongan karena penyiksaan yang dilakukan oleh sang majikan. Tidak hanya sekedar dipukuli, terus Siti, Tuti juga dipekerjakan secara tidak layak dan tidak digaji selama enam tahun itu. "Yang pasti dia (Tuti) menulis disini (surat) kalau dia meminta pertolongan dan ingin segera pulang karena tidak tahan dengan kekerasan yang dilakukan majikan dia," ucap Siti disertai derai air mata karena mengingat anaknya. Siti mengetahui bahwa Tuti berada di Jordan berdasarkan alamat yang ada di surat tersebut. Alamat yang tertulis: Redwan ALS Madi PO BOX 962 196 Sport City, Amman, Jordan. Siti berharap, ada yang bisa membatu anaknya untuk kembali ke rumahnya. "Paling tidak dia bisa pulang dulu ke Indonesia, terus baru pulang ke sini (rumah Siti)," kata Siti. Sementara itu, Febrianda (28) Ketua Bidang Advokasi Ikatan Pemuda Pemudi Peduli Layanan Publik (IPPLP) Bandar Lampung, yang merupakan binaan Pusbbik Bandar Lampung, turut membantu Siti dalam mencari kejelasan dimana keberadaan Tuti, mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penelusuran ke beberapa instansi terkait, namun belum mendapatkan hasil. "Yang membuat kita berat adalah tidak adanya dokumen- dokumen yang menyatakan bahwa Tuti ini berangkat sebagai TKI. Dugaan kita sementara ini dia (Tuti) pergi menggunakan paspor pelancong atau dia (Tuti) ini terkena trafficking," ujar Febri di tempat yang sama. Dijelaskan Febri, pihaknya sudah mencoba melakukan pengaduan di kepolisian, namun tidak bisa di proses. Pasalnya, tidak ada dokumen-dokumen tersebut. Ditambahkan Febri, pihaknya sudah menelusuri sampai mendapatkan orang yang mengantar Tuti. "Jadi ada yang namanya Laila. Nah, dia (Laila) ini yang membawa Tuti ke PT Lapindo (penyalur TKI). Tapi setelah kita ketemu, si Laila ini mengaku tidak membawa, dirinya hanya mengantar saja, katanya. Kita telusuri juga PT Lapindo ini tapi ternyata sudah tidak ada. Kabarnya sudah tutup (PT Lapindo)," beber Febri. Sementara itu, Laila yang coba dihubungi Tribun Lampung, tidak merespon telepon maupun pesan singkat yang dikirimkan. Meski aktif nomer ponselnya, tetapi tidak ada jawaban dari Laila.
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG

















Harga yang ditampilkan harga produk baru yang masih disegel dalam kotak dan bergaransi resmi Apple. Harga sebenarnya dapat berbeda di antara toko- toko penjual namun tidak akan berbeda terlalu jauh dari harga yang ditampilkan di sini. Tanyakan harga penjualan, spesifikasi dan promosi yang sedang berlangsung ke penjual Apple pilihan Gadgeteers.
2GB – Rp699.000
iPod Nano 7th Gen
16GB – Rp1.899.000
iPod Touch 5th Gen
32GB – Rp3.499.000 64GB – Rp4.399.000
new iPad with Retina display (3rd Gen)
* WiFi 16GB – Rp4.199.000 WiFi 32GB – Rp5.199.000 WiFi 64GB – Rp6.199.000 WiFi + Cellular 16GB – Rp5.699.000 WiFi + Cellular 32GB – Rp6.699.000 WiFi + Cellular 64GB – Rp7.699.000
iPhone 5s
16GB – Rp11.999.000 (Black & White) / Rp15.999.000 (Gold) 32GB – Rp12.999.000 (Black & White) / Rp17.999.000 (Gold) 64GB – Rp14.999.000 (Black & White) / Rp19.999.000 (Gold)
iPhone 5c
16GB – Rp7.999.000 32GB – Rp8.999.000
iPhone 5
16GB – Rp8.199.000 32GB – Rp9.599.000 64GB – Rp10.899.000 iPhone 4 8GB – Rp3.999.000
Mac Mini
Dual-core Processor 500GB HDD (MD387) – Rp7.499.000 Quad-core Processor 1TB HDD (MD388)- Rp9.999.000
MacBook Air
11-Inch 64GB (MD223) – Rp9.999.000 11-Inch 128GB (MD711) – Rp12.499.000 11-Inch 256GB (MD712) – Rp14.499.000 13-Inch 128GB (MD760) – Rp13.999.000 13-Inch 256GB (MD761) – Rp16.499.000 MacBook Pro 13-Inch 500GB (MD101) – Rp14.499.000 13-Inch 750GB (MD102) – Rp17.999.000 15-Inch 500GB (MD103) – Rp19.999.000 15-Inch 750GB (MD104) – Rp21.999.000 MacBook Pro Retina Display 13-Inch 256GB (ME662) – Rp19.999.000 15-Inch 256GB (ME664) – Rp23.999.000 15-Inch 512GB (ME665) – Rp30.999.000 13-Inch 128GB (MD212) – Rp16.999.000 13-Inch 256GB (MD213) – Rp19.999.000 21.5-Inch 2.7GHz (MD093) – Rp15.999.000 21.5-Inch 2.9GHz (MD094) – Rp18.499.000 27-Inch 2.9GHz (MD095) – Rp22.399.000 27-Inch 3.2GHz (MD096) – Rp24.899.000 Daftar Service Center Resmi Apple Indonesia



Sebanyak 2.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) direncanakan mengerjakan proyek pembangunan 2.000 rumah di Afrika Selatan. Proyek ini akan menjadi kesepakatan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya dengan perusahaan asal Afrika Selatan Nu-Crete Company Building dengan PT Wijaya Karya untuk membangun 2.000 unit single house senilai US$ 31 juta. Rencananya kesepakatan ini akan ditandatangani kedua perusahaan pada Jumat ini dalam ajang pameran Trade Expo Indonesia 2013 yang berlangsung di IEXPO Kemayoran, Jakarta. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi. "Nota kesepahaman ini hanya kesepakatan awal. Nilai transaksi dan jumlah unit rumah yang dibangun akan terus bertambah begitu tahap pertama pembangunan selesai," ujar Ketua Pelaksana TEI 2013 Gusmardi Bustami, Jumat (18/10/2013. Dengan kerjasama ini diharapkan kian meningkatkan kerjasama antar kedua negara. Selain itu membuat kualitas perusahaan kontraktor dan TKI kian dikenal masyarakat dunia. (Dis/Nur)







.jpg)



.jpg)


