Nilawati (25) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Karawang dikabarkan tewas di tempat kerjanya, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan informasi yang diterima, korban meninggal dibunuh oleh rekan kerjanya. Namun modus pembunuhannya, hingga kini masih simpang siur.
"Ada yang menyebutkan kalau adik saya dibunuh rekan kerjanya karena pelaku merasa cemburu lantaran adik saya mendapat perlakuan baik dari majikannya. Ada lagi yang mengabarkan lain,”ujar Suhadi (30), kakak korban, yang ditemui di rumahnya, Dusun Krajan IA RT 03/01, Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Sabtu (9/3/2014).
Namun seminggu sebelum dikabarkan tewas, Suhadi sempat berkomunikasi dengan korban. Saat berkomunikasi lewat ponsel itu, kata Suhadi, adiknya (korban) sempat curhat kalau dia sedang tidak harmonis dengan teman kerjanya TKW asal Srilangka.
"Terakhir memberi kabar, teman kerjanya orang Srilangka sering berselisih paham tentang pekerjaan. Setelah itu, seminggu kemudian, kami dapat kabar, Nilawati telah meninggal," lanjutnya.
Dijelaskan dia, pihak keluarga mendapat kabar tentang tewasnya Nilawati dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 27 Februari 2014.
“Kata pihak Kementerian Luar Negeri, penyebab kematiannya masih diselidiki,”papar Suhadi, seraya memperlihatkan surat tersebut
Sumber Sindonews.com
Sunday, March 9, 2014
Prajurit Wanita Perdamaian TNI di Beirut Periksa Kesehatan TKI
IST
Para prajurit Wanita Tentara Nasional Indonesia (Wan TNI) yang tergabung dalam satuan tugas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) yang tengah melaksanakan misi perdamaian PBB, melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang tengah berada di Kantor KBRI Beirut, Sabtu (8/3/2014).
JAKARTA- Para prajurit Wanita Tentara Nasional Indonesia (Wan TNI) yang tergabung dalam satuan tugas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) yang tengah melaksanakan misi perdamaian PBB, melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang tengah berada di Kantor KBRIBeirut, Sabtu (8/3/2014).
Untuk kegiatan tersebut, Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf M. Asmi memerintahkan Kasipers Satgas Kapten Adm Adzani memimpin para Wan TNI yang terdiri dari Lettu Chb Saimah, Serma (Kowal) Ni Nyoman Sukartini, Serda (Wara) Rizca Arif dan Serda (Kowal) Desy Wahyu berangkat menuju kantor KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) diBeirut.
Serma (Kowal) Ni Nyoman Sukartini selaku Bintara Paramedis Indobatt dengan penuh perhatian memeriksa kesehatan para TKI yang saat ini berada Shelter KBRIBeirut, menunggu untuk pulang ke tanah air.
Selain pemeriksaan kesehatan, Serda (Wara) Rizca Arif dan Serda (Kowal) Desy Wahyu memimpin pelaksanaan olahraga bersama senam poco-poco yang juga diikuti oleh Duta Besar LBBP (Luar Biasa dan Berkuasa Penuh) Republik Indonesia untuk Lebanon Bapak Dimas Samodra Rum dan istri serta para TKI di halaman kantor kedutaan.
Menurut Dubes LBBP RI untuk Lebanon, Bapak Dimas Samodra Rum, kegiatan seperti ini sangat diperlukan bagi para Tenaga Kerja Indonesia agar tetap bugar dan sehat sambil menunggu kepulangan mereka ke tanah air.
Sebelum rombongan Indobatt kembali ke Compund di UN Posn 7-1 Adchit El Qusayr di Lebanon Selatan, Bapak Dimas Samodra Rum menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para personil Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL atas terselenggaranya kegiatan ini.
Sumber TRIBUNNEWS.COM
20 Karyawan Perusahaan Semikonduktor AS Hilang Bersama MH370
AFP PHOTO/FRANCIS SILVAN
Boeing 777-200 berada di Kuala Lumpur International Airport setelah mencatat rekor dunia untuk penerbangan terpanjang non-stop dari Seattle ke Kuala Lumpur, pada 2 April 1997.
WASHINGTON DC - Sebuah perusahaan semikonduktor yang berbasis di Texas, AS, Sabtu (8/3/2014), menyatakan 20 orang karyawannya dipastikan menjadi penumpang pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang.
CEO Freescale Semiconductor, Gregg Lowe mengatakan para karyawannya itu terdiri atas 12 warga Malaysia dan delapan orang asal China.
"Saat ini, kami fokus kepada nasib karyawan kami dan keluarga mereka. Doa kami untuk mereka yang terdampak tragedi ini," kata Lowe.
"Seluruh komunitas Freescale Semiconductor menyatakan kesedihan mendalam atas kabar ini. Perusahaan terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru yang diperoleh," tambah Lowe.
Perusahaan ini memproduksi mikroprosesor, pengendali mikro dan sensor, termasuk sirkuit dan konetivitas terintegrasi. Perusahaan ini memiliki operasi yang luas di seluruh dunia.
Hingga saat ini tim SAR masih terus mencari keberadaan pesawat jet Boeing 777-200ER bermesin ganda yang mengangkut 239 penumpang dan kru itu.
Para penumpang pesawat itu terdiri atas 153 warga China termasuk seorang bayi, 38 warga Malaysia dan tujuh warga Indonesia.
Selain itu terdapat enam warga Australia, lima orang India, empat warga Perancis dan tiga warga AS termasuk seorang bayi, serta satu warga Belanda.
BANJARMASINPOST.CO.ID
BACA JUGA ↓
Penumpang WNI di Malaysia Airlines Hanya Tujuh Orang
Inilah Saat Malaysia Airlines Kehilangan Kontak
Belum Menemukan Bangkai Pesawat Malaysia Perluas Pencarian
Ditemukan Dua Titik Lapisan Minyak Pascahilangnya Pesawat Malaysia
Pesawat Seharga Rp 2,6 Triliun Itu Hilang di Langit
Dalam gambar: Menunggu keluarga terbang Malaysia Airlines
Lima negara Asia Tenggara berpartisipasi dalam operasi pencarian di perairan antara Malaysia dan Vietnam dari pesawat Malaysia Airlines yang menghilang dengan 239 orang di dalamnya. Para pejabat Vietnam mengatakan pesawat Angkatan Udara menemukan dua patch besar bensin mereka menduga berasal dari pesawat
MH370 penerbangan, dioperasikan oleh Boeing 777-200, berangkat dari Kuala Lumpur, ibukota Malaysia, jam 12:41 waktu setempat Sabtu (16:41 Jumat) dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada 06:30 (22:30 GMT), tetapi pada 02:40 (18:40 GMT) menghilang dari radar
Pesawat itu membawa 227 penumpang, termasuk dua anak, dan 12 anggota awak. Orang-orang di pesawat itu 14 negara, sebagian besar Cina. Dua kerabat wanita dalam gambar, di rumahnya di Kuala Lumpur, berada di pesawat
Dari 229 orang di dalamnya, 153 berasal dari Cina. The Beijing Capital International Airport ratusan kerabat cemas
Dari tragedi dikonfirmasi, ini akan menjadi kecelakaan kedua yang melibatkan Boeing 777 dalam waktu kurang dari satu dan yang terburuk sejak pesawat tersebut mulai beroperasi pada tahun 1995. Pada Juli 2013, Asiana Airlines Boeing 777 mendarat di San Francisco, meninggalkan tiga penumpang tewas dan lebih dari 180 terluka.
Ini adalah lokasi yang tercatat terakhir dari MH370 penerbangan sesuai dengan fli ghtradar24.com situs. Menurut pihak berwenang Vietnam, pesawat itu menghantam selatan. Dan lokasi terakhirnya tercatat dari semenanjung Ca Mau tetapi lokasi yang tepat tidak dapat ditentukan.
Vietnam, Malaysia, China, Singapura dan Filipina yang terlibat operasi, fase udara dihentikan karena gelap, tapi tetap pencarian dengan perahu.
Malaysia Airlines adalah maskapai nasional dari Malaysia dan salah satu yang terbesar di Asia. Ini membawa sekitar 37.000 penumpang per hari menjadi sekitar 80 tujuan di seluruh dunia
http://m.bbc.co.uk/mundo/video_fotos/2014/03/140308_galeria_imagenes_avion_malaysian_airlines_jp?ocid=socialflow_twitter
Ikbal Sang Pembunuh Istrinya, Akhirnya Menyerahkan Diri
Makassar- Ikbal (30), sang jagal yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Firawati (20), jumat pagi kemarin (7/3), di depan rumah mereka di BTN Catur Muda, Kec. Gantarang, Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan, akhirnya menyerahkan diri ke Mapolres Bulukumba, sabtu (8/3).
Ikbal yang berprofesi sebagai karyawan salah satu toko bangunan di Bulukumba ini sempat buron selama sehari. Nama dan fotonya sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yang disebar di seluruh Polres jajaran Polda Sulselbar.
"Betul, pelaku sudah menyerahkan diri, sekarang sudah ditahan di Mapolres Bulukumba," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Jamal Fathur saat dihubungi detikcom.
Sebelum membantai istrinya di depan beberapa tetangganya, pasangan suami-istri yang belum lama menikah ini terlibat cekcok lantaran Ikbal terbakar api cemburu. Firawati, tewas bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus setelah digorok sang suami, tidak jauh dari kediaman mereka.
Sumber http://m.detik.com/news/read/2014/03/09/054138/2520064/10/ikbal-sang-pembunuh-istrinya-akhirnya-menyerahkan-diri
Ikbal yang berprofesi sebagai karyawan salah satu toko bangunan di Bulukumba ini sempat buron selama sehari. Nama dan fotonya sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yang disebar di seluruh Polres jajaran Polda Sulselbar.
"Betul, pelaku sudah menyerahkan diri, sekarang sudah ditahan di Mapolres Bulukumba," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Jamal Fathur saat dihubungi detikcom.
Sebelum membantai istrinya di depan beberapa tetangganya, pasangan suami-istri yang belum lama menikah ini terlibat cekcok lantaran Ikbal terbakar api cemburu. Firawati, tewas bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus setelah digorok sang suami, tidak jauh dari kediaman mereka.
Sumber http://m.detik.com/news/read/2014/03/09/054138/2520064/10/ikbal-sang-pembunuh-istrinya-akhirnya-menyerahkan-diri
Cina Siapkan Sistem Operasi Pesaing Android
Untuk bersaing di pasar teknologi infomrasi mobile yang berkembang pesat, Cina menyiapkan sistem operasi buatan sendiri: COS.
Logo COS (Chinese Operating System) (Digital Trends)
Cina sejak dulu memiliki strategi dagang yang unik. Industri mereka tak segan mencontoh produk yang sukses di pasaran, kemudian membuat versi mereka sendiri. Dengan biaya produksi rendah, Cina bisa menjual produk tiruan tersebut dengan harga yang lebih murah.
Suka atau tidak, strategi tersebut nyatanya berhasil dan mampu menggaet banyak konsumen. Produk-produk buatan Cina banyak diminati, mulai dari peralatan rumah tangga,gadgetelektronik, bahkan hingga pesawat tempur siluman.
Di ranah teknologi informasimobile, Cina juga nampaknya ingin bersaing dengan vendor-vendor sistem operasi besar, seperti Apple iOS dan Google Android. Untuk bersaing di pasar yang berkembang pesat tersebut, Cina menyiapkansistem operasibuatan mereka sendiri: COS.
COS atau kependekan dariChina Operating Systemini, dikutip dariDigital Timespada 16 Januari 2014, diluncurkan dalam sebuah acara di Beijing. COS mendapatkan dukungan dari Pemerintah China, dan kemungkinan akan beredar di pasar domestik.
COS dikembangkan oleh Institute of Software di Chinese Academy of Sciences. Platform ini dikembangkan dari basis Linux, dan memiliki sifat terbuka. COS dibuat bukan hanya untuksmartphone, melainkan juga untuk komputer danset-top box.
ProdusensmartphoneHTC ikut terlibat dalam pengembangan COS dengan menjadi tim penasihat. Tahun lalu,The Wall Street Journalmemberitakan bahwachairpersonHTC, Cher Wang, menjadi supervisor pembuatan sistem operasi khusus yang dikembangkan untuk pasar di China.
Menurut tim pengembangnya, COS dibuat karena, menurut mereka, Android dan Windows Phone selama ini memiliki keamanan yang ringkih. Sementara itu, iOS dikesampingkan karena terlalu membatasi.
COS diklaim tidak memiliki kelemahan-kelemahan seperti disebut di atas, dan pengembang yakin bahwa COS tidak akan terkena efek fragmentasi seperti yang terjadi di Android.
Jika melihat sepintas video promo yang diluncurkan COS, antarmuka sistem operasinya seperti gabungan antara Android dan iOS. Sementara itu, produksmartphoneyang mengusungnya memiliki bentuk fisik yang menyerupai salah satusmartphonebuatan HTC.
(Reska K. Nistanto/ Kompas.com)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/01/cina-siapkan-sistem-operasi-pesaing-android
Logo COS (Chinese Operating System) (Digital Trends)
Cina sejak dulu memiliki strategi dagang yang unik. Industri mereka tak segan mencontoh produk yang sukses di pasaran, kemudian membuat versi mereka sendiri. Dengan biaya produksi rendah, Cina bisa menjual produk tiruan tersebut dengan harga yang lebih murah.
Suka atau tidak, strategi tersebut nyatanya berhasil dan mampu menggaet banyak konsumen. Produk-produk buatan Cina banyak diminati, mulai dari peralatan rumah tangga,gadgetelektronik, bahkan hingga pesawat tempur siluman.
Di ranah teknologi informasimobile, Cina juga nampaknya ingin bersaing dengan vendor-vendor sistem operasi besar, seperti Apple iOS dan Google Android. Untuk bersaing di pasar yang berkembang pesat tersebut, Cina menyiapkansistem operasibuatan mereka sendiri: COS.
COS atau kependekan dariChina Operating Systemini, dikutip dariDigital Timespada 16 Januari 2014, diluncurkan dalam sebuah acara di Beijing. COS mendapatkan dukungan dari Pemerintah China, dan kemungkinan akan beredar di pasar domestik.
COS dikembangkan oleh Institute of Software di Chinese Academy of Sciences. Platform ini dikembangkan dari basis Linux, dan memiliki sifat terbuka. COS dibuat bukan hanya untuksmartphone, melainkan juga untuk komputer danset-top box.
ProdusensmartphoneHTC ikut terlibat dalam pengembangan COS dengan menjadi tim penasihat. Tahun lalu,The Wall Street Journalmemberitakan bahwachairpersonHTC, Cher Wang, menjadi supervisor pembuatan sistem operasi khusus yang dikembangkan untuk pasar di China.
Menurut tim pengembangnya, COS dibuat karena, menurut mereka, Android dan Windows Phone selama ini memiliki keamanan yang ringkih. Sementara itu, iOS dikesampingkan karena terlalu membatasi.
COS diklaim tidak memiliki kelemahan-kelemahan seperti disebut di atas, dan pengembang yakin bahwa COS tidak akan terkena efek fragmentasi seperti yang terjadi di Android.
Jika melihat sepintas video promo yang diluncurkan COS, antarmuka sistem operasinya seperti gabungan antara Android dan iOS. Sementara itu, produksmartphoneyang mengusungnya memiliki bentuk fisik yang menyerupai salah satusmartphonebuatan HTC.
(Reska K. Nistanto/ Kompas.com)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/01/cina-siapkan-sistem-operasi-pesaing-android
Satu penumpang MH370 mungkin gunakan paspor curian
Wina (ANTARA News) - Seorang warga Austria yang dilaporkan termasuk penumpang Malaysia Airlines yang hilang di perairan Vietnam diketahui baik-baik saja di rumahnya di Austria namun paspornya diketahui telah lama dicuri, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Austria di Wina hari ini.
"Kedutaan besar kami mendapat informasi bahwa ada seorang warga Austria menjadi penumpang. Itu adalah daftar penumpang dari Malaysia Airlines. Sistem kami kembali dengan sebuah catatan bahwa ini adalah paspor curian," kata dia.
Polisi mendapati orang yang tertera dalam paspor yang disebut termasuk dalam daftar penumpang pesawat Malysia Airline kode terbang MH370 itu ada di rumahnya dalam keadaan baik-baik saja.
Paspor itu dicuri dua tahun lalu ketiga si pemegang paspor asli bepergian ke Thailand, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Saturday, March 8, 2014
TKI meninggal di Malaysia karena sakit kanker
Sukabumi (ANTARA News) - Tenaga kerja wanita asal Kabupaten Sukabumi yang bekerja di Negeri Jiran, Malaysia dilaporkan meninggal dunia karena sakit kanker otak stadium IV dan saat ini jasadnya sudah sampai di rumahnya.
Informasi yang dihimpun dari keluarga TKW tersebut, pahlawan devisa ini diketahui bernama Cucu Hardiyanti bin Udin Masduk (39) warga Kampung Pondok Tisuk Rt 02/08, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak. Informasi meninggalnya Cucu diterima oleh keluarganya pada Selasa, 4/3.
"Saya mengetaui kakak saya meninggal dari majikannya yang menelpon kami bahwa almarhum meninggal karena sakit kanker otak stadium IV setelah beberapa lama dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur, Malaysia dan jenazah Cucu baru tiba pada, Jumat, 7/4 kemarin," kata adik kandung Cucu, Nasishin kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Nashishin, kakaknya tersebut bekerja di Malaysia sejak 2011 lalu, almarhum memiliki tiga orang putra yakni Rusdi (20), Ridwan (16) dan Fitri (7). Ia tidak menyangka kakaknya bisa sakit kanker karena sebelum bekerja di Malaysia dan sampai menjadi TKI, Cucu tetap terlihat sehat dan tidak pernah mengeluh sakit.
Selain itu, selama bekerja di Malaysia, kakaknya itu juga tidak pernah mengeluh sakit pada bagian kepalanya atau ingin pulang.
"Kami baru tahu kakak saya sakit seperti itu dari majikannya, namun kami iklas dengan kepergian Cucu, tapi kami meminta kepada majikannya agar gaji dan asuransi selama bekerja di Malaysia diberikan untuk digunakan biaya kedua anaknya yang masih remaja," tambahnya.
Sementara, Kepala Desa Balekambang, Asep Saeful Bahri mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengn Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi untuk membantu dalam mengurus hak-haknya mulai dari gaji sampai asuransi.
"Kami belum mengetahui, apakah almarhum berangkat ke Malaysia untuk jadi TKW melalui jalur legal atau ilegal maka dari itu kami akan berkoordinasi dengan Disnakertrans, tapi bagaimana pun juga hak almarhum selama bekerja harus diberikan. Selain itu, pihak keluarga juga tidak menuntut agar jenazah Cucu di otopsi ulang, karena mereka sudah pasrah dan iklas," kata Asep.
Editor: Desy Saputra Antaranews
Baca juga↓
UU TKI dinilai belum efektifberi perlindungan
TKI hamil dipaksa majikan aborsi di Malaysia
Malaysia hukum gantung suami-istri yang bunuh TKW Indonesia
Moratorium, Pandeglang tak kirim TKI ke Arab
TKI asal Belu tewas tertembak di Malaysia
Informasi yang dihimpun dari keluarga TKW tersebut, pahlawan devisa ini diketahui bernama Cucu Hardiyanti bin Udin Masduk (39) warga Kampung Pondok Tisuk Rt 02/08, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak. Informasi meninggalnya Cucu diterima oleh keluarganya pada Selasa, 4/3.
"Saya mengetaui kakak saya meninggal dari majikannya yang menelpon kami bahwa almarhum meninggal karena sakit kanker otak stadium IV setelah beberapa lama dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur, Malaysia dan jenazah Cucu baru tiba pada, Jumat, 7/4 kemarin," kata adik kandung Cucu, Nasishin kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Nashishin, kakaknya tersebut bekerja di Malaysia sejak 2011 lalu, almarhum memiliki tiga orang putra yakni Rusdi (20), Ridwan (16) dan Fitri (7). Ia tidak menyangka kakaknya bisa sakit kanker karena sebelum bekerja di Malaysia dan sampai menjadi TKI, Cucu tetap terlihat sehat dan tidak pernah mengeluh sakit.
Selain itu, selama bekerja di Malaysia, kakaknya itu juga tidak pernah mengeluh sakit pada bagian kepalanya atau ingin pulang.
"Kami baru tahu kakak saya sakit seperti itu dari majikannya, namun kami iklas dengan kepergian Cucu, tapi kami meminta kepada majikannya agar gaji dan asuransi selama bekerja di Malaysia diberikan untuk digunakan biaya kedua anaknya yang masih remaja," tambahnya.
Sementara, Kepala Desa Balekambang, Asep Saeful Bahri mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengn Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi untuk membantu dalam mengurus hak-haknya mulai dari gaji sampai asuransi.
"Kami belum mengetahui, apakah almarhum berangkat ke Malaysia untuk jadi TKW melalui jalur legal atau ilegal maka dari itu kami akan berkoordinasi dengan Disnakertrans, tapi bagaimana pun juga hak almarhum selama bekerja harus diberikan. Selain itu, pihak keluarga juga tidak menuntut agar jenazah Cucu di otopsi ulang, karena mereka sudah pasrah dan iklas," kata Asep.
Editor: Desy Saputra Antaranews
Baca juga↓
UU TKI dinilai belum efektifberi perlindungan
TKI hamil dipaksa majikan aborsi di Malaysia
Malaysia hukum gantung suami-istri yang bunuh TKW Indonesia
Moratorium, Pandeglang tak kirim TKI ke Arab
TKI asal Belu tewas tertembak di Malaysia
Keluarga Penumpang Malaysia Airlines Mengamuk di Beijing
Bendera maskapai Malaysia Airlines di Kuala Lumpur International Airport, Sepang, Malaysia, sabtu (8/3/2014). Satu pesawat milik maskapai ini hilang, dinihari tadi
Sekelompok kerabat penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang kontak mengamuk di Beijing China, Sabtu 8 Maret 2014. Mereka menuding maskapai Malaysia itu tidak memberikan informasi apa-apa mengenai nasib pesawat dan penumpang yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Kerabat keluarga penumpang ini ditempatkan di sebuah ruangan hotel dekat bandara Beijing untuk menunggu informasi dari maskapai soal insiden hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan MH370, dinihari tadi. Tapi, tak ada satupun petugas yang datang.
Diberitakan sebelumnya, 152 dari 227 penumpang pesawat itu berkewarganegaraan China. Diduga, ada tujuh warga negara Indonesia di pesawat itu.
Karena informasi tak kunjung datang, sekitar 20 kerabat penumpang keluar dari ruangan yang sediakan sambil marah-marah. "Tak ada seorang pun dari perusahaan itu yang datang kemari. Kami tidak menemukan satu pegawai pun. Mereka hanya menyuruh kami menunggu di ruangan itu," kata seorang pria separuh baya yang tak mau menyebut nama.
"Kami mau satu orang saja menunjukkan mukanya. Mereka bahkan belum memberikan manifes," tambah si pria itu, seperti dikutip dariReuters.
Kerabat lain yang mencoba menghindari wartawan sempat bergumam, "Mereka memperlakukan kami seperti anjing-anjing."
Di tengah kekacauan itu, seorang petugas yang mengaku dari Malaysia Airlines mengatakan, "Kami bekerjasama dengan pihak berwenang yang telah mengaktifkan tim pencarian dan penyelamatan. Pikiran dan doa kami yang mendalam tertuju pada para penumpang dan anggota keluarga mereka," kata pejabat yang juga menolak menyebut nama.
Keberadaan pesawat MH370 itu tak kunjung diketahui setelah 18 jam lebih hilang kontak dengan Air Traffic Control Subang. Empat negara mengerahkan kekuatan mereka untuk mencari pesawat yang hilang sekitar dua jam setelah mengudara. Keempat negara itu adalah Vietnam, Malaysia, Singapura, dan China. (umi)
© VIVA.co.id
By VIVAnews
Ini Daftar Nama WNI yang Ada di Pesawat Malaysia Airlines
"Sudah dapat nama, sudah menghubungi keluarga."
Maskapai penerbangan Malaysia Airlines memastikan ada tujuh warga Indonesia dalam daftar penumpang pesawat yang hilang kontak. Namun sampai saat ini pihak maskapai belum merilis data manifest penumpang tersebut.
Padahal, sejak siang tadi, manifest penumpang pesawat tujuan Kuala Lumpur-Beijing itu sudah beredar luas. Salah satunya, media MalaysiaThestar.
Seperti dikutip dari thestar.com, Sabtu, 8 Maret 2014, ada tujuh mana WNI yang terdaftar. Nama penumpang ditandai sesuai asal negaranya, dan Indonesia tertulis IDN. Dalam data itu juga terdapat dua nama yang sama dengan speling berbeda.
Berikut nama tujuh penumpang asal Indonesia itu: Firman Chandra Siregar, Suadaya Herry Indra, Sugianto Lomr, Swadaya Ferry Indra, Vinny Chynthyatiomrs, Wang Willy Surijanto dan Tanurisam Indrasuria.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene dalam percakapan dengan tvOne menjelaskan bahwa instansinya ikut membantu maskapai Malaysia Airlines untuk menghubungi keluarga dari WNI yang ada dalam pesawat tersebut.
"Sudah dapat nama, sudah menghubungi keluarga. Itu yang dilakukan pihak penerbangan dibantu dengan kedutaan di Kuala Lumpur," katanya.
Menurut Michael, pihak maskapai sudah berupaya menghubungi seluruh keluarga penumpang yang tercatat dalam penerbangan itu.
"Belum lama tadi kami juga mendapat data dan berupaya menghubungi," ujar dia.
Pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru yang berasal dari 14 negara itu itu hilang kontak pada pukul dua pagi tadi waktu Malaysia.
Pesawat Boeing B777-200 itu bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.21 dan dijadwalkan mendarat di Bejing pukul 06:30 waktu setempat di hari yang sama. Maskapai itu menyampaikan petugas pemantau lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut dua jam setelah mengudara yakni 02:40 waktu setempat.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein mengaku akan melakukan segalanya upaya untuk menemukan pesawat. Dia membantah pemberitaan media Vietnam yang menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh di Laut China Selatan. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda rongsokan pesawat.
Hishamuddin juga menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu informasi yang akurat dari militer Malaysia. "Mereka masih menunggu informasi dari pihak Vietnam," ucapnya. (adi) sumber VIVAnews
Berita terkait ↓
Kemenlu Pastikan Data 12 WNI di Malaysia Airlines
Radar Vietnam temukan Pesawat Malaysia Airlines jatuh ke laut
Pesawat Malaysia Airlines Hilang, Sebagian Besar Penumpang Warga China
Maskapai penerbangan Malaysia Airlines memastikan ada tujuh warga Indonesia dalam daftar penumpang pesawat yang hilang kontak. Namun sampai saat ini pihak maskapai belum merilis data manifest penumpang tersebut.
Padahal, sejak siang tadi, manifest penumpang pesawat tujuan Kuala Lumpur-Beijing itu sudah beredar luas. Salah satunya, media MalaysiaThestar.
Seperti dikutip dari thestar.com, Sabtu, 8 Maret 2014, ada tujuh mana WNI yang terdaftar. Nama penumpang ditandai sesuai asal negaranya, dan Indonesia tertulis IDN. Dalam data itu juga terdapat dua nama yang sama dengan speling berbeda.
Berikut nama tujuh penumpang asal Indonesia itu: Firman Chandra Siregar, Suadaya Herry Indra, Sugianto Lomr, Swadaya Ferry Indra, Vinny Chynthyatiomrs, Wang Willy Surijanto dan Tanurisam Indrasuria.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene dalam percakapan dengan tvOne menjelaskan bahwa instansinya ikut membantu maskapai Malaysia Airlines untuk menghubungi keluarga dari WNI yang ada dalam pesawat tersebut.
"Sudah dapat nama, sudah menghubungi keluarga. Itu yang dilakukan pihak penerbangan dibantu dengan kedutaan di Kuala Lumpur," katanya.
Menurut Michael, pihak maskapai sudah berupaya menghubungi seluruh keluarga penumpang yang tercatat dalam penerbangan itu.
"Belum lama tadi kami juga mendapat data dan berupaya menghubungi," ujar dia.
Pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru yang berasal dari 14 negara itu itu hilang kontak pada pukul dua pagi tadi waktu Malaysia.
Pesawat Boeing B777-200 itu bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.21 dan dijadwalkan mendarat di Bejing pukul 06:30 waktu setempat di hari yang sama. Maskapai itu menyampaikan petugas pemantau lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut dua jam setelah mengudara yakni 02:40 waktu setempat.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein mengaku akan melakukan segalanya upaya untuk menemukan pesawat. Dia membantah pemberitaan media Vietnam yang menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh di Laut China Selatan. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda rongsokan pesawat.
Hishamuddin juga menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu informasi yang akurat dari militer Malaysia. "Mereka masih menunggu informasi dari pihak Vietnam," ucapnya. (adi) sumber VIVAnews
Berita terkait ↓
Kemenlu Pastikan Data 12 WNI di Malaysia Airlines
Radar Vietnam temukan Pesawat Malaysia Airlines jatuh ke laut
Pesawat Malaysia Airlines Hilang, Sebagian Besar Penumpang Warga China
Friday, March 7, 2014
Tiga bayi satu balita dideportasi ke Batam
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Tiga bayi, satu balita, dan 12 orang wanita dewasa dideportasi dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis sore (6/3), dan rata-rata dalam kondisi kurang sehat.
"Semuanya 16 orang. Kondisi yang dewasa banyak tidak sehat dan depresi. Ada yang baru 15 hari usai melahirkan, jahitannya belum kering, sekarang demam. Kami segera akan cek kesehatan mereka," kata Satgas Pendamping TKI Kementerian Sosial, Febriana, Jumat.
Ia mengatakan, sebelum dideportasi sebagian di antara mereka diperlakukan tidak mengenakkan dari majikan sehingga memilih melarikan diri ke Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Bahru untuk meminta perlindungan.
"Ada yang mendapat tekanan fisik dan nonfisik. Ada juga yang diminta mengguggurkan kandunganya namun menolak dan memilih lari dan tidak dibayar gajinya," kata dia.
Febriana mengatakan, anak-anak yang dilahirkan para TKI itu hasil hubungan tanpa status pernikahan resmi. Orangtuanya tidak memiliki dokumen pernikahan.
"Orangtuanya tidak memiliki dokumen pernikahan resmi. Saat dideportasi, bayi-bayi tersebut dibawa serta oleh ibunya," kata Febriana.
Febriana mengatakan, rata-rata TKI tersebut berasal dari NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sukabumi, Aceh, dan Lampung.
Editor: Ade Marboen
http://m.antaranews.com/berita/422698/tiga-bayi-satu-balita-dideportasi-ke-batam?cid=dlvr.it
"Semuanya 16 orang. Kondisi yang dewasa banyak tidak sehat dan depresi. Ada yang baru 15 hari usai melahirkan, jahitannya belum kering, sekarang demam. Kami segera akan cek kesehatan mereka," kata Satgas Pendamping TKI Kementerian Sosial, Febriana, Jumat.
Ia mengatakan, sebelum dideportasi sebagian di antara mereka diperlakukan tidak mengenakkan dari majikan sehingga memilih melarikan diri ke Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Bahru untuk meminta perlindungan.
"Ada yang mendapat tekanan fisik dan nonfisik. Ada juga yang diminta mengguggurkan kandunganya namun menolak dan memilih lari dan tidak dibayar gajinya," kata dia.
Febriana mengatakan, anak-anak yang dilahirkan para TKI itu hasil hubungan tanpa status pernikahan resmi. Orangtuanya tidak memiliki dokumen pernikahan.
"Orangtuanya tidak memiliki dokumen pernikahan resmi. Saat dideportasi, bayi-bayi tersebut dibawa serta oleh ibunya," kata Febriana.
Febriana mengatakan, rata-rata TKI tersebut berasal dari NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sukabumi, Aceh, dan Lampung.
Editor: Ade Marboen
http://m.antaranews.com/berita/422698/tiga-bayi-satu-balita-dideportasi-ke-batam?cid=dlvr.it
Warga Kepahing Bengkulu temukan dua rafflesia arnoldii
Bengkulu (ANTARA News) - Warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, menemukan dua kuntum bunga rafflesia arnoldii mekar di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun.
"Ada dua bunga yang kami temukan mekar di dalam kawasan hutan lindung bukit daun," kata Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok, Holidin saat dihubungi dari Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan satu bunga mulai mekar, dengan dua kelopak bunga sudah membuka, terdapat di kilometer 51 dari Kota Bengkulu.
Sedangkan satu bunga lainnya, mekar di lereng Bukit Jupi di dalam Hutan Lindung (HL) Bukit Daun, di kilometer 54.
"Bunga yang mekar di lereng bukit jupi sudah mulai sempurna, kami perkirakan besok mekar sempurna," kata Holidin, yang bersama timnya rutin mengawasi habitat bunga langka itu di kawasan HL Bukit Daun dan sekitarnya.
Biasanya, jika ada bunga rafflesia yang mekar, anggota kelompok itu akan mendirikan posko penjagaan. "Sebab sudah banyak kasus bunga rafflesia dicuri atau dirusak," tambahnya.
Untuk menjaga dua bunga itu, anggota kelompok akan mendirikan pos penjagaan dan membantu masyarakat yang ingin melihat keunikan bunga rafflesia.
Bunga yang mekar di HL Bukit Daun, tepatnya di lereng Bukit Jupi, menurutnya sudah bisa dinikmati dan pihaknya siap menjadi pemandu.
"Masyarakat sudah bisa melihat bunga di Bukit Jupi, kami membuat pengumuman di pinggir jalan raya Bengkulu-Kepahiang," ujar Holidin yang menyebutkan lokasi bunga mekar di lereng Bukit Jupi hanya berjarak 50 meter dari jalan raya itu.
Editor: Fitri Supratiwi
Pasutri Malaysia pembunuh PRT Indonesia dihukum gantung
Fong Kong Meng (The Star)
Pengadilan Tinggi Malysia pada Kamis (6/3/2014), menjatuhkan hukuman gantung pada pasangan suami istri Fong Kong Meng (58) dan Teoh Ching Yen (56) karena terbukti membunuh Pembantu Rumah Tangga (PRT) asal Indonesia, Isti Komariah (26).
Keduanya dinyatakan bersalah membunuh Komariah di kediaman mereka, di Petaling Jaya, pada Juni 2011. Hakim Datuk Noor Azian Shaari menyatakan, korban meninggal dunia akibat kelaparan, karena pasutri itu tak memberikan makanan yang layak dan perawatan medis.
Hakim juga mencatat, bahwa berat badan korban pada saat kematiannya hanya 26 kg. Padahal saat pertama kali bekerja pada pasutri itu, berat badan Isti 46 kg. PRT asal Jawa Timur itu mulai bekerja untuk pasutri sadis ini pada Desember 2008.
Seperti dilaporkan kantor berita Bernama, sidang kasus ini dimulai pada 30 Juli 2012, di mana 16 saksi dipanggil dan ada 6 saksi yang meringankan terdakwa. Menurut Hakim Noor Azian, pembela terdakwa tidak bisa memberikan tanggapan terkait tuduhan penyiksaan fisik dan kematian korban. Sumber Sindonews.com
Banyak TKI Sampang Awam Tentang Jalur Resmi
KBRN, Sampang ; Tenaga Kerja Indonseia (TKI) asal Sampang masih banyak yang awam mengenai jalur legal dan ilegal , buktinya masyrakat masih banyak menggunakan jalur illegal, terbukti menurut data yang tercatat di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Dinsosnakertrans)KabupatenSampanghanya 5 persen yang illegal, sedangkan 95 persennya illegal.
Kasi Tenaga Kerja Dinsosnakertrans setempat Bisrul Hafi mengatakan TKI asal Sampang yang memakai jalur resmi kurang dari 20 orang sedangkan yang illegal ribuan orang. Banyaknya TKI illegal di sebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memakai jalur resmi.
“Di tahun 2014 ini akan melakukan sosialisasi terkait banyaknya masyarakat Sampang, yang bekerja keluar negri masih memakai jalur Ilegal, sosialisasi tersebut akan di terapkan kepada masyarakat di 13 Kecamatan di Sampang. Hal ini bertujuan untuk menekan maraknya TKI melalui jalur tekong. Selain itu juga sosialisasi itu dilakukan agar masyrakat mengerti bagaiamna kenyamanan jalur resmi ketimbang jalur tekong” ujarnya Jum’at (07/03/2014)
Menurut Bisrul untuk mengurangi TKi yang illegal , pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 13 Kecamatan di Sampang. Hal ini bertujuan untuk menekan maraknya TKI melalui jalur tekong. (Khairul U/BCS) sumber RRI
Merasa Tertipu, Puluhan TKI Datangi Agent Penyalur
Jembrana (Metrobali.com)-
Puluhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Kamis (6/3) melakukan protes dengan mendatangi Kantor Yayasan Bali Surya Internasional (YBSI) di Jalan Udayana, Negara.
Mereka datang untuk menagih janji pihak yayasan YBSI. Pasalnya hingga sekarang mereka tidak kunjung diberangkatkan bekerja di luar negeri. Padahal mereka sudah dipungut biaya dari Rp.8,5 juta hingga puluhan juta. Puluhan TKI yang merasa tertipu itu berasal dari berbagi daerah di Jembrana termasuk dari luar Kabupaten Jembrana.
Jaka, seorang TKI asal Singaraja tinggal di Denpasar ditemui di Kantor YBSI mengaku telah membayar Rp.8,5 juta, namun hingga kini belum diberangkatkan. Menurutnya pihak YBSI pernah menjanjikan akan memperkerjakan di pengeboran minyak lepas pantai di Austria dan bekerja di Kanada, namun ditunggu selama dua tahun, belum juga diberangkatkan.
TKI lainnya juga mengatakan hal yang sama. Sementara dari informasi TKI lainnya, setiap TKI dikenakan biaya pemberangkatan bervariasi. “Ada yang dipungut Rp. 8,5 juta hingga Rp. 9,5 juta. Yang saya dengar katanya juga ada dipungut biaya Rp. 24 juta sampai Rp. 40 juta. Jujur kami merasa ditipu, karena sampai sekarang kami tidak diberangkatkan” ujar TKI lainnya.
Pimpinan YBSI, Gede Wiarsa saat dikonfirmasi Kamis (6/3) mengatakan kalau pihaknya tidak berwenang memberangkatkan. Menurutnya yang berwenang memberangkatkan adalah perusahaan yang ada di Jakarta. Dengan kejadian ini pihaknya juga merasa dipermainkan oleh perusahaan yang ada di Jakarta.
“Kami hanya menerima dana pelatihan dan dokumen yang nilainya Rp. 8,5 juta. Lebih dari itu tidak ada. Kalau ada yang bilang lebih dari itu, mana buktinya” ujar Wiarsa.
Menurutnya pihaknya sebelumnya bekersama dengan PT Beperly, namun karena dihentikan menjadi agent, pihaknya mencari agen lain dan ketemu dengan PT Elka dan kemudian melakukan kerjasama pada 14 November 2013 lalu. Namun entah kenapa lagi-lagi kerjasamanya diputus oleh PT Elka pada 4 Januari 2014.
“Saya juga kena tipu dari perusahaan ini Rp. 60 juta, bahkan saya juga sempat mentranfer ke Brown Jackson Rp. 600 juta, tapi tidak ada kabarnya” ujarnya.
Lanjut, dari 69 TKI yang mendaftar kata Wiarsa kini hanya tersisa 48 orang. Pasalnya sebagian sudah mengundurkan diri dan uangnya juga sudah dikembalikan.
“Uangnya sudah saya tranfer ke pihak perusahaan di pusat, tapi disini saya yang harus bertanggungjawab” pungkasnya. MT-MB sumber Metrobali.com
Thursday, March 6, 2014
Pemalsu Ijazah TKI dan Caleg Dibekuk
Metrotvnews.com, Pontianak:
Polda Kalimantan Barat
menangkap dua pemalsu
dokumen kependudukan seperti
ijazah. Keduanya menerima
orderan dari TKI dan calon
anggota legislatif. Jaringannya
terus dikejar. Sebab, dokumen
palsu ini berdampak kepada
kepemilikan dan status.
"Kebanyakan untuk TKI. Ini
berdampak pada nasib TKI kita
di luar negeri. Umur bisa
dipalsukan, ijazah juga," cetus
Direktur Reserse Kriminal Umum
Polda Kalbar Kombes Rudi
Hartono, Kamis (6/2).
Dua tersangka itu adalah Edy
Junaedi,44, pembuat dokumen-
dokumen bodong; dan Riki,35,
makelar dokumen itu. Mereka
ditangkap jajaran Direskrimum
Polda Kalbar di rumah pelaku, di
Jl Sultan Hamid II Komplek
Gerbang Permata Sari Asri No. G
12, Pontianak Timur, Kalbar,
Selasa (4/3).
Rudi menjelaskan, Edy memiliki
peran sebagai pemalsu beberapa
jenis dokumen kependudukan.
Dari yang sudah diakuinya, Edy
memalsukan Kartu Keluarga,
Akta Kelahiran, dan KTP untuk
wilayah Kalbar, Kalteng, DKI
Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali,
Sumatra, Sulawesi, Papua,
Maluku, NTT, NTB; SKCK dan
Akte Cerai untuk wilayah yang
belum teridentifikasi; serta Akte
Nikah wilayah Kalbar dan Pulau
Jawa.
"Buku Nikahnya, yang
bersangkutan mengisi sendiri,"
ucap dia.
Selain itu, ada pula pemalsuan
Ijasah SMP dan SMA. Dokumen
ini disinyalir sudah dipesan TKI
dan beberapa calon anggota
legislatif lokal untuk
meloloskannya dari persyaratan
administrasi minimal. Meski
begitu, Rudi enggan menyebut
nama-nama caleg itu.
"Nanti kita malah ikutan black
campaign," selorohnya.
Digarap pula pemalsuan BPKB
wilayah Kalbar; STNK sepeda
motor dan mobil untuk wilayah
Kota Pontianak dan Kubu Raya,
Kalimantan Barat; SIM C, A, dan
A Umum, B1 dan B1 Umum, B2
dan B2 Umum. Rudi mengaku
masih mendalami keterkaitannya
dengan pelaku curanmor.
Lebih gawat lagi, sambungnya,
ada pemalsuan Sertifikat Tanah
di wilayah Kota Pontianak. Jika
pemalsuan ini dibiarkan, ini
rentan terhadap sengketa tanah.
Mekanisme pemesanan
dokumen-dokumen palsu itu,
jelas Rudi, didahului dengan
pesanan. Peminat, katanya, mesti
memesan dulu lewat Riki. Baru
kemudian Riki menghubungi Edy
untuk membuat dokumen sesui
pesanan.
Tarifnya, ungkap dia, sangat
terjangkau. Untuk memesan
ijasah bodong, masyarakat cukup
mengeluarkan Rp 100 ribu, BPKB
Rp 500 ribu, STNK Rp 100 ribu,
SIM Rp 100 ribu, KK Rp 50 ribu,
KTP Rp 50 ribu, Akte Kelahiran
Rp 50 ribu, Akte Nikah Rp 100
ribu, Buku Nikah Rp 150 ribu,
Sertifikat Tanah Rp 300 ribu, dan
SKCK Rp 50 ribu.
"Uang tersebut adalah harga
untuk Riki (dari Edy). Sedangkan
(tarif) Riki kepada pemesan tidak
tahu berapa," sambung Rudi.
Modus pemalsuan dokumen-
dokumen itu, Rudi menjelaskan,
ada beberapa jenis. Pertama,
pelaku membeli blangko asli
sebagian dokumen itu dari
seseorang bernama Ika, di
Sungai Adong, Kubu Raya,
Kalbar. Pelaku sendiri tidak tahu
darimana Ika mendapat blanko
asli itu.
"Tersangka mengisi blangko asli
kemudian diisi datanya," ujar dia.
Jika tidak ada blanko asli, Edy
terbiasa mencetak sendiri blanko
asli tapi palsu. Dokumen itu bisa
diisi sendiri oleh pelaku, atau
juga diserahkan kepada Riki
untuk kemudian pemesan
mengisi sendiri dokumennya.
Setiap pesanan dari Riki, Edy
langsung menerima pembayaran
sesuai harga yang
ditentukannya," imbuh dia.
Kepada polisi, pelaku mengaku
sudah beroperasi selama tiga
tahun. Omset per bulannya
mencapai Rp1,5 juta.
Dari penggerebekan rumah
pelaku, kata Rudi, pihaknya
sudah menyita sejumlah
dokumen bodong. Yakni, kartu
akta nikah, Cap "Untuk Duda"
dan "Untuk Janda", akta
kelahiran cetakan lama dan
baru, akta perkawinan, KTP,
Kartu Keluarga, notice Pajak,
STNK, hologram dokumen Akta
Kelahiran dan SIM, BPKB, Kartu
SIM A dan C Polresta Pontianak,
blangko SKCK.
Ditambahkannya, adapula
sertifikat tanah, Segel Sertifikat
Hak Milik dari Badan Pertahanan
Nasional, materai asli. Selain itu
ada plastik laminating KTP,
laminating dop, alat cetak
(pemindai atau scanner, tiga
printer, dan tiga komputer), alat
press laminating KTP, alat
pemotong kertas, serta alat
untuk memotong KTP.
"Edy Junaedi dan Riki serta
barang bukti diamankan di Dit
Reskrimum (Polda Kalbar) untuk
proses penyidikan lebih lanjut,"
tandasnya. (Arif Hulwan)
metrotvnews.com
Polda Kalimantan Barat
menangkap dua pemalsu
dokumen kependudukan seperti
ijazah. Keduanya menerima
orderan dari TKI dan calon
anggota legislatif. Jaringannya
terus dikejar. Sebab, dokumen
palsu ini berdampak kepada
kepemilikan dan status.
"Kebanyakan untuk TKI. Ini
berdampak pada nasib TKI kita
di luar negeri. Umur bisa
dipalsukan, ijazah juga," cetus
Direktur Reserse Kriminal Umum
Polda Kalbar Kombes Rudi
Hartono, Kamis (6/2).
Dua tersangka itu adalah Edy
Junaedi,44, pembuat dokumen-
dokumen bodong; dan Riki,35,
makelar dokumen itu. Mereka
ditangkap jajaran Direskrimum
Polda Kalbar di rumah pelaku, di
Jl Sultan Hamid II Komplek
Gerbang Permata Sari Asri No. G
12, Pontianak Timur, Kalbar,
Selasa (4/3).
Rudi menjelaskan, Edy memiliki
peran sebagai pemalsu beberapa
jenis dokumen kependudukan.
Dari yang sudah diakuinya, Edy
memalsukan Kartu Keluarga,
Akta Kelahiran, dan KTP untuk
wilayah Kalbar, Kalteng, DKI
Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali,
Sumatra, Sulawesi, Papua,
Maluku, NTT, NTB; SKCK dan
Akte Cerai untuk wilayah yang
belum teridentifikasi; serta Akte
Nikah wilayah Kalbar dan Pulau
Jawa.
"Buku Nikahnya, yang
bersangkutan mengisi sendiri,"
ucap dia.
Selain itu, ada pula pemalsuan
Ijasah SMP dan SMA. Dokumen
ini disinyalir sudah dipesan TKI
dan beberapa calon anggota
legislatif lokal untuk
meloloskannya dari persyaratan
administrasi minimal. Meski
begitu, Rudi enggan menyebut
nama-nama caleg itu.
"Nanti kita malah ikutan black
campaign," selorohnya.
Digarap pula pemalsuan BPKB
wilayah Kalbar; STNK sepeda
motor dan mobil untuk wilayah
Kota Pontianak dan Kubu Raya,
Kalimantan Barat; SIM C, A, dan
A Umum, B1 dan B1 Umum, B2
dan B2 Umum. Rudi mengaku
masih mendalami keterkaitannya
dengan pelaku curanmor.
Lebih gawat lagi, sambungnya,
ada pemalsuan Sertifikat Tanah
di wilayah Kota Pontianak. Jika
pemalsuan ini dibiarkan, ini
rentan terhadap sengketa tanah.
Mekanisme pemesanan
dokumen-dokumen palsu itu,
jelas Rudi, didahului dengan
pesanan. Peminat, katanya, mesti
memesan dulu lewat Riki. Baru
kemudian Riki menghubungi Edy
untuk membuat dokumen sesui
pesanan.
Tarifnya, ungkap dia, sangat
terjangkau. Untuk memesan
ijasah bodong, masyarakat cukup
mengeluarkan Rp 100 ribu, BPKB
Rp 500 ribu, STNK Rp 100 ribu,
SIM Rp 100 ribu, KK Rp 50 ribu,
KTP Rp 50 ribu, Akte Kelahiran
Rp 50 ribu, Akte Nikah Rp 100
ribu, Buku Nikah Rp 150 ribu,
Sertifikat Tanah Rp 300 ribu, dan
SKCK Rp 50 ribu.
"Uang tersebut adalah harga
untuk Riki (dari Edy). Sedangkan
(tarif) Riki kepada pemesan tidak
tahu berapa," sambung Rudi.
Modus pemalsuan dokumen-
dokumen itu, Rudi menjelaskan,
ada beberapa jenis. Pertama,
pelaku membeli blangko asli
sebagian dokumen itu dari
seseorang bernama Ika, di
Sungai Adong, Kubu Raya,
Kalbar. Pelaku sendiri tidak tahu
darimana Ika mendapat blanko
asli itu.
"Tersangka mengisi blangko asli
kemudian diisi datanya," ujar dia.
Jika tidak ada blanko asli, Edy
terbiasa mencetak sendiri blanko
asli tapi palsu. Dokumen itu bisa
diisi sendiri oleh pelaku, atau
juga diserahkan kepada Riki
untuk kemudian pemesan
mengisi sendiri dokumennya.
Setiap pesanan dari Riki, Edy
langsung menerima pembayaran
sesuai harga yang
ditentukannya," imbuh dia.
Kepada polisi, pelaku mengaku
sudah beroperasi selama tiga
tahun. Omset per bulannya
mencapai Rp1,5 juta.
Dari penggerebekan rumah
pelaku, kata Rudi, pihaknya
sudah menyita sejumlah
dokumen bodong. Yakni, kartu
akta nikah, Cap "Untuk Duda"
dan "Untuk Janda", akta
kelahiran cetakan lama dan
baru, akta perkawinan, KTP,
Kartu Keluarga, notice Pajak,
STNK, hologram dokumen Akta
Kelahiran dan SIM, BPKB, Kartu
SIM A dan C Polresta Pontianak,
blangko SKCK.
Ditambahkannya, adapula
sertifikat tanah, Segel Sertifikat
Hak Milik dari Badan Pertahanan
Nasional, materai asli. Selain itu
ada plastik laminating KTP,
laminating dop, alat cetak
(pemindai atau scanner, tiga
printer, dan tiga komputer), alat
press laminating KTP, alat
pemotong kertas, serta alat
untuk memotong KTP.
"Edy Junaedi dan Riki serta
barang bukti diamankan di Dit
Reskrimum (Polda Kalbar) untuk
proses penyidikan lebih lanjut,"
tandasnya. (Arif Hulwan)
metrotvnews.com
Rusuh di Jeddah, TKI Minta Segera Dipulangkan
Jakarta - Direktur
Migrant Care, Anis Hidayah,
mengatakan tenaga kerja Indonesia
yang berada di pusat penahanan
Al-Shemaisi, Jeddah, Arab Saudi,
masih menunggu untuk
dipulangkan. Mereka mendesak
untuk segera dikembalikan ke
Indonesia. "Jumlahnya sekitar 600-
an orang," kata Anis saat
dihubungi, Rabu, 5 Maret 2014.
Jumlah tersebut merupakan sisa
dari 12 ribu orang TKI yang
sebelumnya tinggal di sana. Anis
belum tahu kapan pastinya
sejumlah TKI tersebut akan
dipulangkan. Hanya saja, kata Anis,
mereka meminta untuk segera
dikembalikan ke tanah air.
Juru bicara Kementerian Luar
Negeri, Robert Matheus Michel
Tene, memastikan tidak ada
korban dari pihak warga negara
Indonesia dalam kerusuhan di
pusat penahanan Al-Shemaisi,
Jeddah. "Kami akan terus
berkoordinasi dengan perwakilan
Indonesia di sana," kata dia.
Pada Ahad malam lalu, sejumlah
pekerja asing terlibat kerusuhan
dengan penjaga keamanan di
pusat penahanan Al-Shemaisi,
Jeddah. Akibatnya, satu pekerja
asing meninggal dan sembilan
orang terluka.
Juru bicara kepolisian Mekkah,
Komandan Ati al-Qurashi,
mengatakan para tahanan
berusaha menimbulkan kekacauan.
"Polisi pun terpaksa turun tangan,
sehingga meenimbulkan korban
tewas dan luka dalam usaha
pengamanan," kata al-Qurashi
seperti yang dikutip Al-Jazeera,
Senin, 3 Maret 2014.
Namun, Al-Quraishi tak mau
menjelaskan penyebab kerusuhan
dan bagaimana kejadian detilnya.
Bahkan al-Qurashi tidak
menyebutkan nama serta
kebangsaan korban tewas atau
yang terluka. Al-Qurashi hanya
bilang, "kericuhan terjadi kala
pekerja asing menanti proses
deportasi."
AMRI MAHBUB
TEMPO.CO
Banyak TKI Yang Stres Di Penampungan Saudi
Kerusuhan di tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstayer di Jeddah, Arab Saudi pekan lalu, menandakan penanganan dari pemerintah Indonesia masih minim. Seharusnya, pihak pemerintah bisa mencegah hal itu terjadi.
Hal itu diungkapkan Direktur Migrant Care Anis Hidayah kepadaRakyat Merdekadi Jakarta, kemarin. Menurutnya, hal itu terjadi karena lambatnya pemerintah dalam melakukan pemulangan TKI overstayer. Padahal, para TKI sudah berada di penampungan sejak November 2013.
“Dalam kejadian ini penanganan pemerintah antiklimaks. Pemerintah sangat lambat melakukan penanganan dan tidak memperdulikan nasib rakyatnya. Para TKI dibiarkan menunggu tanpa kejelasan kapan akan dipulangkan ke Indonesia,” kata Anis.
Akibatnya, kata Anis, mayoritas TKI di penampungan mengalami stres berat, karena terlalu lama mendekam di tempat penampungan. Seharusnya, pemerintah segera memulangkan TKI yang berada di penahanan. Karena, mereka sudah tidak mempunyai akses untuk mendapatkan pekerjaan dan kembali ke Tanah Air. Bahkan, untuk mendapatkan keduanya mereka dipersulit dan diabaikan.
Menurutnya, peristiwa kerusuhan ini harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah untuk mengevaluasi pengiriman TKI ke Arab Saudi. Selain itu, harus bisa melayani warga negaranya yang mencari nafkah di luar negeri dan memberikan kemudahan jika ada yang ingin kembali ke Tanah Air.
“Harusnya Pemerintah berbenah diri. Jangan terus menerus melakukan pengiriman TKI ke Arab Saudi, kecuali semua TKI yang di Saudi terbebas dari masalah. Akan tetapi, Pemerintah tidak melihat ke arah itu. Hanya mementingkan devisanya saja, tanpa memberikan perlindungan yang maksimal,” tudingnya.
Berdasarkan info dari Migrant Care, sudah ada dari para relawan yang menangani para TKI. Namun, pihaknya belum terlihat ada perwakilan pemerintah yang ikut mendampingi. “Jangan mentang-mentang tidak ada korban pemerintah jadi terkesan setengah hati. Perlakuan pemerintah harus adil dan tidak memandang ada korban atau tidak,” tuturnya.
Aktivis LSM Perlindungan Buruh Migran Lily Pujiati menyatakan, untuk melakukan pemulangan TKI Overstayer tidaklah sulit. Menurutnya, asalkan ada koordinasi yang baik antara Kemenlu dan KJRI, penanganan TKI akan lebih mudah. Sayangnya, selama ini koordinasi keduanya kacau balau dan tumpang tindih dalam melaksanakan tugasnya.
“Pemerintah melalui Kemenlu harus bisa melakukan pemulangan. Karena memang sudah tugas dari Kemenlu dan sudah ada anggarannya untuk memulangkan TKI. Kalau memang tidak bisa berarti power dalam diplomasi masih lemah,” ungkapnya.
Lily menyebut, masalah yang dihadapi TKI itu selalu sama. Diantaranya, nama seorang TKI tidak sama ketika berangkat dan pulang, sehingga paspornya tidak dapat dilacak dan sulit pulang. Lalu ada pengenaan denda terhadap Warga Negara Asing (WNA) di Arab yang melebihi batas izin tinggal.
Lily menyarankan, agar masalah serupa tidak terulang lagi. TKI yang akan bekerja kembali ke Arab dan negara penempan lainnya. Harus diproses dengan benar. Pertama, mulai dari proses pemenuhan dokumen resmi. Karena banyak yang tidak berdokumen resmi. Kedua, kemampuan individu harus dilatih. Ketiga harus mengetahui negara penempatan dan budayanya.
Sebelumnya, telah terjadi kerusuhan di Tarhil Shumaysi, Jeddah, Arab Saudi, sebuah lokasi penampungan TKI yang akan dipulangkan ke negara asalnya pada hari minggu pekan lalu. Satu orang dilaporkan tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Akan tetapi, belum diketahui negara asal para korban.
Berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah per 21 Januari lalu, sekitar 1.400 buruh migran yang masih ditampung di Shumaysi. Mereka semua sedang menunggu dokumen deportasi untuk dipulangkan ke Indonesia. Jumlah tersebut termasuk ribuan warga negara Indonesia yang melampaui batas izin tinggal resmi(overstayers).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan, tidak ada WNI yang menjadi korban dan terlibat dalam kejadian tersebut. “Informasi yang kami peroleh tidak ada korban. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia,” ujarnya.
Tene menambahkan, KJRI sudah memberi arahan kepada para TKI agar tertib menunggu giliran dipulangkan. Selama berada di Shumaysi, segala kebutuhan TKI overstayer ditanggung penuh pemerintah Arab Saudi. Sebab, fasilitas Shumaysi dan kebijakan deportasi buat buruh migran overstay merupakan kebijakan Arab Saudi.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini kembali akan dikawal aparat kepolisian. Hal ini semakin mempertegas bahwa pelaksanaan UN tak ubahnya seperti kondisi berbahaya. Padahal, UN adalah kegiatan evaluasi atas hasil belajar siswa selama menempuh satu jenjang pendidikan.
Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan, melihat pelibatan aparat kepolisian sudah mempertegas bahwa UN adalah sebuah kondisi yang darurat. “Ini adalah situasi darurat untuk pendidikan nasional yang berawal dari ketidakpercayaan pemerintah kepada guru,” katanya saat dikontakRakyat Merdeka, kemarin.
Pelibatan polisi juga menandakan pelaksanaan UN tidak aman. “Ketika siswa sedang UN, pengawalan dari polisi akan membawa dampak psikologis bagi siswa, dimana siswa diintimidasi melalui kehadiran polisi, baik itu kehadiran polisi berseragam maupun mobil polisi di lingkungan sekolah,” katanya.
Iwan mengaku, prihatin karena saat pelaksanaan UN, para siswa, guru, dan pengawas dianggap sebagai orang jahat sehingga harus diawasi polisi. “Padahal secara teknis UN juga diawasi oleh perguruan tinggi,” imbuhnya.
Pengamat pendidikan Doni Koesoema menilai, pengawalan ketat aparat kepolisian dalam pelaksanaan ujian nasional terlalu berlebihan. “Kalau prinsipnya menjaga kerahasiaan, polisi sebaiknya ditempatkan pada beberapa titik dalam distribusi logistik UN, tapi tidak boleh keluyuran di sekolah-sekolah,” katanya.
Dia menilai pengawalan ketat kepolisian menunjukkan pemerintah gagal membangun sistem pendidikan yang mandiri dan juga pelaksanaan UN yang bermutu. “Yang harus ditangani itu bagaimana modus-modus pelanggaran dan kecurangan dalam UN harus dihukum,” ujarnya.
Doni juga mengusulkan agar pemerintah membuat mekanisme pelaporan terkait pelanggaran dan kecurangan dalam UN.
Setidaknya bakal ada 30 ribu personel polisi yang terlibat dalam penjagaan UN 2014. mengawasi di percetakan, mengawal pendistribusian, dan menjaga di gudang-gudang panitia provinsi.
Ketua Dewan Pakar Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (Himitekindo) Badarudding Andi Picunang meminta mahasiswa terlibat aktif dan menjadi garda terdepan dalam memanfaatkan potensi kelautan Indonesia. Menurutnya, potensi laut harus dimaksimalkan untuk kemaslahatan rakyat.
“Kita patut berbangga karena Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mendesain program yang menurut saya inilah yang kita butuhkan untuk menjadi negara maritim dan negara yang kuat, Jadi jangan selalu berpikir daratan. Sumber daya alam kelautan kita sangat kaya dan belum dimanfaatkan,” kata Badarudding dalam Simposium Nasional Kelautan Himitekindo di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, kemarin.
Badar menilai, program Blue Economy dari pemerintah tidak bisa hanya dilaksanakan secara teoritis, karena program inilah yang dapat menjadikan Indonesia negara maritim yang sesungguhnya.
Lebih jauh Badar yang merupakan inisiator berdirinya Himitekindo mengungkapkan, kebahagiaannya karena Himitekindo sudah menjadi organisasi yang besar dan telah tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kondisi ini, diperkirakannya, akan menjadi modal besar untuk kemajuan Ilmu dan Teknologi kelautan Indonesia.
Badar menambahkan, Himitekindo merupakan inisiator berdirinya Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibentuk dengan tujuan pengembangan Ilmu dan Teknologi Kelautan demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur. “Pada saat kami rumuskan Himitekindo ini kami merekomendasikan untuk dibuat departemen khusus untuk kelautan, dan Alhamdulillah saat Gusdur menjadi Presiden keinginan kami ini dapat tercapai,” ujar Caleg Partai Golkar untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III ini.
Turut hadir dalam Simposium Nasional Kelautan ini Menteri KKP Syarif Cicip Sutartjo dan perwakilan mahaiswa kelautan dari 20 universitas. *** sumber RMOL
Hal itu diungkapkan Direktur Migrant Care Anis Hidayah kepadaRakyat Merdekadi Jakarta, kemarin. Menurutnya, hal itu terjadi karena lambatnya pemerintah dalam melakukan pemulangan TKI overstayer. Padahal, para TKI sudah berada di penampungan sejak November 2013.
“Dalam kejadian ini penanganan pemerintah antiklimaks. Pemerintah sangat lambat melakukan penanganan dan tidak memperdulikan nasib rakyatnya. Para TKI dibiarkan menunggu tanpa kejelasan kapan akan dipulangkan ke Indonesia,” kata Anis.
Akibatnya, kata Anis, mayoritas TKI di penampungan mengalami stres berat, karena terlalu lama mendekam di tempat penampungan. Seharusnya, pemerintah segera memulangkan TKI yang berada di penahanan. Karena, mereka sudah tidak mempunyai akses untuk mendapatkan pekerjaan dan kembali ke Tanah Air. Bahkan, untuk mendapatkan keduanya mereka dipersulit dan diabaikan.
Menurutnya, peristiwa kerusuhan ini harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah untuk mengevaluasi pengiriman TKI ke Arab Saudi. Selain itu, harus bisa melayani warga negaranya yang mencari nafkah di luar negeri dan memberikan kemudahan jika ada yang ingin kembali ke Tanah Air.
“Harusnya Pemerintah berbenah diri. Jangan terus menerus melakukan pengiriman TKI ke Arab Saudi, kecuali semua TKI yang di Saudi terbebas dari masalah. Akan tetapi, Pemerintah tidak melihat ke arah itu. Hanya mementingkan devisanya saja, tanpa memberikan perlindungan yang maksimal,” tudingnya.
Berdasarkan info dari Migrant Care, sudah ada dari para relawan yang menangani para TKI. Namun, pihaknya belum terlihat ada perwakilan pemerintah yang ikut mendampingi. “Jangan mentang-mentang tidak ada korban pemerintah jadi terkesan setengah hati. Perlakuan pemerintah harus adil dan tidak memandang ada korban atau tidak,” tuturnya.
Aktivis LSM Perlindungan Buruh Migran Lily Pujiati menyatakan, untuk melakukan pemulangan TKI Overstayer tidaklah sulit. Menurutnya, asalkan ada koordinasi yang baik antara Kemenlu dan KJRI, penanganan TKI akan lebih mudah. Sayangnya, selama ini koordinasi keduanya kacau balau dan tumpang tindih dalam melaksanakan tugasnya.
“Pemerintah melalui Kemenlu harus bisa melakukan pemulangan. Karena memang sudah tugas dari Kemenlu dan sudah ada anggarannya untuk memulangkan TKI. Kalau memang tidak bisa berarti power dalam diplomasi masih lemah,” ungkapnya.
Lily menyebut, masalah yang dihadapi TKI itu selalu sama. Diantaranya, nama seorang TKI tidak sama ketika berangkat dan pulang, sehingga paspornya tidak dapat dilacak dan sulit pulang. Lalu ada pengenaan denda terhadap Warga Negara Asing (WNA) di Arab yang melebihi batas izin tinggal.
Lily menyarankan, agar masalah serupa tidak terulang lagi. TKI yang akan bekerja kembali ke Arab dan negara penempan lainnya. Harus diproses dengan benar. Pertama, mulai dari proses pemenuhan dokumen resmi. Karena banyak yang tidak berdokumen resmi. Kedua, kemampuan individu harus dilatih. Ketiga harus mengetahui negara penempatan dan budayanya.
Sebelumnya, telah terjadi kerusuhan di Tarhil Shumaysi, Jeddah, Arab Saudi, sebuah lokasi penampungan TKI yang akan dipulangkan ke negara asalnya pada hari minggu pekan lalu. Satu orang dilaporkan tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Akan tetapi, belum diketahui negara asal para korban.
Berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah per 21 Januari lalu, sekitar 1.400 buruh migran yang masih ditampung di Shumaysi. Mereka semua sedang menunggu dokumen deportasi untuk dipulangkan ke Indonesia. Jumlah tersebut termasuk ribuan warga negara Indonesia yang melampaui batas izin tinggal resmi(overstayers).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan, tidak ada WNI yang menjadi korban dan terlibat dalam kejadian tersebut. “Informasi yang kami peroleh tidak ada korban. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia,” ujarnya.
Tene menambahkan, KJRI sudah memberi arahan kepada para TKI agar tertib menunggu giliran dipulangkan. Selama berada di Shumaysi, segala kebutuhan TKI overstayer ditanggung penuh pemerintah Arab Saudi. Sebab, fasilitas Shumaysi dan kebijakan deportasi buat buruh migran overstay merupakan kebijakan Arab Saudi.
Mental Siswa & Guru Rawan Terganggu ...
Ujian Nasional Dikawal 30 Ribu PolisiPelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini kembali akan dikawal aparat kepolisian. Hal ini semakin mempertegas bahwa pelaksanaan UN tak ubahnya seperti kondisi berbahaya. Padahal, UN adalah kegiatan evaluasi atas hasil belajar siswa selama menempuh satu jenjang pendidikan.
Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan, melihat pelibatan aparat kepolisian sudah mempertegas bahwa UN adalah sebuah kondisi yang darurat. “Ini adalah situasi darurat untuk pendidikan nasional yang berawal dari ketidakpercayaan pemerintah kepada guru,” katanya saat dikontakRakyat Merdeka, kemarin.
Pelibatan polisi juga menandakan pelaksanaan UN tidak aman. “Ketika siswa sedang UN, pengawalan dari polisi akan membawa dampak psikologis bagi siswa, dimana siswa diintimidasi melalui kehadiran polisi, baik itu kehadiran polisi berseragam maupun mobil polisi di lingkungan sekolah,” katanya.
Iwan mengaku, prihatin karena saat pelaksanaan UN, para siswa, guru, dan pengawas dianggap sebagai orang jahat sehingga harus diawasi polisi. “Padahal secara teknis UN juga diawasi oleh perguruan tinggi,” imbuhnya.
Pengamat pendidikan Doni Koesoema menilai, pengawalan ketat aparat kepolisian dalam pelaksanaan ujian nasional terlalu berlebihan. “Kalau prinsipnya menjaga kerahasiaan, polisi sebaiknya ditempatkan pada beberapa titik dalam distribusi logistik UN, tapi tidak boleh keluyuran di sekolah-sekolah,” katanya.
Dia menilai pengawalan ketat kepolisian menunjukkan pemerintah gagal membangun sistem pendidikan yang mandiri dan juga pelaksanaan UN yang bermutu. “Yang harus ditangani itu bagaimana modus-modus pelanggaran dan kecurangan dalam UN harus dihukum,” ujarnya.
Doni juga mengusulkan agar pemerintah membuat mekanisme pelaporan terkait pelanggaran dan kecurangan dalam UN.
Setidaknya bakal ada 30 ribu personel polisi yang terlibat dalam penjagaan UN 2014. mengawasi di percetakan, mengawal pendistribusian, dan menjaga di gudang-gudang panitia provinsi.
Rakyat Belum Nikmati Potensi Bisnis Kelautan
Himitekindo Minta Mahasiswa TerlibatKetua Dewan Pakar Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (Himitekindo) Badarudding Andi Picunang meminta mahasiswa terlibat aktif dan menjadi garda terdepan dalam memanfaatkan potensi kelautan Indonesia. Menurutnya, potensi laut harus dimaksimalkan untuk kemaslahatan rakyat.
“Kita patut berbangga karena Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mendesain program yang menurut saya inilah yang kita butuhkan untuk menjadi negara maritim dan negara yang kuat, Jadi jangan selalu berpikir daratan. Sumber daya alam kelautan kita sangat kaya dan belum dimanfaatkan,” kata Badarudding dalam Simposium Nasional Kelautan Himitekindo di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, kemarin.
Badar menilai, program Blue Economy dari pemerintah tidak bisa hanya dilaksanakan secara teoritis, karena program inilah yang dapat menjadikan Indonesia negara maritim yang sesungguhnya.
Lebih jauh Badar yang merupakan inisiator berdirinya Himitekindo mengungkapkan, kebahagiaannya karena Himitekindo sudah menjadi organisasi yang besar dan telah tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kondisi ini, diperkirakannya, akan menjadi modal besar untuk kemajuan Ilmu dan Teknologi kelautan Indonesia.
Badar menambahkan, Himitekindo merupakan inisiator berdirinya Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibentuk dengan tujuan pengembangan Ilmu dan Teknologi Kelautan demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur. “Pada saat kami rumuskan Himitekindo ini kami merekomendasikan untuk dibuat departemen khusus untuk kelautan, dan Alhamdulillah saat Gusdur menjadi Presiden keinginan kami ini dapat tercapai,” ujar Caleg Partai Golkar untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III ini.
Turut hadir dalam Simposium Nasional Kelautan ini Menteri KKP Syarif Cicip Sutartjo dan perwakilan mahaiswa kelautan dari 20 universitas. *** sumber RMOL
Delapan Puluh TKI Berhasil Diselamatkan dari Suriah
Masih ada sekitar 3.000 TKI lagi yang ada di tengah perang Suriah.
Situasi kota Homs, Suriah
Sebanyak 80 tenaga kerja Indonesia (TKI) berhasil dipulangkan dari Suriah di tengah gejolak perang di negara Timur Tengah itu. Puluhan tenaga kerja wanita ini tiba di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Selapajang, Tangerang, Banten, Rabu sore kemarin.
Salah satu TKI asal Jepara, Jawa Tengah, yang ikut dipulangkan dari Suriah, Nukriah, mengaku trauma dan enggan kembali bekerja di negara tersebut. Nukriah mengaku pasrah dengan keadaan di sana.
Saat keadaan aman, kata Nukriah, mereka melarikan diri dan meminta pertolongan pihak kepolisian. Nukriah merasa beruntung bisa pulang dalam keadaan selamat.
Normawati, direktur lembaga pendamping danpenerbangan tenaga kerja indonesia mengatakan bahwa kepulangan 80 TKI dari Indonesia itu dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia.
Dia juga menyerukan penghapusan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 16 tahun 2012 soal kepulangan mandiri TKI. Menurutnya, UU tersebut tidak berpihak pada perlindungan TKI.
"Sejak 2013 sudah ada 5.000 TKI yang dipulangkan dari Suriah dan saat ini masih ada kurang lebih 3.000 TKI yang belum pulang. Rencananya pemerintah Indonesia akan memulangkan secara bertahap hingga semua TKI di Suriah pulang semua," kata Normawati.
Setibanya di Tangerang, puluhan TKW ini langsung didata dan akan dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.
Menurut PBB, sudah lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik yang sudah memasuki tahun ketiga di Suriah. Perundingan damai antara pejuang revolusi dan pemerintah Suriah belum menemui titik terang karena Presiden Bashar al-Assad menolak untuk turun. (eh)
Sumber VIVAnews
Situasi kota Homs, Suriah
Sebanyak 80 tenaga kerja Indonesia (TKI) berhasil dipulangkan dari Suriah di tengah gejolak perang di negara Timur Tengah itu. Puluhan tenaga kerja wanita ini tiba di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Selapajang, Tangerang, Banten, Rabu sore kemarin.
Salah satu TKI asal Jepara, Jawa Tengah, yang ikut dipulangkan dari Suriah, Nukriah, mengaku trauma dan enggan kembali bekerja di negara tersebut. Nukriah mengaku pasrah dengan keadaan di sana.
Saat keadaan aman, kata Nukriah, mereka melarikan diri dan meminta pertolongan pihak kepolisian. Nukriah merasa beruntung bisa pulang dalam keadaan selamat.
Normawati, direktur lembaga pendamping danpenerbangan tenaga kerja indonesia mengatakan bahwa kepulangan 80 TKI dari Indonesia itu dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia.
Dia juga menyerukan penghapusan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 16 tahun 2012 soal kepulangan mandiri TKI. Menurutnya, UU tersebut tidak berpihak pada perlindungan TKI.
"Sejak 2013 sudah ada 5.000 TKI yang dipulangkan dari Suriah dan saat ini masih ada kurang lebih 3.000 TKI yang belum pulang. Rencananya pemerintah Indonesia akan memulangkan secara bertahap hingga semua TKI di Suriah pulang semua," kata Normawati.
Setibanya di Tangerang, puluhan TKW ini langsung didata dan akan dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.
Menurut PBB, sudah lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik yang sudah memasuki tahun ketiga di Suriah. Perundingan damai antara pejuang revolusi dan pemerintah Suriah belum menemui titik terang karena Presiden Bashar al-Assad menolak untuk turun. (eh)
Sumber VIVAnews
Jenazah Jojon dalam Perjalanan, Ratusan Orang Sudah Padati TPU Kebon Pedes
Setelah disalatkan di Masjid Al Munawaroh, Sentul City, jenazah komedian Jojon akan langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.
Pantauan detikHot, hingga pukul 13.00, Kamis (6/4/2014) makam sudah disiapkan. Begitu juga dengan tenda berukuran sedang sudah lebih dulu berdiri di atas makam.
Tidak hanya itu, pemandangan tak biasa juga terliha di TPU. Selain awak media yang ingin meliput, ratusan orang dari warga kampung sekitar juga terlihat berdesakan ingin berdiri paling dekat dengan liang lahat.
"Mau lihat almarhum, saya kagum sama Pak H Jojon," ujar salah seorang warga.
Jojon tutup usia karena serangan jantung dan asma di RS Premier Jatinegara sekitar pukul 06.10 WIB. Ia mengembuskan napas terakhir pada usia 66 tahun.
(kmb/mmu)
Sumber
Detik_Hot
Subscribe to:
Posts (Atom)