http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Sunday, March 30, 2014

Keluarga TKI Zaenab tunggu hasil mediasi

Bangkalan (ANTARA News) - Keluarga Siti Zaenab, TKI asal Bangkalan, Pulau Madura, yang divonis hukuman pancung karena kasus pembunuhan masih menunggu hasil mediasi pihak pengadilan, kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangkalan Ismet S Effendi.
"Saat ini pihak Pengadilan Arab Saudi masih melakukan mediasi dengan keluarga ahli waris korban Nurah binti Abdullah, yakni Walid Abdullah Al-Ahmadi," katanya di Bangkalan, Minggu.
Pada Kamis (20/3) anak pertama TKI Siti Zaenab, Syarifudin, bersama bibinya Halimah telah menemui yang bersangkutan di penjara Madinah dan telah mengajukan permohonan maaf kepada Mahkamah Pemaafan Arab Saudi.
Kedua orang itu berangkat ke Arab Saudi menemui Zaenab atas fasilitas Pemkab Bangkalan dan pemerintah pusat, yakni Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri.
"Minggu (30/3) malam, keduanya diperkirakan tiba di rumahnya di Jalan Pesarean Syaichona Moh Kholil Bangkalan," katanya.
Informasinya bungsu korban, Walid Abdullah Al-Ahmadi masih akan melakukan musyawarah kelurga terkait permintaan maaf tersebut. Biasanya hasil pengajuan maaf diputuskan antara 1-2 minggu.
"Ya semoga saja, pihak keluarga dari Nurah bin Abdullah bisa memaafkan Siti Zaenab, sehingga terbebas dari hukuman pancung," kata staf Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Rahmad.
Menurut Rahmad, apabila para ahli waris dari Nurah Binti Abdullah memberikan maaf, biasanya tanpa harus membayar diyat (uang tebusan).
Ia juga meluruskan bahwa permintaan uang tebusan dari keluarga mantan majikan Siti Zaenab sebesar Rp90 miliar hanya sebatas isu karena pihak keluarga Nurah Binti Abdullah sendiri sejauh ini belum meminta apapun.
TKI Siti Zaenab merupakan warga Jalan Pesarean KH Moh Cholil, Desa Martajasah, Kecamatan Kota Bangkalan. Siti Zaenab divonis hukuman pancung di Arab Saudi setelah terbukti membunuh majikan perempuannya Nurah binti Abdullah.
Pada 18 Juli 2000, Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan vonis pancung terhadap Zaenab. Namun, Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid kala itu berhasil melakukan lobi kepada pemerintah Arab Saudi dengan menunda vonis Zaenab sambil menunggu putra korban yang bernama Walid Abdullah Al-Ahmadi memasuki masa akil balig.
Kini, di hadapan pengadilan, Walid Abdullah Al-Ahmadi menyatakan tidak memaafkan Siti Zaenab dan keputusan putra Nurah bin Abdullah, kemudian disahkan oleh Pengadilan Tingkat Banding (Mahkamah Istinaf).
Siti Zaenab bukan merupakan satu-satunya TKI asal Kabupaten Bangkalan yang dihukum pancung karena kasus kriminal. Sebelumnya, seorang TKI bernama Hafidz Kholil Sulam, juga divonis hukuman pancung oleh Pengadilan Arab Saudi karena membunuh temannya sesama TKI.
Hanya saja, hukuman pancung bagi Hadidz Kholil Sulam gagal dilakukan, setelah keluarga korban meminta uang tebusan sebesar 400.000 Riyal Saudi dan bisa dipenuhi oleh keluarga korban. (*)
Editor: Ruslan Burhani by antaranews.com

Semua Bidang Dikuasai Asing, Indonesia Hanya Jadi Pelayan


JAKARTA- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, menyatakan Indonesia hari ini adalah sudah menjadi jongos bagi bangsa-bangsa asing. Dia menyatakan hampir semua sektor, Indonesia hanya melayani kepentingan mereka saja.
"Menurut saya kenyataan sesungguhnya secara ekonomi menjadi jongos bangsa asing di bidang pertambangan, di bidang perbangkan. Di bidang kehutanan. Hampir semua bidang kita ini sesungguhnya lebih melayani kepentingan mereka," kata Amien setelah berceramah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (30/3/2014).
Menurut Amien, Al-Quran sebenarnya mengendaki sebuah bangsa agar tidak menjadi bangsa memalukan. Memalukan dalam pengertian Amien Rais adalah budak atau pelayan.
"Jadi Al-quran itu sesungguhnya menghendaki sebuah bangsa jangan jadi bangsa memalukan, bangsa budak, bangsa klien. Bangsa jongos, bangsa kuli. Jangan seperti itu," ujar Amien menambahkan.
Amien meminta, agar umat Islam jangan menambah adanya penindasan yang sudah terjadi di Indonesia. "Saya ingatkan mereka punya kitab suci yang seperti itu dan jangan ikut-ikut menambah kezaliman," tegas Amien.
By okezone.com

Nasdem Berniat Tebus Satinah Rp21 Miliar


Bekasi (Antara) - Sekretaris Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Barat Agus Suparman mengemukakan niat partainya untuk membayar diyat atau uang tebusan senilai Rp21 miliar untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung.
"Akan tetap diberikan Rp21 Miliar untuk menebus hukuman Satinah. Sekarang sudah tinggal beberapa hari lagi menjelang hukum pancung," katanya di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, bantuan tersebut adalah bentuk rasa kemanusiaan dan rasa cinta terhadap sesama, bukan merupakan pemanfaatan politik menjelang Pemilu Legislatif.
"Itu kan kebaikan hati Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem) atas nama Nasdem ingin membantu atas nama kemanusiaan," katanya.
Agus yang juga seorang calon anggota legislatif DPR RI Dapil Kota Bekasi-Depok itu mengaku bahwa pihaknya tidak peduli dengan berbagai tudingan yang mengatakan bawa Nasdem memanfaatkan Satinah demi menaikkan popularitas partai.
"Tidak peduli dengan mereka, ya biar saja. Justru mereka dan bahkan Pemerintah Indonesia berterima kasih atas bantuan yang dilakukan Nasdem untuk dapat memulangkan Satinah ke Indonesia," katanya.
Agus juga menjanjikan pembukaan 12 juta lapangan kerja baru pada periode mendatang agar nasib pekerja lebih diperhatikan lagi.
"Nasdem akan membuka 12 juta lapangan pekerjaan agar mereka (TKI) tidak lagi ke negeri orang. Masalah kualitas pendidikan nanti kan bisa disusul dengan penempaan soft skill sebelum bekerja," katanya. (ar) by yahoo.com

MH370 : Makin Banyak ‘Kemungkinan Serpihan’ Terlihat Tim SAR

Jumlah objek yang berhasil dilihat oleh pesawat militer dari tim pencari internasional di Samudera Hindia Selatan dalam pencarian pesawat MH370 terus bertambah.
Jumlah objek yang berhasil dilihat oleh pesawat militer dari tim pencari internasional di Samudera Hindia Selatan dalam pencarian pesawat MH370 terus bertambah. Sementara lima tambahan kapal dikerahkan untuk memperkuat upaya pencarian yang akan digelar hari Minggu besok (30/3).
Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) dalam pernyataannya mengabarkan kalau pesawat militer China melaporkan melihat 3 objek dalam operasi pencarian MH370 pada Sabtu (29/3).
Sementara Angkatan Udara Australia (RAAF) P3 Orion juga melaporkan melihat serangkaian objek di lokasi berbeda dari area pencarian MH370.
Benda-benda yang terlihat oleh pesawat militer China sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita China Xinhua berwarna putih, merah dan oranye.
Objek tersebut masih belum dapat dikonfirmasi atau dipastikan merupakan bagian dari pesawat MH370 sampai benda-benad itu berhasil ditemukan dan diamankan oleh kapal laut yang sedang dikirim ke lokasi tersebut.
AMSA juga menyatakan kapal China Haixun 01 dan kapal AL Australia HMAS Success telah berhasil mengambil sejumlah objek dari lautan yang sebelumnya terlihat oleh pesawat militer pada hari Jum’at (28/3), namun sejauh ini tidak satupun dari benda-benda tersebut yang terkait dengan MH370.
Empat kapal dan 8 pesawat militer dilibatkan dalam pencarian pada hari Sabtu ini.
Kapten dari salah satu pesawat yang dikerahkan melaporkan tidak berhasil melihat temuan apapun yang signifikan dalam operasi pencarian pada hari Sabtu ini.
"Cuaca di area pencarian sebenarnya cukup bagus – sebagian besar wilayah yang kami sisir bisa terlihat sekitar 4 – 5 kilometer bahkan lebih,” kata Kapten Penerbang, Russel Adams.
"Prosedur yang harus kami lakukan dalam pencarian ini adalah semua orang di pesawat akan mendengar kode panggilan 'mark, mark, mark' dari stasiun penerbang, lalu kami menjatuhkan buoy asap atau kembang api yang akan mengeluarkan asap selama 45 menit,” paparnya.
"Pada saat yang bersamaan koordinator taktis akan menggunakan tombol y ang terdapat dalam sistem di pesawat militer yang akan menjatuhkan titik koordinal GPS. Dan kami kemudian akan berusaha memantau objek yang terlihat itu dan mengatur posisi pesawat agar bisa memotret objek tersebut,” katanya.
"Setelah objek itu difoto kami mengirimnya untuk dianalisa dan jika ada kapal laut disekitar kawasan itu, maka kapal laut itu akan mencari objek tersebut dan mengangkatnya dari sana,” tambahnya lagi.
Lima kapal dijadwalkan akan tiba di lokasi pencarian.
Sementara itu dua pesawat Hercules C-130 milik Malaysia akhirnya diterjunkan dan ini merupakan pertama kalinya Malaysia terlibat dalam pencarian maskapai nasional negaranya yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.
Kapal perang Australia HMAS Toowoomba telah meninggalkan Perth malam ini untuk bergabung dalam pencarian. Dan akan membawa helicopter Seahawk, namun tidak akan mencapai area pencarian untuk beberapa hari kedepan.
Hal ini dilakukan karena kapal Perisai Samudera (Ocean Shield), Kapal Angkatan Laut Australia yang telah dilengkapi dengan alat pemulihan kotak hitam buatan AS, diatur untuk berangkat ke area pencarian besok.
Kotak hitam pesawat mampu memantulkan sinyal dari jarak kedalaman hingga 4 kilometer di bawah laut, namun batere di kotak hitam itu hanya mampu memantulkan sinyal selama 30 hari dan akan habis pada tanggal 7 April mendatang.
Sumber news.viva.co.id

`Missed Calls` dari WNI Penumpang MH370? Ini Kata Malaysia


Kuala Lumpur-Pihak keluarga mengatakan sempat menerimamissed callsmelalui saluran Skype dari iPad Firman Candra Siregar, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370. Panggilan tak terjawab itu diterima setelah pesawat dinyatakan hilang 8 Maret 2014, yakni pada 11 dan 13 Maret.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi menegaskan, pihaknya tidak melacak atau mendapat laporan bahwa adamissed callsdari keluarga Firman. Kata dia, pemerintah Malaysia juga tidak mendapat laporan resmi dari pemerintah Indonesia soal ini.
"Perkembangan informasi terbaru telah kami sampaikan seluruh keluarga penumpang melalui Plt Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein dan pejabat terkait," jelas Aziz Kaprawi, seperti dimuatThe Star, Minggu (30/3/2014).
Apa yang disampaikan Aziz ini menanggapi pernyataan keluarga Firman yang menanti kabar dari Pemerintah Malaysia terkaitmissed callsitu.
Sebelumnya keluarga Firman menyatakan tidak percaya dengan pernyataan Malaysia yang menyimpulkan perjalanan pesawat MH370 berakhir di Samudera Hindia. Keyakinan itu didukung oleh bukti bahwa adanyamissed callsdari iPad Firman.
Firman merupakan satu dari 7 WNI yang menjadi penumpang MH370. Adapun 6 WNI lainnya adalah Swadaya Ferry Indra, Sugianto LO, Suadaya Herry Indra, Tanurisam Indrasuria, Vinny Chynthyatio, dan Wang Willysurijanto.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Kemudian pada Selasa 24 Maret malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan Boeing 777-200ER itu berakhir di Samudera Hindia, lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan pesawat, Kuala Lumpur ke Beijing.
Pencarian MH370 saat ini digeser ke titik 1.850 km dari Perth, Australia sejak pesawat diduga terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Unmanned underwater drone atau drone penyelam dan black box locater 'robot' khusus pencari black box atau kotak hitam diturunkan. (Elin Yunita Kristanti)
Sumber Liputan6.com

"TKI TAIWAN BUTUH BANTUAN"


mohon bantu share.....!!!
=================
N/b:bagi yang sudi membantu sahabat kita yang lagi kesusahan di taiwan ini,mohon segera inbox..karena bantuan anda sangat di harapkan...!!!
Terima kasih
Via:inbox...
Assalamualaikumwr wb
Salam sejahtera untuk admin kumpulan tki dan tkw indonesia
Nama saya:yono
saya dari jawa timur,
di taiwan saya berada di daerah nantau,
Saya skrg bekerja di pabrik taiwan 3 bulan,tp pabrik tempat saya bekerja saya telah di PHK tanpa sebab yang jelas,dan skrg ini saya di ejen yang memberangkatkansaya dulu,katanya mau di carikan job lagi di pabrik yg lain,tapi sudah hampir 1 bulan belum ada kabar sama sekali,,,yang membuat saya sedih uang yg buat biaya kesini hasil pinjaman dari bank,dan saya belum sempat bayar tp sudah mau di pulangkan dr sini,kepada admin yg terhormat MOHON TOLONG BANTU saya carikan job kerja di taiwan,agar saya bisa kerja lagi,dan melunasi hutang2 saya di indonesia,jika ada yang tahi info atau mungkin sahabat tki yg sudi membantu saya carikan saya kerja... mohon hubungi pak admin,karena nomer hp saya ada pada pak admin,sebelum dan sesudahnya saya ucapkan ribuan terima kasih kepada pak admin.
Wasalamualaikumwr wb
(((Salam satu hati))) by KUMPULAN TKI DAN TKW INDONESIA

Proses Pengiriman TKI Harus Ditata Ulang


Capres peserta konvensi Partai Demokrat Jend TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Jakarta- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD)Pramono Edhie Wibowo menegaskan proses pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus ditata ulang, sehingga kasus-kasus hukuman mati seperti Satinah tidak terulang kembali.
Menurutnya, bila terpilih menjadi calon presiden (capres) dalam Konvesi PD, mantan KASAD ini menegaskan akan menata ulang pengiriman TKI dan mengevaluasi kembali para agen TKI atau Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
“Yang namanya agen bolehlah cari untung. Tapi jangan buat bangsa sendiri, menjadi buntung dengan adanya kasus-kasus seperti ini. Itu yang harus dibicarakan kembali,” kata Pramono di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/3).
Pramono menegaskan keberadaan TKI tetap diperlukan, bukan hanya sebagai penghasil devisa negara Indonesia, tetapi dilihat dari tugas tanggung jawab pemerintah Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi rakyatnya.
Namun bukan berarti, akhirnya TKI asal dikirim saja tanpa menyelidiki kondisi hukum dan aturan negara setempat. Tanpa mempersiapkan TKI dengan kemampuan yang lebih baik seperti bahasa, keterampilan rumah tangga dan sebagainya. Serta tanpa memberikan pengetahuan kepada TKI mengenai adat, aturan hukum dan kebiasaan negara tersebut.
“Saya, kok merasa agen-agen yang mengirim TKI tidak melakukannya dengan tepat. Sepertinya menipu TKI, karena tidak menyiapkan TKI dengan kemampuan dan pengetahuan yang maksimal. Kita anggap mereka penyumbang devisa, tapi kita tidak bertanggungjawab terhadap keselamatan mereka,” tukas peraih penghargaan Anugerah Bintang Bhayangkara Utama dari Polri ini.
Agar kasus ini tidak berulang, maka mantan Kasdam IV/Diponegoro ini menegaskan harus dibina komunikasi yang baik antara PJTKI dengan pemerintah. Lalu dibina hubungan diplomatik yang baik, antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah setempat yang menjadi tempat kerja TKI.
Sehingga saat terjadi kasus seperti Satinah, pemerintah Indonesia tidak diperas dengan harus membayar uang jaminan yang begitu besar.
“Pemerintah Indonesia bicara dengan pemerintah setempat, dimana TKI itu bekerja. Kalau saya pribadi menilai, kesannya TKI sengaja di persalahkan, lalu terjadi pemerasan tinggi. Dulu hanya Rp 2 miliar, lalu meningkat Rp 5 miliar, lalu Rp 25 miliar, sekarang dituntut Rp 90 miliar. Jadi kesannya naik terus,” paparnya.
Pramono menegaskan, bukan berarti pemerintah tidak bertanggung-jawab kepada rakyat yang tengah menghadapi masalah hukum di luar negeri. Tapi PJTKI juga perlu bertanggung jawab, termasuk membayardiyath.
“Kalau ada sesuatu terjadi terhadap TKI, itu juga menjadi tanggung-jawab pengirim. Karena itu akan memberi pelajaran kepada agen/PJTKI untuk mengirimkan seseorang. Jadi mesti ada tanggung-jawab PJTKI. Termasuk membayardiyath, karena PJTKI hanya kumpulkan untung, terus kalau seperti ini diserahkan tanggung jawabnya ke negara," tegasnya.
Kalau pembayarandiyathselalu diserahkan kepada negara, lama-kelamaan pemerintah Indonesia akan melakukan kerugian. Bahkan kemungkinan subsidi untuk rakyat Indonesia akan berkurang banyak karena dipakai terus untuk membayar TKI yang dihukum mati.
“Jadi tidak pas pembayarandiyathmenjadi tanggung jawab pemerintah secara keseluruhan. Kalau semua orang melakukan kesalahan, lalu negara yang tanggung jawab, ya tidak pas dong. Lama-lama kesannya jadi pemerasan. Subsidi kita berkurang untuk membayar orang yang dihukum mati terus. Lama-lama kita tidak bisa membangun rumah sakit karena subsidi dialihkan kesana semua,” tuturnya.
Penulis:

Lenny Tristia Tambun

by beritasatu.com

Prabowo dampingi TKI vonis mati di Malaysia


Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mendampingi Tenaga Kerja Indonesia yang divonis mati di Malaysia Wilfrida Soik asal Belu, Nusa Tenggara Timur, dengan terbang langsung ke negeri tersebut pagi ini pukul 05.30 WIB.
"Prabowo mendapat amanat dari orang tua Wilfrida sebelum meninggal, yang menitipkan nasib anaknya kepada Prabowo," kata Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo melalui pesan singkat yang diterima pagi ini di Jakarta.
Budi mengatakan, pengadilan Kota Bahru Kelantan, Malaysia akan mengambil keputusan penting dalam menentukan nasib buruh migran yang saat dikirim ke Malaysia belum genap 17 tahun tersebut.
Menurut Budi, pengacara yang ditunjuk Prabowo, Muhammad Shafee Abdullah, juga akan mendampingi sidang Wilfrida.
"Mohon dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia agar Wilfrida Soik dibebaskan dari hukuman mati," ujar Budi.
Buruh migran tersebut, lanjut Budi, didakwa atas dugaan pembunuhan, yang melanggar pasal 302 Penal Code Kanun Keseksaan, Malaysia dengan hukuman maksimal pidana mati.
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber antaranews.com

SBY bertemu keluarga empat TKI terancam pancung


Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan keluarga dari empat tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.
Pertemuan dengan keluarga empat TKI tersebut berlangsung di Hotel Gumaya Semarang, Minggu, dihadiri pula oleh sejumlah menteri, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.
Empat TKI tersebut, yakni Satinah asal Kabupaten Semarang, Tuti Tursilawati asal Majalengka, Jawa Barat, Siti Zaenab asal Bangkalan Madura, dan Karni asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Perwakilan keluarga masing-masing TKI yang hadir, di antaranya Paeri (47) kakak kandung Satinah, Nur Apriana (20) putri semata wayang Satinah, dan Iti Saniti (42) ibunda Tuti Tursilawati.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan kepada keluarga bahwa pemerintah terus berikhtiar dan berupaya memohonkan pengampunan dari negara Arab Saudi dan pemaafan dari keluarga korban.
"Saya sendiri bukan hanya menulis surat. Bahkan beberapa kali, bukan hanya Arab Saudi, termasuk Malaysia dan negara lain. Tetapi sering juga berbicara melalui telepon dan melakukan pertemuan," katanya.
Tujuannya, kata dia, yakni untuk memohonkan keringanan hukuman bagi para TKI, terutama pembebasan dari hukuman mati.
"Sebagai Presiden, tanpa diminta pun oleh keluarga, tanpa ditekan pun oleh siapa pun, saya selalu lakukan, tidak pernah berhenti. Tetapi, tidak selalu saya jelaskan pada rakyat," katanya.
Sebab, Presiden mengatakan setiap negara tentunya menginginkan segala permasalahan, termasuk soal TKI diselesaikan secara baik agar tidak menimbulkan kegaduhan dan protes dari rakyatnya.
"Ketika mereka memberikan pengampunan, membebaskan dari hukuman mati, rakyatnya bisa marah," katanya.
Sama saja, kata dia, kalau ada negara lain meminta agar pembebasan warganya dari hukuman mati, kemudian Presiden memberikannya begitu saja tentu akan membuat rakyat Indonesia marah.
"Begitu tatanan yang ada dalam hubungan antarbangsa," kata Presiden.
Editor: Fitri Supratiwi sumber antaranews.com

Tim Pencari MH370 Angkat Objek dari Samudera Hindia


Perth-Pencarian bangkai pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan M370 terus dilakukan. Untuk pertama kalinya, tim pencari mengambil objek dari Samudera Hindia.
Dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Liputan6.comdariThe Star, Minggu (30/3/2014), Badan Keselamatan Maritim Australia (AMSA) menyatakan kapal China Haixun 01 dan Kapal Angkatan Laut Australia HMAS berhasil mengangkat sejumlah objek dari Samudera Hindia.
Akan tetapi, dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa sejauh ini belum ada objek yang dikonfirmasi terkait dengan pesawat MH370. Beberapa objek itu merupakan sampah dari kapal yang terkait MH370. Karenanya, proses pencarian serpihan pesawat akan dilanjutkan.
Pada Sabtu 29 Maret kemarin, pencarian dilakukan di titik seluas 252.000 km sebelah barat Perth, Australia. Sejumlah kapal dan alat canggih dari berbagai negara dikerahkan. Termasuk robot penyelam untuk menemukan kotak hitam yang diturunkan Amerika Serikat.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Kemudian pada Selasa 24 Maret malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan Boeing 777-200ER itu berakhir di Samudera Hindia, lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan pesawat, Kuala Lumpur ke Beijing.
Ada 239 orang yang berada di MH370. Mereka terdiri dari 152 warga China, 38 warga Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda dan 1 Austria. Mereka terdiri dari 227 penumpang termasuk 2 bayi dan 12 awak pesawat. Pesawat diterbangkan oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah (53).
Baca juga:
Black Box Tak Bisa Ungkap Misteri `Rute Sesat` MH370?

Politisi AS: Pesawat MH370 Mendarat di Indonesia dan Jadi `Rudal`

Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius

`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370
Sumber Liputan6.com

Jelang Nyepi, Ratusan Ogoh-ogoh Berjejer di Bali


Denpasar-Ratusan ogoh-ogoh, boneka dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai berjejer di sepanjang jalan Kota Denpasar dan sekitarnya, setelah dikeluarkan dari balai banjar, tempat karya seni itu dibuat, pagi ini.
Anak-anak muda di masing-masing banjar sejak Minggu (30/3/2014) pagi sudah sibuk untuk melengkapi ogoh-ogoh itu dengan bambu atau kayu sebagai tempat pegangan untuk nantinya menggotong dan mengarak secara beramai-ramai.
Sebagian ogoh-ogoh itu ada yang dilengkapi dengan roda yang diatur sedemikian rupa, sehingga tidak begitu banyak menghabiskan energi dalam menempuh rute yang akan dilalui.
Meskipun dilengkapi roda, kelompok anak-anak remaja itu sudah mengantisipasinya untuk mudah diangkat guna digotong kembali untuk "ditarikan" mengikuti alunan irama musik gong blaganjur yang mengiringinya.
Sementara beberapa ogoh-ogoh yang akan diarak setingkat anak sekolah dasar (SD) yang tidak diiringi gong blaganjur dilengkapi dengan 'tape recorder' dengan suara yang keras. Persiapan anak-anak muda sejak pukul 04.00 sudah hampir rampung, meskipun arak-arakan ogoh-ogoh itu baru akan dilakukan sore nanti.
Anak-anak muda hampir di setiap banjar dalam Kota Denpasar maupun kabupaten lainnya di Bali membuat ogoh-ogoh yang diarak keliling banjar dan desa pekraman (adat) pada malam pengrupukan, sehari menjelang Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1936, pada Senin 31 Maret 2014
Jalan ditutup
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar Ajun Komisaris Polisi Ida Bagus Made Sarjana mengatakan akan menutup sementara sejumlah ruas jalan protokol di Kota Denpasar saat pawai ogoh-ogoh.
"Kami imbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif agar tidak terjebak kemacetan karena kami akan memberlakukan sistem buka-tutup jalan," katanya.
Pawai ogoh-ogoh dimulai usai pelaksanaan upacara "Tawur Kesanga" atau pada Minggu sore hingga malam hari. Jalur yang akan dilalui arak-arakan ogoh-ogoh di antaranya Kelurahan Pemecutan yakni Jalan Batukaru-Jalan Imam Bonjol-Jalan Thamrin-Jalan Gajah Mada-Jalan Gunung Batur-Jalan Gunung Agung-Jalan Wahidin-Catur Muka.
Kemudian Desa Dauh Puri Kauh yakni dari masing-masing banjar atau dusun menuju Simpang Enam-Jalan Teuku Umar. Desa Dauh Puri Kangin yakni di Jalan Sutoyo-Puputan-Jalan Sumatera-Jalan Gajah Mada-Catur Muka.
Lalu Kelurahan Dauh Puri yakni mulai dari Jalan Diponegoro-Jalan Hasanudin-Jalan Thamrin-Jalan Gajah Mada-Catur Muka. Desa Tegal Harum yakni Jalan Gunung Rinjani-Jalan Batukaru-Jalan Gajah Mada-Catur Muka.
Untuk Kecamatan Denpasar Utara, rute yang akan dilalui di antaranya Jalan Sutomo-Jalan Gajah Mada-Catur Muka, Jalan Ahmad Yani-Jalan Bisma-Jalan Veteran, Jalan Melati-Jalan Patimura, Jalan Nangka, Jalan Gatot Subroto, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Suli, Jalan Kepundung, Jalan Seroja, dan Jalan Ratna.
Selain itu di Kecamatan Denpasar Timur, rute ogoh-ogoh juga akan melalui beberapa jalan di antaranya Jalan Letda Reta, Jalan Cok Agung Tresna, Jalan Letda Kajeng, dan Jalan Ngurah Putra. Di samping itu Jalan Meduri, Jalan Katrangan, Jalan Subita, Jalan Nusa Indah, Jalan WR Supratman, dan simpang empat Tohpati.
Di Kecamatan Denpasar Selatan beberapa ruas jalan yang mengalami hal serupa yakni buka tutup jalan di antaranya Jalan Danau Buyan, By Pass Ngurah Rai, Jalan Hang Tuah, Jalan Beratan, Jalan Tukad Bilok dan Jalan Intaran.
Jalan Tukad Pancoran, Jalan Pakerisan, Jalan Irawadi, Jalan Melangit, Jalan Tukad Ijo Gading, Jalan Waturenggong. Sedangkan pawai ogoh-ogoh yang dilombakan di Kelurahan Sesetan yakni di Banjar Pegok dan Kelurahan Pedungan yakni di Jalan Pulau Bungin, Jalan Singkep, Jalan Pulau Roti dan Jalan Pulau Moyo, Jalan Saelus, Jalan Belitung, Jalan Diponegoro, Jalan By Pass Ngurah Rai dan atraksi di Pesanggaran.
Untuk kawasan wisata Seminyak, rute akan melalui Simpang Camplung Tanduk- Simpang Double Six. Kawasan Legian dan Kuta akan melalui Jalan Legian yang dimulai dari Banjar Legian Kelod, Legian Tengah, Legian Kaja, dan Jalan Pantai (depan Bemo Corner)-Jalan Raya Kuta-Jalan Singosari.
Sedangkan di kawasan Jimbaran, pawai akan dilaksanakan melalui beberapa jalan, di antaranya Jalan Uluwatu-Jalan Sanggar Agung-Pasar Jimbaran menuju Pantai Jimbaran.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana sejak dini telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada 1.480 desa pekraman di daerah ini agar melakukan koordinasi pengamanan dengan desa adat sekitarnya dan pihak kepolisian setempat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (Ant)
(Rizki Gunawan)
Sumber Liputan6.com

Pencarian MH370: Drone dan `Robot` Penyelam Vs Lautan `Ganas`


Perth-Pencarian puing pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dilanjutkan. Pencarian saat ini digeser ke titik 1.850 km dari Perth, Australia sejak pesawat diduga terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Memasuki hari ke-23 sejak pesawat dinyatakan hilang, tim pencari terus berupaya mengerahkan peralatan canggih. Dari kapal Australia,unmanned underwater droneatau drone penyelam danblack box locater'robot' khusus pencari black box atau kotak hitam pesawat milik Amerika Serikat diturunkan untuk menyusuri bawah laut luas Samudera Hindia.
Selain Australia, peralatan canggih dari negara lain juga diturunkan. Amerika Serikat sebelumnya telah menyebar 'robot' pencari kotak hitam di Samudera Hindia. China mengerahkan alat utama sistem pertahanan negara (alutsista), seperti pesawat Ilyushin IL-76 dan kapal Xuelong.
Namun pencarian pada hari Minggu (30/3/2014) diprediksi bakal terkendala oleh cuaca buruk. Hujan diperkirakan akan mengguyur Samudera Hindia dan awan-awan akan berada di titik rendah atas laut. Ombak pun diprediksi akan 'mengganas'.
"Cuaca diperkirakan akan sangat buruk hari ini dengan guyuran hujan dan awan rendah, tapi kita berharap pencarian tetap dilanjutkan," demikian pernyataan Badan Keselamatan Maritim Australia (AMSA), seperti dimuatReuters.
AMSA sebelumnya mengatakan, tim pencari mengangkat objek diduga puing MH370 pada Sabtu 29 Maret kemarin. Namun setelah diidentifikasi, objek tersebut ternyata tak terkait MH370, melainkan sampah dari kapal.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Kemudian pada Selasa 24 Maret malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan Boeing 777-200ER itu berakhir di Samudera Hindia, lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan pesawat, Kuala Lumpur ke Beijing.
Ada 239 orang yang berada di MH370. Mereka terdiri dari 152 warga China, 38 warga Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda dan 1 Austria. Mereka terdiri dari 227 penumpang termasuk 2 bayi dan 12 awak pesawat. Pesawat diterbangkan oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah (53).
Sumber Liputan6.com

Saturday, March 29, 2014

Kasus Satinah, Pemerintah Tak Sudi Jadi Komoditas


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan pemerintah tak mau menjadi obyek permainan penuntutan diyat atau denda darah yang selama ini dijatuhkan kepada tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
Meski tak mengetahui secara detail, Agung menilai ada kemungkinan sejumlah pihak yang mendorong keluarga korban untuk mematok tinggi besaran diyat kepada TKI yang terancam hukuman mati. "Kami juga tak sudi masalah ini jadi komoditas," kata Agung di kantornya, Jumat, 28 Maret 2014. (Baca: Anak Satinah Gagal Bertemu SBY di Jakarta).
Pernyataan itu dia sampaikan terkait dengan penanganan upaya pembebasan Satinah binti Jumadi Ahmad yang batas waktu pembayaran diyat-nya pada 3 April mendatang. Agung menyatakan pemerintah terus berupaya memenuhi besaran diyat 7 juta riyal atau Rp 21 miliar. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat jumlahnya cukup."
Pemerintah dikabarkan telah mengumpulkan 4 juta riyal atau setara dengan Rp 12 miliar yang berasal dari anggaran Kementerian Luar Negeri sebanyak 3 juta riyal, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) sebanyak 500 ribu riyal, dan sumbangan warga Arab Saudi sebanyak 500 ribu riyal. (Baca: Jokowi Ikut Saweran untuk Satinah).
Pembayaran diyat, menurut Agung, memang cenderung menjadi komoditas karena harus dipenuhi dengan pelbagai cara oleh pemerintah. Meski menilai hal ini tak wajar, ia mengklaim pemerintah tetap berkomitmen tak membiarkan warganya dihukum mati di negara lain. (Baca: Satinah Mengaku Pasrah Jalani Hukuman Pancung).
Menurut Agung, pemerintah telah menggelar diplomasi bahkan pembicaraan pribadi dengan Raja Arab Saudi Abdullah. Dalam diplomasi tersebut, Abdullah diklaim telah setuju atas pencabutan hukuman mati pada Satinah, tapi tak dapat berbuat banyak karena keputusan berada di keluarga korban. (Baca: Isi Surat Satinah: Minta Doa).
Satinah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Al Gaseem, Arab Saudi. Ia mendapat vonis qisas atau hukuman pancung dari pengadilan Arab Saudi pada 13 September 2011. Satinah dihukum atas pembunuhan dan pencurian barang milik majikannya, Nura Al Garib, pada 2007.
Sumber https://id.berita.yahoo.com/kasus-satinah-pemerintah-tak-sudi-jadi-komoditas-061558315.html

Hasyim Muzadi Minta Pemerintah Bayar Diyat Satinah


TEMPO.CO, Banyuwangi -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Muzadi meminta pemerintah segera membayarkan diyat untuk membebaskan Satinah binti Jumadi Ahmad dari hukuman pancung di Arab Saudi. "APBN mampu membayar itu (diyat)," kata dia di Banyuwangi, Jumat 28 Maret 2014.
Menurut Hasyim, pemerintah seharusnya memiliki dana darurat untuk membebaskan TKI-TKI yang terkena hukuman pancung di luar negeri. Sebab, bila tidak, kasus pemancungan itu mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional.
Pemerintah, kata Hasyim, selayaknya bertanggungjawab penuh terhadap permasalahan TKI di luar negeri. Sebab 60 persen persoalan yang menimpa TKI justru berasal dari dalam negeri sendiri. "Kan banyak TKI yang berangkat tanpa dokumen lengkap. Ini kesalahan Indonesia," kata dia.
Oleh karena itu, menurut Hasyim, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang berpihak pada TKI. Berikutnya, penataan perekrutan TKI harus segera dilakukaan mulai dengan memberikan pembekalan hingga pendampingan keberangkatan. Setelah persoalan di dalam negeri tuntas, Indonesia bisa memperbaiki kontrak dengan negara lain yang mempekerjakan TKI.
Satinah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Al Gaseem, Arab Saudi. Ia mendapat vonis qisas dari Pengadilan Arab Saudi pada 13 September 2011.
Satinah dihukum atas pembunuhan dan pencurian barang majikannya, Nurah Al Garib, pada 2007. Ia dapat menghindar dari hukuman pancung jika mampu membayar diyat sebesar 7 juta riyal atau Rp 21 miliar. Pemerintah sendiri hingga kini baru mengumpulkan dana 4 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Sumber https://id.berita.yahoo.com/hasyim-muzadi-minta-pemerintah-bayar-diyat-satinah-130146480.html

Dua Staf KJRI Jeddah Meninggal karena Kecelakaan

Jakarta (Antara) - Dua staf Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas, demikian dinyatakan dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara, Sabtu.
"Telah terjadi musibah kecelakaan tunggal lalu lintas yang menimpa Tim Pelayanan Terpadu (Yandu) KJRI Jeddah yang menyebabkan 2 (dua) orang staf meninggal," ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah, Syarif Shahabudin.
Menurut Syarif, salah seorang staf juga mengalami luka serius dan dalam kondisi kritis. Saat ini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit al-Nasir di wilayah Abha, sekitar 650 km selatan Jeddah.
Syarif menjelaskan, sesuai jadwal kegiatan, tim Pelayanan Terpadu KJRI Jeddah yang terdiri dari 7 staf KJRI, termasuk pengemudi, direncanakan melakukan program rutin berupa pelayanan terpadu kekonsuleran, keimigrasian dan ketenagakerjaan di Kota Najran.
Ikut juga seorang guru Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Suranianto Partosentono, sebagai petugas drop-box Pemilu yang akan melaksanakan tugas dalam rangka Pileg 2014 di wilayah tersebut.
Tim berangkat dari Jeddah dengan menggunakan kendaraan dinas CC 10, jenis GMC Tahun 2010 pada Kamis (27/3) malam, pukul 21:00 Waktu Arab Saudi (WAS). Setelah menempuh perjalanan sekitar 650 km dari Jeddah, pada ruas jalan menuju kota Najran, pukul 05:00 dini hari WAS terjadi kecelakaan tunggal karena kendaraan mengalami pecah ban, kemudian terguling beberapa kali.
"5 Staf lainnya selamat namun mengalami luka memar," lanjutnya.
Dua orang meninggal bernama Matori Abdusyahid warga Cilacap, Jateng dan Suranianto Partosentono warga Gunung Kidul, Yogyakarta. Sedangkan satu staf yang kritis adalah Muzafar Sahidu. Korban-korban lainnya bernama Jurman Saputra, Zainullah, Dimas Wisnu, Mulkanuddin dan Sutisna.
"Sesuai pengaturan, jenazah akan diberangkatkan dari RS Al-Qahmah di Abha dengan waktu tempuh perjalanan kendaraan sekitar 12 jam untuk sampai di Jeddah," ungkapnya.(tp)
Sumber https://id.berita.yahoo.com/dua-staf-kjri-jeddah-meninggal-karena-kecelakaan-055746094.html

TOPIC: Pencarian Pesawat MAS MH370


Basarnaz Berangkatkan Kapal Laut Pengangkut Heli Dalam Pencarian


5 Negara Hentikan Sementara Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370


Pesawat Malaysia Airlines MH370 Diduga Mendarat di Pulau Diego Garcia


Pemerintah Malaysia Kirim Surat Diplomatik ke Sejumlah Negara


Mabes Polri Fokus Melakukan Pencarian Pesawat MH370 di Selat Malaka


TNI AU Berencana Menggunakan Pesawat F16 untukMelakukan Pencarian Pesawat MH370


China belum Temukan Tanda-tanda MH370


Presiden: Tujuh Penumpang Indonesia tak Terkait Terorisme


Radar Thailand Deteksi 'Pesawat tak Dikenal' setelah MH370 Hilang


Keluarga Korban Ancam Mogok Makan
Sumber METRO_TV

Ini Alasan Pelaku Menculik Bayi di RS Hasan Sadikin Bandung


Bandung -Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus penculikan bayi yang diketahui dilakukan oleh wanita bernama Desi Ariani (32). Kini pelaku masih menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.
Namun dugaan motif tersangka melakukan aksi nekatnya adalah hal itu demi membuktikan bahwa tersangka hamil oleh suaminya bernama Swara Mardika (26).
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsekta Sukajadi, AKP Achmad Gunawan saat ditemui di Mapolsekta Sukajadi Bandung, Sabtu (29/3/2014) dinihari.
"Dari keterangan saksi motifnya seperti itu (mengelabui suaminya) namun akan kita kroscek setelah tersangka sadar," jelasnya.
Achmad menjelaskan Desi dan Swara Mardika menikah pada Juli 2013 lalu. Alasannya Desi mengaku telah mengandung dua bulan hasil buah cintanya dengan Swara. "Desi itu janda. Jadi ngakunya hamil biar dinikahi," bebernya.
Disinggung soal penculikan sendiri, dari keterangan Swara, Desi mengaku bahwa dirinya telah melahirkan di pinggir jalan. "Saat pulang juga sempet curiga, tapi mereka (suami dan mertua) tidak pikir panjang," pungkasnya.
Anak pasangan Toni Manurung dan Lamaria Boru Manurung ini ditemukan, Jumat 28 Maret 2014 malam, di sebuah rumah kontrakan yang terletak tak jauh dari rumah sakit tempat bayi itu hilang.
Pelaku sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya tertangkap lantaran terjatuh dan mengalami luka parah.
(Yus Ariyanto) sumber Liputan6.com

Kebakaran Pesawat EgyptAir Kuak Misteri Malaysia Airlines MH370?


LondonSamudera Hindia menjadi lokasi persembunyian yang baik bagi pesawat Malaysia Airlines MH370 -- jika benar kapal terbang itu jatuh di sana. Kombinasi cuaca buruk, luasnya laut dan dalamnya air, juga sampah-sampah yang mengambang di sana membuat Boeing 777-200 ER itu sulit ditemukan.
Bahkan hingga menginjak hari ke-21 sejak dinyatakan hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur- Beijing.
Kalaupun MH370 ditemukan, misteri lain yang harus dijawab adalah, apa yang terjadi dengan pesawat milik maskapai negeri jiran itu? Mengapa ia beralih rute dan akhirnya celaka? Siapa dan apa yang bertanggung jawab?
Hingga kini belum ada bukti, baru sebatas spekulasi. Kini, sebuah firma hukum di Inggris, Stewarts Law mengajukan teori.
Menurut mereka, kobaran api yang merobek dan menghanguskan Boeing 777-200 di Mesir 3 tahun lalu bisa jadi petunjuk terkait nasib hilangnya MH370. Stewarts Law yang telah mendampingi sejumlah kasus kecelakaan udara yakin betul, pesawat milik maskapai negeri jiran celaka setelah terjadi kebakaran -- yang serupa dengan insiden yang terjadi di landasan Bandara Kairo. Di bagian kokpit pesawat.

"Kami meyakini penjelasan sederhana ini, bahwa ada percikan api yang menimbulkan dekompresi yang cepat, dan kemudian mengakibatkan pesawat berbalik dan hilang di suatu titik di Samudera Hindia," kata James Healy-Pratt, pengacara di Stewarts Law yang kebetulan adalah pilot kepadaThe Times, seperti Liputan6.comkutip dariDaily Mail, Jumat (28/3/2014).
Firma hukum itu menganjurkan pada pihak keluarga korban untuk membandingkan insiden MH370 dengan dengan kebakaran yang terjadi di kokpit Boeing 777-200 milik EgyptAir yang membawa 291 penumpang -- saat kapal terbang itu bersiap untuk lepas landas dari Bandara Kairo menuju Jeddah.
Kala itu, kru dan semua penumpang berhasil lolos hidup-hidup, meski 7 orang -- penumpang, staf Egyptair, dan pemadam kebakaran menderita asfiksia atau kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Apa yang terjadi pada Boeing 777-200 milik EgyptAir berlangsung tiba-tiba. Saat pilot mempersiapkan pesawat untuk lepas landas, kadar oksigen normal, namun 30 menit kemudian kopilot mendengar suara letusan yang diikuti bunyi mendesis dari bawah jendela kokpit sebelah kanan.

Sang kapten berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia di kokpit. Namun, kebakaran terlalu besar, bahkan butuh waktu sejam bagi para pemadam untuk mengatasinya.
Penyelidik insiden kecelakaan pesawat Mesir atau Egypt's Aircraft Accident Investigation Central Directorate (EAAICD) merilis laporan investigasi final yang menyebut bahwa api berasal dari dekat tabung oksigen kopilot. Di selang kokpit yang disediakan untuk kru jika terjadi dekompresi.
Salah Pesawat?
Menyusul insiden tersebut, Amerika Serikat memerintahkan operator di sana mengganti sistem tersebut. Belum jelas apakah MH370 mengalami hal yang sama.
"Dalam istilah sederhana, insiden ini bisa menyebabkan aluminium meleleh dalam hitungan detik," kata James Healy-Pratt, kepadaThe Telegraph.
Jika benar itu yang terjadi, teori Healy-Pratt dan firmanya bisa menepis dugaan sabotase, terorisme, atau bunuh diri pilot. "Kami yakin, pada waktunya, awak pesawat akan dianggap sebagai pahlawan, bukan penjahat. Kami berharap kotak hitam akan ditemukan untuk mencegah agar kejadian serupa tak terjadi lagi, agar tak ada nyawa yang melayang," tambah dia. Atau dengan kata lain, ada dugaan faktor teknis dalam musibah MH370.
Dugaan terjadi kebakaran pada kokpit juga didukung oleh by Chris Goodfellow, pilot Kanada yang punya pengalaman 20 tahun terbang. Ia menyebut sang kapten MH370 Zaharie Ahmad Shah sebagai pahlawan, bukan pembajak.
Dia menegaskan satu-satunya skenario yang masuk akal adalah bahwa kebakaran terjadi di pesawat dan Zaharie melakukan persis apa yang harus dia lakukan dalam keadaan darurat: mendaratkan pesawat secepat mungkin.
Yang paling mungkin adalah di Langkawi, lokasi ke mana pesawat itu menuju saat dilacak untuk terakhir kalinya.
Namun, Goodfellow percaya kru dan semua orang di dalamnya tak sadarkan diri atau bahkan tewas. Lalu, kapal terbang itu terus mengangkasa menjadi 'pesawat hantu' selama berjam-jam.
Tapi, pilot Egyptair saat insiden kebakaran terjadi, Shaheer Magdy Abdel Sayyed berpendapat, apa yang terjadi pada MH370 dengan apa yang pernah ia alami sangat berbeda.
"Insiden pada pesawat saya terjadi ketika masih di darat. Jika masalah yang sama terjadi saat pesawat terbang -- itu tidak akan berlangsung terlalu lama -- sebelum akhirnya jatuh," katab dia, seperti dilaporkanTelegraph. "Kami saat itu sangat beruntung, karena kejadian tersebut terjadi di darat."
Awal bulan ini, Federation Aviation Authority (FAA) memerintahkan maskapai penerbangan untuk memperbaiki cacat fatal pada sejumlah Boeing 777 -- yang bisa mengakibatkan tekanan kabin menurut drastis atau bahkan pecah karena retak atau korosi pada badan pesawat .
Sementara, pihak berwenang Malaysia menegaskan pesawat dalam kondisi prima dan terus mendapat perawatan semestinya.
Sumber Liputan6.com

TKI Dianiaya, Ini Langkah Hukumnya


TEMPO.CO, Jakarta - Meski moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia ke empat negara Timur Tengah telah berlaku sejak 2011 lalu, masih banyak buruh migran tanah air yang bekerja di sana. Mereka ada yang masih terikat kontrak kerja resmi, namun ada pula yang tinggal melebihi batas waktu yang seharusnya alias overstay. (Baca : Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI Padahal, tak jarang TKI dianiaya majikan dan harus menemui ajal di sana. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sepanjang 2012, ada 184 orang TKI yang meninggal di Timur Tengah, sedangkan di Asia Pasifik ada 145 orang.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh TKI yang masih bekerja di sana namun menjadi korban penganiayaan? "Langkah pertama, secepatnya informasikan ke perwakilan Indonesia di sana, baik Konsulat Jenderal maupun Kedutaan Besar," ujar Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suhartono melalui telepon, Jumat, 28 Maret 2014.
Menurut dia, akan lebih baik jika sebelumnya saat TKI tiba, mereka mendaftarkan diri ke KJRI atau KBRI. Dengan begitu, masalah bisa ditangani lebih cepat dan lebih mudah.
Selanjutnya, perwakilan Indonesia bakal berkoordinasi dengan penegak hukum untuk mengatasi masalah penganiayaan itu. Perwakilan Indonesia itu juga akan mendampingi buruh migran yang jadi korban untuk menyelesaikan masalah lewat jalur hukum.
Suhartono meminta TKI yang teraniaya, meski mungkin kalut atau putus asa, untuk tidak main tangan sendiri lantas melukai atau membunuh majikan atau penganiaya lainnya. Sebab, masalahnya bakal jadi lebih rumit. TKI yang tadinya tersiksa itu bisa saja menemui nasib serupa Satinah, TKI asal Jawa Tengah yang terancam hukuman pancung akibat membunuh majikannya. (Baca : Hasyim Muzadi Minta Pemerintah Bayar Diyat Satinah)
Sumber https://id.berita.yahoo.com

Slank Berniat ‘Ngamen’ Demi Bayar Denda Satinah


Kasus tenaga kerja Indonesia (TKI), Satinah, yang terancam hukuman mati di Arab Saudi menggugah empati Slank.
Terkait hal itu, band yang digawangi Kaka (Vocal), Bimbim (Drum), Ridho (Guitar), Ivanka (Bass), dan Abdee Negara (Guitar) tidak menutup kemungkinan ikut berpartisipasi menggalang dana untuk membebaskan Satinah dari jeratan hukuman mati.
Seperti diberitakan, Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu untuk bisa membatalkan hukuman pancung Satinah, namun TKI asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, harus dibebankan membayar uang darah atau diyat sebesar Rp 21 milyar bagi keluarga korban.
"Saat ini memang kita baru aware dengan kasus ini. Kita juga sudah lihat Melanie Subono juga sudah melakukannya (menggalang koin Satinah). Kita baru sampai aware tapi tidak menutupkan kemungkinan Slank juga akan melakukan (menggalang dana)," kata Bimbim pentolan Slank selepas menggelar acara 30 Tahun Slank Berbagi di KFC, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).
Kapan akan direalisasikan? "Belum tahu. Tapi Insya Allah akan ada dan nanti harus kita obrolin dulu," kata Bimbim.
Menanggapi kasus hukuman mati Satinah ini, menurut Bimbim hukuman mati saat ini menjadi bahasan badan Hak Asasi Manusia (HAM) dunia yang dianggap hukuman mati merupakan tindakan pelanggaran HAM.
”Indonesia kan salah satu anggotanya. Mestinya pemerintah Indonesia harus lebih concern dengan hal ini. Salah nggak bersalah bebaskan dari hukuman mati. Buat nyawa seorang warga negara Indonesia, uang Rp 21 milyar itu sebenarnya kecil," kata Bimbim.
Sumber BANJARMASINPOST.CO.ID
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung