http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Friday, March 25, 2016

9 TKI Berprestasi di Malaysia Akan Diberi Penghargaan


ENTIKONG, — Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Kuching, Sarawak, Malaysia, akan memberikan penghargaan kepada 9 tenaga kerja Indonesia yang berprestasi.
Pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Konjen RI melalui program Indonesia Migran Workers Award (IMWA).
Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, Jahar Gultom, mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya kerja sama yang dilakukan untuk membangun pengertian dan koordinasi antar-lembaga, terutama untuk keterbukaan data dan informasi, serta membangun kepercayaan dengan menjalin kerja sama dengan lembaga negara lainnya.
Kegiatan tersebut, lanjut Jahar, tak terlepas dari ketidaksinkronan data terkait jumlah tenaga kerja yang ada di Negara Bagian Serawak.
"Kami memberikan penghargaan kepada tenaga kerja kita yang berprestasi, dan ini sudah dikerjakan sejak bulan Maret tahun 2015 lalu," kata Jahar, Rabu (23/3/2016).
Penghargaan tersebut akan diberikan pada 10 April 2016.
Sembilan TKI terpilih tersebut merupakan hasil proses seleksi dari 69 nama calon yang masuk. Dari 69 nama, kemudian disaring menjadi 45 nama, lalu diseleksi lagi menjadi 22 nama, hingga akhirnya terpilih 9 nama TKI. Pemilihan tersebut melalui proses seleksi yang mencakup tiga persyaratan utama.
"Ada tiga syarat sebagai pemenang. Pertama, mereka yang sudah bekerja selama 3 tahun. Kedua, mereka masuk secara prosedural. Ketiga, mereka dicalonkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja," ujarnya.
Sembilan pemenang tersebut berasal dari berbagai kabupaten berbeda di Indonesia. Saat pemberian penghargaan nanti, pihak Konjen RI rencananya akan mengundang semua bupati tempat asal para TKI, serta mengundang Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Luar Negeri.
"Mudah-mudahan, nanti, melalui pendekatan ini, angka yang meninggal, 200 orang per tahun, akan berkurang, dan angka TKI ilegal yang begitu banyak juga akan berkurang," ujarnya.
Sumber: KOMPAS

Share Button

Thursday, March 24, 2016

KAI Butuh 1.000 Pegawai Baru, Minat Bergabung?

Petugas kebersihan sedang membersikan gerbong penumpang kereta jurusan Jakarta Kota- Tanjung Priok di stasiun Jakarta Kota, Senin (21/12). PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sedang menggarap jalur Kereta Api (KA) pertama di Sulawesi. Jalur KA sepanjang 145 kilometer (km) yang akan menghubungkan Kota Makassar dengan Parepare ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2018 mendatang. Presiden RI, Joko Widodo, saat meninjau lokasi pembangunan jalur tersebut pada November 2015 berpesan agar nantinya PT KAI yang menjadi operator kereta api Trans Sulawesi tersebut. "Presiden juga berpesan agar PT KAI memberdayakan potensi yang dimiliki putra-putri daerah di Sulawesi dengan merekrut mereka sebagai pegawai yangnantinya akan mengoperasikan kereta apiTrans Sulawesi," kata VPCorporateCommunication PT KAI, AgusKomarudin, Kamis (24/3/2016). Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) bagi KA Trans Sulawesi, PT KAI mulai membuka penerimaan pegawai. Total kebutuhan SDM untuk operasional KA Trans Sulawesi ini sebanyak 1.144 pegawai. Kebutuhan pegawai itu akan dipenuhi dengan beberapa gelombang rekrutmen yang akan digelar PT KAI di Sulawesi. Untuk tahap awal, PT KAI bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin, Makassar menggelar job fair pada 28-29 Maret 2016 nanti di Gedung Baruga Andi Pangerang Peta Rani, kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea, Makassar. Pada tahap awal ini, PT KAI akan menerima 179 pegawai dengan rincian 70 orang untuk calon masinis KA Trans Sulawesi dan 109 orang untuk administrasi yang akan ditempatkan di seluruh wilayah kerja PT KAI. Penerimaan pegawai ini terbuka untuk lulusan D3 dan S1 dan diutamakan bagi putra-putri daerah yang berdomisili di wilayah Sulawesi. Dari job fair ini KAI berharap dapat menjaring putra putri terbaik daerah untuk membangun perkeretaapian Indonesia, khususnya di kawasan Sulawesi. Adapun ketentuan penerimaan calon pegawai untuk KA Trans Sulawesi adalah sebagai berikut: A. Kriteria Umum 1. WNI 2. Sehat jasmani dan rohani 3. Tidak buta warna 4. Berkelakuan baik 5. Tidak terlibat narkoba/psikotropika 6. Khusus pria tidak bertindik 7. Tidak bertato B. Kriteria Khusus 1. Calon Masinis - Tingkat pendidikan D3 - Akreditasi Program Studi Minimal B (pada tanggal kelulusan) - Semua jurusan dan memiliki ijasah SMA IPA/SMK Listrik, Mesin, Otomotif - Persyaratan Khusus : a. Usia min.18 thn, max.30 thn b. Diutamakan pria, tinggi badan min.165 cm c. Tidak berkacamata 2. Administrasi - Tingkat Pendidikan S1 - Akreditasi Program Studi A (pada tanggal kelulusan) - Jurusan : * Akuntansi * Arsitektur * Ilmu Administrasi ‎* Ilmu Hukum ‎* Manajemen ‎* Teknik Elektro * Teknik Sipil - Persyaratan Khusus : a. Usia min.18 thn, max.35 thn b. IPK min. 2,95 c. Tinggi badan pria min.160 cm, wanita min. 155 cm

Berkas yang disiapkan

Petugas kebersihan sedang membersikan gerbong penumpang kereta jurusan Jakarta Kota- Tanjung Priok di stasiun Jakarta Kota, Senin (21/12). PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Petugas kebersihan sedang membersikan gerbong penumpang kereta jurusan Jakarta Kota- Tanjung Priok di stasiun Jakarta Kota, Senin (21/12). PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Berkas yang disiapkan
Bagi putra-putri Sulawesi yang berminat untuk mendaftarkan diri menjadi pegawai PT KAI, dapat mengunjungi job fair PT KAI di Universitas Hasanuddin dengan membawa berkas-berkas sebagai berikut:
1. Foto copy ijazah D3/S1 yang dilegalisir & ijasah SMA/SMK dilegalisir (khusus untuk formasi masinis)
2. Foto copy transkrip nilai yang dilegalisir
3. Foto copy Akreditasi Program Studi dari BAN-PT (http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php) pada saat
tanggal kelulusan atau dari universita yang dilegalisir
4. Foto copy KTP yang masih berlaku
5. Pas foto berwarna 4x6 (4 buah)
6. Curiculum vitae dengan mencantumkan pengalaman bekerja sampai dengan saat ini
7. Surat lamaran ditulis tangan dan ditandatangani di atas materai Rp.6000
8. Asli surat keterangan bebas narkoba dari instansi yang berwenang
9. Surat pernyataan tidak ada ikatan kerja langsung dengan instansi lain
10. Surat keterangan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (Persero)
11. Surat pernyataan bersedia dikeluarkan dari perusahaan tanpa tuntutan dalam bentuk apapun, apabila data yang
diberikan pada saat melamar tidak benar/palsu, bermaterai Rp 6.000 (disediakan pada saat tanda tangan
kontrak magang).
Sumber: liputan6.com

Wednesday, March 23, 2016

BMI HK Pulang Sehari di Malang Bablas Menemui 'Anu' di Medan Berakhir Bunuh Diri

2016-03/jenazah-siti-rochmah.jpg
Siti Rochmadiah; Sepulang dari Hong Kong ke Malang, Bablas ke Medan, Bunuh Diri.
***
Siti Rochmadiah (48), warga Malang Jawa Timur tewas melompat dari lantai 3 Bandara KNIA  (Kuala Namu International Airport) pada Sabtu (19/3/2016) malam lalu. Jenazahnya dievakuasi dan disimpan di lemari pendingin kamar jenazah RSUD Deli Serdang sebelum dijemput oleh keponakanya, Kiki (34).
Mengutip media lokal di Medan, Sumut-Pojoksatu, Siti Rochmadiah sebelumnya adalah penumpang yang baru tiba di Bandara Kualanamu, namun pada saat kejadian tidak diketahui secara pasti dari mana terbangnya dan mau ke mana tujuannya.
Keterangan dari petugas maskapai Lion Air, korban sudah 2 kali membeli tiket pesawat Lion Air tujuan Surabaya, namun selalu gagal terbang (berangkat) karena selalu terlambat saat hendak check in di Bandara Kualanamu.
Diduga, kegagalan keberangkatan yang kedua ini yang membuat korban stres dan panik. Kondisi itu membuat beberapa security di sana mengamati langkahnya. Namun saat petugas lengah, Siti Rochmadiah langsung melompat dari lantai 3 terminal keberangkatan ke lantai dasar, sehingga tewas di lokasi kejadian. Namun misteri apa yang mebuat Siti Rochmadiah, ex TKW Hong Kong ini bunuh diri?.
2016-03/siti-rochamaidah.jpg
Informasi lain diperoleh, sebelumnya Siti Rochamadiah yang lahir 26 Desember 1967, tiba di airport bersama seorang laki-laki yang oleh warga di sana disangka suaminya. Warga melihat ia ribut dengan laki-laki yang diduga suaminya itu. Rochmadiah ditinggal sendiri di Bandara Kualanamu.
Di dalam tas bawaanya ditemukan pasport dengan nama Siti Rochmadiah alamat Malang, sehingga tidak diketahui secara pasti di mana dia di Malang.
Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi menuturkan, pihaknya menemukan sebuah buku tabungan di salah satu Bank  Cabang Jakarta dan  Hong Kong ID Card. “Diduga korban merupakan TKW dari Hong Kong. Saat kejadian, korban sendirian,” kata Kapolres dalam keterangannya.
Edi menjelaskan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala, luka memar pada tangan kiri, luka memar pada tangan kanan dan luka memar di bagian kaki kanan. Saat ini, jenazah telah berada di rumah sakit di Lubuk Pakam. Petugas juga masih menunggu pihak keluarga korban hingga datang.
“Kita telah melakukan olah TKP di lantai satu dan lantai dua Bandara Kualanamu, kita juga memeriksa saksi yang melihat kejadian itu,” tandas Edi.
Dijemput Keluarga.
2016-03/m-rusandi-atau-kiki-34-keluarga-siti-rochmah.jpg
M.Rusandi alias Kiki , keponakan Siti Rocmadiah. "Menjemput Jenazah Bulik"
***
Jenazah Siti Rochmadiah (48) merupakan warga Jalan  Bauksit RT 02 RW 09 Belimbing Malang, Jawa Timur dijemput keponakanya, M.Rusandi alias Kiki (34)  Senin (21/3), sekira Pukul 10 : 00 Wib.
Kepada wartawan di Medan, Kiki menyebutkan jika hanya dirinya yang menjemput korban yang merupakan tante atau bulik Kiki dari garis Ibu. Masih menurut Kiki, keluarga di Malang mengetahui kejadian ini setelah pihak Bandara KNIA menmeberi kabar kepada ibunya pada Sabtu (19/3) malam sekira Pukul. 21.00 Wib atau setelah peristiwa itu.
Dikatakan Kiki, sebelumnya korban bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong dan Macau selama 8 tahun.
Sehari setelah kedatanganya dari Hong Kong, ia bertengkar dengan adik kandungnya. Siti Rochmadiah pun meninggalkan Malang dengan tujuan menemui temannya di Aceh transit di Bandara Kuala Namu.
"Rencananya korban akan ke Aceh menjumpai temannya, namun transit dulu di Bandara KNIA. Bulek Siti merupakan anak kelima dari delapan bersaudara dan belum menikah. rencananya korban akan dikebumikan di Malang. Kami tidak ada memiliki firasat atau mimpi jika korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis," ungkap Kiki.
Terpisah Direktur RSUD Deli Serdang dr Isnaini ketika dikonfirmasi menyebutkan jika jasad korban sudah dibawa pihak keluarga Senin (21/3) sekira Pukul, 17.00 Wib.
"Jasadnya sudah dibawa ke kampung halamannya," kata Isnaini.
Seorang pengamat TKW dari Jakarta yang saat in berada di Hong Kong, dimintai pendapat oleh Kindo perihal kejadian ini, mengatakan bahwa Polisi Medan disarankan mencari tahu informasi warga yang melihat laki-laki yang disangka 'suaminya' itu. Serta melacak mutasi rekening banknya.
"Saya menduga Ia adalah korban cinta dunia maya, apakah laki-laki yang bersamanya di Bandara itu menjajikan cinta dan pernikahan?  Setelah bertemu  dengan sang kekasih 'maya' , Siti menyadari ternyata sebagai korban penipuan. Bandara ada  CCTV, dan ada saksi mata dan lacaklah mutasi rekening tabunganya.  Masih banyak TKW (BMI) yang  saat ini menjadi korban cinta dunia maya!". Kata pengamat yang hanya mengaku dari organisasi buruh berkantor pusat di Jakarta. (*) 
Sumber: Resume/TrustedSources. 

Tuesday, March 22, 2016

Panduan Menangani Kasus Penahanan Dokumen Buruh Migran


Ilustrasi Dokumen
Ilustrasi Dokumen

Penahanan dokumen oleh PPTKIS/PJTKI merupakan salah satu kasus yang kerap dialami oleh Buruh Migran Indonesia (BMI). Kasus penahanan dokumen tak hanya dialami oleh purna buruh migran, tetapi juga oleh calon buruh migran. Dokumen-dokumen yang ditahan biasanya berupa paspor, ijzah, atau dokumen berharga lain.
Penahanan dokumen calon buruh migran seringkali dilakukan PJTKI agar buruh migran tidak mangkir melunasi pinjaman biaya penempatan. Selama ini penempatan buruh migran kerap dibantu kredit pinjaman lewat lembaga pembiayaan. Hariyanto, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), bahkan menemukan kasus dokumen milik buruh migran yang dibawa PJTKI ternyata diserahkan ke lembaga peminjaman sebagai barang jaminan.
SBMI sering mendapat pengaduan mengenai penahanan dokumen TKI oleh PPTKIS/PJTKI. SBMI membagi pengalamannya menangani penahanan dokumen oleh PPTKIS/PJTKI. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan :
1. Menganalisa sebab kasus penahanan dokumen yang dilakukan PJTKI. Misalnya kasus penahanan dokumen karena buruh migran gagal berangkat ke negara penempatan, bisa dianalisa gagalnya penempatan karena keasalahan sendiri atau karena kesalahan PJTKI. Jika buruh migran tidak bersalah, siapkan surat kuasa atau surat tugas untuk menangani buruh migran tersebut.
2. Ketika menghadapi PJTKI kita harus tau dulu situasi dan kondisi PJTKI. Kita harus tahu siapa yang akan kita ajak bicara untuk negosiasi penahanan dokumen tersebut. Kendala yang ada, pihak PJTKI dalam bernegosiasi menggunakan karyawan-karyawannya. Ketika negosiasi dengan karyawan selesai, seringkali karyawan tidak bisa mengambil kebijakan karena bukan wewenangnya. Maka pastikan untuk negosiasi penahanan dokumen sebisa mungkin dengan pimpinan PJTKI langsung.
3. Sebelum bernegosiasi lebih lanjut, tanyakan isi perjanjian penempatan antara TKI dan buruh migran. Setiap PJTKI berbeda-beda dalam membuat perjanjian penempatannya. Sebisa mungkin perjanjian penempatan dibaca, dianalisa dan dikroscek kepada buruh migran apakah perjanjian penempatan sesuai yang dialami buruh migran. Selama ini banyak buruh migran tak tahu dengan isi perjanjian penempatan. Dalam perjanjian penempatan biasanya memuat klausul penahanan dokumen, biaya penempatan dan sebagainya.
4. Jika dalam bernegosiasi PJTKI bersikap keras, kita tidak harus bersikap sama-sama keras. Buat situasi tenang kembali agar negosiasi tetap berjalan. Cari celah-celah menguatkan kembali argumen kita untuk membela buruh migran yang ditahan dokumennya. Kita tidak boleh terlalu monoton dalam berembug dengan PJTKI.
5. Secara alami argumen akan berkembang dalam bernegosiasi. Bersiaplah dengan argumen yang tidak diduga-duga dari PJTKI.

Monday, March 21, 2016

Bunuh Diri di Bandara Kualanamu, Polisi: Korban TKI yang Bekerja di Hong Kong

Medan 
Seorang wanita, SR (49) asal Malang, Jawa Timur yang tewas usai loncat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut, kini telah divisum dan berada di rumah sakit di Lubuk Pakam.

Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi menuturkan, pihaknya menemukan sebuah buku tabungan cabang Jakarta dan identitas kartu Hong Kong di tempat kejadian.

"Diduga korban merupakan TKI dari Hong Kong. Saat kejadian, korban sendirian," kata Kapolres dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (20/3/2016).

Edi menjelaskan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala, luka memar pada tangan kiri, luka memar pada tangan kanan dan luka memar di bagian kaki kanan.

Saat ini, jenazah telah berada di rumah sakit di Lubuk Pakam. Petugas juga masih menunggu pihak keluarga korban hingga datang.

"Kita telah melakukan olah TKP di lantai satu dan lantai dua Bandara Kualanamu, kita juga memeriksa saksi yang melihat kejadian itu," terang Edi.

Seperti diketahui, SR melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 2 Bandara Kualanamu, Sabtu (19/3) malam. SR merupakan calon penumpang pesawat Lion Air dengan tujuan Surabaya.

"Diduga ia (korban) mengalami stres," kata Pelaksana Tugas Manager Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, Sabtu (19/3).

Tuesday, March 1, 2016

Kesan Pertama Mencoba Samsung Galaxy S7

Samsung Galaxy S7 akhirnya secara resmi mendarat ke Indonesia. Sama seperti generasi sebelumnya smartphone flagship dari Samsung tersebut hadir dengan satu varian lain yaitu Galaxy S7 Edge yang dilengkapi dengan pinggiran layar yang melengkung (Edge Screen). Di acara peluncurannya hari ini (1/3), kami berkesempatan untuk sejenak mencoba merasakan desain serta feature yang ditawarkan oleh Galaxy S7.
Kalau Anda menggunakan atau pernah memegang Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge, maka Anda akan cepat merasa familiar dengan Galaxy S7 ini. Pasalnya, Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge memiliki garis desain dan bentuk bodi yang nyaris serupa. Galaxy S7 ini memiliki ukuran layar berdiagonal 5,1 inci dengan resolusi quad HD 1440 x 2560 piksel, serupa dengan pendahulunya. Kali ini bodinya juga sudah memenuhi spesifikasi IP68 yang berarti smartphone ini tahan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
Baik Galaxy S7 maupun Galaxy S7 Edge memiliki panel belakang yang menggunakan bahan kaca Corning Gorilla Glass. Yang sedikit membedakan adalah, jika pada Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge, kamera belakangnya terasa cukup menonjol, maka pada Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge ini, kameranya sudah lebih tipis sehingga terlihat lebih menyatu dan hampir rata dengan bagian belakang.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kamera belakang Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge mengalami penurunan resolusi menjadi 12 mega piksel dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Namun, kamera tersebut kini dilengkapi dengan lensa dengan bukaan yang lebih besar sehingga mampu menangkap lebih banyak cahaya. Lalu, kamera ini juga sudah dilengkapi dengan optical image stabilizer.
Bagian depannya masih memiliki konfigurasi tombol navigasi seperti smartphone-smartphone Samsung sebelumnya, yaitu tombol fisik di tengah berfungsi sebagai home button, dan tombol soft touch di kiri berfungsi sebagai app switcher, dan tombol soft touch di sebelah kanan memiliki fungsi back. Tombol fisik home di tengah juga merangkap fungsi sebagai pemindai sidik jari yang bisa digunakan untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan.

Kembali ke kameranya, Galaxy S7 dilengkapi dengan sejumlah mode pengambilan gambar. Yang terbaru, kini Anda bisa langsung melakukan live broadcast atau live streaming melalui smartphone ini. Dukungan videonya mencapai 4K.
Sedangkan kamera depannya dibekali dengan resolusi 5 mega piksel dan lensa dengan bukaan yang sama dengan kamera belakangnya. Namun, tampaknya kamera depannya ini bukan ditujukan untuk penggila selfie karena belum dilengkapi dengan feature auto focus maupun lampu LED flash.

Soal dapur pacu, Samsung memutuskan untuk menghadirkan varian chip prosesor Samsung Exynos 8890 pada Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge yang beredar di Indonesia. Hal tersebut agak berbeda dengan varian yang meluncur di Barcelona beberapa hari lalu yang juga tersedia dalam varian chip Qualcomm Snapdragon 820. Namun pihak Samsung meyakinkan bahwa baik varian Exynos maupun varian Snapdragon akan memiliki kinerja yang sama. Lalu Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge dibekali dengan RAM sebesar 4 GB. Untuk penyimpanannya, hanya tersedia varian 32 GB di Indonesia. Selot kartu memori microSD kembali hadir setelah sempat absen pada Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge.
Sumber:infokomputer.com

Monday, February 22, 2016

Dituduh Mencuri, Seorang TKI Terekam Video Disiksa dan Dicambuk di Malaysia


Sebuah video penyiksaan yang dilakukan oleh keturuan China Malaysia terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia menimbulkan reaksi puluhan ribu netizen 

Dikutip dari media online negeri jiran <em>Siakap Keli</em> mengatakan dalam video itu, seorang pria, dipukuli oleh pria lain menggunakan cambuk secara berulang-ulang.

Mendengar bahasa yang digunakan ada dalam video itu, diyakini dilakukan di Malaysia oleh orang Malaysia karena menggunakan bahasa melayu yang kental.

Dalam video, terdengar pria yang dipukuli itu berkata : "Aduh sakitnya tangan aku, mati aku ko…aku minta tolong jangan pukul lagi..saya sumpah bukan saya yang lakukan,” katanya.
Putar videonya
Kendati sudah minta ampun agar tidak memukulinya lagi, tapi pria berbaju biru itu tetap memukulinya tidak hanya mencambukinya tapi memukulnya dengan pipa.
Sampai-sampai alat pemukulnya itu pecah saat menghantam tubuhnya.
Tak puas sampai di situ. Pria itu juga terlihat menendang perut, sampai membuat TKI itu mengerang kesakitan.
Sementara, pria yang memukuli mengatakan : “Cakap, kamu sudah curi company punya wang (uang perusahaan),” .
Video ini juga menarik perhatian media Malaysia.
Sinar Online menduga, pria yang dipukuli itu adalah seorang TKI.
Ia dituding mencuri uang di perusahaan tempatnya bekerja.
Menurut Sinar Online, Ketua Jabatan Siasatan Jenayah (Investigasi Kriminal) Kuala Lumpur, Datuk Zainuddin Ahmad, berkata, pihaknya belum nemerima aduan apapun terkait peristiwa yang ada dalam video itu.
Sampai sejauh ini, polisi belum menerima informasi apapun," katanya.
Ditulis pula dalam Sinar Online, di laman sosial, rata-rata netizen berang dengan tindakan pria yang memukuli itu, dan meminta kepolisian Malaysia mengambil tindakan tegas.
Media ini juga menulis bahwa : 'video itu menjadi viral sehingga mencetuskan kemarahan rakyat negara jiran, Indonesia'.
Sementara itu akun halaman "Berita Terpanas" di Facebook sudah ramai dengan komenter netizen terkait video penyiksaan TKI ini.
Video berjudul "Menyiksa Orang Indonesia Di Negara Malaysia. tolong bantu dishare #INDONESIA / Kejadian Di Klang kompeni Ferlarri Dan Korban Bermain Judi Diperusahaan sendiri Dengan Bermain Roullete dan kalah sebesar 1600RM / berkisar 6jutaan. Dan Memang Aturan Tidak Boleh Bermain Di perusahaan judi sendiri tapi apa pantas di perlakukan begitu ???"
Hingga saat ini video itu sudah ditonton sebanyak 2,9 juga kali oleh netizen, 19 ribu likes, 108 ribu shere dan 23 ribu dikomentari.

Sunday, February 15, 2015

Penghentian Pengiriman TKI Harus Dibarengi Penegakan Hukum

http://m.tribunnews.com/nasional/2015/02/15/penghentian-pengiriman-tki-harus-dibarengi-penegakan-hukum

Friday, November 21, 2014

CTKI Korea Dideportasi Akibat Visa Void BNP2TKI (1)


Visa Rosnani yang berstatus void
(batal), karena perusahaan
mencabut jaminan penerbitan
visanya, namun BNP2TKI tetap
memberangkatkannya, meski
HRD Korea sudah
mengkonfirmasi pembatalan visa
tersebut.

Perkenalkan nama saya Rosnani
24 tahun dan Saya adalah Calon
Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)
yang diberangkatkan ke Korea.
Saya berhasil menjadi CTKI
setelah mengikuti ujian EPS-
TOPIK Bahasa Korea tahun 2013
dengan ID 0[***************].
Pada Maret 2014, Saya dipanggil
ke Jakarta untuk preliminary
training angkatan 268 (istilah
pelatihan pra penempatan untuk
TKI G to G Korea). Sesuai
peraturan yang ada, saya pun
melunasi semua biaya
administrasi dan memberikan
sejumlah uang sebesar Rp
2.000.000,- untuk simpanan uang
saku.
Sesuai anjuran dari BNP2TKI, kita
para CTKI diwajibkan untuk terus
memantau website resmi http://
www.bnp2tki.go.id/ dan itulah
yang saya lakukan. Sampai
akhirnya pada hari Jumat, 27 Juni
2014 pukul 17.00 WIB, nama
saya tercantum untuk jadwal
terbang pada hari Senin, 30 Juni
2014 dan diharapkan saya
datang pada hari Minggu 29 Juni
2014 untuk melengkapi
administrasi lainnya. Prosesnya
dijelaskan seperti ini:
1. Di kantor BNP2TKI Ciracas,
kami harus memenuhi semua
syarat administrasi dan melunasi
biaya administrasi, seperti biaya
akomodasi, biaya makan selama
di Ciracas (Rp.300.000,-),
pelunasan tiket (Rp.3.000.000,-),
dan pembayaran airport tax
(Rp.150.000), jadi total
Rp.3.450.000.
2. Akan dilakukan juga
pembuatan Kartu Tenaga Kerja
Luar Negeri (KTKLN),
penandatanganan Standard
Labour Contract (SLC),
pembagian kartu identitas, dan
pembuatan tabungan untuk di
Korea.
Hal yang ingin saya kritisi adalah
BNP2TKI baru mengumumkan
hal tersebut pada Jumat sore,
sedangkan besoknya adalah hari
Sabtu dan Minggu di mana
banyak Bank yang tutup.
Akhirnya CTKI menjadi susah
sendiri untuk memenuhi biaya
administrasi tersebut dan harus
meminjam kesana kemari untuk
bisa berangkat. Saya kemudian
mempertanyakan mengapa
BNP2TKI mengumumkan secara
mendadak seperti itu?
Selanjutnya pada hari
penerbangan, yaitu Senin, 30
Juni 2014, kami dijadwalkan akan
terbang sekitar jam 11 malam.
Pada paginya kami dibagikan
KTKLN dan salinan SLC, serta
barang-barang bawaan kami
diperiksa petugas BNP2TKI.
Kami pun menuju bandara
ketika menjelang sore. Pada saat
sudah di Bandara, BNP2TKI
mengembalikan uang saku yang
telah kami serahkan di awal
dalam bentuk rupiah. Hal
tersebut membuat saya merasa
aneh. Jika memang BNP2TKI
tidak akan memfasilitasi TKI
dengan melakukan penukaran
uang, mengapa Calon TKI
diwajibkan untuk menyerahkan
uang saku? Saya dan teman-
teman pun terpaksa menukar
uang tersebut dengan mata
uang Korea (Won) di bandara
dengan harganya sangat mahal.
Setelah semua barang kami
diperiksa pihak bandara, persis
sebelum check in, kelengkapan
berkas untuk keberangkatan
kami yaitu Paspor, Visa, dan Tiket
dibagikan sehingga tidak ada
waktu bagi kami untuk
memeriksa ulang jika terdapat
kesalahan di dalam dokumen
tersebut. Saya dan teman-teman
pun terbang ke Korea.
Proses Deportasi Akibat Visa
Void

Sesampainya di Korea pada 1 Juli
2014, pemeriksaan dilakukan
petugas bandara. Paspor,
barang-barang bawaan, dan
berkas semua lengkap. Namun,
tenyata permasalahan terdapat
di Visa saya, dimana Visa saya
dianggap void (batal demi
hukum). Hal itu menyebabkan
saya tidak dapat tinggal di Korea.
Hari itu juga saya langsung
diminta pulang ke Indonesia.
Dengan bahasa Inggris campur
Korea, Saya meminta penjelasan
terkait Visa saya. Menurut
mereka, saya harus membawa
Visa yang masih berlaku. Apabila
sudah diurus Visa tersebut, saya
masih bisa balik kembali ke
Korea dan bekerja disana.
Terkait hal ini, bagaimana Visa
yang diurus oleh BNP2TKI bisa
void? Mengapa BNP2TKI tega
memberikan Visa yang sudah
void kepada saya dan Visa
tersebut diserahkan tepat
sebelum saya check in untuk
berangkat?
Saya ditawari pulang sore itu ke
Indonesia, akan tetapi uang yang
saya bawa masih kurang. Harga
tiket hampir Rp 8.000.000,-. Saat
saya kebingungan, ada orang
Jepang yang baik hati memberi
saya uang 200 yen untuk
menutupi kekurangan biaya
tiket. Ketika saya mendapatkan
bantuan tersebut, ternyata
pesawat yang seharusnya saya
naiki sudah terbang. Saya
terpaksa harus menginap di
tahanan Imigrasi Korea Selatan.
(bersambung)


Sumber buruhmigran.or.id

Monday, October 13, 2014

Pemerintah dan OJK Susun Polis Tunggal Asuransi TKI


Ilustrasi TKW



Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Kemnakertrans) bersama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
menyusun polis tunggal untuk asuransi
tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Hal ini memudahkan pemerintah menindak
konsorsium asuransi TKI yang berbelit-belit
membayar klaim asuransi TKI.
Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga
Kerja, Kemnakertrans, Reyna Usman,
selama ini polis asuransi TKI bermacam-
macam sesuai jumlah perusahaannya. Hal
ini menyebabkan sejumlah TKI kesulitan
ketika meminta klaim asuransinya. "Ini kita
kerjakan agar untuk melindungi TKI," kata
dia dalam diskusi dengan tema,"Satu Tahun
Perjalanan Asuransi TKI antara Harapan
dan Kenyataan" di Jakarta, Senin (13/10).
Reyna juga mengungkapkan, sehubungan
dengan perlindungan TKI, pemerintah
membuka kantor cabang konsorsium
asuransi TKI di sejumlah daerah. "Jadi kalau
ada masalah, seperti TKI mau dibayarkan
klaimnya bisa diurus di daerah, tidak mesti
di Jakarta lagi," kata dia.
Pemerintah dan OJK juga terus mengawasi
konsorsium asuransi TKI agar tidak
berbelit-belit dalam membayar asuransi
TKI. Menurutnya, sampai saat ini belum
ada pengaduan terkait dengan
pembayaran klaim asuransi calon TKI atau
TKI, yang tidak terbayarkan. "Tak boleh
berbelit-belit," kata Reyna.
Sementara itu, Ketua Konsorsium Mitra
TKI, Mashudi, yang juga sebagai pembicara
dalam acara itu mengatakan, ke depan
sebaiknya polis asuransi harus dipegang
dan atas nama TKI yang bersangkutan. Ia
juga meminta agar perusahaan asuransi TKI
tidak memberilkan diskon kepada TKI
untuk membayar premi asuransi TKI. "Ini
harus disepakati ke depan," kata dia.
Deputi Penempatan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI), Agusdin
Kurbiantoro, meminta asuransi TKI harus
terus berperan menjelaskan program
asuransi kepada calon TKI atau TKI. Ia juga
meminta agar semua asuransi TKI
mempermudah pengajuan klaim asuransi
bagi TKI.
Sebagaimana diketahui, sejak 1 Agustus
2013, pemerintah telah menetapkan tiga
konsorsium asuransi TKI yakni perusahaan
asuransi Mitra TKI, PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Tenaga
Kerja Indonesia (Astindo)
Permasalahan TKI yang dilayani perusahaan
asuransi terbagi menjadi tiga. Pertama, pra
penempatan yakni kalau TKI meninggal
dunia, sakit, kecelakaan, tindak kekerasan
fisik dan pemekorsaan. Kedua, masa
penempatan yakni gagal ditempatkan,
meninggal dunia, sakit, kecelakaan di
dalam dan di luar jam kerja, pemutusan
hubungan kerja (PHK) sebelum berakhirnya
perjanjian kerja, menghadapi masalah
hukum, gaji tak dibayar, tindak kekerasan
fisik dan pemerkosaan.
Ketiga, purna penempatan yakni meninggal
dunia, sakit, kecelakaan, kerufian atas
pihak lain selama perjalanan pulang ke
daerah asal dan tindak kekerasan fisik,
psikis dan/atau seksual.


Penulis: E-8/WBP


Sumber: beritasatu.com

Thursday, October 9, 2014

TKI korban penipuan diamankan pihak imigrasi Taiwan

Taipei (ANTARA News) -
Tenaga kerja Indonesia yang
menjadi korban penipuan
diamankan pihak Imigrasi
Taiwan karena dianggap
melakukan pelanggaran izin
tinggal.
Eko Budi Priyanto (26) warga
Dusun Gulunan RT 002/RW
002, Desa Kaliboto,
Kecamatan Mojogedang,
Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah, itu sejak Rabu (1/10)
hingga kini ditahan di Pusat
Detensi Imigrasi Taiwan di
Distrik Nantou yang berjarak
sekitar 230 kilometer sebelah
selatan Ibu Kota Taiwan di
Taipei.
"Ya, kita mesti menaati aturan
yang berlaku di Taiwan," kata
Asisten Senior Bidang Tenaga
Kerja Kantor Dagang dan
Ekonomi Indonesia (KDEI)
Taiwan, Noerman Adhiguna,
saat dikonfirmasi di Taipei,
Kamis.
Sejak tanggal 21 September
2014, korban yang seharusnya
bekerja di Korea Selatan itu
ditampung di shelter TKI di
Taichung, Taiwan, setelah
terkatung-katung akibat tidak
mendapatkan pekerjaan
sebagaimana dijanjikan agen
penyalur TKI.
Dalam laporan tertulisnya,
Eko berangkat ke Taiwan
pada 19 Agustus 2014. Tujuan
semula, dia bekerja di Korsel.
Namun oleh calo, dia disuruh
melalui Taipei. "Saya seperti
kena magis gitu. Saya hendak
bekerja ke Korea (Selatan),
tapi disuruh ke Taipei dulu,"
ujarnya di Taichung, Selasa
(23/9).
Setibanya di Taipei, dia
bingung dan tidak mengerti
maksud dan tujuannya. Untuk
bisa bertahan hidup, dia
bekerja sebagai kuli bangunan
di Taipei.
Namun dia tidak sanggup
bekerja di bangunan karena
penyakit ambeiennya kambuh
sehingga dia berusaha
mencari pertolongan. "Syukur,
saya ketemu orang Indonesia
saat berada di warung
Indonesia di Taichung
sehingga saya bisa ke shelter,"
katanya.
Noerman meminta kepada
korban untuk bersabar sambil
menunggu proses hukum.
"Kami akan membantu
penanganannya sampai sidang
di imigrasi selesai," ujarnya
menambahkan.


Editor: Desy Saputra


Sumber www.antaranews.com/berita/457687/tki-korban-penipuan-diamankan-pihak-imigrasi-taiwan

Wednesday, October 1, 2014

Titik Rawan Permasalahan Buruh Migran


Migran
Sep
24
Posted by admin Posted in
Opini 0
Ilustrasi Titik Rawan
Permasalahan Buruh Migran
(Sumber ilustrasi:
buruhmigran.or.id)



Hasrat masyarakat Indonesia
untuk menjadi buruh migran
(TKI/TKW) termasuk dari
Banyumas, ternyata tidak surut
walaupun kejadian menyedihkan
bak silih berganti seolah tiada
henti. Semangat mereka untuk
bekerja di luar negeri karena
termotivasi oleh banyak hal:
kemiskinan, minim peluang kerja,
ikut jejak sukses teman, gaya
hidup dililit hutang dan lain-lain.
Karena itulah, mereka sudah
merasa bisa atau siap
menghadapi resiko apapun yang
terjadi, yang penting bisa cepat
diberangkatkan ke negara
tujuan.
Banyak dari calon TKI yang
kurang menyadari, bahwa
sebenarnya menjadi buruh
migran (TKI/TKW) itu perlu
persiapan-persiapan yang
matang, kalau ingin menjadi
buruh migran yang aman dan
nyaman. Calon buruh migran
seharusnya tidak berangkat
keluar negeri terlebih dahulu
sebelum siap Dokumen, siap
Fisik, siap Kemampuan dan siap
Iman.
Siap dokumen berarti calon
buruh migran harus mengalami
proses administrasi yang benar.
Alur pengurusan dokumen harus
dimulai ditingkat bawah.
Pemerintah desa setempat
mutlak harus tahu
keberangkatan calon TKI
bersangkutan. Pastikan tidak ada
manipulasi data, baik KTP, KK
dan lainnya. Semua ini untuk
mengantisipasi hal yang tidak
diinginkan. Sebaiknya
menghindari pengurusan
dokumen oleh calo/perekrut
yang tidak dikenal baik.
Siap fisik artinya kondisi calon
TKI harus benar-benar sehat.
Pilih tempat Medical Check yang
bisa dipertanggungjawabkan.
Banyak tempat medical check
yang tidak bertanggungjawab.
Hati-hati dengan rayuan manis
dari calo yang tak dikenal
dengan baik. Jangan sampai
sudah di luar negeri ternyata
kondisi badan unfit. Tidak sedikit
calon buruh migran
dipermasalahkan hasil tes
kesehatannya sesampai di luar
negeri.
Siap kemampuan sama artinya
calon TKI harus sudah mendapat
pendidikan di BLK (Balai Latihan
Kerja), baik yang dikelola
pemerintah ataupun balai latihan
kerja milik PPTKIS (Perusahaan
Pengerah Tenaga Kerja Indonesia
Swasta) yang yang sudah
mendapat rekomendasi dari
pemerintah. BLK adalah tempat
dimana calon buruh migran
mendapat ketrampilan pekerjaan
yang akan menjadi bekal bekerja
di Negara tujuan. Tanpa digodok
di BLK, calon buruh migran akan
minim kemampuan. Akan sangat
berbeda antara calon TKI yang
mendapat pendidikan terlebih
dahulu dengan yang hanya
menunggu visa dari rumah.
Dan yang tak kalah pentingnya
selain kesiapan dokumen, fisik
dan kemampuan adalah
kesiapan iman. Banyak kejadian
di luar negeri, TKW tak tahan
dengan godaan majikan atau
godaan sesama pekerja, yaitu
pekerja laki-laki. Di beberapa
Negara tujuan TKI, seperti
Malaysia, Brunei, Singapura,
Hongkong, Taiwan, tak sedikit
para TKW menjalin asmara
dengan majikan atau pekerja
laki-laki dari Bangladesh, India
dan Pakistan, padahal mereka di
rumah sudah mempunyai suami.
Kondisi tersebut akan
berdampak kepada keutuhan
rumah tangga. Kita sering
melihat anak-anak di daerah
kantong-kantong buruh migran
yang berwajah Indo; Indo-Arab,
Indo-India, Indo-Pakistan, Indo-
China dan lainnya. Anak-anak
tersebut merupakan hasil jalinan
“asmara” dengan para lelaki di
luar negeri.
Kesiapan-kesiapan dokumen,
fisik, kemampuan dan iman
tersebut sangat penting dan
sangat fundamental untuk
dilakukan oleh para calon buruh
migran. Namun sayang, tak
semua calon buruh migran mau
melakukan persiapan yang
matang. Informasi dan ajakan
dari calo kadang lebih ampuh
ketimbang berpikir yang realistis.
Faktor sumber daya manusia
bisa menjadi penyebab, mengapa
mereka begitu pasrah dengan
apa yang dikatakan calo/
perekrut. Maklum, latar
belakang para buruh migran,
90% adalah bekerja di sektor
informal, tepatnya sebagai
peñata laksana rumah tangga
atau pembantu rumah tangga.
Dan kebanyakan dari mereka
bukan produk dari pendidikan
tinggi. Persoalan hukum,
asuransi, kultur negara tujuan
dan masalah teknis lainnya,
sering tak terpikirkan oleh para
calon buruh migran. Banyak
diantara mereka yang hanya
modal nekad, tanpan kesiapan
yang baik.
Kondisi seperti inilah yang
menjadikan para buruh migran
rentan sekali terhadap berbagai
masalah, baik saat pra
pemberangkatan, saat di tempat
kerja ataupun pasca kepulangan.
Inilah titik-titik rawan
permasalahan buruh migran
yang sering terjadi di hadapan
kita.
Pra Pemberangkatan

Selum berangkat ke luar negeri,
kita sering mendapati calon TKI
yang mempunyai keinginan
sangat kuat untuk segera
diberangkatkan ke negara
tujuan. Mereka juga
menginginkan proses
administratif mudah, tak
berbelit-belit, sehingga banyak
fakta, calon TKI tidak mengurus
dokumen sendiri, tetapi
diuruskan oleh calo. Calon TKI
tinggal terima bersih. Kalimat
“yang penting beres dan segera
berangkat ke negara tujuan”
menjadi kalimat penghibur bagi
calon buruh migran.
Tak semua proses seperti itu
berjalan mulus dan sukses. Janji
calo banyak juga yang tidak
sesuai dengan apa yang
dikatakan. Kalau sudah begini,
calon TKI hanya bisa menyesali,
kenapa tidak mengurus sendiri
dengan memakai prosedur yang
berlaku. Padahal jika mau
mengurus sendiri, atau paling
tidak bertemu langsung kepala
desa setempat, pasti akan
banyak didapat informasi yang
benar.
Peristiwa terbaru terjadi saat
Badan Nasional Perlindungan
dan Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI)
mengamankan 303 tenaga kerja
wanita (TKW) dari sebuah rumah
di kawasan Poncol Raya Ciputat
Timur, Tangerang Selatan.
Rumah itu diketahui digunakan
sebagai Balai Latihan Kerja (BLK)
Luar negeri.
Seperti dilansir detik.com, saat
digerebek oleh BNP2TKI, Rabu
(3/9/2014), keadaan dalam
rumah tersebut penuh sesak
karena over kapasitas. Para TKW
tersebut umumnya berasal dari
NTT, tetapi ada juga yang dari
Cilacap, Jawa Tengah. Banyak di
antara mereka tak dapat
menunjukkan kartu identitas.
Petugas dari BNP2TKI juga
mendapati TKW yang masih di
bawah umur. Rencananya
mereka akan dikirim ke Malaysia.
Tak hanya itu, kejadian gagal
berangkat ke luar negeri setelah
lama di penampungan, dokumen
ditahan PPTKIS sebagai jaminan
bila tidak sukses di luar negeri,
dituntut ganti rugi atau tebusan
karena dianggap merugikan
PPTKIS/PJTKI, terlalu lama di
penampungan karena tak ada
kejelasan kapan visanya turun,
pemalsuan dokumen disebabkan
masih dibawah umur, perekrutan
illegal demi keuntungan sepihak
dan terjerat hutang karena tidak
mempunyai uang sendiri untuk
biaya pemberangkatan ke luar
negeri. Hal-hal seperti itulah
yang sering dialamai buruh
migran sebelum mereka
berangkat ke luar negeri.
Di Tempat Kerja /Negara
Tujuan


Sesampai di negara tujuanpun,
buruh migran tak lantas aman
dari permasalahan. Tidak ada
orang Indonesia, yang
menginginkan kejadian yang
menimpa Ruyati dari Sukabumi
Jabar (2011) dan Satinah dari
Ungaran Jateng (2013) terulang
lagi. Mereka mendapat ancaman
hukuman mati di Arab Saudi.
Sebuah peristiwa yang sangat
menyedihkan, dan
penyelesaiannya harus
melibatkan banyak pihak. Dan
jika ingin menggagalkan
hukuman itu tebusannya tidak
main-main, tapi harus
menyediakan uang milyaran
rupiah.
Tak hanya Ruyati dan Satinah,
Migrant Care Jakarta (2013)
mencatat masih ada 265 Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang
menunggu nasib hukuman mati
seperti Satinah. Dari jumlah
tersebut mereka tersebar di Arab
Saudi, Malaysia, Tiongkok,
Singapura, Uni Emirat Arab,
Qatar dan Iran.
Beberapa permasalahan lain
yang sering terjadi di tempat
kerja diantaranya: Pemutusan
hubungan kerja (PHK) sepihak
dari majikan dengan alasan yang
tidak jelas, dokumen ditahan
oleh agen atau majikan karena si
TKI tak tahan dengan perlakuan
majikan, mengalami sakit
mendadak, tidak digaji lantaran
majikan tak mampu membayar,
dianiaya oleh majikan/agen
karena dianggap melakukan
sebuah kesalahan, tidak
mendapat libur/cuti baik
mingguan maupun bulanan,
dilarang beribadah terutama di
nagara-negara tujuan TKI yang
penduduknya non muslim ,
dilarang berkomunikasi dengan
keluarga di tanah air karena
majikan curiga pekerjaannya
menjadi tidak fokus, dan pulang
dengan biaya sendiri disebabkan
majikan tak mampu membelikan
tiket kepulangan. .
Pasca Kepulangan

Saat yang paling indah dan
bahagia, yang dirasakan buruh
migran, adalah saat dimana
masa kontraknya sudah selesai,
dan segera kembali ke tanah air.
Indah dan bahagia karena akan
bertemu lagi dengan orang-
orang yang dicintai, anak, istri/
suami, orang tua kerabat dan
lainnya. Paling tidak jerih payah
di negeri orang tersebut akan
dibayar dengan aura kampung
halaman yang lama ditinggalkan.
Dan bagi yang sukses, mereka
akan menuai pundi-pundi uang
yang telah dikumpulkan. Dan
tentunya kondisi kebahagiaan
seperti itu sangat wajar.
Namun begitu menginjakan kaki
di bandara Soekarno Hatta
Jakarta, ada sebagian dari buruh
migran yang lantas menjadi
“makanan empuk” oknum-
oknum nakal di terminal
Selapanjang, atau lebih terkenal
dengan sebutan terminal IV
bandara Sootta. Mereka yang
pernah mengalami pengalaman
pahit di tempat itu menyebutnya
terminal ”neraka bagi TKI”. Fakta
menunjukan, saat ada inspeksi
mendadak dari Komisi
Pembrantasan Korupsi (KPK)
bersama Bareskrim Polri, UKP4
(Unit Kerja Presiden bidang
Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan), dan Angkasa
Pura II di Selapajang pada 27 Juli
2014 lalu. Saat inspeksi, tim
menemukan 18 pemeras TKI
yang diduga pemain lama. Di
antaranya oknum Polri dan TNI
Angkatan Darat, terkait dengan
penyediaan pelayanan publik
untuk Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
Modusnya seperti kurs valuta
asing yang lebih rendah dari
umumnya penukaran uang yang
merugikan TKI, memaksa para
TKI menggunakan taksi gelap
bandara dengan harga selangit,
tidak jelasnya waktu tunggu sejak
membeli tiket ke daerah sampai
dengan berangkat, hingga
banyaknya praktek pemerasan,
penipuan dan berbagai
perlakuan buruk lainnya.
( metro.online 27/7/2014)
Kabur dari majikan, dan tidak
bisa mengambil paspor yang
masih ada di majikan, juga sering
terjadi, terutama di Malaysia. Hal
ini juga menimpa TKI asal desa
Karangrau, Banyumas yang tidak
bisa pulang ke Indonesia karena
yang bersangkutan tidak
memegang paspor. Menurut
penuturan keluarganya, Suryati
(40) sudah lima tahun belum
pulang ke Indonesia. (Radar
Banyumas; 20/9/2014)
Permasalahan lain yang sering
terjadi pasca kepulangan adalah:
dituntut ganti rugi oleh PPTKIS/
PJTKI karena pulang sebelum
masa kontrak berahir, dokumen
ditahan oleh PPTKIS sebagai
jaminan jika ada permasalahan,
mengalami depresi disebabkan
kondisi tempat kerja yang kurang
nyaman, cacat permanen karena
kecelakaan di tempat bekerja,
keluarga tidak harmonis karena
salah satu dari keluarga (istri/
suami) selingkuh, hasil kerja
habis oleh keluarga karena tidak
ada persiapan menejemen/
pengaturan penghasilan yang
jelas dan lain-lain.
Itulah beberapa titik rawan
permasalahan TKI. Penulis tak
bermaksud membuat hati kecil
para calon buruh migran
menjadi patah semangat untuk
bekerja di luar negeri, namun
hanya ingin berbagai informasi,
agar titik-titik tersebut tidak
dialami oleh calon buruh migran
Indonesia. (woyo.seruni@
gmail.com)
Sus Woyo
Post Tagged with peduli buruh
migran, seruni banyumas, TKI
Banyumas
Sumber seruni.or.id

Monday, September 1, 2014

Polri sebut pamen sindikat narkoba masuk Malaysia secara ilegal

Tertangkapnya anggota Polda Kalimtan Barat, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap dari Polsek Entikong, di Malaysia, karena kasus narkoba menjadi pukulan besar bagi Korps Bhayangkara. Mabes Polri menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke pihak Polis Di Raja Malaysia (PDRM).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Ronny Frangky Sompie mengatakan, keberadaan Idha dan rekannya di Kuching, Malaysia, tidak memiliki surat pergi ke sana. Menurut Ronny, hal itu masuk ke dalam pelanggaran disiplin.
"Tidak ada izin, ini termasuk melakukan pelanggaran disiplin ke negara lain tanpa izin," kata Ronny di Mabes Polri, Senin (1/9).
Ronny melanjutkan, untuk mengetahui pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh AKBP Idha, Mabes Polri akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi setempat terkait kepergian kedua polisi tersebut ke Malaysia.
"Kami sedang kerjasama dengan imigrasi setempat untuk mengetahui yang bersangkutan itu naik kapal atau pesawat ke luar negeri. Imigrasi harusnya tahu dengan adanya anggota Polri keluar negeri harusnya bisa ditanya surat tugasnya," katanya.
Ronny mengatakan, pelanggaran yang dilakukan kedua anggota kepolisian tersebut nantinya juga bisa diproses hukum di sidang disiplin Polri. "Polri bisa menggelar sidang disiplin, meski tanpa kehadiran keduanya. Sementara proses hukum kasus narkoba kami serahkan kepada pihak Polis Di Raja Malaysia," tandasnya.


Kabar terkait:


Polisi Incar Enam Bandar Narkoba di LP


Polri Enggan Campuri Penyidikan Kasus Narkoba Polda Kalbar


Polri akan bantu polisi Malaysia ungkap kasus narkoba AKBP Idha


Catatan Buruk AKBP Idha, Selingkuh Hingga Hilangkan Barang Bukti Narkoba
By id.berita.yahoo.com

Lima Hal Tersulit dalam Kehidupan Keluarga

Sumber: pengantin kampung




Coba tanyakan kepada orang yang sudah menikah, hal-hal apakah yang mereka anggap paling sulit dalam kehidupan keluarga? Pasti jawabannya akan sangat beragam, tergantung pengalaman hidup masing-masing. Kompas.com pernah merilis hasil jajak pendapat yang digelar oleh situs SheKnows tahun 2010, yang diikuti oleh ribuan wanita pembacanya. Jajak pendapat tersebut menanyakan tentang hal-hal apakah yang paling sulit dalam pernikahan?Hasilnya cukup menarik untuk disimak, sebagai bagian dari cara kita untuk melakukan evaluasi perjalanan kehidupan keluarga, atau untuk menyiapkan keluarga yang baik bagi para lajang. Ada lima hal yang paling sulit, menurut versi responden, dalam kehidupan berumah tangga. Karena sifatnya jajak pendapat, maka hasilnya tentu tidak bisa digunakan untuk membuat kesimpulan secara umum. Di Indonesia, harus dibuat jajak pendapat tersendiri.Lima hal tersulit dalam kehidupan keluarga menurut versi SheKnows adalah sebagai berikut:


1.Berbicara dengan Pasangan Aneh ya? Bicara adalah kebutuhan semua manusia, dan pekerjaan yang sangat mudah untuk dilakukan. Namun ternyata 36 persen responden menyatakan bahwa bagian tersulit dalam pernikahan adalahberbicara dengan pasangan.Data menunjukkan bahwa kurangnya komunikasi merupakan salah satu penyebab utama perceraian di Amerika. Saya kira, di Indonesia juga banyak problematika rumah tangga yang bermula dari kegagalan berkomunikasi.Seperti sudah sering saya posting di Kompasiana, laki-laki dan perempuan memang memiliki banyak perbedaan, termasuk struktur otak mereka. Laki-laki dan perempuan juga berbeda dalam menghadapi kecemasan atau permasalahan hidup. Jurnal Psychological Review terbitan Juli 2000 mengungkapkan bahwa pria dan wanita mengatasi stres dengan cara berbeda. Perempuan cenderung mencari tempat curhat dari rekan-rekan perempuannya. Mengungkapkan rasa takut, mencari perhatian dari sesama perempuan, ternyata mampu menurunkan tingkat stres pada perempuan.Sebaliknya, laki-laki lebih memilih diam ketika menghadapi masalah berat, atau bahkan menghilang dari pergaulan. Laki-laki akan berusaha menghindar ketika isterinya mulai mengatakan, “Kita harus bicara…”, karena hal itu berarti mereka harus mengungkapkan perasaan. Ini adalah ketakutan tersendiri bagi kebanyakan laki-laki. Banyak laki-laki menghadapi dalam bentuk melawan dengan sikap yang cenderung defensif, atau justru menjauh dari pasangan.Ternyata, sekedar berbicara pun tidak cukup mudah. Maka harus ada kesepakatan sejak awal antara suami dan isteri, agar mereka selalu menjaga kenyamanan berbicara dan menjauhi sekat-sekat komunikasi.


2.Mempercayai Pasangan Mempercayai pasangan adalah problem kedua yang dialami rata-rata pasangan. Sebanyak 24 persen responden mengakui hal tersebut. Ternyata banyak orang mengalami kesulitan untuk mempercayai pasangan. Padahal, kurangnya kepercayaan kepada pasangan bisa menjadi merusak kehidupan keluarga. “Hal ini bisa memisahkan keluarga, dan merupakan penghambat besar untuk pemulihannya,” kata Dr Neil Cannon, seorang konselor keluarga.Sulit mempercayai pasangan bisa jadi bermula dari perbuatan mereka di masa lalu yang terbiasa ganti-ganti pasangan, atau perbuatan masing-masing dari suami atau isteri di masa sekarang yang suka selingkuh. Seorang suami yang hobi selingkuh, bisa jadi akan memiliki pikiran yang negatif kepada isterinya, jangan-jangan isteriku juga suka selingkuh diam-diam. Pikiran ini muncul karena demikian mudahnya ia mengajak selingkuh perempuan. Demikian pula bisa terjadi sebaliknya, apabila ada isteri yang suka selingkuh.Jika landasan pernikahan mereka semata-mata karena dorongan syahwat dan kesenangan sesaat, tanpa landasan nilai-nilai moral yang bermuara kepada keimanan, maka saling curiga akan menjadi sesuatu yang sangat mudah terjadi. Tidak ada ikatan sakral yang membuat mereka bisa saling percaya satu dengan yang lainnya. Maka suami dan isteri harus memiliki ikatan nilai yang kuat dan jelas, sehingga bisa menjadi perekat kepercayaan di antara mereka.


3.Cara Menggunakan Uang Bagaimana? cara menggunakan uang, ternyata juga merupakan tantangan tersendiri dalam hubungan suami istri. Sebanyak 23 persen responden mengakui hal ini. Misalnya suami menggunakan uang untuk memenuhi selera dan hobinya yang tidak sama dengan isteri. Sang suami hobi memancing, isteri hobi bertaman. Isteri merasa sangat cemburu ketika melihat sang suami sering membeli perlengkapan memancing dengan harga mahal, padahal ia sangat ingin melengkapi koleksi bunga yang akan ditanam di halaman rumah.Atau suami menganggap isteri sangat boros dalam membelanjakan harta, sehingga pengeluaran setiap bulan lebih besar dibanding dengan pemasukan rutin mereka. Hal-hal seperti ini sering terjadi dalam kehidupan keluarga, dan membuat pertengkaran berulang antara suami dengan isteri. Setiap isteri berbelanja barang baru, langsung mendapatkan komentar negatif dari suami. Ini adalah contoh kesulitan dalam membuat kesepakatan antara suami dan isteri tentang cara menggunakan uang.Persoalan “cara menggunakan uang”, sebagiannya menyangkut masalah manajemen keuangan, sebagian lainnya masuk wilayah komunikasi antara suami dan isteri. Jika suami dan isteri mampu berkomunikasi dengan baik, cara menggunakan uang akan bisa disepakatio bersama.


4.Keyakinan dan Nilai dalam Keluarga
Persoalan keyakinan dan nilai-nilaidalam keluarga ternyata juga banyak menjadi penyulut masalah keluarga. Sebanyak 9 persen perempuan mengaku tidak setuju mengenai bagaimana cara membesarkan anak. Isteri dan suami berada dalam suasana yang sangat berbeda dalam menerapkan nilai-nilai bagi anak-anak mereka. Misalnya, isteri ingin agar menanamkan kesadaran beragama secara ketat sejak dini pada anak-anak, namun suami menganggap hal itu berlebihan.Suami cenderung membiarkan anak sesuai dengan perkembangannya, sehingga suatu saat ketika anak-anak sudah dewasa akan bisa memilih sendiri keyakinan hidup dan agamanya. Cara terbaik untuk mengatasi perbedaan keyakinan adalah dengan mengutarakan pikiran masing-masing, dan mendengarkan apa harapan pasangan. Pahami pula latar belakang keluarga besar pasangan anda, dan bagaimana dulu ia dibesarkan. Kemudian mencoba untuk mencari titik temu terbaik dalam rangka membuat keluarga semakin harmonis dan bahagia.


5.Keluarga Siapa yang Harus Didahulukan?
Masalah yang terlihat sepele, namun ternyata cukup rumit, adalah memutuskan keluarga siapa yang harus didahulukan? Sebanyak 6 persen perempuan mengeluhkan persoalan menghabiskan waktu dengan keluarga pasangannya pada hari raya keagamaan. Meluangkan waktu satu hari khusus dalam setahun untuk keluarga pasangan ternyata begitu berat untuk beberapa kalangan, seperti tampak dalam hasil jajak pendapat tersebut.Di kalangan masyarakat kita, banyak suami dan isteri bertengkar soal bantuan uang untuk keluarga besar. Dengan kemampuan ekonomi yang masih terbatas, suami merasa harus membantu orang tuanya di kampung yang sudah pikun. Ternyata hal ini memicu kecemburuan isteri, “Kamu selalu lebih mementingkan orang tua kamu daripada orang tuaku”. Sebaliknya, isteri diam-diam memberikan bantuan kepada orang tuanya yang akhirnya menyulut masalah dengan suami.Persoalan inipun sesungguhnya masih masuk dalam bab komunikasi suami isteri. Apabila mereka telah memiliki pola komunikasi yang bagus, maka mereka akan mudah menyelesaikan persoalan “keluarga siapa yang harus didahulukan”, karena berprinsip semua harus diutamakan dan tidak boleh meninggalkan yang lainnya.
Sumber Kutipan

Saturday, August 30, 2014

Konversi keringat ala TKI di Taiwan

Jakarta (ANTARA News) - "Saya merasa ini adalah berkah," ujar Sunarti sambil mengayunkan langkahnya meninggalkan Taipei Grand Mosque. Bukan lantaran selesai menunaikan shalat Jumat (29/8) di salah satu masjid besar di Ibu Kota Taiwan itu, dia mengucapkan kata-kata tersebut, melainkan mengenai kesehariannya yang tinggal satu atap dengan Jinshang di kawasan Yongha, Taipei, dalam sembilan tahun terakhir. "Sepertinya saya juga beruntung," ujarnya lagi disusul dengan ucapan hamdalah. Ia tak menyangka jika pekerjaannya di Taiwan adalah merawat dan mendampingi orang jompo. "Lebih tak menyangka lagi, ternyata saya bekerja pada keluarga yang seiman," ujarnya bersyukur. Di masjid agung di pusat Kota Taipei itu, Sunarti tidak sendiri. Dia bersama Jinshang. Keduanya bagaikan ibu dan anak meskipun berbeda latar belakang budaya dan tentunya strata sosial-ekonomi. Sunarti layaknya perempuan desa di daerah perbukitan tandus di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. "Apalagi usia saya sudah mendekati 50," katanya mengenai penampilannya yang dianggapnya tak pernah berubah sejak masih tinggal di Desa Ceraken, Kecamatan Munjungan. Jinshang, meskipun sudah berusia 83 tahun, tetap terkesan sebagai perempuan kelas menengah di Taiwan. Jinshang yang pensiunan guru itu tak pernah menganggap Sunarti sebagai orang rendahan. Begitu pula dengan Sunarti yang tidak pernah menganggap Jinshang sebagai patron. Hubungan keduanya terkesan alamiah sejak mereka dipertemukan sembilan tahun yang lalu. "Begitu ketemu, saya langsung merasa cocok. Karena merasa nyaman, dia saya anggap sebagai anak sendiri," ucap Jinshang. Kebutuhan kedua perempuan berbeda generasi itu hampir sama. Jinshang di sisa usianya ingin hidup bahagia dengan relaksasi dan hal-hal rekreatif lainnya. Demikian pula dengan Sunarti yang menganggap rekreasi bagian tak terpisahkan dari hidup yang dijalaninya jauh dari keluarga. Jinshang ingin merasa damai di kehidupannya kelak dengan memperbanyak ibadah. Sama halnya dengan Sunarti yang menganggap ibadah sebagai benteng keimanannya. "Setiap Jumat dan Minggu, dia selalu meminta saya bersama-sama ke masjid," ujar Sunarti. Langkah kaki kedua perempuan itu sudah hampir tiba di ujung perempatan Shinshang East Road yang padat oleh beragam kendaraan bermotor. Di depan toko peralatan elektronik, Jinshang menghentikan langkahnya. "Panas," ujarnya seraya meminta bantuan Sunarti untuk melepaskan jilbab dan baju muslimahnya. Suhu udara yang mencapai 38 derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir itu sangat menggerahkan. Payung dan topi lebar menjadi bagian penting bagi masyarakat Taiwan untuk berlindung dari sengatan sinar matahari langsung. Dalam sekejap, Jinshang sudah berganti pakaian. Ia mengenakan topi lebar dan baju panjang bermotif bunga, sedangkan Sunarti tetap dengan baju muslimahnya. Keduanya berjalan beriringan menuju salah satu halte bus di Heping East Road Section 2 yang berjarak sekitar 300 meter dari Taipei Grand Mosque.
Kebun Cengkih
Tidak banyak memang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang nasibnya seperti Sunarti. Keberhasilan seorang TKI bukan lantaran dimanjakan oleh majikan, namun karena kegigihan dan ketekunannya di negeri orang. Sunarti bagian dari segelintir TKI yang berhasil di negeri orang karena ketekunan dan kesabarannya. Termasuk sabar menghadapi penderitaan yang telah diteguhkan dalam niat sebelum menyabung nasib di tanah perantauan. "Selama 15 bulan, gaji yang saya terima sangat kecil karena potongan dari agensi," katanya dengan menyebut angka 2.000 NT atau setara Rp800 ribu upah yang diterimanya setiap bulan itu selama hampir 1,5 tahun. Dengan gaji yang masih tergolong di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Trenggalek sekalipun, dia tetap bertahan pada keluarga Jinshang. Baginya iman merekatkan hubungannya dengan keluarga Jinshang. "Keluarga Jinshang, muslim semua. Dari empat anaknya, satu tinggal di Arab yang bekerja di perusahaan elektronik," tutur Sunarti. Tentu saja masalah iman bukan satu-satunya alasan. Jinshang merasakan adanya keteduhan, meskipun harus hidup bersama seseorang berbeda latar belakang. "Saya sangat merasa nyaman dan aman saja," ujarnya. Mengenai pengakuan majikannya itu, Sunarti mengaku tidak mempunyai trik khusus. "Saya ini wong ndeso (orang kampung). Semuanya berjalan begitu saja," ucapnya. Namun dia menganggap bahwa pekerjaan apa pun bila dilakukan dengan sepenuh hati, maka akan membawa hasil. "Saya pun merasa satu hati dengan nenek ini," kata Sunarti. Pada 9 September 2014, Sunarti mudik ke kampung halamannya di perbatasan Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan. Keluarga Jinshang mengizinkan Sunarti libur selama dua pekan. "Biasanya baru seminggu di rumah, mereka sudah telepon saya," ujarnya. Selama ditinggal mudik Sunarti, Jinshang akan diawasi oleh salah satu anggota keluarga lainnya di Taiwan. "Ya ada keluarga yang mengawasi. Dia dulu pernah didampingi TKI lain, tapi tidak lama karena tidak ada kecocokan," kata Sunarti Dalam kurun waktu sembilan tahun bekerja pada keluarga Jinshang, Sunarti mendapatkan kesempatan tiga kali pulang kampung. Bulan depan merupakan yang ketiga kalinya bagi Sunarti untuk melepaskan kerinduan terhadap suami dan putra semata wayangnya yang duduk di bangku SMA di Kabupaten Trenggalek itu. Gaji Sunarti sudah tidak lagi dipangkas habis-habisan oleh agen. "Saya sudah berhubungan langsung dengan majikan setelah dua tahun pertama kontrak saya dengan agensi berakhir. Jadi, nggak ada lagi potongan," ucapnya. Kini, setiap bulan Sunarti menerima gaji bersih 15.000 NT atau setara Rp6 juta. "Saya masih mendapatkantambahan 3.000 NT (Rp1.200.000) per bulan," katanya mengenai insentif yang diberikan salah satu anak Jinshang yang bekerja sebagai polisi di Taipei. Keringat Sunarti itu kini telah dikonversikan dalam bentuk kebun cengkih seluas 1 hektare di kampung halamannya di Kabupaten Trenggalek. Kebun cengkih itu digarap Shoimin, suaminya. "Sampai sekarang, saya belum punya rencana usaha. Tapi saya tetap akan menjadikan kebun cengkih itu sebagai bekal masa depan saya dan keluarga," ucap perempuan yang tak pernah bermimpi memiliki kebuh cengkih seluas 1 hektare itu. Kebun cengkih milik Sunarti diperkirakan bakal makin luas karena keluarga Jinshang masih menginginkan Sunarti tinggal bersamanya selama tiga tahun lagi. Pemerintah Taiwan di bawah rezim Ma Ying-Jeou mengeluarkan kebijakan perpanjangan masa kerja tenaga kerja asing hingga 12 tahun. "Dulu awal-awal saya di sini, TKI hanya bisa diperpanjang sampai enam tahun. Lalu sembilan tahun. Sekarang di bawah presiden baru bisa sampai 12 tahun," ujarnya sumringah. (M038) Editor: Ella Syafputri ANTARA News

Monday, August 18, 2014

Pengibaran Merah Putih dan Penilaian Bodoh Terhadap BMI

Tim Paskibraka JBMI

Meskipun terjadi pro dan kontra, upacara peringatan hari perjuangan kemerdekaan Indonesia yang ke-69 di Hong Kong yang diselenggaran oleh JBMI-Hong Kong untuk pertama kalinya ini berjalan lancar dan sukses pada hari Minggu, 17 Agustus 2014 kemarin. Sekitar 450 peserta berbaris mengikuti upacara dengan khitmad dibawah terik panas yang begitu menyengat dari pukul 11.00 sampai 12.15 siang ini. Tidak seperti yang diramaikan di jejaring sosial, kegiatan upacara ini tidak menuai komplain baik dari Management Kowloon Park maupun kepolisian Hong Kong yang setia mendampingi. “Meski di rantau tapi kami tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Dalam keterbatasan, semaksimal mungkin kami akan mengenang dan belajar dari semangat mereka. Upacara bendera ini adalah salah satu bentuknya” jelas Sringatin setelah upacara selesai. Upacara bendera yang diinisitifi komunitas buruh migran Indonesia ini kedua kalinya diadakan di Hong Kong. Tahun kemarin, Orang Indonesia (OI) Merah Putih, salah satu anggota JBMI, telah melaksanakan upacara bendera meskipun tidak tepat pada tanggal 17 Agustus karena jatuh di hari Sabtu namun tetap dilangsungkan pada hari Minggunya, 18 Agustus 2013, sehingga buruh migran bisa berpartisipasi. Namun pada tahun ini, tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Minggu sehingga lebih banyak BMI yang bisa berpartisipasi. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya, bukan hanya alamnya tetapi juga pengalamannya dalam perjuangan. Meski buta huruf dan tidak bersenjata modern, namun dengan persatuan nasional dari Sabang sampai Merauka, mereka mengusir penjajah dari negeri ini. Persatuan kaum muda pula yang berhasil menumbangkan kekuasaan penguasa orde baru dibawah pimpinan Soeharto.” terang Sringatin yang juga Pembina upacara. Seperti layaknya upacara bendera resmi, upacara di Kowloon Park ini juga mempunyai pasukan paskribraka dan koor paduan suara serta petugas-petugas pembaca text lainnya. Mereka telah berlatih selama tiga minggu untuk menyiapkan upacara ini. “Sebagai generasi muda, kita patut belajar dari pelajaran sejarah yaitu persatuan nasional. Di Hong Kong, persatuan buruh migran pula yang mampu merubah kondisi kita yang dulunya terbelakang, dibodohi dan dijerumuskan serta dirampas hak-haknya. Kini setahap demi setahap persatuan itu mampu merubah dan memperbaiki kondisi kerja dan peraturan yang merugikan sedikit demi sedikit “ tegas Sringatin. Menyikapi pro kontra yang beredar di jejaring sosial, Sringatin menjelaskan pelaksanaan upacara sudah mendapat ijin dari kepolisian Hong Kong dan juga diketahui Management Kowloon Park. “Kami mempertanyakan motif orang-orang yang mengkritisi bahkan menuduh kami bodoh. Apa salahnya jika JBMI atau kelompok lain mengadakan upacara bendera? Mereka yang menebarkan info yang salah dan rumor merendahkan mungkin sebenarnya membela kepentingan elemen-elemen tertentu yang anti BMI. Maka kami menyerukan agar kita semua harus berhati-hati” tegas Sringatin Di penghujung pidatonya, Sringatin berpesan kepada peserta upacara bahwa hal paling sederhana yang dilakukan sebagai perantau diluar negeri adalah dengan terus belajar, menolong sesama buruh migran yang membutuhkan dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia untuk kesejahteraan. Yang paling pentingnya adalah berorganisasi sebagai alat persatuan. “Mari kita tidak berkecil hati, terus semangat dalam belajar, bekerja dan membangun persatuan dimanapun berada” pungkas Sringatin mengakhiri pidatonya. Sorenya pukul 3 – 6, JBMI menggelar pesta rakyat dengan berbagai lomba antara lain lomba lari estafet, makan kerupuk, makan koin di semangka, menari grupp One Billion Rising, memasukan bolpoin dalam botol dan menari diatas koran. Semangat dan keceriaan para peserta dan buruh migran yang turut penonton melengkapi peringatan Agustusan tahun ini. Menuju pengibaran bendera ↑

Menata barisan ↑

Mengheningkan cipta

Merah putih mendomisi

HBD Indonesia, we love you

Pres Rilis 18 Agustus 2014 JARINGAN BMI CABUT UUPPTKILN No. 39/2004 (JBMI) Referensi Sringatin, Koordinator JBMI (Tel: +852 69920878)

Sumber feranuraini.com

Novela Sangkal Pernyataan Adik Prabowo




JAKARTA - Novela Nawipa akhirnya buka suara setelah hampir sepekan 'menghilang'. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Paniai, Papua tersebut mengatakan tidak pernah mengalami intimidasi usai bersaksi untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dalam kasus sengketa perselisihan pemilihan umum (PHPU) Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Selasa silam.
"Sampai saat ini saya tidak berada dalam kondisi terintimidasi," kata Novela di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2014).


Terkait keterangannya di persidangan MK pada Selasa (12/8) lalu, Novela tidak mau banyak berkomentar. Ia menegaskan sama sekali tidak mempermasalahkan hasil pemilihan presiden (Pilpres), namun yang dia sayangkan adalah tahapan-tahapannya. "Saya bicarakan yang terjadi di tempat kami. Kami tidak bicarakan hasil, kami bicarakan proses," ujarnya.
Ia berharap ke depannya di Papua proses Pilpres bisa berlangsung lebih baik lagi tahapan-tahapannya. Kesalahan-kesalahan yang menurutnya sudah terjadi pada pilpres 2014 ini tidak dijadikan alasan, terutama sistem Noken.
Sistem Noken yang ia maksud adalah sistem pemilihan umum di Papua, di mana kepala suku berwenang mewakili masyarakatnya untuk memilih. Pada suku yang menggunakan sistem noken, memungkinkan, semua suara dari seluruh komunitas masyarakat adat tertentu jatuh hanya pada salah satu pasangan. Hal itu juga yang digugat pasangan Prabowo - Hatta, karena perolehan suara pasangan tersebut kosong di Papua Barat.
"Jangan jadikan sistem noken sebagai alasan," kata dia.
Pernyataan langsung Novela ini membantah keterangan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Hashim Djojohadikoesomo. Rabu lalu, sehari setelah Novela bersaksi di MK, Hashim, adik Prabowo Subianto mengatakan menggelar konferensi pers dan mengatakan saksi-saksi untuk Prabowo-Hatta termasuk Novela dalam kondisi terintimidasi. Bahkan rumah Novela disebut dihancurkan orang tak dikenal.
Minggu kemarin, Novela menemui komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia Natalius Pigai, yang dia anggap sebagai kakak sendiri.
Natalius Pigai lahir di Paniai Papua, 28 Juni 1975. Ia satu-satunya komisioner Komnas HAM periode 2012 - 2017 yang berasal dari Papua. Sebelum terpilih jadi komisioner KPU, Natalius aktivis sejumlah organisasi massa dan lembaga nonpemerintah, seperti PMKRI, Yayasan Sejati, Yayasan Cindelaras, Ketua Lembaga Studi Renaissance, dan Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional. Ia juga pernah menjadi staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Hashim, adik kandung Prabowo Subianto mengatakan, rumah Novela di Kampung Awaputu, Kabupaten Paniai, Papua, dirusak orang tak dikenal, Rabu (13/8) sehari setelah bersaksi yang membela pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
"Saksi yang kami datangkan dari Papua telah mengalami intimidasi. Bahkan rumah Novela dihancurkan hari ini," kata Anggota koalisi merah putih untuk kebenaran dan keadilan, Hashim Djojohadikusumo dalam konferensi pers di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Rabu (13/8) petang.
Hashim, mengatakan, tidak akan tinggal diam atas intimidasi yang dilakukan kepada saksi-saksinya. Langkah hukum akan segera diambil.
"Ini biadab, tidak boleh ditolerir. Tim kita akan meminta penegak hukum bertindak agar pelaku bertanggungjawab atas perbuatannya," ujar Hashim. (Baca: Hashim: Rumah Novela Dihancurkan Orang Tak Dikenal
Novela merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Paniai. Selain itu, Novela juga menjabat sebagai Direktur CV Iyobai.
Bersama Novela, hadir pula ke Komnas HAM Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra, Deiyai, Paniai, Papua, Martinus Adi. Ia mengaku kecewa karena masyarakat Papua tidak diperlakukan sama untuk urusan pemilihan umum (pemilu). Hal tersebut kata dia terlihat dari proses pemilihan presiden (pilpres) 2014 di Papua yang tidak patut.
Martinus Adi mengatakan ia dan Novela bersaksi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa, tidak untuk mempermasalahkan hasil, namun proses yang tidak benar.
"Kami tidak persoalkan soal angkat. Kita ini negara merdeka, sekitar 43 tahun Papua berintegrasi, semua orang Papua mengikuti pemilihan, tidak ada satu dusun pun yang tidak ikut," kata Martinus.
Namun pada pilpres 2014 yang pencoblosannya dilaksanakan pada 9 Juli lalu, tak ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampung halaman Novela. Hal itu pun membuanya kecewa, karena masyarakat Papua menurutnya harus diperlakukan sama seperti masyarakat di wilayah lain, termasuk soal proses pemilu.
"(Keterangan ini) Sesuai yang kami dengar dan kami rasa. Kami tidak didoktrin, tidak dipengaruhi," ujarnya.
Tidak Persoalkan Suara
Natalius Pigai menyebutkan kesaksian Novela Nawipa terkait gugatan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, telah dipolitisasi. Salah satunya dengan menyebut Novela mengalami intimidasi.
Natalius menyebutkan yang dipermasalahkan Novela dalam kesaksiannya Selasa lalu (12/8), tidak pernah mempermasalahkan hasil pemilihan presiden (pilpres) di Papua.
"Yang dipersoalkan itu tahapan pemilunya, bukan hasilnya. Seperti contohnya sosialisasi, pelatihan, dan macam macam lagi, itu semua harus dijalankan," kata Pigai.
Sebelum Novela datang ke kantor Komnas HAM, Natalius pun sempat menyampaikan perempuan Papua itu mendapat intimidasi.
Ia juga menyinggung soal pemberitaan media yang menyebut Novela sebagai gadis yang berasal dari pegunungan. Padahal menurutnya Hawabutu tempat Novela tinggal adalah pusat kota Painai Utara. Di tempat tinggal Novela ada kantor bupati, dinas pemerintah hingga bandar udara.
"Sepertinya media yang misinterpretasi. Saya kira setelah hari ini jangan lagi Novela dimuat, jangan (lagi) tokoh politik membicarakan Novela," terangnya.
Ia juga menghimbau saudara-saudaranya di tanah Papua, untuk menerima Novela sebagai mana mestinya saat nanti perempuan tersebut pulang ke kampung halamannya.
"Biarkan dia menjadi diri sendiri, jangan terlalu mencibir dia. Kalau di media sosial ada plus-minus, itu reaksi sosial biasa," katanya.
Sebelumnya diberitakan Tribun, Polda Papu juga mengaku tidak mengetahui adanya intimidasi dan perusakan terhadap rumah Novela. (Baca: Pagar Rumah Novela Dirusak Sebelum Pilpres Bukan Usai Bersaksi di MK


Berita terkait↓
Jelang Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres, Polisi di Jawa Barat Bersiaga




Simulasi Pengamanan Pengumuman MK, Jalan dari Jabar ke Jakarta Ditutup




Hari Ini Pengesahan Bukti Tertulis Gugatan Prabowo-Hatta




By tribunnews.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung