http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, October 19, 2013

Gagalnya Rumah Tangga Sang TKW

Setelah dua kali (6 tahun) bekerja sebagai TKW (tenaga kerja wanita) banyak pengalaman hidup yang dialami oleh Siti (43). Salah satu pengalaman yang sangat menyakitkan adalah diceraikan oleh suami tanpa mengetahui penyebab pastinya. Siti yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan seorang ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Kehidupan yang serba susah membuat dirinya memutuskan untuk bekerja sebagai TKW dengan persetujuan sang suami tentunya. Pada tahun 2006 Siti berangkat menuju Taiwan dengan tujuan untuk membantu suami dalam menata ekonomi keluarga. Kepulangannya dari Taiwan pada tahun 2009 dengan membawa hasil jerih lelahnya dirasa belum menutupi atau membuat keadaan ekonominya membaik. Maka setelah berunding dengan suaminya akhirnya ia memutuskan untuk berangkat lagi ke Taiwan sebagai TKW. Siti berangkat ke Taiwan untuk kedua kalinya pada tahun 2010, pada saat berangkat hubungan rumah tangganya baik-baik saja bahkan sampai menjelang masa akhir kontrak kerjanya. “Bahkan dalam sepuluh bulan terakhir sebelum diceraiakan oleh suami komunikasi antar kita berdua biasa saja hampir tak ada masalah yang berarti” ungkap Siti. Perasaan sedih, kecewa dan sakit hati karena di ceraikan oleh suami membuatnya tak bergairah dalam menjalani hidup. Bagaimana tak sedih dan kecewa, rumah tangga yang telah dibinanya selama hampir 3 (tiga) tahun kandas di tengah jalan. Padahal keberangkatannya ke Taiwan dalam rangka untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Pengalaman hidup yang pahit membuatnya bertekad untuk tidak akan kembali lagi menjalani hidup sebagai TKW. Hidup sederhana walau serba kekurangan akan lebih berarti, ketimbang uang yang mengalir tiap bulan akan tetapi kehidupan rumah tangganya hancur berantakan. Berangkat dari pengalaman tersebut Siti kemudian memutuskan untuk mengumpulkan sisa gaji yang tinggal beberapa bulan sebelum masa kontrak kerjanya habis. Siti bertekad membangun sebuah usaha keci di kampung halaman apapun usahanya nanti. Dengan modal yang dimiliki Siti kemudian menyewa sebuah kios di Gang Gunung Muria 43 Grendeng, Purwokerto. Kios kecil tersebut disewanya seharga 14 Juta untuk masa sewa 2 (dua) tahun. Dan untuk membeli peralatan Siti mengeluarkan dana sekitar 7 jutaan. Kini Siti memiliki sebuah kios, sudah hampir 4 (bulan) dan setiap hari Siti berjualan nasi rames di sekitar kampus Unsoed Purwokerto. sumber

Friday, October 18, 2013

4 TKI Asal Sumbawa Tiba Kamis Pagi

Sumbawa, PSnews– Berita kematian 4 orang pria yang disebut-sebut sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sumbawa, telah santer terdengar di tengah masyarakat Sumbawa dan sekitarnya. Mereka ternyata berasal dari Kecamatan Buer, memang sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Pemerintah maupun Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait berita tewasnya para pria tersebut.Rabu (16/10/2013), wartawan menelusuri kebenaran kabar tersebut ke pihak Kecamatan Buer. Menurut Camat setempat, A. Hasym B, bahwa keempat pria tersebut telah diketahui oleh keluarganya masing-masing tewas di Malaysia. Mereka adalah Heriyanto alias Cella warga Dusun Pernang Desa Pernang, Ikrariansyah warga Pernang, Hapat warga Dusun Juru Mapin Orong Desa Juru Mapin dan Wahyudi warga Dusun Tarusa B Desa Tarusa. Sayangnya, camat pun tidak mengetahui persis jenis pekerjaan keempat orang tersebut. Berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari para orang tua atau keluarga dekat para korban, diketahui keempatnya hanya ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. “Saya juga tahunya dari berita di TV. Setelah itu saya pastikan ke warga dan diakui ada anggota keluarganya yang disebut namanya dalam pemberitaan. Keluarga para korban mengaku keempatnya hanya pergi mencari pekerjaan di Malaysia, tapi tidak diketahui apa jenis pekerjaannya,” papar Camat. Camat menambahkan, terkait kepastian pemulangan jenazah keempat pria tersebut, sejauh ini belum ada informasi yang jelas, baik dari Pemprop NTB maupun Pemkab Sumbawa. Abdul Hamid Pre, yang merupakan paman dari salah seorang korban penembakan, Wahyudi. Menurut Pre, keponakannya tersebut terakhir kali menghubungi iparnya di Desa Tarusa melalui telepon dan menanyakan kabar keluarganya di Desa. Ia pun kaget, ketika mendengar kabar sehari setelahnya bahwa Wahyudi merupakan salah seorang dari keempat korban yang ditembak polisi Malaysia atas kasus perampokan. Sebelum berangkat ke Malaysia, jelas Pre, keponakannya tersebut sehari-hari bekerja sebagai petani di lahan sendiri. “Keluarga terutama ibunya, sangat sedih mendengar kabar ini. Apalagi Wahyudi adalah anak yang paling diharapkan setelah ayahnya meninggal dunia,” ucapnya. Sementara itu, Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sumbawa, Syamsuddin, mengatakan, kendati keempat orang tersebut bukan terdaftar sebagai TKI dan melanggar hukum, tapi pihaknya berharap supaya pemerintah RI tetap memperhatikan hak-hak mereka sebagai WNI. Dengan cara segera memulangkan jenazahnya kepada keluarga di alamat masing-masing. Kepala Dinas Tenaga dan Transmigrasi Sumbawa, Drs. Arif, M.Si., yang dihubungi, mengaku, pihaknya telah mengurus proses pemulangan keempat jenazah tersebut. Diperkirakan jenazah keempatnya tiba di rumah duka Kamis dini hari (17/10/2013) sekitar pukul 04.00 – 05.00 wita. Dalam pemulangan jenazah, terang Arif, menggunakan pesawat Garuda Airlines nomor penerbangan 432 EPB rute Jakarta-BIL. Berangkat dari Bandara International Lombok (BIL) pukul 18.10 WIB dan diperkirakan tiba di BIL sekitar pukul 21.45 WITA. Kemudian akan diangkut menggunakan 3 mobil, 2 ambulance yang disediakan BP3TKI Mataram dan 1 mobil pengangkut jenazah dari Pemkab Sumbawa

TKW Berisiko Dimanfaatkan Sindikat Narkoba Internasional Sebagai Kurir


JAKARTA - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan pahlawan devisa bagi negara. Namun disisi lain, TKI juga bisa terkait dengan kasus-kasus penyalahgunaan narkoba yang kerap terjadi belakangan ini. Pimpinan BLK TKI Dumas Lintas Benua, Herlin, memandang perlu jika para TKI, khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang rencananya akan diberangkatkan Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, dan Singapura diberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya. Sebab, masalah narkoba begitu dekat dengan para TKW. "Para TKW tujuan Taiwan dan Hongkong, mereka menjadi sangat riskan karena medapati hari minggu sebagai hari libur, yang bisa memicu terjadinya penyalahgunaan narkoba, baik melalui kenalan, orang dekat, ataupun lingkungan komunitasnya," ungkap Herlin, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Jalan Kayu Putih Utara 1 F No. 69, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2013). Melalui FGD ini, Herlin berharap, para TKW binaannya, memiliki pengetahuan tentang bahaya narkoba sebagai bekal mereka dalam menjalani pekerjaannya di negara tujuan mereka kelak agar dapat terhindar dari permasalahan penyalahgunaan narkoba. Para TKW juga diharapkan bisa mengetahui bahaya narkoba dan kekhawatiran dijadikan kurir oleh para sindikat internasional. Kepala Seksi Media Tradisional Subdit MNE Deputi Bidang Pencegahan, Ahmad Soleh, menjelaskan para TKW kerap dijadikan kurir oleh para sindikat dengan dua cara, yaitu secara langsung dengan sadar menjadi kurir yang biasanya karena alasan ekonomi. "Kedua karena masuk jebakan sindikat, alih-alih dipacari, dinikahi, diajak wisata ke luar negeri gratis, dititipi, atau dipinjam alamat, yang pada akhirnya dijebak untuk membawa barang haram tersebut ditempat-tempat yang tidak disangka-sangka, seperti koper, paket parcel," tegas Ahmad. "TKW diminta selalu waspada terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba," pungkas Ahmad. (hol)
sumber

Perbaiki Sistem Hukum Cegah Perdagangan Orang

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menilai memperbaiki sistem hukum merupakan strategi yang dapat ditempuh untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang baik substansi, struktur, budaya masyarakat, maupun penegakan hukum. "Memerangi perdagangan orang perlu melibatkan multisektor yang komprehensif yang biasanya dimulai dari pengembangan kerangka hukum memadai," kata Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan Kemkumham Wahiduddin Adam pada diskusi bertajuk "Membangun dan Memperkuat Kolaborasi 'Stakeholder' dalam Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang" di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/10). Wahiduddin mengatakan ketentuan mengenai larangan perdagangan orang, terutama anak pada dasarnya telah diatur dalam berbagai aturan perundang undangan, antara lain UU KUHP, UU HAM, UU Perlindungan Anak, UU Peradilan Anak, UU Kepariwisataan, UU Administrasi Kependudukan, UU Hubungan Luar Negeri, UU Keimigrasian dan UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang disahkan pada April 2007. Dia menjelaskan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang merupakan salah satu upaya dalam kriminalisasi atau pembaharuan hukum pidana. "UU ini bisa membawa harapan baru dan tantangan bagi aparatur hukum dan pemerhati terhadap tindak pidana perdagangan orang untuk kembali memperhatikan dan mempelajari unsur-unsur dan sistem perlindungan hukum, terutama bagi saksi korban," katanya. Wahiddudin juga menilai dengan dimulai dari undang-undang, bisa mengantisipasi dan menjerat semua jenis tindakan dalam proses, cara atau semua bentuk eksploitasi yang mungin terjadi. "Sedangkan, dilihat dari ancaman bagi para pelaku atau pihak terkait, ancaman hukumannya sudah sangat menakutkan," katanya. Dia juga berpendapat upaya pencegahan dan penanggulangan hukum harus disesuaikan dengan kasus dan modus dari tindak pidana orang karena bentuk dan modusnya yang beragam. "Karena tidak dapat dilakukan secara umum dan sama rata, namun harus berorientasi pada penyebab yang melatarbelakangi tindak pidana tersebut," katanya. Wahiduddin menyebutkan ada tiga komponen terkait dan mempengaruhi proses bekerjanya hukum, yakni pembuatan hukum (law making processes), proses penegakan hukum (law implementing processes) dan pemakai hukum (role occupant). "Pembuatan hukum, yakni keberpihakan hukun yang juga ditentukan oleh siapa pembuatnya, penegakan hukum dalam hal ini aparat penegak atau pelaksana hukum yang sangat menentukan terlaksana tidaknya hukum tersebut dan pemakai hukum, yakni masyarakat sendiri, sejauh mana kesadaran hukum masyarakat juga sangat menentukan," katanya. Namun, menurut dia, masih terdapat hambatan dalam mencegah dan pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, antara lain belum maksimalnya kerja sama dan koordinasi aparat penegak hukum dan perbedaan persepsi dalam implementasinya. "Dalam upaya menanggulangi kasus ini tidaklah mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan kerja sama dan seluruh 'stakeholder' pemangku kepentingan yang ada," katanya. Karena itu, dia mengimbau masyarakat dan keluarga bersama pemerintah wajib mencegah tindak pidana perdagangan orang.
sumber

Lagi, TKI Ilegal Meninggal di Malaysia


BULUKUMBA, FAJAR -- Warga kembali diingatkan untuk tidak sekali-kali keluar negeri dan menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) tidak resmi. Seorang warga asal Desa Taccorong, Kecamatan Gantarang, Nasrah Binti Muh Ali, 47, dikabarkan meninggal dunia, Kamis 17 Oktober kemarin di Tawau, Malaysia. Malangnya, karena keluarganya yang ikut bersamanya terlambat mengambil inisiatif, Nasrah akhirnya dimakamkan di negeri jiran tersebut. Pihak Kedubes RI di Indonesia memakamkannya, setelah tidak mendapat konfirmasi dari keluarganya. Anak tunggal Nasrah, Sabriadi, 30, saat ditemui kemarin malam, Rabu 16 Oktober, mengaku, ibunya yang merantau sejak 15 tahun lalu, keberangkatannya tidak diketahui pemerintah atau tidak resmi. "Dia di sana bekerja di kebun kelapa sawit sebagai buruh pemetik buah kelapa," jelas dia. Di Tawau, kata dia, Nasrah hanya tinggal berdua dengan suaminya, Bakri, 40, ayah tiri Sabriadi. "Informasinya baru kita tahu tadi pukul 14.00 WITA (Rabu 16 Oktober). Saya waktu tahu informasinya. Sebelumnya dia telepon cuma sakit kepala dan dibawa ke rumah sakit," jelas dia. Sabriadi dan keluarganya awalnya berharap, jenazah ibunya bisa dipulangkan ke tanah air. "Tapi katanya tidak bisa. Kami hanya minta fotonya," jelas Sabriadi. Menurut dia, Nasrah ke Malaysia setelah berpisah dengan suami pertamanya. Menurut Sabriadi, ibunya hanya pulang kampung terakhir pada 2012 lalu. Kepala Bidang (kabid) Tenaga Kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissonakertrans) Bulukumba, Nasaruddin, menjelaskan, memang pihaknya tidak mendapat informasi tentang meninggalnya TKI asal Bulukumba. "Jika TKI resmi, biasanya kita mendapat informasi langsung dari Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Langsung dapat asuransi hingga Rp75 juta. Tapi kalau tidak resmi, kami tetap mendorong kepada Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) untuk bisa dipulangkan," katanya. (sbi/aha) sumber www.fajar.co.id/sulawesiselatan/2982418_5663.html

16 PRT Indonesia Ditipu dan Ditinggalkan di Gurun Pasir Saudi


RIYADH, KOMPAS.com — Seorang warga Arab Saudi, Rabu (16/10/2013), menyelamatkan 16 orang pembantu rumah tangga Indonesia yang tersesat di sebuah daerah terpencil antara Riyadh dan Mekkah. Para perempuan Indonesia itu pertama kali ditemukan seorang warga negara Arab Saudi yang melihat mereka ketika sedang berkendara bersama keluarganya melewati daerah yang berjarak lima kilometer dari ruas jalan utama itu. "Saya sangat terkejut melihat para perempuan itu berada di daerah yang terpencil seperti ini," kata Abdul Rahman Al Harbi, warga Saudi yang menemukan mereka. "Saat saya mendekati mereka, saya bisa melihat mereka sangat ketakutan, apalagi hari sudah mulai gelap. Salah seorang perempuan membawa bayi berusia dua bulan," tambah Al Harbi kepada harian Al Jazirah. Dia menambahkan, salah seorang perempuan itu mengatakan, mereka tidak memiliki dokumen tinggal resmi dan mereka telah ditipu oleh seorang penyelundup. "Salah seorang dari mereka mengatakan mereka dijanjikan akan diantar dari Riyadh ke Mekkah. Namun, orang itu menurunkan mereka di kawasan terpencil itu dan meninggalkan mereka," ujar Al Harbi lagi. Situasi semakin sulit karena para perempuan itu tidak memiliki sarana komunikasi untuk mencari pertolongan. Al Harbi kemudian menghubungi polisi setempat yang kemudian membawa para perempuan itu ke tempat yang lebih aman. Para penyelundup manusia biasa menggunakan musim haji untuk mengangkut para pembantu rumah tangga ke kota suci itu dengan janji pekerjaan yang baik dengan gaji besar. Editor: Ervan Hardoko Sumber: Gulf News

Menjadi Istri yang Ditakuti Suami Bukanlah Prestasi


ISTI atau Ikatan Suami Takut Istri
sepertinya merupakan organisasi
non formal yang demikian
populernya sekarang ini. Saya
pernah membaca sebuah joke
populer yang menggelikan : Di
pintu surga terdiri dari dua
antrian untuk laki laki , yang
pertama bertuliskan “Suami
Takut Istri”, disitu antriannya luar
biasa panjang. Tepat
disampingnya adalah kelompok
kedua, di atas pintu terbaca
“Suami Tidak Takut Istri”, yang
hanya terdiri dari dua pria yang
sedang berdiri. Ketika malaikat
mengatakan betapa luar
biasanya mereka berdua karena
tidak seperti lelaki pada
umumnya, dengan setengah
gugup mereka
menjawab…”eeerr… eheemm…
sebenarnya kami berdiri disini
karena disuruh istri…”
Membaca artikel rekan
Kompasioner Benny Rhamdani
yang berjudul “Jangan Bangga
Punya Suami Takut Istri”,
mendorong saya untuk menulis
ini sekaligus menyetujui
pandangan rekan Benny bahwa
menjadi istri yang ditakuti suami
bukanlah sebuah prestasi yang
patut dibanggakan. Jadilah istri
yang dihormati dan dihargai
bukan ditakuti.
Menikah adalah menyatukan dua
hati dan jiwa membentuk satu
ikatan suci yang memiliki
kesamaan visi dan harapan,
ditautkan oleh cinta dan
dilandasi dengan rasa hormat
dan saling menghargai.
Rasa takut itu ada batasnya.
Sampai kapan sih seseorang bisa
dijajah dan ditekan sebelum
akhirnya berontak ?. Saya sudah
melihat cukup banyak contoh
dimana sang istri sangat
dominan, sangat pencemburu,
dan selalu ingin menguasai
suami. Awalnya kelihatan si suami
patuh dan tunduk, namun
sembilan puluh persen dari
contoh kasus yang pernah saya
cermati, berakhir pada
perceraian atau perselingkuhan.
Tidak ada yang perlu
dibanggakan menjadi seorang
istri yang ditakuti. Karena itu
sama dengan mengakui diri
bahwa anda dinikahi bukan
sebagai istri tapi sebagai satpol,
densus 88 atau satpam galak.
(pilih salah satu….).
Hanya wanita bodoh dan tidak
berharga diri yang suka
mengecek ngecek handphone
suami, dan mengobok obok isi
tas kerja maupun dompetnya.
Jika anda sebagai istri harus
melakukan hal itu, maka itu
artinya tidak ada lagi
kepercayaan antara anda dan
suami. Lalu untuk apa
mempertahankan suatu
hubungan tanpa rasa percaya ?.
Dasar utama hubungan adalah
saling mempercayai. Contoh jelas
yang sekarang ini kita saksikanÂ
adalah kegagalan koalisi parpol
dibawah pimpinan SBY sebagai
pentolan PD, yang akhirnya
berubah menjadi koalisi bulan
bulanan. Tidak ada lagi saling
mempercayai antara parpol yang
mengikatkan diri dalam koalisi,
yang tertinggal hanyalah saling
mencurigai dan akhirnya saling
menjelek jelekan.
Apa yang terjadi ketika kedua
belah pihak mengikatkan diri tapi
selalu saling mencurigai ?. Saya
katakan dengan tegas sekali lagi,
ketika seorang istri merasa perlu
setiap saat mengecek
keberadaan suami, mengutak
atik handphone serta
mengobok obok isi tas dan
dompetnya, maka sesungguhnya
harga diri dan kemuliaan seorang
istri sudah lama tercabik.
Sebaiknya cepat duduk bersama
dan membicarakan ke arah
mana hubungan pernikahan
anda sedang dibawa ?.
Jika ada sesuatu hal yang
mencurigakan, tanyakan dengan
baik. Duduk dan bicarakan
dengan tenang tentang apa yang
anda rasakan dengan jelas.
Katakan kepada suami apa
yang menjadi kekhawatiranÂ
dan rasa cemburu yang timbul
dari tindak tanduk suami. Suami
yang baik dan mencintai sang
istri, tidak akan dengan sengaja
terus menerus berperilaku
menyakiti dan membuat sang istri
khawatir.
Ketika anda menikah dengan
seseorang yang outgoing , supel,
ramah dan memiliki pergaulan
luas, maka tidak fair
menuntutnya berubah menjadi
pribadi yang pendiam ketika
sudah menikah. Tentu ada
batasan zona kenyamanan dalam
setiap hubungan. Bicara dan
komunikasikan dengan baik
sampai sejauh mana perilaku dan
pergaulan sang suami atau istri
yang bisa anda terima dengan
nyaman.
Saya termasuk istri yang sangat
mempercayai suami. Jika saya
termasuk tipe cemburuan, maka
suami saya yang charming,
ramah dan penuh perhatian
terhadap pasien pasiennya sudah
lama membuat saya kering
kerontang. Ketika menikah
dengannya, saya tahu
personality-nya seperti apa. Dia
juga memahami bahwa dia
menikah dengan seorang wanita
yang tidak bisa diikat lehernya
dan diperintah sesuka hati. Ada
batasan saling menghormati yang
jelas diantara kami. I think
that’s why we are still crazy
about each other. Not merely
because we love each other very
much, but we respect each other
deeply.
Berikut ini saya berikan contoh
sederhana yang barangkali tanpa
sengaja dilakukan oleh para istri,
mungkin juga dengan dasar
terlalu mencintai sang suami
sampai dijaga demikian ketatnya.
Tapi sejujurnya merupakan suatu
kesia siaan mengikat seseorang
dengan cara menjaganya siang
dan malam. Itu sama saja dengan
memegang erat sebuah botol
minuman yang ternyata tidak ada
isinya. Anda tidak bisa
memenjarakan hati dan perasaan
orang lain. Yang bisa dijaga
hanya fisiknya semata. Itupun
untuk berapa lama ? Akan tiba
saatnya anda lelah sendiri, atau
dia yang berontak kemudian
pergi.
-Jangan mengobok obok milik
pribadi suami seperti
Handphone, tas kerja atau
dompetnya. Jika ada surat yang
ditujukan atas nama suami anda,
biarkan dia yang membukanya.
-Hindari mengecek keberadaan
suami setiap jam dengan
meneleponnya terus menerus.
Tidak seorangpun senang
dibuntuti. Be a wife, not a
stalker!.
-Jangan menelepon kantornya
hanya untuk meng-cross check
keberadaanya atau menghubungi
teman temannya untuk menggali
informasi karena kecemburuan
anda. Ini hal yang sangat
memalukan suami, dan
sebenarnya memalukan sang istri
juga. Itu sama saja dengan
memproklamirkan kepada dunia
bahwa suami anda tidak dapat
dipercaya.
Nah, bagaimana ketika anda
merasa curiga ? Atau rasanya
ada yang tidak beres, dan suami
anda bersikap lain dari
biasanya ?.
Bicarakan dan tanyakan secara
tenang dan ambil waktu khusus
untuk itu. Jangan langsung
menuduh dan memulai dengan
kalimat “Kamu memang selalu
tidak peduli denganku…”
Memulai pembicaraan atau
diskusi dengan kalimat seperti itu,
justru memposisikan suami
menjadi defensive. Jauh lebih
baik anda mengatakan….” saya
merasa kesepian menunggumu
lembur sepanjang malam..”
Ada sesuatu yang namanya
instinct seorang istri. Para suami,
jangan meremehkan kemampuan
mengendus dari seorang wanita
yang bisa mengalahkan
kehebatan anjing pelacak. Ada
kalanya wanita “tahu” bahkan
tanpa harus melihat bukti
apapun. (anggaplah ini sebagai
peringatan kepada kaum pria
yang pikirannya suka macam
macam…)
Menjaga agar suami selamanya
mencintai anda ? Jagalah hati
dan perasaannya dengan
menghormati dan
mempercayainya, bukan dengan
mengecek keberadaannya setiap
saat seperti detektif gadungan.
Ingin agar istri anda selamanya
menjadi wanita charming dan
tidak galak seperti anjing
pelacak ? Berlakulah layaknya
seorang gentleman yang
memang bisa dipercaya. Pria
sejati tidak memiliki kapasitas
menyakiti wanita yang
mencintainya dengan berdusta
dan menipu diam diam.

Thursday, October 17, 2013

Jatim Menjadi Kantung Perdagangan Manusia


REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur diduga menjadi kantung perdagangan manusia untuk kebutuhan porstitusi dan tenaga kerja luar negeri ilegal. Selain biro jasa tenaga kerja Indonesia (TKI), saat ini banyak oknum pribadi yang menjalankan praktik perdagangan tersebut sebagai bisnis. Deputi Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Imiarti Fuad mengatakan, modus yang digunakan kini semakin canggih, termaksud pemanfaatan teknologi internet melalui media sosial. Peran itu pun banyak dilakoni oleh pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan. “Banyak di antara pelakunya justru adalah orang dekat korban,” kata Imiarti pada Republika usai Sosialisasi Penanggulangan Perdangangan Manusia di Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Kamis (17/10). Dia menyebutkan, Jawa Timur sendiri masuk dalam posisi kedua sebagai daerah pengirim TKI terbanyak ke luar negeri setelah Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski kondisi itu dinilai berubah- ubah, namun provinsi tersebut selalu berada di peringkat lima besar. Pada 2012 lalu, korban perdagangan manusia secara nasional berjumlah 192 orang, 70 di antaranya merupakan anak di bawah umur. Dari angka tersebut, 73 orang di antaranya berasal dari Jatim. Dan sebagian besar, merupakan ekspolitasi seksual. Sosiolog Unair, Bagong Suyanto mengatakan, selama ini kasus perdagangan manusia masih dianggap menjadi persoalan hukum, bukan masalah sosial. Padahal seharusnya, dia menilai, perlu adanya pencegahan dengan melihat faktor penyebab maraknya trafiking tersebut. Sebelumnya Jatim memang menjadi lokasi incaran oknum yang bergelut dalam bisnis perdagangan manusia. Adapun sejumlah daerah yang diduga langgan praktek ilegal tersebut di antaranya Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, dan Ngawi. Menurut Bagong, mereka umumnya menggunakan jalur tikus dengan akses ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Kalimantan. Kemudian mereka baru didistribusikan ke sejumlah kawasan Asia seperti Malaysia, Hong Kong, Korea, dan Arab Saudi. “Tiap-tiap daerah punya destinasi negaranya masing-masing,” ujarnya. Kasubdit III Bareskrim Polri, Kombes Pol Agung Yudha Wibowo mengatakan, secara nasional terhitung hingga Juni 2013, tercatat ada 70 kasus perdagangan manusia. Dari jumlah tersebut 44 orang merupakan perempuan dan 16 laki-laki. Sedangkan untuk perdagangan anak tercatat 40 kasus. “Itu yang sudah kami tangani dengan jumlah pelaku mencapai 106 orang,” kata dia. Namun, Agung menambahkan, rata-rata 10 persen di antara mereka diduga kembali melakukan aktifitas bisnis tersebut sehingga, banyak juga yang merupakan wajah lama. Dia mengakui, sanksi hukuman yang dikenakan tidak semuanya menggunakan Undang-undang nomor 21 Tahun 2007 tentang perdagangan manusia. “Tapi kami tetap meminta pada hakim agar pelaku dihukum berat agar muncul efek jera,” ujarnya. Red: Heri Ruslan Rep: Andi Ikhbal

Jenazah TKI Korban Penembakan Tiba di Sumbawa


TEMPO.CO, Sumbawa�- Empat jenazah tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban penembakan polisi Malaysia, Kamis, 17 Oktober 2013, sekitar pukul 06.20 Wita, tiba di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Jenazah Haffat, 44 tahun, dan Hery Setiawan, 32 tahun, dikuburkan di Desa Juru Mapin, Kecamatan Alas; Iknoriansyah, 25 tahun, dimakamkan di Desa Pernang, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa Besar; dan Wahyudi, 27 tahun, dikebumikan di� Desa Tamasa, Kecamatan Buer. Sebelumnya, jenazah keempat pria yang diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia itu tiba di terminal kargo Bandara Internasional Lombok, Rabu malam, 16 Oktober 2013, pukul 23.30 Wita. Setelah dokumen dicocokkan, jenazah langsung dibawa tiga mobil ambulance ke Sumbawa. Sejumlah kerabat turut menjemput kedatangan jenazah. Tampak di antaranya, istri almarhum, Hery Setiawan, Nurhidayah, dan istri Iknoriansyah, Nurainun. Nurainun menjelaskan, berdasarkan hasil otopsi yang dikeluarkan Rumah Sakit Malaysia, para korban tewas karena ditembak di bagian kepala dan dada. Pada saat jenazah suaminya masih berada di rumah sakit, Nurainun tidak diberi kesempatan melihat kondisi Ikno. Namun, Nurainun sempat melihat kepala Ikno baru selesai dibedah. Menurut dia, terdapat jahitan di sekujur tubuhnya. "Waktu itu saya menolak jenazah suami saya diotopsi karena sudah jelas dia ditembak oleh polisi Malaysia. Apa salah suami saya. Tolong saya, Pak. Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia," kata Nurainun kepada Tempo, yang menemuinya di ruang kargo Bandara Internasioanl Lombok. Nurainun mengisahkan, ia dan Ikno sebelumnya tinggal di Batam, Kepulauan Riau. Pada tanggal 29 September 2013, Ikno ke Malaysia melalui biro penyalur tenaga kerja. Ikno bekerja sebagai buruh bangunan di kawasan Ampang Hilir, Selangor, Malaysia. "Suami saya ikut proyek temannya di Malaysia. Saya menunggu di Batam," ujarnya. Dua pekan kemudian, Nurainun menyusul suaminya dan bekerja serabutan. Secara mendadak, pekan lalu Nurainun mendapat pemberitahuan perihal tewasnya Ikno. Menurut polisi, Ikno ditembak di area sekitar lokasinya bekerja. Ikno dituduh melakukan pencurian. Nurainun tidak yakin suaminya melakukan pencurian seperti dituduhkan polisi Malaysia. Apalagi, tidak ada barang bukti di tempat penembakan. Selain itu, meski sama-sama berasal dari Sumbawa, Nurainun tidak kenal korban lainnya, yang menurut polisi Malaysia, berkomplot dengan suaminya. "Saya tetap menolak tuduhan bahwa suami saya adalah pencuri," ucapnya.

10 Catatan Penting @ninikandrianie Tentang Proses Amnesti di Arab Saudi


Proses amnesti di Arab Saudi bagi tenaga kerja Indonesia overstay (TKIO) akan ditutup pada 3 November 2013 mendatang. Artinya, kurang dari satu bulan ini TKIO harus merampungkan tetek bengek proses amnesti. Ada keraguan di sini, apakah proses amnesti ini berhasil? Pasalnya masih ada ribuan pekerja migran overstay yang sedang mengurus amnesti namun urung selesai karena prosesnya yang lama. Ninik Andriani selaku relawan sekaligus Tim Pengawas Amnesti memberikan beberapa poin catatan dalam penanganan amnesti di Saudi Arabia : 1. Pencarian data lama oleh KJRI Jeddah/ KBRI Riyadh hanya efektif tiga minggu. Memasuki bulan Oktober konsentrasi staf KJRI dan KBRI terpecah ke urusan haji. 2. Data lama yang diberikan kepada TKIO dalam bentuk copy data paspor tidak begitu membantu TKIO karena dalam proses amnesti imigrasi tetap meminta paspor lama yang asli. Akibatnya TKIO terhenti langkahnya dan tidak bisa melanjutkan proses. 3. Syarat pembuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP) yang berat karena print out data lama yang sangat sulit didapatkan. 4. Lokasi proses dokumen amnesti berada di Jeddah dan Riyad, KBRI dan KJRI belum membuka layanan proses di setiap kota yang terdapat imigrasi Saudi. Setelah tim relawan permana tea berhasil melobi imigrasi Madina dan meminta dispensasi bagi TKIO untuk proses di Madina sudah berhasil meloloskan ratusan SPLP exit permit. Tetapi kemudian proses menjadi sulit saat datang gelombang TKIO dari Jedaah yang dipimpin oleh relawan-relawan lain dam para calo yang mengakibatkan suasana tidak tertib lalu imigrasi menutup layanan lebih awal. Solusi : KJRI&KBRI merekomendasikan kepada seluruh TKIO untuk proses ke semua imigrasi dikota kota lain selain Jeddah dan Riyad. Staf KJRI dan KBRI mendampingi di setiap imigrasi sehingga proses bisa cepat. Penambahan posko proses SPLP disetiap kota (di luar Jedaah) sehingga tidak terkonsentrasi di Jeddah. 5. Support KJRI di lokasi pemerintahan Saudi. Penempatan staf KJRI dilapangan sangat berkurang dan layanan tidak memuaskan. Staf sering meninggalkan imigrasi Jeddah tanpa alasan padahal baru melayani 1-2 jam saja. Sedangkan pihak imigrasi tidak bersedia memproses dokumen tanpa pendamping staf KJRI. 6. Minimalisir biaya. Terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan TKIO dalam proses amnesti ini baik pungutan resmi atau pun liar. 7. Pemulangan massal. TKIO sudah mengalami banyak kerugian dalam mengurus dokumen amnesti dan uang sudah mulai menipis. Banyak juga yang dikeluarkan dari pekerjaan karena sering mondar-mandiri mengrusu amnesti. Solusi : Sediakan transportasi massal seperti kapal laut untuk TKIO yg tidak memiliki uang lagi. KJRI Jedaah &KBRI Riyadh juga bisa melobi beberapa maskapai penerbangan untuk mendapatkan tiket penerbangan ekonomi bagi TKIO yang masih memiliki simpanan uang. 8. Komitmen pemerintah. Sejauh ini tidak ada komitmen pemerintah yang terealisasi denga baik bahkan terkesan lambat. Lobi pemerintah RI kepada Saudi untuk pempermudah proses exit belum berhasil. Pemerintah juga terlalu banyak mengeluarkan janji sehingga memperkeruh suasana. Solusi: gunakan elemen masyarakat dan aktivis untuk membantu penyebaran informasi dari KJRI dan KBRI sehingga mampu meminimalisir isu negatif yang tersebar di lapangan yang bermaksud memanfaatkan TKIO. 9. Pemberantasan calo, karena sulitnya syarat-syarat proses amnesti banyak TKIO memilih menggunakan jasa calo dan akhirnya calo menjamur dan tidak terkendali lagi sehingga mempersulit keadaan. 10. Jangan ada daur ulang TKIO yang dilakukan oleh non pemerintah. Banyak agen-agen di Saudi yg menawarkan lowongan kerja tapi ujung-ujungnya TKI ditipu mentah-mentah. Biaya pembuatan permit yang sangat mahal, apabila TKIO membatalkan untuk bekerja maka TKIO harus mengganti ganti rugi proses dengan biaya yang mahal. Selain itu sepuluh catatan di atas, ada catatan yang menjadi perhatian Ninik bahwa selama proses amnesti banyak TKI yang jatuh sakit karena daya tahan tubuh yang tak mampu lagi mengikuti proses amnesti yang ruwet. Ada juga beberapa TKI yang masuk dalam penjara karena laporan fitnah majikan lama dan laporan tersebut keluar pada saat TKIO melakukan sidik jari. Banyak TKIO yang berhenti bekerja untuk mengurus amnesti, namun kenyataannya prosesnya panjang dan mengakibatkan kehabisan uang. Banyak TKIO yang diusir dari kontrakan karena pemilik kontrakan takut terkena denda. Banyak juga majikan yang mem-PHK TKIO karena takur ancaman hukuman pemerintah Arab Saudi.

Sidang Vonis Mati TKI Wilfrida, Prabowo: Kita Terus Berjuang


Liputan6.com, Jakarta : TKI Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia akan kembali menjalani persidangan pada 17 November mendatang. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berjanji akan terus berjuang demi kebebasan Wilfrida. "Kita berdoa, kita berjuang, dan kita optimis, ada titik cerah, titik harapan. Peluang untuk bebas dari hukuman mati tetap ada, minimal ada," kata Prabowo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2013). Namun Prabowo enggan menakar berapa persen kemungkinan Wilfrida bakal lolos dari hukuman mati. Menurut Prabowo, peluang terbebasnya Wifrida dari hukuman mati mencapai sekitar 70 persen. "Tapi saya tak berani mengatakan, nanti takabur. Pastinya kita terus berjuang," ujarnya. Dia menilai, kemiskinanlah yang menjadi motif banyaknya TKI bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Padahal sudah banyak contoh suramnya kehidupan yang harus dikecap para TKI di tanah orang sana. "Sumber masalahnya adalah kemiskinan. Jadi kalau saya melihatnya itu. Kita harus menyelesaikan masalah kemiskinan," pungkas Prabowo. Prabowo sebelumnya menyaksikan langsung persidangan Wilfrida di Kota Baru, Kelantan yang berlangsung Senin 30 September lalu untuk memberikan semangat kepada Wilfrida. Tak hanya memberikan semangat, Prabowo juga memberikan bantuan dengan menyediakan pengacara terkenal di Malaysia untuk memberikan pembelaan hukum kepada Wilfrida hingga persidangan vonis hukuman matinya ditunda. (Ndy/Ism)

1.662 TKI Asal Kabupaten Sampang Dideportasi dari Malaysia


KBRN, Sampang : Terhitung sejak bulan Januari hingga Juli 2013, sedikitnya terdapat 1.662 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang dipulangkan secara paksa dari Malaysia lantaran berstatus ilegal.
Kasi Penempatan dan Perluasan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang Teguh Waluyo mengatakan, TKI asal daerahnya yang dideportasi dari negara rantauan memang sering terjadi setiap tahun, lantaran para pencari kerja itu kebanyakan lebih memilih jalur instan sehingga tidak membekali diri dengan dokumen resmi.
"Kemarin data rilis yang kami terima dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi sampai posisi bulan Juli berjumlah 1.662 yang dideportasi dari Malaysia," ujar Teguh Waluyo, Kamis (17/10/2013).
Teguh Waluyo juga mengemukakan, dari hasil pendataan TKI yang berangkat melalui jalur ilegal masih didominasi dari wilayah yang ada di utara Kabupaten Sampang, seperti Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Banyuates, Robatal dan Karang Penang.
"Ya biasa mas masih dari kantong-kantong utara. Dan kami perlu langkah-langkah itu yang serius memberikan pengertian kepada tokoh-tokoh adat, masyarakat setempat maupun ulama setempat," terangnya.
Dengan kenyataan yang ada, Teguh Waluyo menerangkan, untuk TKI ilegal asal Sampang sendiri yang akan dipulangkan sampai ahir tahun 2013 jumlah diperkirakan bertambah, mengingat deportasi terhadap 1.662 TKI masih terhitung dari bulan Januari hingga Juli.
Dirinya menghimbau agar kedepannya warga yang akan bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi. (Supriyadi/WDA)

Uang Tak Menjamin Rumah Anda Nyaman!


KOMPAS.com - Membuat hunian baru agar terasa seperti tempat tinggal yang nyaman tidak hanya bergantung pada bentuk rumah, fasilitas mewah di dalamnya, atau dekorasi "wah" semata. Hunian akan terasa nyaman dan benar-benar menjadi "rumah" ketika pemiliknya menuangkan perhatian pada hunian tersebut. Tak sulit, sebetulnya, dan uang bukan segalanya yang menjamin Anda bisa punya rumah nyaman. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal berikut ini agar rumah terasa lebih "hidup" dan nyaman sebagai tempat tinggal: Rasa aman Pertama, tempat tinggal Anda tidak akan nyaman tanpa adanya rasa aman. Ganti kunci dan gembok rumah Anda dengan model dan merk yang Anda percaya. Bila perlu, pasang kamera pengaman, sensor gerak, atau perangkat keamanan canggih lainnya.
Kelima, bila perlu, ganti switch lampu dan listrik di rumah Anda. Hal ini bisa dibarengi dengan pengecekan instalasi listrik secara menyeluruh. Hal ini juga berkaitan dengan keamanan Anda dan keluarga. Rapi dan menyenangkan Kedua, Anda akan sulit menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berantakan. Segera rapikan dan bersihkan rumah baru Anda. Begitu juga dengan eksterior rumah Anda. Tidak ada salahnya menyambut tetangga Anda dengan taman yang rapi dan menyenangkan, bukan? Cara ini juga memudahkan penerimaan tetangga Anda atas kehadiran Anda. Racun berbahaya Ketiga, catlah dinding dan plafon Anda sebelum tinggal di rumah. Cara ini membuat Anda dan keluarga terhindar dari kemungkinan menghirup racun berbahaya cat dinding. Jika Anda menggunakan cat bebas toksin, Anda juga bisa mewarnai seluruh rumah dengan warna-warna netral. Baru setelah itu, seiring waktu Anda bisa menambahkan warna-warni lain. Penyimpanan memadai Keempat, pastikan Anda menyediakan tempat penyimpanan yang cukup. Lemari, kontainer, rak, dan berbagai tempat penyimpanan lain memang tampak sederhana. Namun, hunian belum bisa menjadi "rumah" yang berfungsi penuh jika Anda belum bisa menyimpan barang-barang pribadi Anda.

Keenam, pasang gorden dan percantik jendela Anda. Bagi sebagian orang, hunian belum nyaman jika jendela masih tampak Cek listrik Kelima, bila perlu, ganti switch lampu dan listrik di rumah Anda. Hal ini bisa dibarengi dengan pengecekan instalasi listrik secara menyeluruh. Hal ini juga berkaitan dengan keamanan Anda dan keluarga. Mengetahui bahwa rumah Anda bebas dari masalah listrik tentu membuat Anda lebih tenang. Jangan lupa juga membersihkan instalasi listrik, pompa, dab berbagai peralatan lainnya. Percantik jendela Keenam, pasang gorden dan percantik jendela Anda. Bagi sebagian orang, hunian belum nyaman jika jendela masih tampak "telanjang" tanpa gorden. Tidak perlu mahal. Anda bisa membuat sendiri atau dengan teliti mencari gorden cantik dengan harga "miring". Penulis: Tabita Diela Editor: Latief

Twitter Bajak Petinggi Google


KOMPAS.com — Di tengah usaha menawarkan saham perdana kepada publik, perusahaan jejaring sosial Twitter telah merekrut eksekutif periklanan Google untuk memimpin divisi retail. Bloomberg melaporkan, J J Hirschle yang selama ini memimpin iklan media dan hiburan di Google akan bekerja untuk Twitter dan menjual produk iklan untuk perusahaan retail. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan yang hendak memperbesar bisnis dan mendapatkan keuntungan dari berjualan iklan. Juru bicara Twitter, Will Stickney, mengatakan, Hirschle akan mulai bekerja pada 28 Oktober, hari di mana Twitter akan memulai tur menawarkan sahamnya kepada calon investor. Sementara pada pertengahan November 2013, Twitter diharapkan memulai debut penjualan sahamnya. Twitter memilih untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE), yang notabene adalah pesaing dari bursa Nasdaq. Twitter berdiri pada 2006 dan kini berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat. Perusahaan, pada kuartal ketiga 2013, telah menambah jumlah karyawan sebanyak 300 orang sehingga Twitter kini memiliki total karyawan sebanyak 2.300 orang. Seiring perkembangan tersebut, Twitter juga berencana menyewa ruang kantor sebesar 320.000 kaki persegi di dekat kantor pusatnya untuk menampung karyawan baru.

Serangan "Cyber" Dunia, Terbanyak dari Indonesia


KOMPAS.com — Serangan cyber yang berasal dari Indonesia terus mengalami peningkatan. Data terbaru dari Akamai mencatat, Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama negara yang paling banyak melakukan serangan cyber. Menurut laporan tiga bulanan bertajuk "State of the Internet" yang dirilis Akamai, Rabu (16/10/2013), Indonesia menyumbang 38 persen lalu lintas internet yang berhubungan dengan peretasan server pada kuartal kedua 2013. Angka tersebut naik dari 21 persen pada kuartal pertama 2013. Indonesia telah menyingkirkan China yang sebelumnya dikenal sebagai negara yang paling sering melakukan serangan cyber. Kini China berada di peringkat kedua, yang menyumbang 33 persen dari lalu lintas aksi peretasan global. Sementara Amerika Serikat turun menjadi 6,9 persen dan tetap berada di peringkat ketiga. Dalam penelitian ini, Akamai mengamati lalu lintas serangan cyber di 175 negara berdasarkan alamat internet protokol (IP address)


Tidak diketahui secara pasti apakah serangan tersebut benar-benar berasal dari Indonesia. Sebab, peretas bisa saja memanfaatkan IP address dari Indonesia, padahal sebenarnya ia berada di luar Indonesia. Tetapi, keberadaan peretas- peretas dari Indonesia pun tak boleh dipandang sebelah mata. Belakangan ini banyak kasus peretasan situs web pemerintah, termasuk situs web Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dibobol Wildan Yani (22 tahun) asal Jember, Jawa Timur. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kasus serangan cyber di Indonesia telah mencapai 36,6 juta insiden dalam tiga tahun terakhir. Kemenkominfo telah berkomitmen untuk meningkatkan keamanan cyber nasional. Pentingnya meningkatkan keamanan internet ini akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam acara Internet Governance Forum 2013 yang digelar Perserikatan Bangsa- Bangsa di Nusa Dua, Bali, pada 22 sampai 25 Oktober 2013.

Ketika Pejabat Negeri Sumpah (Serapah)

KOMPAS.com - Sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari keberadaan Istana Negara sebagai pusat pemerintahan, baik sejak era kolonial Belanda hingga saat ini. Banyak peristiwa penting terjadi di gedung yang berarsitektur gaya Yunani kuno dan telah berusia 217 tahun itu. Buku Istana Kepresidenan Republik Indonesia (2004) menuliskan, Istana Negara menjadi pusat pemerintahan penjajahan kolonial Belanda. Di tempat itu, Gubernur Jenderal Baron van der Capellen menerima paparan strategi Jenderal De Kock dalam menghadapi Pangeran Diponegoro dan Tuanku Imam Bonjol. Di Istana itu pula Gubernur Jenderal Johannes van de Bosch merumuskan dan menetapkan sistem tanam paksa. Pada 25 Maret 1947, Istana Negara menjadi tempat penandatanganan persetujuan Linggarjati. Pada era kemerdekaan, Istana Negara jadi salah satu pusat pemerintahan dan penyelenggaraan kegiatan resmi kenegaraan. Rapat kerja nasional, jamuan kenegaraan, dan pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara banyak dilakukan di sana. Sejak Indonesia merdeka, mungkin tak kurang dari 1.000 pejabat yang dilantik atau mengucapkan sumpah jabatan di sana, mulai dari pimpinan lembaga negara, menteri, wakil menteri, hingga badan atau lembaga setingkat menteri. Satu hal menarik dalam pelantikan atau pengucapan sumpah/janji jabatan itu adalah substansi dari sumpah/jabatan itu sendiri. Simak naskah sumpah/ janji jabatan yang biasa diucapkan berikut ini. "Demi Allah saya bersumpah/ berjanji, bahwa Saya, untuk diangkat pada jabatan ini, langsung ataupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tidak memberikan atau menjanjikan, ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dalam jabatan ini, tiada sekali- kali menerima dari siapa pun juga, langsung ataupun tidak langsung, suatu janji atau pemberian. Bahwa saya setia kepada UUD 1945, dan akan memelihara segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara republik Indonesia. Bahwa saya akan setia pada nusa dan bangsa, dan akan memenuhi segala kewajiban yang ditanggungkan kepada saya oleh jabatan ini. Bahwa saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada bangsa dan negara." Jika diringkas, isi sumpah jabatan itu terdiri dari lima hal, yakni tidak memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapa pun, tak menerima janji atau pemberian dari siapa pun, setia pada UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan, setia pada nusa dan bangsa, serta menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab. Dari situ terlihat, ikrar untuk tidak korup atau menyalahgunakan jabatan ditempatkan di poin pertama dan kedua. Setelah itu, baru komitmen untuk setia pada konstitusi dan bangsa dan terakhir menyangkut pelaksanaan tugas. Jika sumpah jabatan itu dihayati dan dilaksanakan dengan kesadaran penuh, logikanya tak ada pejabat di negeri ini yang korupsi atau menyalahgunakan jabatan. Namun, realitanya, masih ada pejabat yang dulu mengucapkan sumpah/janji itu di Istana Negara yang justru terjerat kasus korupsi. Tak heran jika mereka yang dulu bersumpah suci itu, setelah tersangkut perkara korupsi akan menuai sumpah serapah dari rakyat. Jadi, hati-hatilah menjaga sumpah yang pernah diucapkan itu! (C Wahyu Haryo) Penulis: Christoporus Wahyu Haryo P Editor: Caroline Damanik Sumber: KOMPAS CETAK

Soekarno-Hatta, Salah Satu Bandara Tersibuk di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com — Bandara menjadi salah satu akomodasi penting yang dimiliki suatu negara. Ia ibarat gerbang masuk udara yang menghubungkan dengan dunia luar, antarpulau, antarbenua. Baru-baru ini Airports Council International (ACI), organisasi nonprofit dunia yang membidangi bandara, merilis 50 bandara tersibuk di dunia. Perhitungan urutan bandara berdasarkan lalu lintas penumpang, meliputi banyaknya penumpang yang lepas landas dari bandara, mendarat, dan transit. Dikutip dari aviationbusinessme.com, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ada di Cengkareng, Indonesia, masuk dalam daftar sebagai 10 bandara tersibuk di dunia. Bandara ini menempati urutan kesepuluh dengan jumlah lalu lintas penumpang sebanyak lebih dari 29 juta orang. Berikut daftar bandara tersibuk di dunia menurut Airports Council International. Hartsfield Jackson Atlanta International Airport, Amerika Serikat Meski mengalami penurunan lalu lintas penumpang sebesar 0,8 persen dari tahun sebelumnya, Hartsfield Jackson International Airport di Atlanta, Amerika Serikat, menempati urutan pertama bandara paling sibuk di dunia. Pada semester pertama tahun 2013, lalu lintas penumpang tercatat sebanyak 46.603.274 orang. Beijing Capital International Airport, China Urutan kedua bandara tersibuk di dunia ditempati oleh Beijing Capital International Airport di China. Tercatat lalu lintas penumpang sebanyak 40.793.384 pada semester pertama tahun 2013 dengan pertumbuhan 3,6 persen per tahun. London Heathrow Airport, Inggris London Heathrow Airport menjadi bandara tersibuk ketiga di dunia. Sebanyak 34.414.926 lalu lintas penumpang terjadi di dalam bandara hingga pertengahan tahun 2013, meningkat 2,4 persen dari tahun sebelumnya. Dubai International Airport, Uni Emirat Arab Kepadatan bandara di Dubai melonjak dari urutan kesepuluh pada pertengahan tahun lalu menjadi urutan keempat. Bandara mencatatkan kepadatan lalu lintas sebanyak 32.662.103 penumpang pada semester pertama tahun 2013, meningkat sebanyak 16,9 persen. Los Angeles International Airport, Amerika Serikat Los Angeles International Airport di Los Angeles menempati posisi kelima bandara tersibuk di dunia. Pertumbuhan lalu lintas bandara per tahun sebesar 4,3 persen. Pada pertengahan tahun 2013 lalu lintas penumpang tercatat 32.278.507 orang. Haneda Airport, Jepang Posisi keenam bandara tersibuk di dunia adalah Haneda International Airport di Tokyo dengan lalu lintas penumpang sebanyak 32.013.671 orang. Hal ini mengalami peningkatan 1,8 persen dari tahun sebelumnya. O'Hare International Airport, Amerika Serikat O'Hare International Airport di Chicago menjadi bandara tersibuk di dunia ketujuh. Tercatat sebanyak 31.935.556 lalu lintas penumpang terjadi di awal 2013. Meningkat 2,8 persen dari tahun sebelumnya. Fort Worth International Airport, Amerika Serikat Pada paruh pertama 2013, tercatat 29.808.199 lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Fort Worth di Dallas. Hal ini menjadikan bandara tersebut sebagai bandara tersibuk di dunia kedelapan dengan pertumbuhan 3,8 persen per tahun. Charles de Gaulle Airport, Perancis Meski mengalami penurunan sebanyak 0,5 persen lalu lintas penumpang dari tahun lalu, Bandara Charles de Gaulle Airport (CDG Airport) di Paris masih menempati posisi kesembilan sebagai bandara tersibuk di dunia. Hingga pertengahan tahun 2013, bandara mencatatkan lalu lintas penumpang sebanyak 29.528.275 orang. Soekarno-Hatta, Indonesia Pada semester pertama tahun 2013, lalu lintas penumpang Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng sebanyak 29.325.201 orang. Hal demikian, mencatatkan pertumbuhan sebanyak 4,1 persen dari tahun sebelumnya. Penulis: Fitri Prawitasari Editor: Wisnubrata

28 Oktober, Twitter Mulai "Jual Diri"


KOMPAS.com - Perusahaan jejaring sosial Twitter bakal menggelar tur untuk menawarkan sahamnya kepada calon investor. Aksi "jual diri" itu dimulai pada 28 Oktober 2013, menurut laporan Reuters. Sejak September lalu, beredar kabar bahwa Twitter sedang dalam rencana menjual sahamnya di lantai bursa. Rencana itu telah diajukan kepada Securities and Exchange Commision di AS, dan akan dicatat di New York Stock Exchange (NYSE), yang notabene adalah kompetitor Nasdaq. Pilihan Twitter untuk mencatat sahamnya di NYSE telah memukul Nasdaq. Twitter nampaknya tak ingin bernasib sama seperti Facebook, yang sahamnya terus menurun setelah pelepasan saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) pada Mei 2012. "Ini merupakan kemenangan bagi NYSE," kata juru bicara NYSE dalam sebuah email kepada AllThingsD, Selasa (15/10/2013). "Kami berterima kasih kepada Twitter atas kepercayaannya pada platform kami, dan berharap untuk terus bermitra dengan mereka." Rencananya, Twitter akan memulai debut perdagangan sahamnya pada 15 November 2013. Analis Robert Peck dari SunTrust Robinson Humphrey, memproyeksi Twitter akan mematok harg a di kisaran 28 sampai 30 dollar AS per lembar saham.

Asal Usul dan Sejarah TKI Pertama Kali di Indonesia

Kemarin ada kasus 7 WNI ditembak mati Polisi Malaysia gara-gara terlibat aksi kejahatan, yakni perampokan. Tulisan ini tidak mengulas tentang cerita WNI yang ditembak mati polisi negeri Jiran itu, melainkan hanya mengingatkan kita tentang asal usul dan sejarah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.*
Ada banyak cerita miris tentang TKI di luar negeri. Coba buka ingatan anda tentang kisah Cariyati, pembantu rumah tangga asal Indonesia yang bekerja di Malaysia pada 2007 silam. Dia kabur dari lantai 15 apartemen majikan karena tak kuat siksaan juragan.
Kemudian kisah Ester Ria (32), TKI asal Desa Selange, Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yang tewas setelah dua hari menahan sakit akibat siksaan juragan pada Agustus 2013 lalu. Sebenarnya masih seabrek kisah TKI yang disiksa majikannya di negeri orang.
Kian ngeri bila kita melongok data kasus tenaga kerja Indonesia yang terancam atau sudah dihukum mati di luar negeri, misalnya kisah Welfrida Soik, TKI asal NTT yang kini menanti hukuman mati di Malaysia. Belum lagi kisah TKI di Arab Saudi, yang konon menurut Saudi Gazzette, media Timur Tengah, setidaknya ada 25 TKI menanti hukuman mati, seperti dialami Ruyati binti Sapubi yang dihukum pancung pada 2011 silam.
Lalu bagaimana sih asal usul dan sejarah TKI itu?
Sejarah pengiriman TKI ternyata panjang sekali. Dimulai pada 1890-an, jauh sebelum republik ini merdeka. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), pada awalnya pengiriman TKI dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan cara mengirim buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan yang saat itu merupakan jajahan Belanda.
Saat itu TKI dikirim karena Suriname kekurangan tenaga kerja untuk mengurus perkebunan karena budak asal Afrika yang bekerja di perkebunan Suriname dibebaskan pertengahan 1863 sebagai bentuk pelaksanaan dari politik penghapusan perbudakan. Gelombang pertama TKI yang dikirim tiba di Suriname 9 Agustus 1890 dengan jumlah 94 orang.
Mulai saat itu pemerintah Hindia Belanda secara reguler mengirimkan TKI ke Suriname. Pengiriman TKI ke Suriname oleh pemerintah Hindia Belanda berakhir pada 1939 dengan jumlah total mencapai 32.986 orang.
Ironisnya, pengiriman TKI ini berlanjut setelah Indonesia merdeka. Namun era ini tujuan pengiriman TKI menyebar, mulai beralih ke Arab Saudi dan Malaysia. Arab Saudi menjadi tujuan pengiriman TKI karena ada hubungan religius yang erat antara Indonesia dengan Arab Saudi yaitu melalui jalur ibadah haji.
Pada saat orang Indonesia melaksanakan ibadah haji mereka berinteraksi dengan warga lokal Arab Saudi, bahkan ada yang kemudian menikah, menetap dan membuka usaha di sana. Lambat laun hubungan semakin erat sampai kemudian hari ada yang mengajak saudaranya ke Arab Saudi untuk bekerja.
Malaysia menjadi negara tujuan lain karena memang secara geografi dekat dengan Indonesia. Apalagi sejak dulu memang sudah ada perlintasan di batas antara kedua negara. Sampai 1980-an pengiriman TKI dilakukan berdasarkan hubungan kekerabatan, per orangan dan tradisional.
Jumlah TKI yang tercatat pertama kali pada 1983, yakni sebanyak 27.671 orang. Mereka bekerja di delapan negara. Jumlah itu membengkak pada 1992 yang mencapai 158.750 orang. Celakanya, dari jumlah TKI di luar negeri itu, mayoritas didominasi perempuan.
Setelah 1980, pemerintah baru menetapkan regulasi untuk mengatur pengiriman TKI karena pemerintah melihat nilai positif dan nilai ekonomis tinggi. Dalam buku berjudul: Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia, yang ditulis Rosihan Anwar, orang malaysia menyebut TKI dengan sebutan Indon, yang artinya bodoh, tidak kompeten dalam bekerja dan cenderung berbuat kriminal.(*)
Sumber: merdeka

Wednesday, October 16, 2013

Antre pembagian daging kurban di Istiqlal, 1 orang tewas


Pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat menelan korban jiwa. Satu orang meninggal dunia saat mengantre daging kurban. "Laki-laki sekitar 60 tahun itu di antrean laki-laki bukan karena berdesak-desakan tapi tiba-tiba pingsan. Mukanya langsung biru. Dan segera dibawa ke RSCM. Belum diketahui namanya," kata Kabag Ops Polres Jakarta Pusat Apollo Sinambela, Rabu (16/10). Ia menegaskan, di antrean laki- laki tidak ada desak-desakan. "Kenyataannya barisan laki-laki lebih tertib, tapi perempuan berdesak-desakan. Sehingga kami lebih banyak yang mengamankan di barisan perempuan," ujarnya. Pembagian daging kurban dimulai sejak pukul 05.00 WIB. Namun, sejak pukul 03.00 WIB, sudah banyak warga yang mengantre. Menurut Apollo, untuk mengamankan pembagian daging kurban, sudah 600 personel diterjunkan. 600 Personel itu gabungan dari Polda Metro, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Sawah Besar. "Kami kewalahan. Tapi dibandingkan tahun lalu ini sudah jauh lebih baik," ujarnya. (mdk/has) merdeka.com

Hukuman Mati Mengancam 265 TKI, ke Mana Pemerintah?



JAKARTA, KOMPAS.com -
Kasus Wilfrida Soik (22), tenaga
kerja Indonesia asal Belu, Nusa
Tenggara Timur, yang terancam
hukuman mati di Malaysia, ibarat
fenomena "gunung es". Di balik
itu, masih ada sekitar 264 TKI
lain yang terancam hukuman
mati. Namun, pemerintah belum
menyiapkan langkah antisipasi
akibat lemahnya pembenahan.
Data Migrant Care
menyebutkan, ke-265 TKI itu
hingga Oktober masih menjalani
proses hukum di sejumlah
pengadilan di luar negeri dengan
dakwaan hukuman mati.
Sebanyak 213 TKI di antaranya di
Malaysia, 33 orang di Arab
Saudi, 18 TKI di China, dan 1
orang lagi di Iran. Mereka
didakwa membunuh,
mengedarkan narkoba, dan
melakukan tindak kriminal
lainnya, termasuk tuduhan sihir.
"Meskipun tercatat 70 TKI baru
divonis mati di tingkat pengadilan
rendah, 17 orang sudah memiliki
kekuatan hukum pasti sehingga
sewaktu-waktu mereka akan
menjalani hukuman pancung,
gantung, atau ditembak mati.
Adapun 62 TKI lain dinyatakan
bebas dari hukuman mati," kata
Direktur Eksekutif Migrant Care
Anis Hidayah di Jakarta, Minggu
(13/10).
Koordinator Crisis Centre Badan
Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Henry Prajitno
mengatakan, data lebih pasti
soal jumlah TKI yang terancam
hukuman mati ada di Direktorat
Perlindungan Warga Negara
Indonesia Kementerian Luar
Negeri. "Ini karena data itu
berasal dari pelaporan yang
masuk ke perwakilan di tiap
negara penempatan," katanya.
Perwakilan yang dimaksud ialah
Kedutaan Besar RI, Konsulat
Jenderal RI, yang menangani
fungsi ketenagakerjaan, atau
Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia. "Kami bersifat
memberi dukungan. Misalnya,
data yang menguatkan, TKI
ternyata di bawah umur
sehingga agar diupayakan
pembelaan atau hukuman TKI
diringankan," ujarnya.
Direktur Perlindungan Warga
Negara Indonesia Kementerian
Luar Negeri Tatang Budi Razak
tak menyebut data TKI yang
terancam hukuman mati.
Namun, ia keberatan dengan
kebijakan Malaysia
memberlakukan journey
performed visa sehingga
digunakan pihak di Malaysia dan
Indonesia merekrut TKI untuk
bekerja, di antaranya oleh calo,
seperti terhadap Wilfrida. "Kita
sangat keberatan sehingga
journey performed visa sudah
dicabut sejak 1 Oktober lalu,"
ujarnya.
Informasi keluarga
Salah satunya, Satinah (41), TKI
asal Desa Kalisidi, Ungaran Barat,
Semarang, Jawa Tengah, yang
terancam hukuman pancung di
Arab Saudi. Ia dituduh
membunuh istri majikannya dan
mencuri 37.970 riyal (setara Rp
17,5 miliar) milik majikan pada
2008. Kini, Satinah mendapat
maaf dari Pemerintah Arab
Saudi, tetapi belum disepakati
diyat atau uang tebusan yang
disepakati bersama keluarga
majikan yang harus dibayar
Satinah.
Meskipun pemerintah sudah
menyediakan dana Rp 12 miliar
sebagai diyat, hingga kini Satinah
belum bebas dari hukuman mati.
Itu karena jumlah uang belum
sesuai dengan keinginan
keluarga majikan. Pemerintah
mencoba menegosiasikan jumlah
tersebut. Adapun keluarga
Satinah tak mampu menambah.
"Pemerintah tak bisa menambah
lagi uang. Jadi, sampai sekarang
belum jelas," ujar kakak ipar
Satinah, yang diajak pemerintah
menemui Satinah sebelum
Lebaran lalu.
Kasus serupa mengancam Tuti
Tursilawati (29), TKI asal
Majalengka, Jawa Barat, yang kini
masih dalam proses pengadilan
di Arab Saudi dengan ancaman
hukuman mati. Ia didakwa
membunuh majikannya di Kota
Saif, Arab Saudi, Mei 2010.
"Kami berharap Tuti segera
dibebaskan. Pemerintah harus
bekerja membebaskan Tuti,"
kata Siti Sarniti (44), ibunda Tuti.
Terkait dengan kasus Wilfrida,
dosen Universitas Katolik Widya
Mandiri, Kupang, NTT, Urbanus
Ola Hurek menegaskan,
tindakan Wilfrida mendorong
majikannya hingga tewas adalah
upaya membela diri karena
selama itu, Wilfrida disiksa
orangtua majikan. "Tak layak jika
Wilfrida dihukum mati. Apalagi,
dia masih belum cukup umur
saat memukul," ujarnya.
Tak perlu debat
Anis menyatakan, saat ini
sebaiknya tidak mendebatkan
jumlah buruh migran yang
terancam hukuman mati. Jika
mendebatkan, ini menunjukkan
cara pandang yang tak
menghargai HAM yang dimiliki
tiap orang. Di sisi lain, tidak ada
kepastian jumlah TKI yang
terancam hukuman mati.
Namun, data itu penting agar
pemerintah dapat
mengupayakan bantuan yang
maksimal.
Bahkan, menurut Anis, buruh
migran yang berangkat ke luar
negeri hingga hari ini berpotensi
menghadapi masalah hukum,
termasuk hukuman mati.
Celakanya, upaya mencegah
hukuman mati tidak banyak
dilakukan pemerintah.
”Inilah yang membuat hukuman
mati masih membayangi nasib
TKI di luar negeri. Selain
perbaikan pengiriman, harusnya
ada penyadaran optimal bagi
para TKI agar benar-benar siap
sebelum berangkat, seperti soal
kesadaran hukum, situasi kerja di
negara penempatan, termasuk
menghadapi masalah hukum.
Juga pengetahuan, di beberapa
negara masih berlaku hukuman
mati sehingga mereka tahu
tindakan yang harus dihindari,”
tutur Anis.
Menurut dia, selama ini,
pemerintah kurang peduli
dengan para pekerja migran
yang memikul tanggung jawab
hukum di negeri orang meskipun
sering dijuluki "Pahlawan
Devisa".
"Sejumlah TKI terpaksa harus
menjalani hukuman mati di
tengah sunyinya perhatian
pemerintah dan pemberitaan
media. Mereka baru diangkat ke
publik setelah tinggal nyawa,
seperti Ruwiyati," lanjut Anis. Dia
juga mempertanyakan efektivitas
lembaga pemerintah, seperti
satgas perlindungan TKI yang
dibentuk tahun 2011 khusus
menangani TKI hukuman mati.
( REK/UTI/SIR/KOR/CAS/LOK/
RWN/GRE/WIE/EKI/RUL/ WER/
RAZ/NIK/HAR )
Editor: Tri Wahono
Sumber: KOMPAS CETAK

Tuesday, July 2, 2013

TKI Deportasi Asal Lombok Meninggal di Tanjungpinang

Tanjungpinang (ANTARA) - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Raiman alias Rinalam (50), yang dideportasi oleh Pemerintah Malaysia, meninggal dunia di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
TKI deportasi tersebut meninggal setelah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit setempat akibat penyakit malaria vivax dan kanker darah yang dideritanya, kata Ketua Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang Dimyath di Tanjungpinang, Senin.
"Korban meninggal pada Minggu (30/6) sekitar pukul 18.30 WIB," kata Dimyath.
Ia mengatakan bahwa Raiman alias Rinalam sempat dirawat di RSUD Tanjungpinang sejak 21 Juni 2013 usai dideportasi oleh Pemerintah Malaysia bersama ratusan TKI bermasalah lainnya.
"Penyakit yang dideritanya butuh penanganan khusus dan membutuhkan banyak darah saat perawatan," ujarnya.
Dimyath mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mencari keluarga TKI yang diketahui berasal dari Desa Loang Serak, Kecamatan Lingsar, Lombok, NTB, tersebut.
"Kami memang kesulitan mencari atau menghubungi keluarga korban, karena tidak ada yang mengenali almarhum, meski telah kami kumpulkan para TKI deportasi asal NTB," kata Dimyath.
Namun, menurut Dimyath, jenazah akan dikirim langsung ke Lombok setelah Kementerian Sosial melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial NTB.
"Bila Kemensos sudah menghubungi keluarganya, maka kami akan membawa jenazah ke Lombok pada Selasa (2/7)," kata Dimyath.
Sebelumnya, Raiman alias Rinalam dirawat di kamar kelas III, ruangan Teratai RSUD Kota Tanjungpinang pada Jumat (21/6). Dari Pasir Gudang Johor ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
Akibat penyakitnya itu, TKI tersebut membutuhkan minimal tujuh kantong darah golongan B akibat kekurangan darah, namun akhirnya nyawanya tidak tertolong, ujarnya.(rr) sumber

Monday, July 1, 2013

BNP2TKI: Jika Berbeda Nama, TKI Tertahan Imigrasi Arab Saudi

Pemerintah terus berusaha membantu upaya puluhan ribu WNI mau pun TKI yang ingin mendapatkan amnesti dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Namun, jika nama dan tanggal masuk yang digunakan TKI berbeda maka dikhawatirkan akan tertahan di Keimigrasian Arab Saudi.
Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohamad Jumhur Hidayat saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (29/6/2013).
Ia menjelaskan ada sedikit persoalan bagi WNI atau TKI meski sudah mendapat surat keterangan sebagai WNI/TKI dan Surat Pengantar Laksana Paspor (SPLP) dari Perwakilan RI di Arab Saudi. Mereka tidak bisa langsung bisa dipulangkan karena tertahan di imigrasi Arab Saudi lantaran tidak ada data atau telah terjadi perubahan nama.
"Umumnya mereka sudah lama sekali tinggal di Arab Saudi. Dan kerap ditanya petugas kapan masuknya ke Arab Saudi. Kalau data masuknya berbeda dengan data saat ingin keluar maka mereka tidak bisa serta merta bisa dipulangkan," jelas Jumhur menanggapi pertanyaan Wakil Ketua Pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Muhammad Irfan Yusuf.
Karena itu, Ia menambahkan, pemerintah RI sedang membicarakan lanjut soal itu dengan pemerintah Arab Saudi. Ia menegaskan banyak WNI/TKI datang ke Arab Saudi melalui jalur tidak resmi sehingga mempersulit mereka bila terjadi kasus-kasus seperti pemberian amnesti tersebut.
Menjawab pertanyaan soal pungutan atas TKI setibanya di Tanah Air, Jumhur menegaskan telah menghapuskan pungutan sebesar Rp 25 ribu setiap TKI sejak pertama kali menjabat Kepala BNP2TKI.
"Jadi sudah sejak enam tahun lalu tidak ada lagi pungutan itu," imbuh Jumhur.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus menerus memperbaiki penanganan penempatan dan perlindungan TKI secara optimal. Ia juga mewacanakan bahwa perempuan tidak perlu bekerja ke luar negeri bila hanya bekerja pada sektor informal atau penata laksana rumah tangga.
"Lebih baik bersama keluarga daripada menjadi penata laksana rumah tangga di luar negeri yang rentan perlindungannya. India saja tidak ada tenaga kerja perempuannya di luar negeri," tutur Jumhur.
Ia menegaskan pemerintah juga masih memberlakukan moratorium atau penghentian penempatan TKI sektor informal atau penata laksana rumah tangga ke 5 negara sekaligus yakni Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, dan Suriah. (Adi) sumber http://id.berita.yahoo.com

"Bila Jadi PRT, Perempuan Tak Perlu Jadi TKI"

Headline 
Jakarta - Tingginya kebutuhan untuk hidup di Indonesia mengakibatkan sejumlah orang tua, baik laki-laki maupun perempuan saling mencari pekerjaan demi menghidupi keluarganya. Salahsatu pekerjaan yang cukup banyak diminati yakni menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk ditempatkan di luar negeri, tak terkecuali menjadi seorang penata laksana rumah tangga atau pembantu.

Padahal menjadi seorang penata laksana rumah tangga di negeri orang kerap mengakibatkan permasalahan terhadap orang yang bersangkutan. Bahkan tak jarang, TKI terutama perempuan Indonesia yang mendapatkan perlakuan tidak wajar dari sang majikan.

Terkait hal ini, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menegaskan bahwa semestinya perempuan tidak perlu bekerja ke luar negeri bila hanya bekerja pada sektor informal atau penata laksana rumah tangga. Karena itu pemerintah terus menerus memperbaiki penanganan penempatan dan perlindungan TKI secara optimal.

"Lebih baik bersama keluarga daripada menjadi penata laksana rumah tangga di luar negeri yang rentan perlindungannya. India saja tidak ada tenaga kerja perempuannya di luar negeri," ujarnya.

Ditambah lagi, pemerintah masih memberlakukan moratorium atau penghentian penempatan TKI sektor informal atau penata laksana rumah tangga ke lima negara sekaligus yakni Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, dan Suriah.
sumber INILAH.COM

Sebanyak 57 Imigran Gelap Ditangkap di Tasikmalaya

Sebanyak 57 Imigran Gelap Ditangkap di TasikmalayaTasikmalaya -Sebanyak 57 imigran gelap asal timur tengah ditangkap petugas Polres Tasikmalaya, Minggu pagi, 30 Juni 2013. Mereka terdiri dari 49 dewasa dan delapan anak-anak.

Sebanyak 39 imigran berasal dari Iran, 6 orang dari Irak, 1 warga Suriah, dan 11 warga Sudan. Mereka ditangkap ketika berjalan kaki di pesisir pantai selatan yang merupakan perbatasan Kabupaten Tasikmalaya-Kabupaten Garut.

"Ditangkap saat sedang jalan kaki di Jembatan Cikaengan, perbatasan Cipatujah (Tasik) dengan Sancang (Garut)," kata Kapolres Tasikmalaya, Ajun Komisaris Besar Widjanarko, Minggu.

Petugas, kata dia, mengevakuasi para imigran secara bertahap. Evakuasi dilakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00. Mereka lalu dibawa ke Mapolres Tasikmalaya.

Para imigran itu, diduga akan menyeberang ke Pulau Christmast, Australia untuk mencari suaka. Mereka menyeberang melalui pantai Sancang, Garut. 

"Sampai sekarang, kami masih menyelidiki siapa yang membawa dan bagaimana mereka bisa masuk ke wilayah perbatasan Tasik-Garut," kata Widjaranrko.

Sebelumnya, Sabtu 22 Juni 2013, sebanyak 30 imigran gelap asal Pakistan, Afganistan dan Iran ditangkap polisi di daerah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Mereka ditangkap karena hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.


CANDRA NUGRAHA TEMPO.CO

Sunday, June 30, 2013

Terjangkit malaria, TKI asal Lombok butuh bantuan darah




http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/06/29/213023/540x270/terjangkit-malaria-tki-asal-lombok-butuh-bantuan-darah.jpg
TKI. Merdeka.com/Arie Basuki

Pulang bekerja dari Malaysia, Rinalam (50) langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengidap penyakit malaria. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal lombok ini membutuhkan tujuh kantong darah golongan B akibat kekurangan darah.

Rinalam, warga asal Desa Loang Serak, Kecamatan Lingsar, Lombok, menjalani perawatan di kamar kelas III ruang Teratai RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau sejak Jumat (21/6) kemarin. Dia kembali ke Tanah Air setelah dideportasi bersama ratusan TKI lainnya dari Pasir Gudang Johor ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

"Kondisi pasien sekarang sangat lemah dan sesak karena kekurangan darah golongan B akibat penyakit malaria vivax yang dideritanya," kata perawat RSUD Tanjungpinang, Elyn, Sabtu (29/6), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Elyn, kondisi kesehatannya sudah sangat lemah akibat penyakit malaria yang diidapnya. Sejak menjalani perawatan, korban baru menerima satu kantong darah, sementara masih menunggu tujuh kantong lainnya dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tanjungpinang, lombok.

"Satu kantong darah yang sudah masuk tubuh pasien itu belum mampu meningkatkan hemoglobin (Hb) darahnya yang masih tetap pada angka 4,7 dari 11 dalam kondisi normal," ujarnya.

Sementara, stok darah golongan B yang dimiliki PMI setempat sudah kosong. Di ruang rawat inap, Rinalam hanya tidur sendirian tanpa ditemani keluarga atau Satgas TKI Bermasalah.sumber

TKI Asal Banyuwangi Meninggal Tak Wajar di Arab Saudi

 
BANYUWANGI - Seorang TKI asal Jalan Musi, RT 01/02, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi secara tidak wajar.

Keluarga menerima informasi meninggalnya TKI bernama Hadi Wicaksono Katma (49) melalui surat dari Kementerian Luar Negeri RI. Di situ disebutkan bahwa Hadi meninggal dunia pada 9 April 2013, namun keluarga baru menerima kabar Sabtu, 29 Juni 2013.

Dalam surat tertanggal 21 Juni 2013 tersebut juga tercantum permintaan mengurus hak khusus (diyat) serta identifikasi kemungkinan kematian disebabkan hal tidak wajar atau penganiayaan.

Susianti, ibu Hadi, Minggu (30/6/2013), menuturkan, anaknya bekerja sebagai petugas dekorasi taman. Hadi bekerja di Arab Saudi 10 tahun lalu atau setelah bercerai dengan istrinya.

Dia mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengusut kasus ini serta segera memulangkan jenazah Hadi untuk dimakamkan.

Dia juga menyayangkan lambannya penyampaian informasi meninggalnya pria yang sudah memiliki seorang anak tersebut.

Selama bekerja di Arab Saudi, Hadi baru sekali pulang ke Indonesia, yakni tiga tahun lalu. Sementara komunikasi terakhir dengan keluarga terjadi pada Mei 2012. sumber

Saturday, June 29, 2013

TKI Dibunuh di Malaysia

Kuala Lumpur ? Seorang pria asal Indonesia ditemukan tewas terbunuh di Malaka, Malaysia. Diduga kasus ini berkaitan dengan hubungan gelap yang dijalani WNI ini dengan seorang wanita yang telah bersuami. Kepolisian setempat menyebutkan, serangan itu diduga dilakukan sekelompok pria. Korban yang diketahui bernama Saiful Rahman ini ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat Water Treatment Hub yang ada di Air Bertam pada Senin (24/6) waktu setempat. Saiful ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Tangannya dalam keadaan dimutilasi. Otoritas setempat menyatakan, Saiful yang berasal dari Madura ini dinyatakan tewas akibat cedera parah di bagian kepala. Demikian seperti dilansir Asia One, Kamis (27/6). Terkait kasus ini, Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Raja Shahrom Raja Abdullah menyatakan, tiga warga Indonesia telah ditangkap demi membantu investigasi. Ketiganya berjenis kelamin pria dan berusia antara 25-32 tahun. Mereka dibekuk di sebuah apartemen di Subang Damai pada Selasa (25/6) kemarin. ?Selama interogasi, salah satunya mengakui ikut menyusun rencana pembunuhan Saiful terkait hubungan gelapnya,? jelas Raja Abdullah. Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa Saiful diduga terlibat hubungan gelap dengan seorang wanita Indonesia yang sudah menikah. Pembunuhan ini diduga kuat direncanakan oleh suami wanita tersebut, yang marah saat mengetahui perselingkuhan istrinya. Pasca kasus ini mencuat, si wanita yang menjalin hubungan gelap dengan Saiful dilaporkan menghilang. Penyelidikan kasus ini terus berlanjut dan polisi masih mengejar sejumlah orang yang diduga terlibat, termasuk si wanita Indonesia tersebut.sumber

Calon TKI Dihimbau Mendaftar Melalui Lembaga Resmi

Ilustrasi
Sijunjung, Seruu.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh menyatakan jika ada calon TKI yang ingin bekerja di luar negeri agar mendaftar pada lembaga resmi atau Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota setempat. "Bekerja ke luar negeri harus siap segalanya. Yang lebih penting adalah harus terdaftar identitasnya di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota atau lembaga resmi. Agar tercatat identitasnya, sehingga jika ada permasalahan di Luar Negeri akan mudah melacaknya," ujar Poempida dalam sosialisasi Penempatan dan Perlindungan TKI melalui media tradisional yang diselenggarakan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Lapangan Pasar Inpres Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Sabtu (29/6/2013). Poempida mengatakan pencatatan identitas TKI sebelum berangkat ke Luar Nageri ini sangat penting dilakukan, sehingga jika TKI tersebut mengalami masalah di Luar negeri akan mudah dicari datanya dan diselesaikan. "Jika tidak terdaftar kita akan sulit mengurusnya dan melindunginya," paparnya. Pemerintah melalui BNP2TKI, lanjut Poempida, saat ini telah memiliki Sistem online TKI yaitu Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN), dengan sistem online tersebut seluruh data TKI tecatat dengan baik dan lengkap. Sehingga jika TKI mengalami masalah di Luar Negeri akan mudah dipecahkan dan diberikan bantuan. Poempida mengucapkan terimakasih Kepada BNP2TKI yang telah melakukan sosialisasi program penempatan dan perlindungan TKI di Kabupaten Sijunjung ini. Ia mengatakan sosialisasi tatap muka secara langsung melalui pagelaran seni tradisional merupakan prorgam yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat terutama calon TKI, mantan TKI dan keluarganya. Melalui sosialisasi ini, fungsi penempatan dan perlindungan TKI dapat disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang prosedur menjadi TKI yang berdokumen. "Sehingga jika terbuka pasar dan permintaaan peluang kerja masyarakat bisa memanfaatkannya. Tentu semua itu dilakukan melalui proses dan prosedur yang benar," tuturnya. Sementara itu Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Rohyati Sarosa mengatakan sosialisasi melalui media tradisional BNP2TKI di Kabupaten Sijunjung merupakan kegiatan sosialisasi yang ke sebelas yang dilakukan BNP2TKI pada tahun 2013 ini. Sebelumnya sosialisasi melalui media tradisional BNP2TKI telah dilakukan di Kabupaten Banyuwangi, Malang, Tulungagung, dan Ponorogo (Jawa Timur), Pemalang dan Cilacap (Jawa Tengah), Cirebon, Garut, dan Sukabumi (Jawa Barat), Lampung Timur (Lampung). Rohyati mengatakan Kabupaten Sijunjung merupakan daerah potensial dalam penempatan TKI di Provinsi Sumatera Barat. Sebagaimana diketahui, penempatan TKI formal di Sumbar cukup banyak. Selain dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh, Bupati Kabupaten Sijunjung Yuswir Arifin, Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Rohyati Sarosa, Kepala Biro Perencenaan dan Administrasi Kerjasama BNP2TKI Yunafri, Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung Muklis, Kadisosnakertrans Kabupaten Sijunjung Irwandi, Kapolres Kabupaten Sijunjung Sugeng Riyadi, dan tokoh masyarakat setempat, kegiatan ini menyedot perhatian masyarakat karena menampilkan artis Ratu Si Kumbang dan Pelawak Mak Item yang cukup dikenal masyarakat setempat. [Irm] - See more at: http://utama.seruu.com/read/2013/06/29/171782/calon-tki-dihimbau-mendaftar-melalui-lembaga-resmi#sthash.w7NPk2Qs.dpuf

Negara Taiwan Banyak Diminati TKW Situbondo

Kantor_Nakertrans Sulitnya lapangan pekerjaan, membuat warga Situbondo banyak bekerja ke luar Negeri. Salah satu Negara tujuan mengadu nasib yaitu Taiwan. Beberapa tahun terakhir ini, banyak warga Situbondo bekerja ke Taiwan, sebagian lagi ke Hongkong dan Singapura. Rata-rata, mereka menjadi pembantu rumah tangga atau House Maid. Salah satu Tenaga Kerja Wanita, yang siap berangkat ke Taiwan bernama Lilis Dwi Wahyu Cahyaningsih, warga Dusun Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Wanita berusia 31 tahun ini, pagi kemarin telah merampungkan berkas keberangkatannya di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Lilis akan menjadi pembatu rumah tangga di Taiwan selama 3 tahun, melalui Perusahaan Jasa Penyalur Tenaga Kerja, PT Antar Tenaga Kerja Mandiri. Menurut Lilis, dirinya sudah mengikuti pelatihan selama dua bulan. Selain pelatihan skill, Lilis mengaku mendapatkan kursus bahasa Taiwan. Lilis mengaku lebih tertarik bekerja ke Taiwan karena prospeknya bagus. Dengan menjadi pembantu rumah tangga, Lilis akan menerima gaji sebesar 5 juta perbulan, mendapatkan asuransi serta tunjangan dana insensif. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Pemkab Situbondo, Yogie Sudharma, mengatakan, beberapa tahun TKW asal Situbondo yang bekerja ke Taiwan memang sangat mendominasi. Menurut Yogie, tahun ini ada 16 warga Situbondo bekerja ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 orang TKW bekerja ke Taiwan, ke Singapura dua orang, serta ke Hongkong dan Arab Saudi, masing-masing satu orang. Yogie menambahkan, pihaknya tidak akan mempersulit mengeluarkan ijin pemberangkatan TKW ke luar negeri, asalkan semua persyaratannya sudah lengkap. Yang tak kalah terpentingnya, perusahaan penyalur jasa tenaga kerjanya sudah terdaftar, dan Petugas lapangannya memiliki ID card dan sudah terlatih. BHASAFM

Friday, June 28, 2013

TKI di Hongkong Rentan Kanker Serviks

HONGKONG – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong rentan terkena penyakit dan gangguan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan tingkat pengetahuan yang masih kurang dan minimnya informasi serta pemeriksaan kesehatan rutin yang diperlukan untuk menjaga kesehatan. Salah satu penyakit yang sering mengenai perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara.
Hal itu dikatakan oleh Manager Pelayanan Medis LKC Dompet Dhuafa dr.Yeni Purnamasari. Dokter Yeni mengungkapkan, TKI di Hongkong berjumlah hampir 130.000 jiwa. Mereka bekerja di sektor domestik dan informal. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif, berkisar 20-45 tahun.
Sebagai upaya promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi para TKI di Hongkong mencegah penyakit kanker serviks, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Layanan Kesehatan Terpadu (LKT) Dompet Dhuafa Hongkong  menggelar Seminar Kesehatan dan Deteksi Dini Kanker Serviks Serta Kanker Payudara.
Mengisi seminar kesehatan tersebut, LKC Dompet Dhuafa mengutus 1 orang dokter dan 1 bidan sebagai nara sumber. Seminar kesehatan yang berlangsung di Mesjid Ammar Wan Chai, Hongkong, tanggal 23 Juni 2013 dihadiri lebih 400 peserta dari para TKI yang bekerja di Hongkong.
“Seminar ini diperlukan agar para  TKI di Hongkong mendapat pengetahuan kesehatan dan terdeteksi sejak awal  apabila menderita penyakit, khususnya kanker serviks dan kanker payudara,” kata dr. Yeni Purnamasari, dokter yang mewakili LKC Dompet Dhuafa, sebagai pembicara dalam seminar, membahas tema  “Apa dan Bagaimana Kanker Serviks dan Kanker Payudara, Serta Upaya Deteksi Dininya”.
Berdasarkan data yang didapatkan, kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker serviks pada wanita di Indonesia. Selain itu menurut data GLOBOCAN, IARC (2002), insidens kanker payudara di Indonesia adalah sebesar 26 per 100.000 penduduk wanita manakala mortaliti  mencapai 11,3 per 100.000 penduduk wanita.
“Kanker serviks dan payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena mortalitas dan morbiditasnya yang tinggi,” ungkap Dokter Yeni.
Selain topik tersebut, dalam seminar juga membahas materi terkait Pelatihan Kegawatan Pada Anak dan Dewasa. Agar para TKI, kata dokter Yeni, senantiasa sigap menghadapi kondisi kesehatan yang tidak diinginkan yang bisa mengancam nyawa.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan Periksa Payudara Sendiri (SADARI)  yang dipandu oleh tenaga bidan dari LKC Dompet Dhuafa Rohayani, AM.Keb. Usai seminar dan pelatihan, sebanyak 60 peserta mendapatkan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) secara gratis.-MJundi sumber kompasiana

TKI Asal Sulsel Meninggal di Malaysia

ENREKANG -- Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Terowali, Desa Tongkonan Basse, Kecamatan Masalle, Enrekang, dikabarkan meninggal di Serawak Malaysia.

TKI bernama Aris Sina ini, diketahui sudah meninggal sejak 13 Juni lalu. Hanya saja, kabarnya baru sampai di Enrekang Jumat (28/6)

Kabar tersebut diterima Kapolres Enrekang, AKPB Ika Waskita dari salah seorang staf polisi, AKBP Audi yang bertugas pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Malaysia.

"Saya dapat telepon langsung dari teman yang bertugas di sana. Minta dijembatani untuk koordinasi dengan keluarga almarhum. Informasi sementara, TKI tersebut meninggal karena serangan jantung," jelas Ika seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Jumat (28/6). (iad) sumber

Derita TKI di Malaysia

Bedeng yang ditinggalkan paraTKI di Malaysia
Bedeng yang ditinggalkan paraTKI di Malaysia

Tidak banyak yang mengetahui pada 7 Mei 2013, terjadi kebakaran yang melumatkan bedeng-bedeng tempat tinggal para buruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja pada proyek kondominium Aman Height Condominium, Seri Kembangan, Selangor, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia. Akibat kebakaran ini, semua harta TKI yang berjumlah 200 orang ludes terbakar, termasuk dokumen-dokumen pribadi dan izin kerja. Diantara 200 orang tersebut, 40 orang di antaranya adalah wanita yang juga bekerja sebagai buruh kasar, serta 6 orang anak-anak. Beruntung kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Pada saat TKI kehilangan segalanya, majikan TKI tersebut sama sekali tak peduli dan melakukan bantuan. Majikan hanya tahu TKI harus bekerja dan bekerja menyelesaikan proyek kondominium. Untungnya masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur sangat tanggap dan segera memberikan bantuan, baik berupa pangan, sandang, dan kebutuhan lainnya. Pihak KBRI Kuala Lumpur juga cukup sigap dalam memberi bantuan dan pengurusan dokumen-dokumen yang musnah terbakar. Saat ini TKI sudah bekerja kembali dengan normal. Namun mereka sekarang tinggal di bedeng-bedeng dengan sanitasi yang memprihatinkan. Ketika team dari lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengunjungi tempat tinggal para TKI, terlihat para TKI tinggal di bedeng-bedeng yang berada di atas genangan air. Untuk masuk ke bedeng tersebut, kami harus berpijak pada papan-papan yang berada di atas air dengan hati-hati, bila tidak ingin tercebur ke dalam genangan air. Team ACT juga merasakan banyak sekali nyamuk dan bau menyengat. Tentu saja kondisi ini menimbulkan rawan penyakit bagi para penghuninya. Pengusaha yang memekerjakan TKI kita ini tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja...Mereka bekerja tanpa safety equipment dan tempat tinggal yang buruk. Tercatat di tahun 2012, TKI yang meninggal di Malaysia dan dikebumikan di tanah air adalah sekitar 700 orang, belum lagi yang dimakamkan di Malaysia. Penyebab kematian kebanyakan adalah TBC, meningitis, dan leptospirosis. Itu semua karena sanitasi tempat tinggal yang buruk. Diam yang jelas bukan solusi. Dibantu oleh sahabat-sahabat warga Malaysia yang simpati, kasus ini akan di urus di otoritas pemerintah. Seharusnyalah pengusaha Malaysia yang memekerjakan TKI kita harus memperlakukan TKI selayaknya manusia yang bermartabat. Banyak pengusaha Malaysia yang baik dalam memperlakukan para pekerja Indonesia. Namun untuk pengusaha yang tidak benar, selayaknya juga di urus. Kita ingin TKI diperlakukan dengan lebih baik. Wallahualam sumber

Bursa Kerja Banten Sediakan 12.226 Lowongan

Serang (AntaraBanten) - Bursa kerja yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten menyediakan  12.226 lowongan kerja dari 56 perusahaan.

Ribuan para pencari kerja menyerbu arena lokasi pameran bursa kerja Provinsi Banten 2013 yang dibuka Gubernur Banten di Alun-alun Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Kamis.

Sebelum para pelamar mencari lowongan pekerjaan sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikannya. Para pencari kerja tersebut tersebut terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran sebagai pelamar kerja sebagai syarat masuk ke arena bursa kerja.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, pelaksanaan bursa kerja merupaka salah satu bentuk komitmen Pemprov Banten dalam memfasilitasi pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

"Kami senantiasa bekerjasama dan komunikasi dengan pihak perusahaan di Banten, dalam hal perekrutan tenaga kerja. Ini bentuk upaya pemprov dalam menekan angka pengangguran," kata Ratu Atut.

Menurutnya, jumlah pengangguran di Banten terus mengalami penurunan. Data 2013 menunjukkan jumlah pengangguran di Banten mencapai  552.895 jiwa.

Selain membuka bursa kerja, kata dia, dalam mengatasi angka pengangguran tersebut, pihaknya mengajak Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) untuk mengoptimalkan pemanfaatan BLK serta meningkatkan  kualitas calon tenaga kerja.

"Tidak hanya calon tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negeri, tetapi juga mengoptimalkan kebutuhan tenaga kerja untuk perusahaan di Banten," katanya.

Kepala Disnakertrans Banten Erik Syehabudin mengatakan, pameran bursa kerja diikuti 10 instansi ketenagakerjaan dan 56 perusahaan dengan menyediakan 12.226 lowongan kerja.

Ia mengatakan, melalui bursa kerja perusahaan diharapkan memperoleh tenaga kerja yang profesional dan siap pakai. Sementara bagi pencari kerja, bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai minat, bakat, skill, dan kompetensi.

"Melalui hob fair ini diharapkan terjalin komunikasi antara perusahaan dan pencari kerja, sehingga tercipta hubungan emosional yang nyaman dan produktivitas kerja dapat terwujud," kata Erik.

Direktur Penempatan Pasar Tenaga Kerja Budi Hartawan dalam sambutan tertulisnya menyampaikan, salah satu yang masih menjadi permasalahan tenaga kerja yakni kualitas tenaga kerja. Sebab tenaga kerja terbesar masih didominasi lulusan SD-SMA yakni 54,6 juta orang, D III 3,2 juta, dan S1 8 juta.

Suami TKW hongkong Kubur Istri di Dalam Kakus Gara-gara Cemburu

Suami Kubur Istri di Dalam Kakus Gara-gara Cemburu Kawit (40), warga Dusun Juranggandul, Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, tega membunuh istrinya, Susanti (39), gara-gara cemburu. "Ya cemburu, dia baru pulang dari Hongkong, di rumah malah jalan-jalan sama lelaki lain," kata Kawit di markas Polres Tulungagung, Kamis (27/5/2013). Kawit menyerahkan diri ke polisi, Rabu (26/6/2013) sore. "Dia menyerahkan diri karena dihantui perasaan takut," kata Wakil Kepala Polres Kompol Indra Lutrianto Amstono di samping Kawit. Kecemburuan Kawit bermula ketika Susanti pulang dari merantau selama 3 tahun di Hongkong, Jumat (21/6/2013). Kawit mengaku, Susanti tidak memberitahu sebelumnya bahwa akan pulang. Ternyata, dia pulang diantar lelaki lain. Saat itu, katanya, Susanti mengenalkan lelaki pengantarnya itu sebagai temannya. Kawit pun menahan diri agar tidak emosi, apalagi ada kerabatnya juga saat itu. Keesokan harinya, Sabtu, pertengkaran di antara pasangan yang sudah memiliki dua anak itu kembali terjadi. Selama ditinggal ke Hongkong, Kawit mengasuh dua anaknya sendirian. Sebagai petani yang terkadang sibuk di sawah, Kawit terkadang juga menitipkan anak-anaknya di rumah orangtuanya, di Desa Aryo Jeding, Kecamatan Rejotangan. Menurut pengakuannya, selama merantau itu istrinya tidak pernah kirim uang untuk anak-anaknya. "Terus duitmu mbok gawe apa? (Lalu uangmu buat apa?)," kata Kawit mengenang ucapannya kepada Susanti. Namun, lanjutnya, Susanti justru marah-marah. "Cangkemmu aja takon-takon ae! (Mulutmu jangan tanya-tanya terus!)," kata Kawit menirukan jawaban istrinya. Pertengkaran hari itu selesai. Keesokan harinya, Minggu, Susanti pamit ke rumah temannya tetapi tidak menyebutkan secara jelas identitas maupun lokasinya. Hanya, kata Kawit, istrinya berjanji pulang sekitar pukul 18.00. Sebelum istrinya pulang, Kawit memergokinya bersama lelaki lain di jalan kampung. Kawit pun memaksa istrinya pulang, sedangkan lelakinya ngacir. Pada Minggu malam itu, pertengkaran hebat terjadi lagi di dalam rumah mereka. Lantaran sama-sama emosional, Susanti melemparkan mangkuk ke wajah Kawit. "Mangkuknya sampai pecah. Saya balas memukulkan batu bata ke kepalanya," ujar Kawit dalam bahasa Jawa. Susanti pun terhuyung-huyung hingga jatuh. Kawit yang kalap memukulnya lagi pakai pentungan kayu. Setelah memastikan Susanti tewas, Kawit menyalakan pompa air. Dia lalu menyeret mayat istrinya ke belakang rumah untuk dimasukkan ke kakus semi permanen yang tutupnya sekadar pakai kayu. Usai memendam mayat istrinya, ia menyiramkan air dari pompa untuk menghilangkan jejak. Sehari berikutnya, Senin, jika ditanya tetangganya soal keberadaan Susanti, Kawit menjawab bahwa dia sudah pergi lagi ke Hongkong. Namun, hanya sehari kemudian, Kawit merasa tidak nyaman sehingga menyerahkan diri ke polisi, Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 16.00. "Pelakunya tunggal dan ini sifatnya spontan," kata Kompol Indra Lutrianto Amstono. Polisi pun menjerat Kawit dengan Undang-Undang tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). "Ancaman hukumannya sampai 15 tahun penjara," katanya.
Laporan Wartawan Surya, Yuli
TRIBUNNEWS.COM
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung