http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, October 28, 2013

Jenazah TKI asal Subang Tiba di Rumah Duka


TINJAU SUBANG- Jenazah Rosita (34), TKI asal Subang yang sempat bekerja di Malaysia, kemudian terdampar di pelabuhan Dwikora di Pontianak, tiba di Subang pada Minggu (27/10) dini hari sekitar pukul 04.00 di rumah ayahnya, Ujang Endang Setiawan di Kampung Dampit Desa Cijambe Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Hingga jenazahnya dimakamkan, tidak ada tangisan mengantarkan Rosita ke liang lahat. "Anak itu sebenarnya sudah dianggap hilang karena selama tiga tahun saya cari-cari tidak ketemu. Kemudian pekan lalu Dinsos Subang mengabari anak saya di Pontianak setelah terdampar di Pelabuhan Dwikora kemudian dirawat di RS disana," kata pria yang akrab disapa Endang seperti dikutip TRIBUN Selama tiga tahun tersebut, Endang mengaku tidak mengetahui bahwa anaknya tersebut bekerja di Malaysia. "Justru saya sendiri tidak tahu kenapa dia bisa di Malaysia, siapa yang memberangkatkan dan kapan berangkatnya, saya enggak tahu," kata Endang yang sudah bercerai dengan Eet ini. Kabar kematian anaknya itu, masih diliputi tanda tanya. Tidak hanya mengenai siapa dan kapan Rosita berangkat ke Malaysia, mengenai penyebab kematiannya sendiri, Endang mengaku tidak tahu.

Menjadi Korban Penipuan, Seorang TKI Depresi


Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (tvOne)
Seorang TKI ilegal dari Malaysia mengalami depresi berat akibat menjadi korban penipuan oleh agen penyalur tenaga kerja. Dalam sebulan terakhir sebanyak 700 Tenaga Kerja Indonesia bermasalah dideportasi dari Malaysia melalui Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Pakar: PJTKI Harus Bertanggung Jawab TKI Terlantar

Medan (Antara) - Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Indonesia, tetapi juga Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (PJTKI) yang mempunyai perwakilan di negara asing.
"PJTKI selaku yang mengurus para TKI tersebut, harus mempunyai kepedulian yang cukup tinggi terhadap warga Indonesia yang bekerja di luar negeri," kata Pakar Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Runtung Sitepu,SH, di Medan, Minggu.
Sebab, jelasnya, PJTKI tersebut bertugas merekrut dan menempatkan TKI di berbagai negara di dunia, dan merekalah yang lebih mengetahui keadaan para pekerja, kapan berakhir kontrak kerja dan selama berapa lama tinggal di luar negeri.
"Jadi, bukan pemerintah yang mengetahui permasalahan TKI di luar negeri," kata Runtung.
Namun kenyataannya, menurut dia, kalau ada TKI yang diusir majikan, terlantar dan habis massa berlaku izin tinggal atau "over stay" di luar negeri dan seolah-olah Pemerintah Indonesia yang disalahkan.
"Ini jelas tidak adil diperlakukan terhadap Pemerintah atau Kedutaan Besar yang berada di luar negeri tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, para PJTKI yang dipercaya pemerintah untuk mengirimkan para TKI ke berbagai negara harus lebih peka memperhatikan nasib pekerja tersebut.
"Para PJTKI jangan tahunya hanya mencari untung dari TKI, dan ketika ada permasalahan mereka buang badan dan tidak mau bertanggung jawab. Ini kan aneh yang dilakukan PJTKI tersebut," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).
Hal ini yang dialami ribuan nasib TKI yang terlantar dan tidak bisa pulang dari Arab Saudi, karena diusir majikan dan kontrak kerja di negara tersebut sudah habis.
Sementara itu, mereka para TKI itu banyak yang terlunta-lunta dan tidak mempunyai tempat tingal di Arab Saudi, sehingga permasalahan tersebut menjadi beban Pemerintah atau Kedubes RI.
Semestinya, mengenai permasalahan TKI di Arab Saud itu merupakan kewenangan PJTKI yang mengatur kontrak kerja hingga berakhirnya tugas di negara tersebut.
"Jadi, permasalahan para TKI tidak lagi diurus Kedubes RI, melainkan tugas PJTKI tersebut," kata Dekan Fakultas Hukum USU.
Pemerintah maupun Kedubes RI di Arab Saudi juga memperhatikan TKI yang over stay dengan memulangkan mereka menggunakan pesawat angkutan haji.
Namun, tidak seluruhnya niat baik yang dilakukan pemerintah untuk mengembalikan para TKI itu direspon, dan bahkan hanya beberapa ratus orang yang mematuhinya. Selebihnya para TKI yang habis izin tinggalnya banyak yang bertahan di Arab Saudi.
"Pemerintah Indonesia sudah bekerja keras untuk memulangkan para TKI yang habis kontrak kerjanya di Arab Saudi," kata Runtung.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berupaya memulangkan ribuan TKI overstayer dari Arab Saudi menggunakan pesawat haji.
Namun dari 7.100 kursi yang disediakan hanya 715 orang saja yang mengambil kesempatan dipulangkan.
Hal ini memang sangat disayangkan dari 7.100 kursi hanya 715 kursi yang dimanfaatkan, dan sekitar 10 persen.(rr)

Arab Miskin Jadi Santapan Ikan Indonesia


Judul di atas saya baca di versi
online Al Sharq Al Awsat, surat
kabar Arab Saudi yang terbit dari
London edisi 5 Oktober 2013.
Membaca tulisan dengan judul
asli Al Fuqara Walimatun Li-
asmak Indonesiya tersebut
perasaan saya bercampur aduk,
antara kaget, sedih, terenyuh,
dan juga penasaran. Pertanyaan
iseng pun muncul, adakah ikan-
ikan di Indonesia serakus itu?
Lalu, mengapa harus orang
miskin? Bukankah orang miskin
kurus-kurus? Mengapa bukan
orang kaya yang dagingnya
barangkali lebih lezat karena
bisa makan yang enak-enak dan
secara rutin pula? Lalu,
bagaimana ceritanya orang-
orang miskin Arab bisa menjadi
santapan lezat bagi ikan-ikan di
Indonesia?
Ya, tulisan itu memang berkisah
tentang nasib orang-orang
miskin. Tepatnya, orang-orang
miskin Arab penghuni kawasan
Timur Tengah yang dikenal kaya
raya. Mereka adalah korban
perang saudara di Lebanon.
Mereka kini menghuni kawasan
miskin di selatan negara itu,
antara Tripoli hingga perbatasan
Suriah. Mereka adalah orang-
orang miskin di Mesir yang putus
asa melihat negaranya tak
kunjung membaik. Kudeta militer
dan rentatan perebutan
kekuasaan telah menyebabkan
ekonomi ambruk, angka
pengangguran dan kemiskinan
meningkat.
Mereka adalah orang-orang
miskin Irak korban invasi AS dan
sekutunya. Juga, korban konflik
berkepanjangan antargolongan,
suku, dan kelompok agama.
Hampir tiap hari orang-orang
miskin Irak itu kini dihantui
serangan bom bunuh diri.
Mereka adalah orang-orang
miskin Suriah yang menjadi
korban konflik rezim Presiden
Bashar Assad dengan kelompokk
oposisi. Mereka kini ada yang
tinggal di tenda-tenda
pengungsian di Lebanon, Turki,
Yordania, Mesir, dan Irak.
Mereka adalah orang-orang
miskin Suriah yang kehabisan
bahan makanan sehari-hari,
hingga sejumlah ulama setempat
menghalalkan makan daging
kucing dan anjing. Mereka
adalah orang-orang miskin di
Yaman, Tunisia, Maroko, Aljazair,
dan sejumlah negara Arab lain.
Pendek kata, mereka adalah
orang-orang miskin yang tak
mempunyai harapan hidup lebih
baik di negaranya sendiri. Dan,
ketika keputusasaan sudah
mencapai tingkat akut, hijrah ke
luar negeri, terutama negara-
negara maju, adalah harapan.
Harapan untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik,
meskipun di negara orang dan
apa pun risikonya.
Ironisnya, menurut Sawsan Al
Abtah, kolumnis perempuan asal
Lebanon yang menulis kolom
dengan judul di atas, di tengah
kesusahan orang-orang miskin
Arab itu ada saja orang-orang
atau kelompok yang ingin
mengambil keuntungan. Mereka
membentuk jaringan mafia yang
menawarkan jasa bisa
menghijrahkan
(menyelundupkan) orang-orang
miskin itu ke luar negeri. Dan,
negara tujuan yang menjadi
favorit adalah Australia. Tentu
saja, dengan imbalan lembaran
dolar yang tak sedikit.
Berbagai kasus buruk yang
menimpa para imigran Timur
Tengah yang kapalnya sering
tenggelam di perairan Indonesia
adalah salah satu dari “hasil
karya” para mafia itu. Mafia ini
mempunyai jaringan
internasional, termasuk di
Indonesia. Yang terakhir adalah
kapal pengangkut imigran yang
tenggelam di Perairan Cianjur,
Jawa Barat, pada 27 September.
Dari seluruh 80 penumpang
imigran, yang dikabarkan
selamat hanya 23 orang. Sisanya,
meninggal dunia atau hilang.
Sawsan Al Abtah
menggambarkan, para imigran
yang meninggal di laut menjadi
santapan lezat ikan-ikan
Indonesia. Namun begitu,
katanya, mungkin mereka lebih
beruntung bisa segera
mengakhiri segala kesengsaraan
dan kesulitan hidup. Semoga
Allah mengampuni segala dosa
mereka (Allah yarhamhum).
Sementara itu, mereka yang
hidup masih harus menanggung
derita berkepanjangan yang
mungkin tidak lagi
tertanggungkan. Mereka sudah
tidak punya apa pun, termasuk
identitas pribadi, kecuali badan
dan napas nyawanya. Di
Indonesia, mereka tidak
dikehendaki. Di Australia yang
menjadi negara tujuan pun
ditolak. Di negara asal, mereka
sering disebut sebagai
pengkhianat.
Kasus tenggelamanya kapal
imigran gelap di Cianjur tentu
bukan yang pertama dan
terakhir. Selama negara-negara
Arab masih berkonflik dan
berebut kekuasaan, gelombang
imigran gelap dari Timur Tengah
akan tetap berlangsung. Tapi,
yang lebih ironis, lanjut Al Abtah,
pemerintah negara asal imigran
sepertinya tidak perduli kepada
mereka. Para imigran itu
tampaknya sudah dianggap
bukan warganya. Mereka sudah
seperti warga negara antah
berantah.
Yang lebih menyedihkan, media
di Arab pun kurang tertarik
memberitakan tragedi
kemanusiaan yang menimpa
para imigran gelap ini. Kalaupun
ada berita tentang mereka, itu
hanya sesekali dan hanya
sebagai berita pinggiran. Mereka
tampaknya lebih suka
memberitakan hal-hal yang
“terang” yang bisa menjadi
kebanggaan. Sedangkan, para
imigran hanya dianggap menjadi
sisi gelap bangsa.
Hal-hal yang terang itu,
misalnya, memberitakan tentang
Burj Khalifa, menara tertinggi di
dunia yang pernah dibuat
manusia. Menara yang juga
berfungsi sebagai hotel itu
berdiri kokoh di Dubai, Uni
Emirat Arab. Atau, berita tentang
klub sepak bola elite di Eropa,
Manchester City dan Paris St-
Germain (PSG), yang dimiliki dua
warga Uni Emirat Arab.
Manchester City dimiliki oleh
Syekh Mansour bin Zayed Al
Nahyan dan PSG dimodali oleh
Syekh Nasser Al Khelaifi.
Atau, juga berita tentang
Pangeran Al Walid bin Talal bin
Abdul Aziz. Pengusaha yang juga
keponakan Raja Abdullah bin
Abdul Aziz ini pernah marah
kepada majalah Forbes lantaran
tidak dimasukkan sebagai 10
orang terkaya di dunia. Ia juga
merencanakan membangun
Menara Kingdom di Jeddah yang
tingginya akan mengalahkan
Menara Burj Khalifa. Atau, berita
penyelenggaraan balapan
Formula 1 yang diselenggarakan
di Sirkuit Internasional Bahrain.
Ataupun, berita soal kemegahan
peringatan hari penobatan para
raja penguasa negara-negara
Arab.
Itulah sisi gelap dan sisi terang
bangsa Arab. Sisi kemegahan
dan sisi kesengsaraan.
Kesengsaraan yang sering kali
justru tercipta akibat perebutan
kemegahan dan kekuasaan
Red: M Irwan Ariefyanto

By
www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/13/10/27/mvc24i-arab-miskin-jadi-santapan-ikan-indonesia

10 Ledakan Sehari Tewaskan 65 Orang di Baghdad


BAGHDAD- Sepuluh ledakan di Baghdad, Irak, menewaskan sedikitnya 41 orang, Minggu (27/10/2013). Serangan di provinsi lain di Irakmenewaskan setidaknya 24 orang.
Rangkaian ledakan ini memperpanjang gelombang kekerasan yang pada bulan ini saja sudah menewaskan lebih dari 650 orang. Sepanjang 2013, setidaknya sudah 5.350 orang tewas dalam konflik berkepanjangan di Iraksejak Perang Teluk.
Dalam 10 ledakan di sekitar Baghdad, otoritas setempat juga mengatakan setidaknya 110 orang terluka. Salah satu lokasi ledakan terparah adalah Shaab di Baghdad utara, dengan dua bom mobil meledak di kawasan komersial.
Di Shaab, 8 orang tewas dan setidaknya 18 orang terluka. Sementara lokasi ledakan lain di sekitar Baghdad adalah Bayaa, Baladiyat, Mashtal, Hurriyah, dan Dura, serta Saba al- Bur, Nahrawan, dan Tarmiyah di dekat ibu kota.
Ledakan di Mashtal terjadi di stasiun bus, sedangkan bom di Bayaa, Dura, Saba al-Bur, dan Tarmiyah meledak di kompleks pertokoan. Di selatan Baghdad, tiga serangan mortir menghantam permukiman di Jaara, menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai 8 orang lainnya.
Studi yang dirilis bulan ini oleh para akademisi berbasis di Amerika Serikat, Kanada, dan Irak, menyebutkan hampir setengah juta orang tewas di Irak, sejak invasi pimpinan Amerika pada 2003. Pemerintahan Iraksaat ini juga menghadapi kegagalan penyediaan layanan dasar, seperti listrik dan air bersih, selain masalah keamanan.
By www.tribunnews.com/internasional/2013/10/28/10-ledakan-sehari-tewaskan-65-orang-di-baghdad

Wisatawan Tangkubanparahu Wajib Waspada


Dua orang pekerja yang sudah memasang CCTV melintas di antara warung-warung yang tutup dan sudah ditinggalkan pemiliknya di Taman Wisata Alam Kawah Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (5/9/2012) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat telah melarang mengunjungi kawah gunung tersebut dalam radius 1,5 kilometer setelah statusnya meningkat menjadi Waspada Level II karena kawah terus mengeluarkan gas CO2. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Meski statusnya sudah kembali normal, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap meminta para wisatawan yang datang ke kawasan wisata Gunung Tangkubanparahu untuk tetap berhati-hati. Setiap pengunjung tidak diperkenankan turun ke areal Kawah Ratu.
PVMBG kembali menurunkan status Gunung Tangkubanparahu yang terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dari waspada atau level 2 menjadi normal, terhitung sejak Minggu (27/10/2013) pukul 15.00 WIB,.
Ketua Tim Tanggap Darurat dari PVMBG, Umar Rosadi, mengatakan penurunan status ini didasarkan pada hasil pengamatan tim PVMBG dengan melihat berbagai aspek serta aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu terutama kadar gas, aktivitas kegempaan, deformasi serta asap yang keluar dari Kawah Ratu. Seluruh aktivitas vulkanik cenderung menurun.(zam)
By www.tribunnews.com/regional/2013/10/28/wisatawan-tangkubanparahu-wajib-waspada

Alhamdulillah, Islam Diakui di Hamburg Jerman


Jerman memiliki populasi muslim
terbesar di Eropa setelah negara
Prancis. Lebih dari 4 juta
muslimin tinggal di negara
republik federasi tersebut. Angka
tersebut mengambil presentase
sekitar lima persen dari total
penduduk 82 juta jiwa. Minoritas,
namun Islam agama terbesar
ketiga setelah dua agama Eropa,
Protestan dan Katholik.
Menurut laman Euro islam,
komposisi muslim di Jerman
didominasi oleh para imigran.
Hampir 80 persen muslimin di
negeri Panser itu tak memiliki
kewarganegaraan Jerman. Hanya
sekitar 608 ribu yang tercatat
sebagai warga negara Jerman,
ditambah sekitar 100 ribu para
mualaf warga Jerman.
Awal mula Islam datang memang
berasal dari para buruh migran.
Mereka yang sebagian besar
datang dari Turki bekerja sekian
lama di Jerman. Namun saat
pekerjaan usai, setengah dari
mereka tinggal bahkan
membawa anak dan istri. Mereka
pun kemudian menetap di
kawasan industri seperti Berlin,
Cologne, Frankfurt, Stuttgart,
Dortmund, Essen, Duisburg,
Munich, Nurnberg, Darmstadt
dan Goppingen, dan Hamburg.
Dari sekian banyak kota
komunitas muslim awal tersebut,
Hamburg-lah yang paling
terdepan dalam toleransi
beragama. Kota terbesar kedua
Jerman tersebut bahkan pada
tahun lalu telah mengakui Islam
sebagai agama dan memberikan
hak bagi muslimin sebagai
penganut agama. Islam memiliki
tempat sebagaimana agama lain
di salah satu kota paling makmur
di Eropa tersebut.
Jumlah muslimin di kota
Hanburg mencapai sekitar 120
ribu jiwa. Namun menurut
Gatestone Institute, jumlah
muslimin Hanburg mencapai 200
ribu jiwa. Mereka hidup tenang
dan nyaman di bekas kota
imperial Kekaisaran Romawi
tersebut. Tak ada larangan
umum penggunaan jilbab kecuali
bagi guru, penjagalan hewan
halal pun diizinkan dengan
beberapa prasyarat. Dalam hal
ibadah, mereka pun memiliki
beberapa masjid yang layak.
Terdapat pula sebuah Islamic
Center Hanburg yang menjadi
salah satu masjid syiah tertua di
Eropa. The Islamic Centre
Hamburg (Jerman : Islamisches
Zentrum Hamburg) berdiri di
akhir 1950-an dan hingga kini
menjadi salah satu pusat Syiah di
dunia Barat .
Kendati dapat hidup nyaman,
muslimin Hanburg tak banyak
mendapat hak seperti penganut
agama lain. Mereka selalu
menjadi minoritas dengan isu
islamophobia yang merambah di
Barat. Tak sedikit konflik yang
bermunculan antara masyarakat
umum dan komunitas muslim.
Kondisi muslim Hanburg tersebut
pun mulai berubah ketika
pemerintah setempat
memberikan pengakuan atas
Islam.
Tahun lalu, tepatmya pada
tanggal 13 November, terjalin
kesepakatan bersejarah bagi
muslimin Hanburg, bahkan
muslimin Jerman secara umum.
Walikota Hanburg, Olaf Scholz
menandatangani kesepakatan
dengan para pemimpin dari tiga
organisasi Muslim Hanburg,
yakni Uni Islam Turki DITIB
( DITIB ), Dewan Komunitas
Islam ( Syura ) dan Federasi
Pusat Budaya Islam ( VIKZ ).
Organisasi tersebut telah
mewakili sekitar 90 persen
Muslim Hamburg.
Bukan sekedar mengakui tiga
ormas Islam, pemerintah kota
juga mendeklarasikan
pengakuan Islam sebagai sebuah
agama. Artinya, muslimin
mendapat hak-hak lebih dari
pemerintah. Menurut Islam
Today, perjanjian tersebut
menjamin hak untuk memeluk
dan mempraktekkan Islam,
melindungi properti komunitas
Muslim, persetujuan
pembangunan masjid dengan
menara dan kubah , peruntukan
lahan untuk pemakaman
Muslim, penyediaan makanan
halal di penjara dan rumah sakit,
pengakuan hari libur Muslim,
perwakilan Muslim di lembaga-
lembaga negara dan beberapa
hak-hak lainnya.
Tak hanya itu, menurut
Gatestone Institute, pengakuan
ttersebut juga memberikan
tempat bagi kurikulum
pengajaran Islam di sekolah
umum. Muslim Hamburg juga
berhak mendapat libur di tiga
hari besar muslim, yakni Idul
Fitri, Idul Adha dan Hari Asyura.
Kesepakatan tersebut juga
mencakup ketentuan yang lebih
ramah bagi pembangunan masjid
dan sarana muslimin lain.
Pemerintah Hanburg bahkan
memasukkan siaran muslim
bersama siaran Protestan dan
Katolik di radio dan televise baik
milik publik maupun swasta.
Muslim juga berhak mendapat
penyiaran publik dan federal
Saluran TV ZDF Jerman. Intinya,
seluruh hak dasar dan
kesetaraan diberikan pemerintah
Hanburg bagi muslimin.
Menurut WalikotaHanburg, Olaf
Scholz, kesepakatan dengan
muslimin tersebut merupakan
sebuah tonggak baru untuk
integrasi. Ia ingin membangun
masyarakat yang kuat dan
memberikan hak bagi setiap
warganya. “Dengan
ditandatanganinya perjanjian ini,
kita memperkuat dasar
masyarakat kota kita, bahwa kita
semua adalah warga Hamburg,”
ujarnya yang bukan lain
merupakan mantan menteri
perburuhan federal Jerman dari
partai Sosial Demokrat.
Ketua Uni Islam Turki DITIB
Hamburg, Zekeriya Altug
menyebut kesepakatan tersebut
sebagai "hari bersejarah" bagi
muslim Hamburg dan Jerman.
Muslimin sangat menyambut
gembira dengan adanya
kesepakatan tersebut. “Hamburg
hari ini menjadi preseden bagi
masa depan negara kita. Banyak
pegawai Muslim tidak berani
meminta hari libur pada hari
raya karena takut terlihat buruk.
Namun sekarang mereka
mampu berkata, "Ini liburan
saya, dan ini diatur oleh hokum”.
Tentu saja ini membuat
perubahan besar,” ujarnya.
Menuju Pengakuan Nasional
Pengakuan Islam di Kota
Hamburg rupanya tak hanya
mencetak sejarah muslim di kota
saja, namun juga muslim Jerman.
Pasca Hamburg, beberapa
wilayah Jerman lain satu per satu
melakukan hal sama. Mereka
menjalin kesepakatan dengan
muslimin dan mengakui Islam
sebagai agama.
Beberapa pekan setelah
Hamburg, Pemerintah provinsi
Bremen juga melakukan hal
sama. Lalu di tahun 2013, Islam
juga diakui di kawasan Lower
Saxony. Melihat hal tersebut,
para politikus sosialis pun
mengatakan keinginan agar
Islam dapat diakui di tingkat
nasional Jerman. "Ini akan
menjadi sinyal penting untuk
empat juta Muslim di Jerman, jika
negara mengakui Islam sebagai
sebuah komunitas agama. Islam
perlu kesempatan yang adil di
Jerman,” ujar seorang politikus
sosialis Jerman, Dieter
Wiefelspütz dalam sebuah
wawancara dengan surat kabar
Neue Osnabrücker.
Red: Heri Ruslan

Sunday, October 27, 2013

Keluhan Jamaah Haji Indonesia Soal Air Zamzam


PALU -- Jamaah haji asal Sulawesi Tengah meminta kepada pengelola asrama haji agar lebih memperketat penjagaan barang jamaah karena sebagian barang bawaan mereka hilang.
"Khususnya air zam-zam. Ada beberapa jamaah air zam-zamnya hilang, saya tidak tahu persis apakah mereka yang salah simpan atau diambil orang lain yang mengaku keluarga jamaah karena banyak sekali orang yang datang mengambil barang," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sigi Moh Junaedi di Palu, Ahad (27/10).
Dia mengatakan keluhan itu disampaikan jamaah haji yang berada dalam bimbingannya di kelompok terbang 03. Junaedi mengungkapkan jamaah haji meminta petugas di asrama haji memperketat lagi pengawasan barang haji karena sejumlah jamaah mengeluh kehilangan air zam-zam.
Diduga barang bawaan tersebut hilang di asrama haji transit Palu. "Mungkin saja ada yang datang mengaku keluarga jamaah lalu mengambil barang itu atau bisa juga karena jamaah yang lupa dimana barang itu dititip," katanya.
Junaedi mengatakan saat ini seluruh barang jamaah haji kelompok terbang 03 sudah berada di tangan masing-masing jamaah.
Kelompok terbang 03 tiba di Palu pada Jumat (25/10) pagi dalam dua kali penerbangan dari embarkasi Balikpapan. Jumlah jamaah haji dalam kelompok terbang ini sebanyak 355 orang, terdiri atas jamaah haji asal Kabupaten Parigi Mourong, Tojo Unana, Morowali, Parigi Moutong, sebagian Kota Palu dan Kabupaten Sigi sebanyak 107 orang.
Seluruh jamaah haji asal Sulawesi Tengah sudah tiba di tanah air dengan empat kelompok penerbangan. Kelompok terbang 04 tiba di Palu, Minggu dalam dua kali penerbangan dari embarkasi Balikpapan.
Red:Citra Listya Rini
Sumber:Antara

KPU Imbau TKI Ilegal Mendaftar ke PPLN


JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum(KPU) mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI), khusus TKI ilegal agar mendaftar kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Hal itu bertujuan agar penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa dimaksimalkan validitasnya.
Hadar Navis Gumay, anggota KPU, mengatakan meskipun TKI tersebut ilegal, KPU tidak akan mempermasalahkan karena tujuannya untuk mendata pemilih dan tidak ada hubungannya untuk dideportasi.
"Jangan ragu TKI ilegal mendaftar. Ini tidak terkait dengan itu. Pendekatan kita bukan untuk menjaring orang ilegal untuk dideportasi. Tapi untuk menggunakan hak pilihnya," ujar Hadar, Minggu (27/10/2013).
Hadar pun berjanji tidak akan membocorkan status legal atau ilegal karena itu bukan kewenangan KPU. Hadar menambahkan, KPU akan mengumumkan DPT Pemilu 2014 pada 4 November mendatang.
Sebelumnya, Migrant Care mengatakan sebanyak 6,5 juta WNI berada di luar negeri dan 60 persen warga Indonesia belum didata. Sementara menurut KPU, Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) adalah sebanyak 2.003.278 pemilih.
By www.tribunnews.com/nasional/2013/10/27/kpu-imbau-tki-ilegal-mendaftar-ke-ppln

Data BNP2TKI Diharapkan Permudah Pengurusan Dokumen Amnesti

Semarang (Antara) - Data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia diharapkan mempermudah sukarelawan membantu TKI "overstayers" dalam pengurusan dokumen amnesti agar mereka bisa pulang ke Tanah Air atau bekerja secara sah di Arab Saudi.
"Kami berharap data yang memuat nama dan nomor paspor TKI yang melanggar izin tinggal (overstayers) itu mempermudah Tim Pemantau Amnesti Arab Saudi ketika melakukan pendampingan terhadap mereka yang akan mengurus surat perjalanan laksana paspor (SPLP)," kata anggota Komisi III (Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia) DPR RI Eva Kusuma Sundari kepada Antara di Semarang, Jumat pagi.
Sebelumnya, sukarelawan yang tergabung dalam Tim Pemantau Amnesti Arab Saudi meminta bantuan Fraksi PDI Perjuangan DPR RI untuk memintakan data nomor paspor ke Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) guna persyaratan pengurusan amnesti bagi puluhan ribu TKI "overstayers".
Dokumen yang diterima oleh Eva dari Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI dan BNP2TKI itu kemudian diserahkan kepada Ninik Andrianie, inisiator pembentukan Tim Pemantau Amnesti Arab Saudi, melalui surat elektronik (surel).
Berdasarkan database Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) dan database Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta), dalam kurun waktu 2008--2010, kurang lebih satu juta data yang dialihmediakan.
Namun, kata Eva, berdasarkan penjelasan dari BNP2TKI, hampir 50 persen di antaranya tidak ada copy dokumen paspor atau data nomor paspor. Misalnya, hanya Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), surat izin suami, atau perjanjian penempatan yang pengisiannya tidak lengkap.
TKI yang bersangkutan ada kemungkinan menggunakan nama yang berbeda sewaktu masuk ke Arab Saudi, terutama yang nonprosedural, misalnya, melalui mekanisme umrah atau masuk melalui negara teluk lainnya.
"Jika berdasarkan data dari tim sukarelawan, sebenarnya para TKI `overstayers` yang butuh dipulangkan jumlahnya seperti gunung es, yang tidak kelihatan atau diidentifikasi banyak sekali," kata Eva yang juga calon anggota DPR RI periode 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI.
Mencari Nomor Paspor
Sementara itu, Ninik Andrianie mengatakan bahwa dirinya telah mengirim data berisi 150 nama TKI "overstayers" ke Ditjen Imigrasi melalui Eva K. Sundari untuk mengetahui nomor paspor mereka.
Namun, lanjut dia, di antara ratusan TKI "overstayers" itu hanya terdapat 84 nama plus nomor paspor, sedangkan paspor yang dikeluarkan dalam kurun waktu 1998--2003 tidak ditemukan.
Pihaknya juga mengirimkan 300 nama TKI "overstayers" ke BNP2TKI via Eva untuk keperluan yang sama. Akan tetapi, hanya ditemukan 37 nomor paspor.
"Padahal, data yang belum kami olah atau masih dalam inbox ada ratusan nama lagi. TKI yang pergi ke Saudi pada tahun 1998--2003 sangat susah ditemukan," katanya.
Ninik sebagai pendamping pencarian data sangat kesulitan setelah tidak bisa mengakses situs Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Di dalam SISKOTKLN, kata dia, tersimpan data nomor paspor dalam kurun waktu 2000--2007. Namun, sejak sepekan lalu situs tersebut tidak bisa dibuka sama sekali sehingga timnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Meskipun situs itu tidak lengkap, tim saya yang terdiri atas delapan sukarelawan bisa akses masuk dan membantu ribuan TKI menemukan nomor paspor," katanya.
Menyinggung sinyalemen mereka masuk ke Arab Saudi dengan nama yang berbeda, Ninik mengatakan bahwa TKI yang berangkat ke Saudi rata-rata tidak tahu namanya sendiri yang tertulis dalam paspornya sehingga timnya mengotak-atik nama TKI tersebut hingga bisa menemukannya. Misalnya, Atikah binti Emen, sementara dalam paspor tercatat Atika binti Emen.
"Itulah rumitnya mencari nomor paspor. Oleh karena itu, seyogianya Imigrasi menyimpan semua data TKI sehingga mempermudah TKI `overstayers` ketika membutuhkan nomor paspor dalam pengurusan amnesti seperti sekarang ini," katanya.(rr)
By www.id.berita.yahoo.com/data-bnp2tki-diharapkan-permudah-pengurusan-dokumen-amnesti-072952109.html

Pria Ini Kencan dengan Teman Chatting yang Ternyata Istri dari Anaknya !



CHINA- Seorang pria asal China membuat janjian "kopi darat" di hotel dengan seorang wanita yang ia kenal melalui internet.
Ketika keduanya bertemu, pria tersebut bukan main terkejut karena ternyata wanita itu adalah istri dari anaknya.
Ya, keduanya memang "kencan buta", mereka juga sama-sama berbohong menyembunyikan identitasnya masing-masing. Mulai dari nama, foto hingga berbagai macam kebohongan lainnya mengenai kehidupan mereka.
Sebagaimana dilansir Dailymail, Wang (57) nama pria itu, menyusun sebuah rencana "kopi darat" dengan Lili, wanita yang ia kenal lewat internet. Keduanya janjian di sebuah hotel di Kota Muling, Provinsi Heilongjiang, China.
Tanpa diduga, Suami Lili, Da Jun ternyata mengetahui gelagat jahat istrinya itu. Ia pun lantas mengikuti secara diam-diam, kemana istrinya itu pergi. Betapa terkejutnya dia, ternyata di tempat yang ia ketahui sebagai lokasi janjian istrinya itu, Da Jun justru menemukan ayahnya yang tengah berkencan dengan istrinya!
Saking kalapnya, Da Jun lantas menghajar selingkuhan istrinya (ayahnya). Tak puas, ia juga menghajar istrinya hingga tiga gigi depan istrinya patah.
"Bagaimana mungkin orang yang berkencan denganku adalah istri dari anakku?" heran Wang Kepada ChinaSMACK.
Adapun Wang yang menggunakan username "Good at Understanding Others" ini, merupakan pria yang sudah masa pensiun dan mulai hobi chatting sejak dua tahun terakhir. Sementara Lili adalah seorang ibu rumah tangga.
Sedangkan Da Jun, merupakan seorang pengemudi truk kargo yang banyak menghabiskan waktunya di jalan. Adapun Lili sendiri di internet menggunakan username "Lonely Flowers and Plants".
Kejadian bermula ketika keduanya bertemu di sebuah kanal chatting. Kemudian keduanya memutuskan untuk saling berkirim foto masing-masing. Lili mengirimkan foto milik temannya, sementara Wang mengirimkan foto temannya juga.
Wang juga mengaku bahwa dirinya merupakan seorang direktur sebuah perusahaan. Ia mengaku sebagai duda yang ditinggal mati istrinya dua tahun yang lalu.
Sementara Lili mengaku sebagai istri dari seorang pria yang tengah menjalani hukuman penjara selama lima tahun. Saat itu, Lili mengaku bahwa dirinya hanya tinggal bersama dengan seorang anaknya di rumah. Merasa nyaman, keduanya lantas memutuskan kopi darat di hotel.
Suatu hari, Da Jun mengetahui "jejak" chatting online istrinya itu. Kemudian menyusun rencana untuk mengikuti kemana istrinya pergi. Pertama, ia menelepon istrinya itu, dan mengatakan bahwa dirinya masih bekerja dan tidak akan pulang dalam waktu dekat.
Terbukti rencana itu ternyata berhasil, hingga akhirnya ia memergoki istrinya di Hotel.
Ketika dikonfrontir, Lili mengaku bahwa dirinya saat itu juga terkejut bahwa pria itu ternyata adalah mertuanya. Ia juga berniat untuk langsung meninggalkannya. Sementara Da Jun, marah bukan kepalang dengan mengumbar kata-kata kasar serta menganiaya kedua pasangan tersebut.
Petugas hotel yang mengatahui adanya keributan, kemudian memanggil polisi. Wang dan Lili diperiksa polisi, sementara Da Jun ditahan selama lima hari atas penganiayaan yang ia lakukan.

By www.tribunnews.com/internasional/2013/10/27/pria-ini-kencan-dengan-teman-chatting-yang-ternyata-istri-dari-anaknya

Pembegal yang Kerap Memerkosa Korbannya di Lampung Ditembak Mati



LAMPUNG- Masyarakat Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, kini bisa bernafas lega karena tak lagi mengkhawatirkan teror dari pembegal sadis yang kerap memerkosa korbannya, Joni Saputra.
Pasalnya, petugas Polsek Menggala, Tulangbawang, menembak mati tersangka pembegalan disertai pemerkosaan tersebut, pada Sabtu (26/10/2013). Joni tewas setelah tertembus peluru aparat di bagian dadanya.
Kabid Humas Polda LampungAjun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, aparat terpaksa mengambil tindakan tegas karena Joni melakukan perlawanan.
Ia mengatakan, Joni sempat menodongkan senjata api jenis revolver ke arah petugas. Beruntung, lanjut Sulis, senjata api itu macet sehingga tidak bisa ditembakkan.
"Tersangka Joni hendak menembaki petugas dan membuang gas air mata saat akan ditangkap," tuturnya, Sabtu.
Sementara Kapolres Tulangbawang Ajun Komisaris Besar Agoes Shojadi mengatakan, pada jam 11.00 wib Sabtu siang tim gabungan Polres Tuba mengadakan peryergapan terhadap pelaku.
Warga Gunung Batin itu, disergap di lingkungan kibang jalan lima atas laporan warga setempat.
"Pelaku merupakan target oprasi yang lama. Bahkan, pelaku pernah melakukan pembegalan dan curamor di km 8 PT SIL beberapa waktu lalu, " tuturnya.
By www.tribunnews.com/regional/2013/10/27/pembegal-yang-kerap-memerkosa-korbannya-di-lampung-ditembak-mati

Kakek 53 Tahun di Gowa Tewas Tersambar Petir saat Mengembala Sapi


MAKASSAR- Satu warga Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tewas mengenaskan setelah tersambar petir.
Korban tewas tersebut bernama Daeng Bali (53). Selain itu, dua warga lain yang juga tersambar petir, masih dalam perawatan intensif karena mengalami luka bakar.
"Peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/10/2013) sekitar pukul 14.00 wib. Daeng Bali tewas, dan dua lainnya, yakni Daeng Lallo dan Daeng Bundu masih mendapat pengobatan intensif di Rumah Sakit Pajonga," kata Humas Polres GowaAjun Komisaris Andry Lilikay, Sabtu (26/10/2013).
Sebelum tersambar petir, kata dia, ketiganya tengah mengembalikan sapi di area persawahan. Tiba-tiba, turun hujan deras disertai petir yang langsung menyambar mereka
Meski warga setempat berusaha menolog korban, Daeng Bali yang sudah beranjak renta tak mampu diselamatkan.
By www.tribunnews.com/regional/2013/10/27/kakek-53-tahun-di-gowa-tewas-tersambar-petir-saat-mengembala-sapi

Tiga Pembobol ATM di Banjarmasin Ditembak Polisi



BANJARMASIN- Polisi terpaksa menembak tiga pelaku pencuri uang di dalam anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Banjarmasin.
Tim Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, terpaksa harus menembak karena mereka melawan dan hendak melarikan diri saat digerebek. Akibat tembakan itu, masing-masing kaki pelaku bersarang timah panas.
Ketiga pelaku tersebut ialah Muhammad Rendy (31) warga Pekauman gang Nusa Indah BanjarmasinSelatan. Sedangkan untuk Mardianto (36) dan Lalu Suef (43), merupakan warga Pontianak.
Bukan itu saja, selain berhasil menangkap ketiga pelaku, polisi juga mengamankan puluhan kartu ATM dan uang tunai sekitar Rp 44 juta serta mobil Xenia warna hitam dengan DA 7550 PC diduga hasil kejahatan mereka.
"Mereka semua saat ini sedang menjalani pemeriksaan untuk melakukan pengembang, karena diduga banyak ATM lagi yang dikuras mereka, informasi terakhir di ATM wilayah Gambut Kabupaten Banjar mereka sempat menguras uang nasabah sebanyak Rp 50 juta," kata Kepala Satreskrim Polresta BanjarmasinKomisaris Afner Juwono, Sabtu (26/10/2013).
Ia mengatakan, ketiga pelaku tersebut melakukan aksinya di tiga ATM di wilayah kota tersebut. Aksi terakhir mereka diketahui sekitar pukul 11.00 wita, Sabtu (26/10) pagi. Sedangkan untuk ATM yang berhasil di kuras pelaku, di antaranya ATM Mandiri yang berlokasi di depan rumah makan Fauzan 2 di Gatot Soebroto Banjarmasin.
Selanjutnya, ATM Bersama di Rumah Sakit Sari Mulia yang berlokasi di jalan Pangeran Antasari dan berikutnya ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Belitung.
Seusai melakukan aksinya, para pelaku terpantau oleh pihak Satuan Reserse Kriminal yang bekerjasama dengan pihak Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasinkarena sudah mengetahui nomor polisi dari mobil para pelaku tersebut.
Saat pelaku sedang mengisi bensin di SPBU Jalan Sudirman, polisi langsung menangkapnya, setelah itu dilakukan pengembangan untuk menangkap rekan-rekannya.
Hasil interogasi, pelaku mengaku rekan-rekannya berada di Hotel Grand Mentari Banjarmasin, secara cepat polisi mendatangi dua teman korban, dan berhasil menangkapnya.
"Mereka sudah kita pantau mulai bulan puasa lalu, dan saat aksinya sekitar pukul 11.00 wita, anggota langsung menyebar di lapangan dan sekitar pukul 12.00 wita atau satu jam setelah kejadian, ketiga pelaku berhasil ditangkap," terangnya.
By www.tribunnews.com/regional/2013/10/27/tiga-pembobol-atm-di-banjarmasin-ditembak-polisi

Saturday, October 26, 2013

Tersangka Penyalur TKI Ilegal Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ting Ping Kie dikenakan pasal 4 Undang- undang RI Nomor 21 Tahun 2007 masalah perdagangan orang dengan anaman maksimal 15 tahun penjara dan Mat Jidi Nawani dikenakan pasal 10 UU yang sama dan ancaman yang sama. Sejumlah barang bukti juga diamankan polisi atas kasus keduanya, yaitu 25 paspor milik calon tenaga kerja dan tersangka, satu unit laptop, satu ponsel, uang tunai Rp 10 juta, 105 Ringgit Malaysia, 5 dolar Singapura, 6 dolar Amerika Serikat dan 5 dolar Brunei. "Sebelumnya pelaku juga memberikan pinjaman kepada calon TKI masing masing 200 Ringgit Malaysia atau Rp 650ribu," kata Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Jajang, Kamis (24/10/2013). Jajang mengimbau agar warga yang hendak bekerja ke Malaysia untuk berhati-hati, karena saat ini pemerintah Malaysia sedang gencarnya melakukan deportasi TKI yang masuknya tidak secara resmi. Serta jangan tergiur dengan iming-iming gaji yang besar. Sebelumnya diberitakan, Satuan Reskrim Polres Sambas mengamankan Ting Ping Kie (36), warga Kampung Sungai Bakong 96500 Bintangor, Sarawak, Malaysia Timur dan Mat Jidi Nawani (41), warga Sentebang, Jawai Selatan karena berencana membawa pencari kerja ke luar negeri tanpa izin resmi.

Selamatkan Ibu (TKI) Kita



Membaca tajuk yang
dimuat Beritasatu.com
pada Kamis, 27
September 2013
dengan judul Setop
Ekspor PRT, menarik
untuk dikaji. Pertama,
Indonesia merupakan salah satu negara
yang penduduknya “hobi” merantau. Entah
itu dalam kota, luar kota bahkan tak jarang
merantau ke luar negeri yang selanjutnya
dikenal dengan istilah tenaga kerja
Indonesia (TKI).
Kedua, keberadaan TKI selain sebagai
penyumbang devisa, kerap menjadi
masalah bahkan cenderung merendahkan
martabat bangsa Indonesia di mata
internasional. Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI), mengatakan
setidaknya ada 6,5 juta jumlah TKI di luar
negeri. Jumlah tersebut tersebar di 142
negara, mulai dari Malaysia, Singapure,
Korea, Jepang, dan banyak negara di Timur
Tengah. Angka tersebut masih belum
termasuk TKI yang illegal, sehingga potensi
jumlah TKI di luar negeri bisa jauh lebih
besar dari data tersebut.
Sebagian besar TKI kita adalah bekerja
sebagai buruh kasar, baik sebagai buruh
bangunan, buruh perkebunan dan
pembantu rumah tangga. Hal ini terjadi
karena kualifikasi pendidikan TKI kita masih
sangat rendah. Rata-rata pendidikan
mereka hanyalah SD, SMP, dan sedikit
sekali yang sudah tamat SMA atau sekolah
sederajat. Kondisi ini tentu sangat rentan
untuk mendapatkan perlakuan tidak adil
dari majikan, di mana TKI tersebut bekerja.
Kasus Wilfrida Soik (20), TKI asal NTT yang
terancam hukuman mati di Kelantan
Malaysia, hanyalah ibarat sebuah puncak
gunung es. Masih banyak TKI di tempat lain
yang diperlakukan seperti budak oleh
majikannya. Mereka hanya diperas
tenaganya, namun tidak mendapatkan
upah yang layak. Belum lagi perlakuan
dehumanisasi lainnya yang diterima oleh
TKI kita, seperti halnya pemerkosaan,
pelecehan seksual dan tindakan asusila
lainnya. Akibatnya dengan alibi
mempertahankan diri, muncul TKI yang
membunuh majikannya, atau bunuh diri
hanya sekedar untuk melarikan diri dari
masalah yang mereka hadapi.
Buah Simalakama
Terbatasnya kesempatan kerja di dalam
negeri merupakan pemicu utama tingginya
animo masyarakat untuk bekerja di luar
negeri. Kalaupun tersedia lapangan kerja,
jumlah pendapatan yang diterima masih
belum sebanding dengan biaya hidup yang
diperlukan. Selain untuk memenuhi
kebutuhan sandang pangan dan papan,
mereka juga harus membiayai pendidikan
anak yang semakin mahal. Kondisi ini tentu
semakin memperlebar jarak antara mimpi
hidup ideal dengan kenyataan. Berangkat
dari persoalan tersebut masyarakat memilih
jalan untuk menjadi TKI untuk menggapai
mimpi mereka.
Pilihan masyarakat menjadi TKI, bagi negara
menimbulkan dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya, keberadaan TKI ini
selain dapat menekan angka pengangguran
juga dapat meningkatkan devisa Negara.
Oleh karena itu para TKI ini sering kali
mendapat julukan "Pahlawan Devisa".
Bahkan pada 2012, TKI menyumbang
devisa kepada negara sebesar 6,9 juta US
dolar atau setara Rp 66,6 trilun.
Namun di balik dampak positif tersebut,
dampak negatifnya juga sangat besar.
Selain memperkuat stigma bangsa
Indonesia sebagai bangsa buruh di mata
internasional, banyaknya masalah hukum
yang dihadapi TKI juga menjadi beban
politik baik di dalam negeri ataupun di luar
negeri. Tak jarang pemerintah menjadi
sasaran kritik dan demo dari masyarakat
ketika terjadi masalah hukum yang
menimpa TKI kita di luar negeri. Juga
pemerintah dipaksa “kikuk’’ di hadapan
bangsa lain untuk memperjuangkan
pembebasan hukuman bagi TKI kita.
Dari pengamatan penulis yang tinggal di
daerah di mana masyarakatnya banyak
menjadi TKI, dampak negatif yang paling
besar justru pada kehidupan sosial
bermasyarakat. Jika dilihat dari komposisi
gender, 78 persen dari jumlah TKI yang ada
merupakan kaum perempuan. Di dalamnya
banyak terdapat ibu-ibu rumah tangga.
Kondisi ini merupakan titik awal terjadinya
permasalahan sosial. Banyak anak-anak
yang mestinya tumbuh dan berkembang
dalam asuhan seorang ibu, justru
tertelantarkan. Begitu juga suami yang
terpaksa harus berjauhan dengan sang istri.
Tak jarang hubungan keluarga seperti ini
berujung pada perceraian.
Akibatnya dari kondisi ini banyak anak-
anak yang merupakan harapan bangsa
tumbuh dan berkembang dilingkungan
yang tidak sehat. Banyak anak-anak yang
terjerat pada kenakalan remaja. Jika kondisi
ini terjadi secara terus menerus maka
sebenarnya kita berkontribusi untuk
menyiapkan masa depan yang suram bagi
bangsa Indonesia.
Ciptakan Lapangan Kerja
Tidak ada kata lain, setop ekspor TKI kasar
dan ciptakan lapangan kerja! Itulah yang
mutlak harus kita lakukan, tidak cukup kita
menghentikan pengiriman TKI namun tidak
menciptakan lapangan kerja. Karena sama
saja kita menciptakan kekacauan sosial
baru.
Resepnya sebenarnya sederhana,
meneguhkan komitmen semua komponen
anak bangsa untuk berkontribusi
membangun bangsa, terutama pemerintah
harus mampu menjadi katalisator
pertumbuhan ekonomi. Banyak yang bisa
dimainkan pemerintah untuk bisa menjadi
‘’invisible hand’’ dalam pertumbuhan
ekonomi Negara kita. Mulai dari
menyiapkan infra struktur, pelatihan dan
juga membangun relasi pasar dan
produsen. Kuncinya aparatur pemerintah
harus bekerja on the track dan tidak mejadi
pemburu rente di balik jabatan mereka.
Kondisi ini penulis coba lakukan selama
menjadi pendamping petani. Berbekal
program yang dimiliki oleh pemerintah,
penulis melakukan pemetaan potensi dan
masalah yang ada di masyarakat. Alhasil
penulis melihat potensi ibu-ibu rumah
tangga yang begitu luar biasa, juga potensi
pekarangan yang banyak ditelantarkan. Jika
potensi tersebut digarap serius akan
menjadi kekuatan ekonomi baru yang
menjanjikan.
Ibu-ibu yang semula menganggur
selanjutnya dibekali keterampilan usaha
tani. Dan pekarangan yang semula hanya
lahan tidur kini menjadi lebih produktif.
Alhasil pekarangan kini menjadi lahan
pepaya california, budi daya ternak unggas
dan ikan lele yang bernilai ekonomis cukup
tinggi. Tinggal Pekerjaan Rumah kita adalah
menjembatani dengan pelaku pasar,
menjaga kontinuitas produksi yang
merupakan syarat utama sebuah kegiatan
usaha.
Kasus di atas hanyalah satu dari sekian
banyak model yang masih bisa
dikembangkan. Tinggal membangun team
work dan networking yang kuat, jika
kondisi ini terwujud betapa banyaknya ibu-
ibu yang bisa kita selamatkan untuk tidak
menjadi TKI di luar negeri. Menyelamatkan
ibu-ibu merupakan pangkal dari menjaga
harga diri bangsa Indonesia.

Pendidikan imigran berbeda di tiap negara


Tujuan negara imigran ternyata berpengaruh terhadap keberhasilan anak-anak mereka dalam pendidikan.
Sebuah penelitian terbaru menunjukan bagaimana anak-anak imigran mencapai pendidikan dengan baik, ternyata tergantung pada ke negara yang mereka tuju.
Penelitian, yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), berdasarkan pada skor tes membaca pada anak-anak berusia 15 tahun.
Anak-anak dari latar belakang yang sama dapat mencapai standar yang berbeda.
Peneliti mengatakan dalam sejumlah kasus ini sepadan dengan masa sekolah.
Anak-anak yang keluarganya pergi dari Rusia dapat mencapai standar pendidikan yang lebih baik jika mereka pergi ke Israel, Finlandia atau Jerman dan jika mereka ke Yunani atau Republik Czech, menurut OECD.
Dan anak-anak dari bekas negara Yugoslavia dapat menjalani tes lebih baik jika mereka pergi ke Denmark atau Swiss dibandingkan ke Luxembourg atau Austria.
Peningkatan
Para peneliti juga memantau bagaimana kemampuan membaca siswa-siswa ini mendekati rata-rata di negara-negara OECD berada- organisasi ini memiliki 34 anggota termasuk negara -negara maju.
Data menyebutkan antara tahun 2000 dan 2009, diseluruh negara OECD, proporsi anak-anak imigran berusia 15 tahun meningkat dari 8% menjadi 10%.
Dan mereka menyimpulkan bahwa anak-anak imigran dapat menyesuaikan dengan sistem sekolah dengan lebih baik jika mereka berasal dari kelompok imigran berjumlah besar.
Penelitian ini juga mengatakan di Australia, Kanada, Israel dan AS, satu dari empat atau lima anak sekolah memilki latar belakang imigran.
Para peneliti menambahkan: "Sejumlah sistem pendidikan menunjukan dapat memfasilitasi siswa yang berasal dari keluarga imigran untuk berintegrasi"
www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/10/131025_pendidikan_anakimigran

Raja Bali Sebut Nasibnya Bak Orang Hutan


DENPASAR- Raja Puri Kesiman di Denpasar, Bali, Anak Agung Ngurah Kusumawardhana, melontarkan keluhan atas ketidakpedulian pemerintah terhadap masa depan seni budaya dan kerajaan di Pulau Dewata. Bahkan, dia menyebut nasib raja seperti dirinya, bak orang hutan yang terusir dari tanah kelahirannya sendiri.
Kusumawardhana menyampaikan uneg-unegnya itu, karena memandang pemerintah kurang peduli terhadap bidang kesenian di Bali, termasuk perhatian atas peninggalan sejarah kerajaan seperti di Puri Kesiman.
Di pihak lain, yang membuatnya terharu, justru perhatian itu diberikan dari masyarakat Jepang yang secara khusus menggandeng Puri Kesiman untuk menggelar pemeran lukisan di Art Center Bali.
"Pemerintah justru tidak menghormati mereka yang telah turut berjuang melawan penjajah, saya terharu justru penghormatan datang dari Jepang," tutur Kusumawardana usai pembukaan pameran lukisan di Art Center Jalan Nusa Indah, Denpasar, Jumat (25/10/2013).
Dia menuturkan, berdirinya Taman Budaya juga tak lepas dari peran dan jasa kerajaan di Kesiman, Denpasar. Mulai tanah hingga pengurbanan kerajaan untuk menghidupkan seni budaya Bali agar tetap lestari sampai sekarang.
Karena itu, dia prihatin, sebab semua pengurbanan kerajaan seperti dari Raja Kesiman, sekarang seolah tidak berarti.
Pemerintah tidak lagi peduli terhadap nasib kerajaan, bahkan beberapa kali kegiatan besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), sama sekali tidak pernah mengundang atau melibatkan mereka.
"Apa maunya sekarang pemerintah, tanah Taman Budaya ini milik puri yang harus dipertanggungjawabkan, kalau tidak bisa menghidupkan seni budaya dan tidak menganggap kami, bubarkan saja," cetusnya.
Ia merasa terharu, justru penghormatan terhadap kehidupan seni budaya datang dari Jepang. Justru, masyarakat Jepang lebih bisa menghargai peran dan jasa-jasa kerajaan di Bali.
Sebagai anak pejuang, telah banyak mengurbankan semua yang dimiliki demi keberlangsungan Bali termasuk dalam bidang kesenian. Tak heran, keturunan Raja Kesiman itu mengaku telah kehilangan tanahnya di Bali sejak tahun 1906 yang dirampas oleh penjajah. "Saya ini orang Bali yang kehilangan Bali, Nasib saya seperti orang hutan, orang Bali dianggap hama seperti orang hutan,” tukasnya serius.
Meskipun, telah kehilangan negeri sejak tahun 1906, kata dia, jiwa dan semangat mereka tetap tumbuh. Jiwa seperti matahari akan terus didorong untuk memberikan semangat kepada anak-anak generasi mendatang. "Terima kasih atas kerja sama antar budaya Bali dan Jepang, kita akan bangkitkan kekuatan baru dari timur," tutupnya.
Dalam pameran lukisan yang diprakarsai Japannation sebanyak 37 pelukis Jepang dan Bali berkolaborasi berkarya di atas kanvas menuangkan gagasan dan kreasinya dalam karya lukisan yang berlangsung 25-28 Oktober 2013. Menurut Chief Executive Officer Japannation Yoshitaka Kobayashi, pemeran bertujuan sebagai jembatan pertukaran budaya seni lukis Jepang dan Bali.
(ful)

Polres Pamekasan Patroli ke Lokasi Pengeboman


PAMEKASAN -- Jajaran Polres Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, melakukan patroli ke lokasi pelemparan bom di Dusun Konkokon, Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, guna menjaga keamanan wilayah sekitar.
"Yang melakukan patroli langsung ke Dusun Konkokon itu Kasat Reskrim, karena kasus pelemparan bom oleh pencuri sapi tersebut menjadi perhatian polisi," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariatun, Jumat (25/10).
Selain untuk mengamankan wilayah sekitar, aparat Polres Pamekasan terjun langsung ke Desa Kertega Tengah, Kecamatan Kadur, karena hingga kini situasi dan keamanan masih belum pulih, bahkan masih terkesan mencekam. Pada malam hari warga takut keluar rumah, karena khawatir kawanan penjahat masih berkeliaran melakukan pengintaian untuk mencuri lagi.
Kasus pelemparan bom di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu dilakukan oleh kawanan penjahat saat hendak mencuri sapi milik warga. Aksi pencurian hewan ternak itu diketahui oleh pemiliknya Armuji, yang kemudian dilempar bom hingga menyebabkan tangannya nyaris putus.
"Bom yang dilempar itu berdaya ledak rendah atau yang sering disebut petasan," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun.
Armuji dilempar bom hingga tangannya nyaris putus saat dia hendak menyelamatkan dua ternak sapinya yang hendak dicuri. Saat itu, Armuji sedang tidur di kamar rumahnya. Tiba-tiba mendengar suara mencurigakan dari kandang sapi miliknya. Ia lalu keluar dengan membawa lampu penerangan.
Namun, saat hendak masuk ke kandang sapi miliknya, tiba-tiba si pencuri itu melempari dirinya dengan bondet atau bom rakitan berdaya ledak rendah. Saat bom meledak pencuri langsung kabur. Namun pelaku diduga juga terkena ledakan bondet, berdasarkan ceceran darah di sepanjang jalan yang dilalui penjahat itu.
Menurut catatan polisi, kasus pencurian di Kabupaten Pamekasan marak, setelah Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah. Maraknya pencurian ini, tidak hanya di desa saja, akan tetapi juga di perkotaan.
Red:Dewi Mardiani
Sumber:Antara

Jumhur: Pemerintah Zalim Jika Tak Memuliakan TKI



JAKARTA- Jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri terhadap negara ini jauh lebih besar dibanding imbalannya. Bahkan, pemerintah masih nol dalam mensubsidi TKI. Uang kiriman TKI (remitansi) yang mengalir ke tanah air per tahunnya mencapai sekitar Rp120 triliun, namun sebaliknya subsidi dari pemerintah terhadap TKI masih nol.
"Sebab itu, pemerintah maupun Negara zalim jika sampai tidak memuliakan TKI," ujar Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di depan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jumat (25/10/2013).
Kehadirannya ke Unibraw dalam rangka memberikan Kuliah Tamu mengenai Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.
Pernyataan Jumhur tersebut menjawab pertanyaan pemandu Kuliah Tamu, Ummu Hilmi yang juga dosen Mata Kuliah Perburuhan dan Ketenagakerjaan Fakultas Hukum Unibraw. Ummu Hilmi menanyakan mengenai peran pemerintah dalam mengadvokasi para TKI yang bekerja di luar negeri, mengingat banyak TKI bermasalah.
Menurut Jumhur, pemerintah melalui perwakilan RI di luar negeri (KBRI/KJRI) telah mengupayakan adanya pendamping hukum (advokat) untuk melakukan pendampingan hukum terhadap para TKI bermasalah di luar negeri.
"Negara dan Pemerintah wajib memberikan perlindungan hukum kepada warganya yang bernasalah hukum di luar negeri. Apalagi terhadap TKI yang banyak berjasa bagi negeri ini," jelas dia.
Dia menjelaskan, saat ini jumlah TKI yang bekerja di berbagai negara di luar negeri kurang lebih 6,5 juta. Keberadaan TKI ini secara tidak langsung telah berjasa kepada Negara dan Pemerintah didalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di dalam negeri. Dengan sekitar 6,5 juta TKI yang bekerja di luar negeri, berarti terjadi pengurangan angka pengangguran di dalam negeri sebanyak 6,5 juta.
Dikatakannya, dari 6,5 juta TKI tersebut setiap satu TKI setidaknya mampu menghidupi 4 sampai 5 orang didalam keluarganya. Ini artinya dengan adanya 6,5 juta TKI yang bekerja di luar negeri itu terdapat kurang lebih 25-30 juta warga masyarakat yang tidak sampai jatuh miskin.
"Inilah jasa terbesar dari TKI kepada Pemerintah dan Negara. Karena mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan yang merupakan program Pemerintah dan Negara, dan itu telah dilakukan TKI," kata dia.
Pemerintah dan Negara kata dia, zalim jika sampai tidak memuliakan keberadaan TKI. Menurutnya, sejauh ini subsidi pemerintah dan negara kepada TKI belum ada sama sekali.
(hol)

Friday, October 25, 2013

88 Calon PRT Disekap, DPR Harus Tuntaskan RUU Perlindungan PRT



KBR68H, Jakarta – Partai Golkar mendesak pimpinan Panitia Kerja (Panja) segera menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT)yang terkesan lambat.
“Adanya kasus penyekapan 88 calon pembantu rumah tangga dan pengasuh bayi di Tangerang beberapa hari lalu seharusnya menjadi lecutan bagi Panja segera merampungkan RUU itu,” ujar anggota Panja RUU Perlindungan PRT dari Fraksi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh di Jakarta, Kamis (24/10) dalam keterangan pers yang diterima KBR68H, Kamis (24/10).
PT Citra Kartini Mandiri, perusahaan penyalur pembantu rumah tangga (PRT), yang beralamat di Jalan Kucica JF 18 Nomor 17, Bintaro, Tangerang Selatan (18/10) milik Wahyu Edi Wibowo digerebek Kepolisian Resor Kota Tangerang. Perusahaan itu diduga menyekap 88 orang wanita muda yang kebanyakan masih di bawah umur.
Terkait hal ini, Poempida mengatakan, di dalam draf RUU PPRT yang saat ini masih dibahas, disebutkan pemberi kerja dan penyedia jasa PRT dilarang merekrut calon PRT di bawah usia 15 tahun. Selain itu, lanjut Poempida, pemberi kerja dan penyedia jasa PRT yang merekrut PRT berusia antara 15 sampai dengan 17 tahun harus mendapat izin tertulis dari orang tua/wali.
“Dalam kasus ini, apakah manajemen PT Citra Kartini Mandiri memiliki bukti surat izin orang tua/wali calon PRT yang disekap? Jika tidak, pemilik PT bisa dikenakan sanksi administratif sampai dengan pencabutan izin usaha," kata Poempida.
Dijelaskan Poempida, kasus penyekapan itu menambah deretan fakta bahwa PRT sering mendapat perlakuan tidak adil dari berbagai pihak dan tidak pernah terlindungi secara optimal oleh peraturan formal.
Karena itu, menurut Poempida, perlu jaminan pengakuan terhadap eksistensi dan kontribusi tenaga kerja di lingkungan rumah tangga dalam pembangunan sosial dan produktivitas ekonomi keluarga dan negara.
back to top
PortalKBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!
By www.portalkbr.com/berita/nasional/2991977_4202.html

Adik Tebas Leher Kakak hingga Nyaris Putus


MEDAN -Seorang adik di Medan, Sumatera Utara tega membacok leher kakak kandungnya hingga nyaris putus. Belum diketahui pemicu aksi tersebut, namun kakak beradik itu sama-sama berjualan air kelapa dan jagung bakar di kawasan Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal.
Berdasarkan data yang dihimpunOkezone, awalnya korban Herbet Tambunan bersama karyawannya bernama Yola, sedang santap siang di kedainya. Tiba-tiba Agus Tambunan datang dan langsung mengarahkan parang yang dibawanya ke Yola. Perempuan itu dapat mengelak dan langsung melarikan diri.
"Dia (Agus) datang langsung membacok Yola. Beruntung dia mengelak dan langsung kabur, tapi kemarahannya langsung diarahkan kepada Herbet abangnya yang juga ada di situ (kedai)," cerita Hendrik saksi mata, Jumat (25/10/2013).
Hendrik melanjutkan, parang yang dilayangkan Agus semula berhasil ditangkis oleh Herbet menggunakan tangan kanan dan kirinya. Namun Agus terus menyerang hingga akhirnya benda tajam itu menebas leher Herbet hingga nyarus putus. Melihat Herbet terjatuh bersimbah darah, Agus langsung pergi turut membawa parangnya.
Hendrik yang bekerja sebagai penarik becak motor mengaku, langsung menghampiri Herbet dan membawanya ke RSU Bina Kasih Medan. "Saya langsung bawa korban ke rumah sakit, samapi saat ini belum tau apakah korban bisa di selamatkan atau tidak," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Medan Sunggal AKP Eko Hartanto, belum bisa menjelaskan motif kekerasan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku. "Kami belum tahu motifnya, pastinya kasus ini masih diselidiki," akun Eko.
Agus Tambunan merupakan warga Jalan Pasar III Kampung Batak, Kecamatan Medan Sunggal, sementara Herbet adalah warga Jalan Balam, Kecamatan Medan Sunggal. Mereka sama-sama memiliki warung di kawasan yang biasa disebut Ringroad tersebut, yang jaraknya hanya terpaut 50 meter.
By www.okezone.com/read/2013/10/25/340/886996

Identitas Mayat Terikat Barbel di Depok Belum Terungkap


Sudah hampir sepekan, aparat kepolisian Resor Kota Depok belum berhasil mengungkap identitas pria yang diduga korban pembunuhan yang mayatnya dibuang dengan kondisi mengenaskan di kali kawasan Desa Sasak Panjang, Bojonggede, Munggu, 18 Oktober 2013.
Belum terungkapnya identitas korban membuat polisi kesulitan untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan ini. Kapolresta Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko mengakui, penyidik masih kesulitan untuk mengusut kasus ini. Selain tidak ada petunjuk mengenai identitas korban, informasi dari masyarakat mengenai siapa korban juga belum diterima hingga hari ini.
"Sampai sekarang identitasnya belum diketahui. Kami masih melakukan pengembangan," kata Kartiko kepadaVIVAnews,Jumat 25 Oktober 2013.
Seperti diketahui, korban ditemukan tewas dengan kondisi wajah penuh luka-luka akibat penganiayaan. Saat ditemukan, leher korban terikat barbel besi seberat 5 kilogram. Tubuhnya mulai membengkak dan terbungkus kain karpet biru.
Korban mengenakan kemeja lengan panjang motif garis-garis hitam putih merek Ricciman ukuran L, celana jeans hitam merek Useed ukuran 32 saat ditemukan. Selain itu, korban juga mengenakan jam tangan merek Expedition dengan tali kulit hitam, dan mengenakan sabuk celana merk Levis dari kulit berwarna coklat dan kaos kaki warna hitam. (eh)
© VIVA.co.id by www.news.viva.co.id/news/read/453959-identitas-mayat-terikat-barbel-di-depok-belum-terungkap

Perahu Nelayan Indonesia Dimusnahkan di Darwin


DARWIN -- Tiga buah perahu yang digunakan nelayan asal Indonesia menangkap ikan di wilayah perairan Australia dan ditangkap pihak Bea Cukai dan Angkatan Laut Australia bulan Oktober ini, dimusnahkan di Kota Darwin, Northern Territory, Rabu (23/10). Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.
Sejak bulan Juli lalu, sudah empat buah perahu nelayan asal Indonesia yang dimusnahkan di Australia, dan para awak kapalnya ditahan untuk diproses hukum lebih lanjut.
Menurut John Marrington dari Otorita Pengelola Perikanan Australia, perahu-perahu tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar. "Perahu-perahu itu dimusnahkan karena dianggap mengancam lingkungan," katanya, "Perahu ini juga tidak layak berlayar". Dakwaan akan diajukan pekan depan terhadap sekitar 20 nelayan Indonesia yang kini ditahan di Darwin.
Pihak Otorita sebelumnya juga telah memusnahkan sejumlah perahu milik nelayan Indonesia yang tertangkap melakukan pengeboman ikan di perairan utara Australia, October tahun lalu.
Sumber: www.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/13/10/25/mv3pwe-perahu-nelayan-indonesia-dimusnahkan-di-darwin

149 Jemaah Haji Asal Indonesia Meninggal di Arab Saudi

Laporan Wartawan War takotalive.com Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 149 orang jemaah haji asal Indonesia tahun 2013, meninggal dunia saat menunaikan ibadah di Arab Saudi.
"Rinciannya, 3 orang jemaah meninggal dunia di Jeddah, 13 orang di Madinah, 113 orang di Mekkah, 9 orang di Arafah, dan 11 orang di Mina," kata Menteri Agama Suryadharma Ali,
dalam konfrensi pers di VVIP Room Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Kamis (24/10/2013) malam.
Sementara jemaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi, Suryadharma mengungkapkan kekinian ada 132 orang.
Politisi dari PPP ini juga mengatakan, jumlah jemaah meninggal untuk tahun ini jauh menurun dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. "Pada tahun 2012, kata dia, jumlah jemaah yang wafat ada 282 orang," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan ribu jemaah haji asal Indonesia sudah tiba di tanah air pada masa pemulangan Ibadah Haji 1434H/2013.
Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, sampai Kamis (24/10/2013) sekitar pada pukul 07.00 wib, sudah ada 20.140 jemaah haji yang tiba di tanah air.
Rinciaannya adalah, 17.734 orang dari jemaah haji reguler yang terbagi dalam 43 kloter. Sedangkan 2.406 orang lainnya berasal dari jemaah haji khusus, yang pemulangannya dilakukan oleh 33 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK)
By www.id.berita.yahoo.com/149-jemaah-haji-asal-indonesia-meninggal-di-arab-184909932.html

Dihantam Bom, Ibu Kota Suriah Gelap Gulita

TEMPO.CO, Damaskus - Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada Rabu, 23 Oktober 2013, gelap gulita beberapa saat setelah sebuah ledakan berlangsung di dekat bandar udara internasional.
"Seluruh pelosok di Ibu Kota gelap gulita," kata seorang warga yang tinggal di pusat kota dan meminta namanya dirahasiakan.
Dia mengatakan, dirinya melihat sebuah cahaya api besar dekat lapangan terbang dan suara tembakan dari senjata berat.
Kelompok hak asasi manusia berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), melaporkan, telah terjadi pelanggaran dari kedua belah pihak baik dilakukan oleh pasukan rezim mapun pejuang.
SOHR menerangkan, ledakan tersebut bersumber dari tembakan artileri pemberontak yang menghantam jalur pipa gas di dekat lapangan terbang. Namun begitu jelas, mengapa aliran listrik menuju kota dipotong.
Observatory mengatakan, para pemberontak menembakkan senjata artileri ke Kota Ghasula, beberapa kilometer dari lapangan terbang.
Para pemberontak berusaha keras menekan Ibu Kota, daerah kekuasaan Presiden Bashar al-Assad yang dikuasai keluarganya selama empat dekade. Lebih dari 100 ribu orang tewas semenjak kelompok pro-demokrasi melakukan perlawanan yang dimulai pada Maret 2011.
AL ARABIYA | CHOIRUL
By www.id.berita.yahoo.com/dihantam-bom-ibu-kota-suriah-gelap-gulita-082613757.html

Perusahaan Asal Malaysia Rekrut 700 Pekerja Lokal di Dumai

Upaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai memaksimalkan peluang kerja terus membuahkan hasil. Giliran perusahaan asal Malaysia yang merekrut 700 pekerja lokal.
Riauterkini-DUMAI-Monitoring dan koordinasi yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnekertrans) Kota Dumai di sejumlah perusahaan, kembali membuahkan hasil cukup baik.
Hal ini terlihat jelas, dimana beberapa perusahaan yang ada di Kota Dumai telah membuka kesempatan bagi putra-putri tempatan untuk bekerja di perusahaan industri pengolah minyak mentah kelapa sawit tersebut.
Perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan kelapa sawit, PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) akan melakukan tes sebanyak 700 pelamar kerja baru bertempat di Aula SMKN 2 Dumai kelurahan Bumi Ayu, Minggu (27/10/13) depan.
Tes pencari kerja ini akan dilakukan bertahap dan lansung diumumkan hasil tes, mencari 90 karyawan terbaik hasil dari tes tersebut. Lamaran akan terus diterima perusahaan hingga hari ini, Kamis, (24/10/13).
Pimpinan Human Resource Development, Anthony menjelaskan bahwa tes dilakukan diantaranya, tes psikologi kemampuan berpikir, tes analisa, tes pengetahuan umum industri kelapa sawit, sejarah kelapa sawit, pemanfaat dan hasil olahan kelapa sawit.
Mekanisme tes dilakukan dua gelombang, yaitu Gelombang I sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dan Gelombang II pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB serta hasil akan diumumkan pukul 17.00 WIB.
"Bagi yang lulus akan melanjutkan ke tahap tes wawancara, direncanakan dilaksanakan bulan November-Desember 2013. Setelah itu baru dilakukan tes medical cek up dan melakukan perjanjian kerja dilaksanakan bulan Desember 2013 atau Januari 2014 mendatang," ungkap Anthony.
Langkah PT KL tersebut mengikuti langkah perusahaan yang ada di Dumai. Dimana PT KLK membuka peluang dan akan mengrekrut anak tempatan untuk menjadi karyawan baru di Perusaaan mereka dalam waktu dekat ini.
"Ternyata upaya dan monitoring yang dilakukan Disnakertrans betul-betul direspon dengan baik oleh pihak perusahaan dan mereka telah datang untuk menginformasikan akan merekrut karyawan baru dalam waktu dekat ini," demikian Kadisnekertrans Dumai H. Amiruddin.
Lanjutnya, jumlah karyawan baru yang dibutuhkan PT KLK lebih kurang sebanyak 90 orang, dengan syarat pendidikan minimal tamatan SMA sederajat, Diploma III dan sarjana. Para pencari kerja (Pencaker) diberi kesempatan untuk melengkapkan persyaratan dan mengajukan lamaran keperusahaan PT KLK yang beralamat di kawasan Pelindo I Dumai.
Setelah itu para Pencaker yang telah memasukkan lamarannya akan diseleksi dan mengikuti test tertulis. Dia berharap, agar anak-anak Dumai bisa bersaing semaksimal mungkin untuk mendapatkan peluang kerja yang telah dibuka oleh PT KLK itu.
Ia menegaskan kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di Dumai agar mengrekrut tenaga kerja lebih memprioritaskan anak tempatan dan memprioritaskan calon pencari kerja yang sudah lulus seleksi dan yang telah mengikuti tes.
"Saya minta pihak perusahaan agar mengutamakan anak yang memiliki KTP Dumai. Jika ada KTP luar Dumai, mohon untuk dicoret dulu. Upaya ini guna mendukung program pemerintah kota Dumai dalam pengetasan angka pengangguran yang ada," sebutnya.***(had)
Sumber www.riauterkini.com/usaha.php?arr=65829

Thursday, October 24, 2013

Waspadai Kejahatan Perbankan



JAKARTA- Pemerintah dan Bank Indonesia diminta mewaspadai tindak kejahatan perbankan yang melibatkan karyawan. Pasalnya angka kejatahan seperti pembobolan dan asset nasabah menunjukkan peningkatan.
Himbauan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis, Kamis (24/10/2013). Fenomena ini, menurutnya, tidak lepas dari lemahnya pengawasan Bank Indonesia.
Selain itu,lanjut dia, jika fungsi mediasi BI bisa dimaksimalkan, mestinya kasus fraud tidak harus berlanjut ke meja hijau, yang kerap merugikan nasabah, karena prosesnya lama dan berbelit-belit.
Kasus terbaru adalah dugaan pemalsuan emas milik Ratna Dewi seberat 59 kilogram. Emas tersebut digadaikan di BRI. Polisi telah menetapkan 7 karyawan BRI sebagai tersangka.
Dalam gugatan perdatanya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, memutuskan BRI terbukti melakukan perbuatan melawan hukum atas sengketa jaminan kredit berupa logam mulia 59 Kilogram.
Menurut Harry, jika ada kasus seperti itu manajemen bank mestinya langsung mengganti kerugian nasabahnya, setelah itu baru mempidanakan pelakunya.
Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bahrain mengaku prihatin dengan lemahnya pelaksanaan risk management perbankan nasional.
“Hampir seluruh bank nasional pernah mengalami fraud. Baik bank swasta maupun BUMN. Ini menunjukan lemahnya penerapan manajemen risiko dan perlindungan terhadap nasabah bank,” ujarnya. (trk) by www.okezone.com/read/2013/10/24/339/886445

Bandar Narkoba Manfaatkan Kepolosan TKW Selundupkan Sabu

Jakarta - Tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri masih menjadi sasaran empuk bagi para bandar narkoba untuk menyelundupkan barang haramnya ke Indonesia. Wanti, 28, seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Makau, Tiongkok pun diduga menjadi korbannya. Berniat pulang ke kampung halaman setelah menghabiskan masa kontrak kerja di Macau, Wanti justru dibekuk aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (20/10). Wanita asal Jawa Tengah itu kedapatan BNN menyelundupkan narkoba jenis sabu seberat 1.562,7 gram. Diinterogasi, Wanti mengklaim tak tahu jika bungkusan-bungkusan dalam sereal instan yang memenuhi tasnya adalah narkotika. Dituturkan, tas itu dititipkan oleh seorang pria tua asal Indonesia yang tidak dikenalnya di Bandara Taiwan, saat transit untuk kembali ke kampung halamannya. Karena iba, akhirnya Wanti bersedia menerima tas itu untuk dibawa bersamanya ke Indonesia. "Waktu saya lagi transit di Taiwan ada bapak-bapak yang dekati saya. Dia minta tolong sambil nangis. Dia cuma minta memberitahu posisi saya setiba di Surabaya. Saya nggak tahu isinya ternyata narkoba karena yang saya tahu bungkusnya makanan sereal instan yang biasa saya makan di Makau," kata Wanti di kantor BNN, Rabu (23/10). Begitu tiba di Surabaya, dan menginap di sebuah hotel, Wanti dihubungi seorang pria yang diketahui bernama Dori. Ia pun langsung menyerahkan tas berisi narkoba tersebut kepada Dori. Transaksi itu tercium petugas BNN hingga akhirnya Wanti dan Dori dibekuk, beserta barang buktinya. "Kalau saya tahu itu narkoba, saya pasti tidak mau. Saya juga tidak terima uang dari dia," tegas Wanti. Akan tetapi, BNN tak lantas mempercayai cerita Wanti meski begitu runut. Seorang penyidik BNN mencurigai rangkaian cerita Wanti sebagai pola lama, yang sering digunakan sindikat narkotika Internasional. Hal senada dikatakan Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto. Saat ini, ujarnya, BNN sedang menyelidiki rekam perjalanan Wanti selama ini. Jika ditemukan rekam perjalanan serupa sebelumnya, pengakuan Wanti akan terbantahkan. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi. Nanti kami akan tahu rekam perjalanan yang bersangkutan," tegasnya. Sumirat menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, 1,5 kilogram sabu yang disita dari kedua tersangka merupakan kualitas terbaik. Narkoba itu sama seperti hasil pengungkapan BNN sebelumnya. "Mirip barang yang dibawa dari Malaysia ke Surabaya juga. Sudah 6 kali barangnya mirip bentuknya kristal, besar, bening. Ada kemungkinan satu sumber. Ini yang sedang kami dalami," ungkapnya. Sumirat menyatakan, tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri masih kerap dimanfaatkan sindikat narkotika internasional untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Dalam tiga bulan terakhir, sebanyak tujuh TKI yang pulang dari luar negeri ditangkap karena diduga terlibat dengan narkoba. Kondisi ekonomi dan psikologis TKI menjadi celah yang dimanfaatkan oleh sindikat. Untuk itu, BNN terus berupaya mensosialisasikan kepada para TKI yang ada di luar negeri terkait modus-modus tersebut. "Sosialisasi ini kami lakukan ke beberapa negara. Sebelumnya kami sudah ke Hongkong, Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. Sampai saat ini sosialisasi serupa juga masih menjadi program kami," jelas Sumirat. Penulis: F-5/ARD Sumber: www.beritasatu.com/hukum-kriminalitas/146282-bandar-narkoba-manfaatkan-kepolosan-tkw-selundupkan-sabu.html

Imigran Gelap Myanmar Punya KTP Indonesia

KUPANG, KOMPAS.com — Empat imigran gelap asal Myanmar yang menghuni Rumah Detensi Imigrasi Kupang memiliki kartu tanda penduduk Indonesia. KTP itu dikeluarkan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Kota Medan, Sumatera Utara. Keempat imigran gelap tersebut ditangkap petugas Bandar Udara El Tari, Kupang, saat hendak berangkat ke Jakarta, Selasa (22/10). Kepala Kantor Imigrasi Kupang Silvester Sili Laba, di Kupang, Rabu, mengatakan, keempat warga Myanmar itu sudah diserahkan kepada pihak imigrasi. ”Saat itu, petugas yang menangani tiket penerbangan minta kartu identitas atau KTP. Keempat warga asing itu mengeluarkan kartu penduduk Indonesia sekaligus menunjukkan paspor warga negara asing. Petugas di tempat check in pun langsung meminta informasi lebih lanjut. Ternyata mereka melakukan pemalsuan dokumen kependudukan secara ilegal,” kata Silvester. Keempat warga Myanmar yang selama ini menghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang itu telah diserahkan ke Imigrasi Kupang. Setelah diselidiki, mereka mendapatkan KTP Indonesia melalui calo. Modusnya sama dengan pembuatan KTP untuk tenaga kerja Indonesia yang selama ini berlangsung di Kupang. Satu KTP dihargai Rp 300.000-Rp 500.000. Rudenim Kupang memiliki sekitar 220 imigran gelap dari Myanmar, Afganistan, Turki, dan Arab Saudi. Padahal, kapasitas rudenim itu hanya untuk sekitar 170 orang. Mereka ditangkap saat hendak berusaha memasuki perairan Australia dengan bantuan nelayan lokal. Mereka menghuni rudenim itu 2-5 tahun. Beberapa di antara mereka sudah fasih berbahasa Indonesia dan paham sejumlah jalan dan nama-nama tempat di Kota Kupang. Mereka umumnya diberi kesempatan keluar rudenim, misalnya untuk berobat, tetapi dalam pengawasan petugas Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan petugas keimigrasian. Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Okto George Riwu mengatakan belum menerima empat warga Myanmar yang ditangkap di Bandara El Tari itu. Mereka jelas melanggar dokumen keimigrasian dan memalsukan dokumen kewarganegaraan. ”Mereka bisa menyalahgunakan KTP untuk berbagai kepentingan, seperti mendapatkan dana bantuan langsung tunai, dan hak-hak lain. Penyalahgunaan KTP Indonesia oleh warga asing itu harus diproses,” kata Riwu. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kupang Daud Djira mengatakan, warga negara asing bisa saja memiliki KTP Indonesia asal mendapatkan kartu izin tinggal tetap dari imigrasi setempat. (kor) Editor: Kistyarini Sumber: www.regional.kompas.com/read/2013/10/24/1127496/Imigran.Gelap.Myanmar.Punya.KTP.Indonesia

Pengusaha Turki Buka Toko Seks ‘Halal’ Pertama

Sebuah toko khusus dewasa di London. (Foto: Ilustrasi)
Toko seks daring ini menawarkan produk-produk seks dan saran mengenai praktik seks yang diperbolehkan dan dilarang dalam Islam.
Seorang pengusaha Turki telah membuka apa yang ia sebut sebagai toko seks pertama bagi Muslim di Internet, yang menjual barang-barang mulai dari pelumas sampai obat kuat herbal serta menawarkan saran mengenai seks secara halal.
Haluk Murat Demirel, 38, mengatakan ia terinspirasi meluncurkan laman tersebut ( www.bayan.helalsexshop.com) berkat teman-temannya yang ingin mendapatkan saran dan produk terkait seks, namun merasa konten di laman-laman dan toko spesialis terlalu vulgar.
“Toko seks daring biasanya memiliki foto-foto porno, yang membuat para Muslim tidak nyaman. Kami tidak menjual vibrator, misalnya, karena tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam,” ujar Demirel.
Isu seks sering menyulut perdebatan di negara mayoritas Muslim namun secara konstitusional sekuler tersebut. Toko seks relatif sedikit, bahkan di kota-kota besar, meski di beberapa bagian Istanbul, toko-toko semacam itu mengiklankan diri secara mencolok.
Para pengkritik Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang berakar pada politik Islam, seringkali dituduh puritan dan mencampuri kehidupan pribadi, dari mulai nasihatnya kepada perempuan mengenai jumlah anak yang harus dimiliki sampai pandangannya mengenai aborsi.
Demirel mengatakan laman tersebut, yang menawarkan saran-saran mengenai praktik seks mana yang dilarang dan diperbolehkan dalam Islam, cukup populer sejak diluncurkan pekan lalu, dengan 33.000 pengunjung pada Minggu (20/10) saja. (Reuters)

Dibuka, Pengurusan Dokumen TKI Ilegal di Malaysia

JAKARTA, (PRLM).- Pemerintah Indonesia dan Malaysia memberi kesempatan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal untuk mengurus dokumennya agar statusnya menjadi legal. Program Khas Pengurusan PATI/ Pekerja Asing Tanpa Izin (PKPP) ini berlangsung selama 3 bulan, mulai 21 Oktober 2013 hingga 20 Januari 2014. "Melalui program PKPP ini, kedua negara sepakat memberikan kesempatan kepada TKI dan majikan untuk melakukan penyempurnan dokumen untuk meningkatkan status ketenagakerjaan TKI menjadi legal," kata Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga kerja Kemnakertrans Reyna Usman di Jakarta, Selasa (22/10/2013). Saat ini terdapat WNI/TKI ilegal yang dikenal dengan istilah Pendatang Asing Tanpa Izin yang telah mendaftarkan diri ke perwakilan RI sebanyak 348.301 orang. Dari jumlah itu yang telah diberikan pemutihan oleh pemerintah Malaysia sebanyak 201.237 orang sedangkan sisanya sebanyak 147.064 orang belum mendapatkan pemutihan karena harus melengkapi dokumen kerjanya. Dikatakan, ini juga menjadi kesempatan bagi majikan dan TKI untuk melengkapi dokumen kerjanya. Dengan demikian, kesempatan ini patut dimanfaatkan secara optimal bagi TKI ilegal yang bekerja di Malaysia. Program PKPP ini merupakan salah satu hasil pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Dalam Negeri Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi di Putrajaya, Malaysia, bulan lalu. Reyna mengatakan, program PKPP ini merupakan solusi atas kebijakan 6P atau Program Penyelesaian Menyeluruh Pekerja Asing dan Pendatang yang dilakukan dengan 1) Pendaftaran 2) Pemutihan 3) Pengampunan 4) Pemantauan 5) Penguatkuasaan dan 6) Pengusiran, yang telah dijalankan Malaysia. Kedua pemerintahan telah sepakat untuk bersama- sama mencari solusi memperbaiki sistem penempatan dan perlindungan TKI. "Berdasarkan laporan, KBRI Kuala Lumpur telah membuka layanan dgn menyiapkan ruang aula berkapasitas 400 orang untuk memberi layanan kepada PATI dalam pengurusan dokumen. "Namun sayangnya dari kemarin sampai pagi ini belum ada satupun PATI Indonesia yg memanfaatkan kesempatan tersebut," kata Reyna.
Sumber www.pikiran-rakyat.com/node/255844

Waktu Amnesti Sudah Dekat, RI Minta Imigrasi Saudi Kerja Cepat



Pemerintah Indonesia mengharapkan pelayanan imigrasi yang diberikan Pemerintah Arab Saudi dapat dipercepat, mengingat tenggat waktu berakhirnya masa amnesti semakin dekat. Hingga saat ini sudah terdapat sekitar 91 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memperoleh Surat Perjalanan Laksana Paspor, sementara baru 20 persen atau 18.200 orang yang mendapatkan izin kerja.
Demikian ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI di Kementerian Luar Negeri RI, Tatang Budi Utama Razak, yang dihubungiVIVAnewsmelalui sambungan telepon pada Rabu, 23 Oktober 2013. Tatang mengaku sadar betul tenggat waktu berakhirnya masa amnesti kian dekat, yakni 3 November mendatang.
Karena itu, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, masih terus memfasilitasi pengurusan dokumen bagi para TKI ilegal di Arab Saudi. Bahkan, demi memaksimalkan pelayanan yang diberikan, pihak KJRI tetap buka pada hari libur dan tutup operasi hingga dini hari.
"Sejak awal kebijakan amnesti ini diberlakukan di Arab Saudi, Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai cara untuk membantu WNI. Hal itu termasuk melakukan perundingan dengan Arab Saudi agar mempercepat proses layanan imigrasi mereka," ungkap Tatang.
Percepatan layanan, imbuh Tatang, perlu dilakukan, karena pihak Arab Saudi hanya memberikan kesempatan sekali dalam seminggu kepada Indonesia untuk mengurus 200 dokumen yang masuk. Apabila dihitung dengan logika dengan jumlah dokumen yang diurus hanya mencapai 200 buah per minggu, sementra jumlah dokumen TKI yang belum diproses mencapai 72.800. Karena itu mustahil target itu akan dikejar pada 3 November mendatang.
"Tapi kan kantor imigrasi ada di beberapa tempat, seperti Jeddah, Medinah dan Mekkah, sehingga kami harapkan hal itu dapat mempercepat proses pengurusan dokumen," kata dia.
Tatang menambahkan kekhawatiran, tidak hanya dirasakan oleh Pemerintah Indonesia saja, karena masalah serupa turut merundung pemerintah dari negara lain seperti Filipina dan Bangladesh. Pasalnya mereka juga memiliki tenaga kerja ilegal dalam jumlah besar.
Jatah waktu pengurusan dokumen di kantor imigrasi di Arab Saudi pun, kata Tatang, sama untuk tiap negara yakni hanya seminggu sekali dan 200 dokumen saja.
Ditanya soal kemungkinan Pemerintah Indonesia kembali meminta perpanjangan waktu kepada Pemerintah Arab Saudi, Tatang mengaku belum ada niatan seperti itu. Namun dia berharap Pemerintah Saudi tidak akan mengeluarkan kebijakan yang dapat menimbulkan kekisruhan.
"Saya kira Pemerintah Saudi bisa menilai secara objektif kondisi di lapangan saat ini seperti apa. Permasalahan ini kan juga dialami oleh negara lain, tidak hanya TKI saja," kata Tatang.
Dalam kesempatan itu, dia menghimbau kepada para TKI di Saudi untuk memanfaatkan 11 hari waktu yang tersisa agar secepatnya mengurus dokumen. Tatang meminta jangan tiba-tiba menjelang hari terakhir pengurusan, mereka baru muncul dalam jumlah besar.
"Kapasitas personil kami tidak bisa membantu mereka secara optimal apabila para TKI muncul dalam jumlah rombongan," tuturnya.
Jangan Percaya Isu
Dia pun meminta kepada para TKI di Arab Saudi agar tidak mudah percaya kepada berita yang isinya simpang siur. Hal ini demi mencegah terjadinya tragedi di depan KJRI Jeddah pada 9 Juni lalu terulang kembali.
Menurut Tatang, jumlah TKI yang datang pada tanggal 8 Juni tiba-tiba membludak menjadi 12 ribu orang. Sementara jumlah tim di KJRI hanya mampu menangani sekitar enam ribu orang saja.
"Saya menggarisbawahi, tolong yang dipercayai hanya berita-berita yang dirilis oleh pihak KBRI atau KJRI. Hal ini untuk mencegah peristiwa yang lalu terulang kembali," ujar Tatang.
Pihaknya pun mengaku telah mengantisipasi menghadapi hari terakhir masa amnesti pada 3 November mendatang. "Kemlu akan mengerahkan dan bekerja sama dengan beberap pihak seperti imigrasi dan kepolisian dalam membantu mengatasi kondisi di lapangan," kata dia. (ren)
sumber www.news.viva.co.id/news/read/453438-waktu-amnesti-sudah-dekat--ri-minta-imigrasi-saudi-kerja-cepat © VIVA.co.id

Bos Facebook Dapat Gaji Rp 23 Triliun, Bos Apple Hanya Rp 1,4 Triliun


Washington- Bos sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mencatat rekor gaji dan kompensasi tertinggi yaitu sebesar US$ 2,278 miliar atau sekitar Rp 23 triliun. Bayaran tersebut termasuk gaji, bonus dan saham perusahaan.
Angka tersebut diketahui dari survey yang dilakukan GMI Ratings terhadap gaji dan kompensasi 2012, seperti dikutip AFP, Kamis (24/10/2013). Hasil survey menunjukkan Zuckerberg dapat gaji US$ 503.000 (Rp 5 miliar), bonus US$ 266.000 (Rp 2,6 miliar) dan yang paling besar adalah opsi saham senilai US$ 2,27 miliar.
Ini merupakan pertama kalinya seorang chief executive mendapatkan bayaran lebih dari US$ 1 miliar, kata laporan GMI tersebut. Zuckerberg tidak sendirian, ada CEO lain yang juga masuk daftar ini.
Ia adalah bos dari raksasa energi Kinder Morgan, Richard Kinder. Ia dapat gaji hanya US$ 1 (Rp 10.000) tapi diberi saham perusahan senilai lebih dari US$ 1,1 miliar (Rp 11 triliun).
Keduanya berada jauh di atas CEO yang ada di urutan ketiga dengan bayaran hanya US$ 225 juta (Rp 2,2 triliun, yaitu CEO Sirius XM Radio, Mel Karmazin. Di bawahnya lagi ada CEO Liberty Media, Gregory Maffei (US$ 254 juta), dan CEO Apple, Tim Cook (US$ 143 juta).

DUA TKW TENGGELAM LUMPUR DI MALAYSIA


Sekitar 80 rumah di tepian Sungai Bertam dekat Cameron Highlands Malaysia hanyut oleh banjir bandang akibat dibukanya dam Sultan Abu Bakar, Sungai Bertam mendadak meluap tanpa basa basi pada jam satu malam, Rabu 23/10.
Kejadian ini menyebabkan hilangnya tiga nyawa dua diantaranya rakyat Indonesia yang bekerja di sektor perkebunan.
Kepala Polisi Resor Cameron Highlands, DSP Mohd Zahari Wan Busu berkata korban ditemukan dalam keadaan tenggelam banjir bercampur lumpur itu bernama Jahangir, 30-an laki laki warga Bangladesh dan seorang wanita Indonesia dikenali sebagai, Kesmat, 46 tahun
"Usaha mencari seorang lagi wanita Indonesia berusia 17 tahun yang hilang masih dijalankan," katanya.
Zahari berkata, dalam kejadian awal pagi buta itu akibat dari air dam dibuka untuk menghindari kelebihan daya tampungnya dan dikhawatirkan jebol karena hujan lebat sejak jam 7 sore kemarin (Selasa 22/10).
Kawasan Cameroon merupakan dataran tinggi penghasil teh dan buah buahan. Menjadi tujuan wisata asri yang termasyhur sejak jaman penjajahan Inggris. Pekerja asing dari Indonesia, Bangladesh, Nepal dan Myanmar banyak yang bekerja di kawasan itu. Mereka tinggal di tepi sungai Bertam di rumah rumah bedeng. (Kindo/UM/bernama)
Sumber www.facebook.com/photo.php?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6849764419

Wednesday, October 23, 2013

Nasib 16 TKW Belum Jelas Pencarian Diperluas

Jeddah (Antara) - Nasib 16 Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang diberitakan terlantar di Keemiran Qossim di Distrik Al-Aklah Assyukur Arab Saudi masih belum jelas karena satuan tugas (satgas) Kedubes Indonesia tidak menemukan keberadaan mereka di sana. "Kami sudah kirimkan satgas sejak hari pertama untuk mengecek ke setiap kantor kepolisian di Distrik Al-Aklah Assyukur ternyata tidak ada laporan itu. Demikian juga setelah diperluas pencarian ke distrik di Riyadh dan Madinah. Kami akan terus mencari ke distrik lainnya," kata Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur di Jeddah, Selasa. Sayangnya menurut Gatot, Media Al-Jazeera, koran bermarkas di Riyadh, yang memberitakan kejadian itu tidak menjelaskan lebih lanjut dimana persisnya kejadian tersebut. "Sudah ditelepon ngak menjawab dan difaksimile juga tidak dijawab. Jadi kita susah melacaknya," katanya. Oleh karena itu, Gatot, Kedubes pada hari Selasa akan mengirimkan surat permintaan informasi terkait keberadaan 16 TKW itu ke Markas Besar kepolisian Arab Saudi. "Sampai hari keempat ini, kita belum mendapat notifikasi dari Pemerintah Arab Saudi terkait kasus itu. Kalau benar sudah ditangani kepolisian, kami lebih tenang karena pasti ada jaminan keamanan untuk mereka," katanya. Sebelumnya diberikan media Al Jazeera, sebanyak 16 warga Indonesia yang diduga pekerja rumah tangga ditemukan terlunta-lunta di sebuah daerah terpencil di Distrik Al-Aklah Assyukur Arab Saudi yaitu daerah antara Riyadh dan Mekah, Rabu (16/10) Mereka diselamatkan seorang pengendara yang kemudian menyerahkan mereka ke kepolisian setempat. Mereka yang tidak mempunyai dokumen resmi itu mengaku ditipu warga setempat yang berjanji akan mengantarkan mereka ke Mekkah. Pemerintah Arab Saudi saat ini memperketat penjagaan di setiap titik masuk ke Kota Mekkah dan Madinah karena hanya yang mempunyai visa haji yang bisa masuk. Demikian juga untuk penduduk setempat, Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota sampai 50 persen. Pemerintah Saudi juga memberikan sanksi keras bagi penduduk setempat yang memfasilitasi jamaah haji nonkuota. Orang Indonesia yang terbukti melanggar aturan menggunakan visa haji maka akan segera dideportasi dan mereka tidak boleh masuk ke Arab Saudi selama 10 tahun. Sementara bagi penduduk setempat yang kedapatan memberikan fasilitas untuk haji bagi para mukiman (istilah untuk pelanggar visa haji) maka akan dibawa ke meja hijau dengan tuntutan satu tahun penjara serta fasilitas haji lainnya disita termasuk kendaraan yang mengangkut para mukimin.(rr) sumber www.id.berita.yahoo.com/nasib-16-tkw-belum-jelas-pencarian-diperluas-071427225.html

Kakek Misterius Titip 1,5 Kg Sabu Kelas Wahid ke TKW


Jakarta: Berbagai cara dilakukan untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Salah satu caranya, menitipkan narkoba kepada para Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air.
Dan itulah yang diceritakan Wanti, TKW yang bekerja di Makau. Dia mengaku dititipi sebuah tas jinjing saat akan pulang dari Makau pada 19 Oktober silam. Saat itu, perempuan asal Jawa Tengah itu transit di Taiwan sebelum bertolak menuju Surabaya.
Di Taiwan itulah perempuan berusia 28 tahun tersebut mengaku didekati seorang kakek warga negara Indonesia. Setelah itu, sang kakek misterius tersebut menitipkan sebuah tas jinjing.
"Dia minta tolong sambil nangis. Dia cuma bilang kasih tahu saya di mana pun posisi kamu. Saya nggak tahu isinya apa, yang saya tahu cuma bungkusnya makanan quaker oats itu," kata Wanti di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Belum jelas, apakah Wanti benar-benar tidak tahu barang yang dititipkan itu berisi sabu, atau dia menjadi bagian dari para bandar internasional yang pura-pura tidak tahu. Yang jelas, tas jinjing itu dia bawa hingga ke Tanah Air.
Kabag Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto melanjutkan cerita Wanti tersebut. Setibanya di Surabaya, Wanti menuju ke salah satu hotel di Jemursari Raya. Di situ, Wanti dihubungi melalui ponsel denganprivate number.
Dari ujung telepon, Wanti diberi tahu akan ada orang yang mengambil tas yang dititipkan itu. "Datanglah Dori ke Wanti dan langsung mengambil tas jinjing itu," tambah Sumirat.
Setelah itu, kata Sumirat, petugas menangkap Dori. Sabu seberat 1.562,7 gram dari dalam tas jinjing itu disita. Kepada petugas, Dori mengaku hanya ditugaskan untuk mengambil tas dari Wanti.
"Dia tugasnya hanya mengambil tas itu. Setelah itu dia langsung kembali ke Jakarta. Jadi dia tidak tahu siapa yang menyuruhnya," ungkapnya.
Setelah menangkap Dori, giliran Wanti yang dibekuk di hotel yang sama.
Hasil pemeriksaan menunjukkan sabu kristal yang disita merupakan sabu dengan kualitas terbaik. Narkoba itu sama seperti hasil pengungkapamn BNN sebelumnya.
"Mirip barang yang dibawa dari Malaysia ke Surabaya juga. Sudah 6 kali barangnya mirip bentuknya kristal, besar, bening. Ada kemungkinan satu sumber. Ini yang sedang kita dalami," tutur Sumirat. (Eks/Mut)
Sumber www.liputan6.com/news/read/727571/kakek-misterius-titip-15-kg-sabu-kelas-wahid-ke-tkw

Keluarga TKI Australia yang Tewas Dibunuh Berharap Keajaiban


PONOROGO -Keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo yang diduga dibunuh oleh kekasihnya asal Australia, mengharapkan keajaiban. Keluarga berharap TKI bernama Suryani tersebut itu masih hidup. Suryani dibunuh saat berlibur dengan kekasihnya ke Dili, Timor Leste.
“Kami masih berahap dia masih hidup. Kalau memang dibunuh dan meninggal, ada kejelasan. Yang membunuh harus dihukum setimpal,” ujar Suyitno, kerabat korban, Rabu (23/10/2013).
Sementara itu rumah keluarga alhmarhumah Suryani di Desa Muneng, Kecamatan Balong, tertutup rapat. Tidak terlihat adanya aktivitas di dalam rumah. Menurut Suyitno, keluarga belum mau berkomentar lantaran masih syok.
Terlebih, sebelum dikabarkan dibunuh, Suryani dinyatakan hilang selama hampir delapan tahun. “Keluarga kami berharap, agar kasus itu segera diungkap dan pelakunya ditangkap,” tegasnya.
Keluarga juga berharap jenazah Suryani segera dipulangkan. “Kalau memang sudah meninggal, jenazahnya ya dipulangkan. Harapannya begitu,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, kematian TKW itu diketahui keluarga saat tim dari Mabes Polri dan Kepolisian Federal Australia berkunjung ke rumah Suryani, semalam. Kedatangan tim guna meminta keterangan keluarga korban.
Suryani diduga dibunuh oleh kekasihnya,Nigel Paul, warga Perth, Australia, saat berlibur ke Dili, Timor Leste, pada 2005. Saat itu, Paul membuat laporan ke kepolisian setempat bahwa Suryani hilang dari hotel tempat mereka menginap. Kabar hilangnya TKI yang berangkat ke Australia pada 2004 silam itu juga disampaikan ke keluarga.
(Ahmad Subki/Sindo TV) (ris)
Sumber www.okezone.com/read/2013/10/23/521/885732

TKI Tujuan Sarawak Ditolak Masuk Melalui Sabah


Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) tujuan Negara Bagian Sarawak Malaysia ditolak oleh masuk melalui Sabah Malaysia oleh pejabat imigrasi setempat.
Jabbar, agen TKI bersangkutan di Nunukan, Rabu mengemukakan kedua TKI yang bernama Anton Bin Rihin dan Sopian tersebut telah bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Sarawak tepatnya di Hass Management Sdn Bhd Lot 66 Sawai Land Districk Niah Miri.
Keduanya memegang dokumen keimigrasian resmi dengan menggunakan visa pemerintah Negeri Bagian Sarawak Malaysia atas jaminan perusahaannya tempatnya bekerja yakni Anton Bin Rihin dengan nomor paspor AR 794357 terbitan Konsulat Jenderal RI Kuching Sarawak dan Sopian bernomor paspor S 905584 terbitan Kantor Imigrasi Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB).
Anton maupun Sopian yang akan masuk kembali bekerja di Sarawak melalui Tawau Sabah pada 19 Oktober 2013, namun ditolak oleh petugas imigrasi setempat dengan alasan harus masuk ke negara itu melalui Tebedu Entikong Kalbar tempatnya stempel keluar saat cuti tiga bulan lalu, kata Jabbar.
Akibat penolakan petugas imigrasi tersebut, maka kedua TKI asal NTB itu akhirnya pulang ke Nunukan, ujar dia.
Jabbar yang menilai sangat aneh peraturan yang diterapkan petugas imigrasi Tawau yang seolah-olah semena-mena terhadap WNI yang akan masuk bekerja di negaranya.
"Saya anggap petugas imigrasi Tawau sangat aneh dalam menerapkan aturan. Padahal kedua TKI yang saya antar itu resmi memiliki visa kerja yang dikeluarkan pemerintahnya sendiri," katanya agak kesal.
Persoalan lainnya, lanjut Jabbar, paspor kedua TKI tersebut dicoret-coret.
Ia mengatakan sebenarnya kasus yang sama bukan baru kali ini terjadi tetapi telah beberapa kali dengan alasan yang tidak jelas.
Sementara itu, Johan Mulyadi, Konsul Muda Media Informasi/Komunikasi, Fasilitasi Penyelesaian Masalah Ketenagakerjaan KRI Tawau di Tawau, Rabu menjelaskan, tidak ada aturan yang membenarkan hal itu.
Menurut dia, sepengetahuan sepanjang memiliki paspor internasional apalagi telah memiliki visa kerja maka TKI tidak dibenarkan dilarang masuk ke Malaysia meskipun tempat kerjanya di negara bagian lain.
"Tidak ada aturannya itu bahwa kalau keluar melalui Entikong dilarang masuk lagi apabila melalui Tawau atau harus masuk melalui Entikong," ucap dia.
Terkait dengan kasus ini, kata Johan akan mempertanyakan kepada pihak imigrasi Tawau kebenaran aturan yang dijalankannya.
Ia mencontohkan, TKI yang hendak cuti (pulang kampung) bekerja di Sabah tetapi keluar melalui Tawau dan masuk lagi melalui Kuala Lumpur maka hal itu dibenarkan.
Sumber www.antarakaltim.com/berita/17377/tki-tujuan-sarawak-ditolak-masuk-melalui-sabah?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Ini Alasan Kenapa iPad Baru Tidak Pakai Sensor Sidik Jari



Ada yang terlewat dari peluncuran iPad Mini Retina dan iPad Air pada acara yang dihelat di Yerba Buena Center, Art Theater, San Francisco, AS, tadi malam.
Meski membawa peningkatan produk dan teknologi prosesor, generasi terbaru iPad itu tidak menyertakan sensor biometrik Touch ID seperti yang disematkan pada iPhone 5S.
Padahal, berbagai rumor dan bocoran sebelumnya cukup gencar mengatakan iPad baru akan hadir dengan sensor sidik jari di tombol Home. Mengapa?
MenurutPhonearena,kemungkinan besar Apple tak menyertakan sensor TouchID tersebut lantaran keterbatasan produksi sensor biometrik itu.
Sebagaimana diketahui, sempat muncul masalah dalam produksi iPhone 5S, yakni penempatan sensor itu. Akibatnya, pasokan iPhone 5S lebih rendah dari yang diharapkan Apple. Kondisi ini berdampak pada diundurnya jadwal peluncuran iPhone 5S di pasaran.
Mempertimbangkan hal itu, Apple memutuskan untuk tidak menyematkan teknologi sensor itu pada produk iPad terbarunya.
Selain sensor biometrik, hal lain yang juga tidak muncul pada iPad baru adalah iPad versi warna emas. Sebelumnya santer kabar yang mengatakan iPad baru juga akan muncul dengan pilihan warna emas, seperti halnya iPhone 5S.
Faktanya, Appe meluncurkan iPad Mini with Retina display dengan ukuran layar 7,9 inci dan iPad Air dengan bentang layar 9,7 inci.
Keduanya mengadopsi prosesor chip A7 yang memiliki performa lebih baik dan lebih cepat.
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung