http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, January 20, 2014

Ribuan Gadis Brebes Nekat Jadi TKI Pemerintah Diminta Sediakan Lapangan Kerja

BREBES, SATELITPOST-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mengaku tak mampu mencegah ribuan gadis belia nekat bekerja di luar negeri. Padahal, kenekatan tersebut kerap berujung pada kasus penipuan dan tindak kejahatan perdagangan manusia.
“Banyaknya kasus kekerasan yang terungkap tidak secara otomatis membuat ribuan gadis lainnya kapok,” kata Dra Rini Pujiastuti, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Brebes.
Menurut Rini, kenekatan ribuan gadis asal Brebes tersebut lebih ditentukan karena minimnya kesadaran dan faktor ekonomi masyarakat setempat. Mereka, kata Rini, gadis-gadis dengan tingkat pendidikan SMP seolah memiliki misi suci untuk bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di luar negeri dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga di desa.
Menurut Rini, persoalan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak PPA semata. Dia berharap ada kerjasama antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat agar gadis-gadis asal Brebes untuk ke luar negeri bisa dihentikan. Semua pihak juga sudah saatnya mengawasi berbagai iklan lowongan kerja ke luar negeri dan mencegah para mafia penjual gadis berkeliaran di desa-desa pelosok Brebes.
“Kami selama ini hanya bisa penanganan, itu pun hanya ketika ada kasus penjualan manusia terungkap,” kata Rini.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban kekerasan Tiara, Dra Hj Aqilatul Munawaroh MPd, mempertanyakan komitmen pemerintah daerah dalam membuka lapangan kerja kepada warganya. Bagi dia, selama peluang kerja di daerah masih sangat minim, selama itu juga ribuan gadis-gadis belia tetap nekat menyabung nyawa menjadi TKI di luar negeri.
Sampai kapan pun, lanjut Aqilah, menjadi TKI tetap memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, kata dia, banyak juga ternyata TKI asal Brebes yang sukses di Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. Ketika pulang dari luar negeri, mereka bisa membangun rumah besar dan membeli sawah untuk orang tua di desa. Kesuksesan mereka kemudian mendorong ribuan gadis belia lainnya untuk melakukan hal yang sama.
“Tapi mereka juga meninggalkan dampak sosial yang tidak sedikit. Misalnya, uang hasil bekerja di luar negeri ternyata dihambur-hamburkan oleh anggota keluarga lainnya,” ujar Aqilah.
Sementara itu, Sri Wahyuni, kakak kandung AR, seorang gadis korban perdagangan manusia asal Brebes, mengakui pihak keluarga sebelumnya tidak mampu membendung kenekatan adiknya untuk bisa berangkat ke Singapura. Selain demi ekonimi keluarga, gaji tinggi sebagai PRT di Singapura juga menjadi daya tarik tersendiri. Akhirnya, kata dia, meski khawatir keluarga tetap merelakan adiknya dibawa mafia penjual manusia.( pranstiyanto_agust@yahoo.co.i d
Short URL: http://satelitnews.co/?p=40962

Remaja 17 Tahun Retas 70 Juta Kartu Kredit



TEXAS- Sebanyak 70 juta data kartu kredit dilaporkan dicuri pada akhir tahun lalumelalui peretasan toko-toko department store. Kabar terbaru menyebutkan, hasil penyidikan mengindikasi sang peretas adalah seorang remaja.
Hasil investigasi menyebutkan serangan berasal dari Eropa bagian timur, yakni Rusia. Perusahaan sistem keamanan, IntelCrawler, mengungkapkan orang yang melakukan serangan ini adalah remaja berusia 17 tahun asal Rusia, di St.Petersburg. Hacker tersebut selama ini dikenal sebagai programer hacking tools yang telah membuat 60 piranti lunak untuk memudahkan peretasan.
Berdasarkan penyidikan yang dilakukan, sebagaimana dilansirUbergizmo, Senin (20/1/2014), serangan berasal dari Malware yang ditanamkan pada sistem dan kemudian mengumpulkan 70 juta informasi pelanggan.
Berdasarkan laporan yang diberitakan sebelumnya, ada tiga ritel department store berbeda yang diretas dan dicuri data kartu kredit pelanggannya. Dua diantaranya adalah department store barang mewah, Neiman Marcus, dan department store Target. Jika ditotal, ada 70 juta informasi pelanggan yang dicuri.

Sunday, January 19, 2014

Migrant Care Kecam Penembakan atas 3 TKI oleh Polisi Malaysia

Polisi Diraja Malaysia menduga 3 WNI itu sebagai pelaku perampokan

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah
Aries Setiawan, Marlina Irdayanti| Minggu, 19 Januari 2014, 21:48 WIB
_______
VIVAnews -Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati Tenaga Kerja Indonesia, Migrant Care, mengecam ulah Polisi Diraja Malaysia yang, lagi-lagi, menembak mati TKI. Mereka dicurigai sebagai pelaku kriminal.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, dalam keterangannya Minggu 19 Januari 2014, menuturkan aksi penembakan atas tiga WNI asal Lombok ini menambah rentetan panjang jumlah TKI yang menjadi korban mati polisi Diraja Malaysia sejak tahun 2007. Sayangnya, hingga kini, kata ANis, tidak ada satupun dari 164 kasus yang tuntas secara hukum.
Kasus penembakan terbaru dialami Wahab (30 tahun), asal Dusun Lendang Tengah, Sudarsono (30 tahun) dan Gusti Randa (35 tahun), asal Dusun Teduh.
Anis menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima oleh Fadil (saudara Gusti Randa) dari KJRI Johor Bahru yang dalam hal ini Meutya Hasan, menyatakan Polisi Diraja Malaysia melakukan penembakan kepada ketiga korban pada 11 Januari 2014, pukul 03.15 dinihari waktu Malaysia.
"Saat itu polisi sedang melakukan patroli di kawasan Johor Bahru setelah sehari sebelumnya terjadi perampokan di kawasan tersebut," kata Anis.
Ketiga korban yang saat itu berada di lokasi, diduga sebagai pelaku perampokan dan ditembak mati.
"Padahal ketiga TKI tersebut tidak melakukan apa-apa. Namun menurut informasi sepihak dari Polisi Diraja Malaysia, saat dilakukan patroli mereka melawan dengan senjata api dan parang,lalu dilakukan tembak mati," kata Anis.
Salah satu keluarga korban mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan kabar kematian korban sehari setelah penembakan. Informasi tersebut diperoleh melalui telepon dari saudara yang juga bekerja di Malaysia.
Jenazah ketiganya lalu dipulangkan ke Indonesia dan tiba di Lombok pada Jumat, 17 Januari 2014, pukul 22.00 WITA dan diantar oleh Meutya Hasan (KJRI Johor Bahru) dan Ifan Wadiat Sofian (Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kemenlu).
Biaya Pemulangan
Ironisnya, kepulangan ketiga jenazah ini diurus oleh perusahaan pengurusan jenazah Al-Juzi Enterprise, yang mengharuskan pihak keluarga membayar Rp15 juta untuk setiap jenazah.
Untuk itu, Migrant Care mendesak pemerintah Indonesia untuk segera melakukan langkah-langkah hukum terkait penembakan tersebut. Salah satunya adalah dengan mengusut tuntas kasus tersebut melalui jalur hukum, mengurangi hubungan diplomatik dengan Malaysia, dan memenuhi hak-hak korban.
"Segera mengajukan nota protes diplomatik kepada pemerintah Malaysia dan kurangi hubungan diplomatik dengan Malaysia dengan menarik duta besar RI untuk Malaysia dan persona non grata duta besar Malaysia untuk RI," kata Anis.
Migrant Care juga mendesak pihak Malaysia untuk bertanggung jawab atas tragedi penembakan tersebut. "Hentikan membunuhi TKI yang bekerja di Malaysia," tegasnya. (ren)
© VIVA.co.id

Agen Perekrutan TKI Walfrida Tak Pernah Ajari Rawat Pasien Parkinson

Walfrida seharusnya dibantu orang lain untuk melakukan aktivitas rutin

TKI Wilfrida dan tempat asalnya di Nusa Tenggara Timur.
Siti Nuraisyah Dewi, Santi Dewi| Minggu, 19 Januari 2014, 22:37 WIB
_______
VIVAnews- Sidang terhadap kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Belu, Nusa Tenggara Timur, Walfrida Soik kembali dilanjutkan pada Minggu, 19 Januari 2014. Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Azmad Zaidi bin Ibrahim dengan Jaksa Penuntut Umum Puan Julia Ibrahim, Pengadilan memanggil empat saksi untuk dimintai keterangan ulang.
Informasi ini diperolehVIVAnewsdari siaran pers dari Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur yang dikirim pada Minggu ini.
Keempat saksi yang dihadirkan yaitu pemilik agensi pekerjaan (AP) Master yang menyalurkan Walfrida ke Kelantan, Teh Ying Heng, sepasang suami istri yang kali pertama menemukan Walfrida paska peristiwa pembunuhan, Mansor bin Sulaiman dan Hamidah binti Yahya, serta polisi penyidik kasus ini. Namun, polisi penyidik absen dalam sidang kali ini.
Informasi baru disampaikan oleh AP Master, Teh Ying Heng. Di hadapan Hakim, dia menjelaskan bahwa agen tidak meneliti secara memadai pekerjaan yang akan dibebankan kepada Walfrida.
Padahal agen itu mengetahui bahwa dalam keluarga calon majikan terdapat anggota keluarga yang mengalami sakit parkinson.
Sehingga, dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, Walfrida seharusnya dibantu orang lain untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari. Selain itu, Walfrida hanya dilatih selama satu minggu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan tidak diberikan pelatihan untuk merawat orang sakit.
Teh Ying Heng berjanji akan memberikan data lengkap termasuk nomor kontak dari agensi atau orang penghubungnya di Indonesia, majikan Walfrida sebelumnya, dan majikan dari pembantu asal Kamboja yang digantikan perempuan asal Kabupaten Belu tersebut.
Tampak Tertekan
Sementara itu, suami istri yang kali pertama menemukan Walfrida mengatakan saat mereka mencoba berkomunikasi, Walfrida dalam keadaan tertekan dan menangis.
"Kedua saksi tidak melihat adanya tanda-tanda yang mencurigakan termasuk darah di pakaian yang dikenakan oleh Walfrida," tulis perwakilan KBRI.
Mansor mengetahui Walfrida terlibat kasus pembunuhan, dari komunikasi radio CB di mobilnya saat dalam perjalanan ke tempat kerja.
"Berdasarkan ciri-ciri pakaian yang dikenakan Walfrida, sesuai dengan laporan polisi. Saat itulah Mansor menghubungi Polsek Tok Uban," imbuh mereka.
Walfrida kemudian ditangkap 15 menit kemudian oleh polisi. Sidang akan kembali dilanjutkan pada tanggal 26 Januari 2014 mendatang.
Dalam sidang tersebut akan terdapat beberapa agenda di antaranya, penyampaian dokumen yang dijanjikan oleh agen tempat Walfrida disalurkan, polisi penyidik sebagai saksi, hasil pemeriksaan tulang serta kejiwaan Walfrida.
Menurut Pejabat Konsuler dan Ketua Satuan Tugas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Dino Wahyudin, yang pernah dihubungi VIVAnews beberapa waktu lalu, sidang akan rutin dilakukan setiap hari mulai tanggal 26-30 Januari 2014. (ren)
© VIVA.co.id

Majikan Erwiana Juga Pernah Siksa TKI Lain

Bunga mengaku bekerja di kediaman Law selama 10 bulan.

Unjuk rasa perlindungan TKI di Jakarta beberapa waktu lalu
_______
VIVAnews- Law Wan Tung, majikan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong, Erwiana Sulistyaningsih, ternyata tidak hanya menyiksa perempuan berusia 23 tahun itu. Ada TKI lain bernama Bunga yang pernah bekerja di kediaman Law dan juga senasib dengan Erwiana.
Bunga turut dipukuli dan diancam akan dibunuh pada tahun 2010, ungkap harian Hong Kong,South China Morning Post (SCMP), akhir pekan kemarin. Bunga mengaku bekerja di kediaman Law selama 10 bulan.
"Pernah, satu ketika, majikan begitu marah. Lalu, dia menyeret saya hingga ke balkon dan mengancam akan melempar saya dari apartemennya. Dia membuat saya memohon agar dapat tetap hidup," ungkap Bunga.
Perempuan berusia 28 tahun itu melanjutkan, majikannya bisa memukul dia sesuka hati. "Tapi, saya kemudian berlutut dan memohon agar tidak membunuh saya karena saya masih memiliki seorang anak laki-laki," kata dia.
Dia mengatakan, tidak pernah diizinkan keluar dari apartemen majikannya. Bunga mengaku selalu dikunci dari dalam apartemen, apabila keluarga majikannya keluar.
Tidak cukup sampai di situ, lanjut Bunga. Mantan majikannya itu, juga mengancam akan membayar polisi Indonesia untuk membunuh seluruh keluarganya apabila dia buka suara soal tindak kekerasan yang dia alami.
"Pada akhirnya dia memang membantu saya untuk keluar dari pekerjaan ini dengan bekerja sama melalui agen," kata Bunga.
Sayangnya, agen tersebut memberikan syarat agar tidak memberikan dakwaan hukum terhadap majikannya itu.
Bunga beralasan, baru berani buka suara hampir empat tahun setelah kejadian, lantaran dia merasa sedih karena tidak dapat melakukan apa pun demi membantu Erwiana.
Demi membuktikan kesaksiannya itu, Bunga mengaku siap bekerja sama dengan polisi Hong Kong.
Ancaman Kematian
Menurut Ketua Jaringan Pekerja Migran Indonesia, Eni Lestari, Erwiana turut mendapat ancaman kematian. Dia tidak diizinkan meninggalkan apartemen dan sang majikan juga mengancam akan membunuh keluarganya, apabila Erwiana berani melapor soal perlakuan kejamnya.
Sementara Asosiasi Pekerja Migran Indonesia, Karsiwen, yang kini tengah membantu proses kasus Erwiana, mengatakan telah menunjuk pengacara di Indonesia dan Hong Kong.
"Mendengar kelanjutan kasusnya ini, Erwiana mengaku geram dan bertekad akan kembali ke Hong Kong untuk memberikan pelajaran bagi si majikan," ungkap Juru Bicara asosiasi itu, Karsiwen.
Menurut seorang sumber di kepolisian Hong Kong, mereka akan berencana berkunjung ke Sragen untuk memintai keterangan dari Erwiana.
Para polisi itu akan berangkat beberapa hari kemudian setelah bertemu polisi bagian kejahatan di Distrik Kwun Tong dan pejabat KJRI pada Rabu mendatang. (ren)
© VIVA.co.id

Percakapan Dengan Majikan Tentang Kasus Penyiksaan Erwiana



Seperti biasanya, jam
6.30 sore waktu Hong Kong adalah jam makan saya dengan Bobo (nenek). Jam 5.30 sore saya sudah mulai sibuk di dapur menyiapkan masakan. Karena kami makan hanya berdua, masakannya pun sangat simple, nasi, sayur dan lauk.
Jam 6.30 sore, di salah satu TV Hong Kong menyiarkan berita yang terjadi hari ini, selain berita tentang Hong Kong, juga berita dari luar negeri.
Hari ini jam makan kami lebih cepat dari biasanya. Berita masih berjalan 10 menit saya sudah ke dapur untuk mencuci mangkuk. Tiba-tiba Bobo memanggil saya,
Bobo: Ave... Ave, ko lei lah, ke sini maksudnya
Saya: Ada apa Bobo?
Bobo: Kamu duduk dulu, bentar ya, tunggu sebentar, aku pengen kamu lihat berita ini
Saya: Hoak. Jawab saya. Sebenarnya saya sudah bisa menebak, berita apa yang akan ditayangkan. Ya, tentang Erwiana, kawan kami, BMI Hong Kong yang dianiaya majikan sampai parah.
Bobo: Nah, lihat itu beritanya, kamu dengerin ya, aku pengen tanya sama kamu, bentar, biar selesai dulu beritanya.
Di televiai sedang menyiarkan berita tentang Erwiana. Foto majikan yang diburamkan, pernyataan menteri tenaga kerja Hong Kong, waktu demo ke agen Chans Asia dan KJRI, juga video warga lokal Hong Kong yang sedang membagikan selebaran ke orang-orang yang lalu lalang di depan pintu keluar MTR. Sepertinya ini selebaran ajakan untuk aksi besok (Minggu, 19 Januari 2014).
Bobo: Nah, tau kan. Itu temen kamu orang Indonesia, kerja di rumah majikan, kenapa kok gak kabur diperlakukan seperti itu. Tanya Bobo
Saya: Dia masih baru di Hong Kong, Bobo. 8 bulan, gak pernah keluar, majikan keluar pun pintu rumah dikunci dari luar. Gimana mau kabur
Bobo: Kan bisa telpon, masa sampek segitunya, duh. Kenapa bisa begitu majikannya
Saya: Dia gk punya telpon. Bahasa kantonis belum lancar, dia gak berani karena masih harus bayar potongan agen.
Bobo: Oh iya, apa kalian kalau kerja di Hong Kong harus bayar potongan agen, berapa bulan itu, 7 bulan ya.
Saya: Haiya, makanya dia gak berani. Pernah kabur dan telpon agen, tapi sama agen dibalikin lagi sama majikan.
Bobo: Hai, kasian banget.
Saya: Haiya, kasian banget dia, sekarang masih di Rumah Sakit.
Bobo: Eh tapi ada kok, pembantu yang pura-pura kerjanya gak bener biar diinterminit dan dapat uang, pernah denger kan?
Saya: Iya tahu, memang ada yang kayak gitu.
Bobo: Aku ada saudara, dia ambil orang Pilipina. Pernah itu, dia berlagak kayak orang gila biar diinterminit. Karena takut, orang dia jaga bayi di rumah, ya sudah akhirnya diinterminit.
Saya: Masa kayak gitu modusnya biar diinterminit?
Bobo: Haiya. Tapi orang Indonesia memang lebih sabar dan tlaten, gak suka bantah sama majikan.
Saya: Masa sih.
Bobo: Haiya. Kebanyakan gitu. Kecuali majikan yang gak baik.
Saya: Hai, kamu baik aku akan baik lo sama kamu, bukankah begitu, Bobo
Bobo: Iya, harusnya gitu. Tapi kadang, meski pembantu baik majikan jahat juga ada, dan sebaliknya.
Saya: Iya, Bobo, besok ada demo, aku ikut.
Bobo diam tak menjawab. Entah pura-pura gak denger atau apa.
Sebenarnya saya sudah menunggu majikan saya untuk cerita soal Erwiana ini ke saya. Kebetulan Bobo penikmat koran setiap hari, jadi berita apapun dia baca, termasuk Erwiana.
Tak sengaja, kemarin saya melihat Bobo membaca berita soal Erwiana di koran yang satu halaman penuh isinya tentang Erwiana. Saya diam-diam dan menunggu, kira-kira Bobo akan ngasih tau saya gak ya soal kasus ini.
Tak bisa dipungkiri, kasus Erwiana cukup menyita perhatian publik Hong Kong. Bagi yang mengambil pekerja rumah tangga, pasti ketar-ketir karena kasus ini. Apalagi bagi mereka yang pernah atau sedang menyiksa PRT yang bekerja di rumahnya.
Semoga pengadilan akan berpihak kepada Erwiana dan para majikan yang memperkerjakan buruh migran di rumahnya akan lebih berhati-hati lagi dalam memperlakukan pekerjanya. Memperhatikan makan, istirahat, kenyamanan, ketepatan membayar gaji, hak libur dan juga menganggap mereka (kami) sebagai bagian dari keluarganya sendiri.
Ini cerita saya dengan majikan soal kasus Erwiana. Mana cerita kawan-kawan dengan majikan soal kasus Erwiana?
Atau majikan kawan-kawan pura-pura gak tahu dengan kasus ini? Atau malu mau cerita dengan kawan-kawan?
Share yuk, ini bisa jadi bukti juga, bagaimana saat ada orang Hong Kong memperlakukan buruh migran sekeji ini, apa tanggapan mereka sebagai sesama warga Hong Kong
Mari kawal terus kasus Erwiana. Kemenangan pasti akan membawa dampak bagi perbaikan buruh migran. Semoga
By www.bmi-hk.blogspot.hk/2014/01/percakapan-dengan-majikan-tentang-kasus.html?m=1

Shumaisy:Tolong! Balita Piatu Ini Mencari di Mana Ayah Kandungnya

Jakarta - Seorang TKW bernama Kartiya (34) meninggal karena penyakit menahun di Arab Saudi. Ia meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Muhammad Ilham (1,5).
Berdasarkan informasi yang diterima detikcom dari pembaca bernama Lia Joulia, Minggu (19/1/2014), selain dengan Ilham, Kartiya semasa hidup juga tinggal di Arab Saudi bersama suaminya. Sayang, beberapa saat sebelum Kartiya meninggal, suaminya pergi entah ke mana.
"Ibunya meninggal dalam penantian untuk diangkut ke Tarhil (Pusat Detensi Imigrasi) Shumaisy agar bisa pulang ke Tanah Air," ujar Lia.
Lia menuturkan, pasca meninggalnya Kartiya, Ilham hidup seorang diri dan terus dibantu untuk bisa bertemu ayah kandungnya. Keberadaan Ilham ini awalnya diketahui dari seseorang bernama Bituri.
"Dari pria ini (Bituri) diperoleh informasi bahwa anak ini bernama Muhammad Ilham Bin Adang Ido. Ayahnya bernama Adang Ido Idrus, dan belum diketahui dari mana asal daerahnya," ungkapnya.
KJRI di Jeddah selanjutnya mengambil alih pengurusan bocah itu. Ilham dirawat dan diasuh oleh sejumlah TKW yang ditampung menunggu proses penyelesaian kasus dengan majikan mereka.
"Tidak mudah melacak keberadaan anggota keluarga dari ibu bocah ini di Indonesia. Bisa jadi karena informasi yang disampaikan sang pelapor sangat terbatas. Satu-satunya petunjuk yang bisa diandalkan kala itu adalah sebuah telepon genggam peninggalan almarhumah," jelas Lia.
Salah satu nomor berhasil ditelepon dan mengaku bernama Viki Rizki Afandi, yang selanjutnya diketahui sebagai anak Kartiya dari suami yang pertama. Pihak KJRI pun bertemu dengan Viki di Bandara Soekarno-Hatta. Ilham selanjutnya diserahkan kepada kakak tirinya. Kini Ilham masih mencari di mana keberadaan ayah kandungnya.
By http://m.detik.com/news/read/2014/01/19/052302/2471250/10/tolong-balita-piatu-ini-mencari-dimana-ayah-kandungnya?utm_campaign=%23KoranTweet&utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Saturday, January 18, 2014

Kapal Rusak Diterjang Ombak, 3 Nelayan Terombang-Ambing di Laut


SERANG- Sebuah kapal nelayan rusak diterjang ombak di perairan Teluk Banten. Akibat peristiwa itu, tiga orang nelayan asal desa Karang Antu, Kasemen Serang, Banten sempat terombang-ambing di laut, sebelum diselamatkan Satpol Air Polres Serang.
Menurut Kepala Urusan Pembinaan Operasional Sat pol Air Polres Serang, Ipda Samsudi,kejadian tersebut terjadi, Jumat (17/1). "Korban yang ada di kapal itu, bernama Supardi alias Mapa, Abang (30), Rahmat (40), ketiganya beralamatkan Karang Mulia RT 1/5, Kasemen Serang," kata Samsudi di Dermaga Karang Antu, Kasemen Serang, Sabtu (18/1/2014).
Samsudi menjelaskan, kapal yang ditumpagi ketiga nelayan itu, mengalami patah as pada mesinnya, sehingga kapal yang dipakai untuk mencari ikan tersebut tidak dapat melaju. “Dihantam ombak, karena hujan dan cuaca ekstrem. Ombak sangat tinggi mesin patah As, hanyut beberapa jam,” katanya.
Sementara itu, Rahmat mengatakan, kapal berangkat dari dermaga, Jumat sore. "Setengah jam setelah berangkat, kapal rusak. Sampai di tengah laut, sinyal handphone hilang jadi tak bisa mengabarkan, kami terombang-ambing di laut hampir berjam-jam, sampai akhirnya sampai di pulau Mujang Kecil, pulau satu malam," ujarnya.
Dia tidak menyangka, kapalnya akan mengalami kerusakan."Saya enggak menyangka, lagipula, kalau enggak ke laut, kita enggak bisa makan," tutupnya.
By http://news.okezone.com/read/2014/01/18/340/928255/kapal-rusak-diterjang-ombak-3-nelayan-terombang-ambing-di-laut

Tiga Jenazah TKI NTB Tewas Ditembak Dipulangkan

Mataram, GATRAnews - Tiga kerangka jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tewas ditembak di Malaysia, akan dipulangkan malam ini.
"Ada tiga orang jenazah TKI yang dipulangkan malam ini," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Zaenal di Mataram, Jumat (17/1).
Ketiga TKI tersebut atas nama Wahab TKI asal Dusun Lendang Tengah, Desa Bebuak, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. Sudarsono TKI asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah dan Gusti Randa TKI asal TKI asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Menurut Zaenal, seperti dikutip Antara, ketiga jenazah akan dipulangkan ke NTB menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) sekitar pukul 21.10 Wita.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian TKI asal NTB tersebut, namun menurut surat yang diterima Disnakertrans NTB ketiga TKI meninggal karena terkena tembak.
"Memang menurut surat yang kami terima ketiganya meninggal karena kena tembak, tapi kita baru bisa tahu kronologisnya secara pasti setelah ada keterangan dari Kemenlu," kata Zaenal
By http://www.gatra.com/nusantara-1/bali-nusa-tenggara/45660-tiga-jenazah-tki-ntb-tewas-ditembak-dipulangkan.html

Dinilai Lecehkan Buruh Migran, Migrant Institute Somasi BNP2TKI


Direktur Eksekutif Migrant Institute, Adi Candra Utama (f.ist)
_______
JAKARTA, www.kepribangkit.com- Terkait pemberitaan di media mengenai pernyataan Direktur Pelayanan Pengaduan TKI – BNP2TKI, Christofel De Haan tentang kasus penyiksaan yang dialami seorang buruh migran perempuan di Hongkong yang bernama Erwiana R, Migrant Institute merasa perlu untuk mengajukan somasi kepada BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) terkait pernyataan Christofel De Haan tersebut.
Menurut Adi Candra Utama, Direktur Eksekutif Migrant Institute, pernyataan Christofel tersebut sangat tendensius dan melukai banyak pihak. Sebagai lembaga yang bertugas dalam perlindungan TKI di luar negeri, BNP2TKI seharusnya lebih arif dalam mensikapi kasus-kasus yang menimpa para TKI.
“Pernyataannya itu tidak sesuai dengan UU No 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri dan UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Apalagi pernyataannya mendeskreditkan organisasi masyarakat sipil yang diakui posisi dan perannya dalam system tata kelola pemerintahan yang baik,” terang Adi Candra Utama dalam siaran persnya yang diterima ke pribangkit.com, Jum’at 17 Januari 2014.
Karena itu, menurut Adi Candra, pihaknya akan melayangkan somasi dan menuntut Kepala BNP2TKI untuk, Pertama, mencabut kedua pernyataaan tersebut di atas dan meminta maaf secara terbuka kepada korban dan keluarganya, serta buruh migran Indonesia pada umumnya.
Kedua, meminta maaf secara terbuka kepada seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia, terutama yang bergerak di dunia buruh migran.
Ketiga, memecat Direktur Pelayanan Pengaduan TKI – BNP2TKI atas tindakannya yang telah mencederai BNP2TKI sebagai lembaga yang diberi mandat untuk melindungi buruh migran Indonesia.
Dengan diberikan somasi ini, Adi berharap BNP2TKI untuk lebih berhati-hati dalam memberi statemen atau pernyataan-pernyataannya terkait permasalahan yang terjadi pada pekerja migran. “Sebagai aparatur negara, baiknya berstatemen-lah yang cerdas yang tidak melukai orang lain. Bila perlu, pakai nurani dalam memberikan pernyataan sikap,” pungkasnya. (yon/kb)

Majalah Time Soroti Kisah Pilu TKI di Hong Kong

TKI yang bekerja di Hongkong rentan dari perlakuan kasar majikan.

VIVAnews- Kisah pilu Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri kembali menjadi sorotan media internasional. Kali ini kisah itu dicatat oleh MajalahTime, yang menyoroti perlakuan menyedihkan yang diterima oleh para TKI di Hong Kong.
Majalah terbitan Amerika Serikat (AS) edisi 15 Januari 2014 kemarin melansir, kendati perlindungan hukum di Hong Kong lebih baik ketimbang di kawasan Timur Tengah dan negara Asia lainnya, tetap saja TKI yang bekerja di sana rentan dari perlakuan kasar majikan.
Hasil survei yang dilakukan organisasi Misi untuk Pekerja Migran tahun 2012 silam, menemukan 18 persen pekerja domestik di kota tersebut telah disiksa secara fisik.
Contoh kasus yang paling fenomenal terjadi pada pramuwisma Kartika Puspitasari. Dia mendadak masuk pemberitaan media massa, atas keberaniannya mengungkap ke hadapan publik penyiksaan yang dilakukan sang majikan selama dua tahun.
Kasus terbaru lainnya yang menimpa TKI di Hong Kong, menimpa perempuan asal Ngawi bernama Erwiana Sulistyaningsih. Dia berangkat dari bandara internasional Hong Kong, pada tanggal 9 Januari kemarin dengan kondisi tubuh penuh luka.
Untungnya saat berada di bandara, Erwiana bertemu dengan sesama TKI yang membantunya pulang ke kampung halamannya. Kondisi fisik Erwiana sangat mengenaskan ketika ditemui di bandara. Wajahnya penuh memar, dengan gigi rontok. Kakinya terlihat berwarna hitam, lantaran sering disiram air panas dan masih terdapat luka terbuka.
Beberapa hari paska tiba di Indonesia, Erwiana masih dirawat di rumah sakit. Kepada MajalahTime, paman Erwiana, Shomat, mengatakan kondisi keponakannya kini semakin membaik.
"Kami terkejut dan merasa pilu melihat kondisinya seperti ini," kata Shomat. Keluarga Erwiana bertekat mencari keadilan. Pemerintah Indonesia pun disebut siap membantu untuk menyiapkan seorang pengacara.
Di mata Organisasi Amnesti Internasional, TKI tidak sepenuhnya rentan terhadap perlakuan kasar majikan. Tidak seperti tenaga kerja migran asal Filipina, TKI diwajibkan untuk mendaftar melalui sebuah agen tenaga kerja agar dapat bekerja di Hong Kong.
Agen tenaga kerja ini lah yang nantinya menyediakan pelatihan bagi para calon TKI, menyiapkan kontrak dan mengatur visa mereka. Sayangnya, menurut Amnesti Internasional, agen ini kerap gagal mewakili kepentingan para TKI sesuai dengan aturan berlaku.
"Sejak awal, para tenaga kerja perempuan sudah diperdayai agar bisa bekerja di Hong Kong. Mereka terjebak dalam sebuah lingkaran eksploitasi dengan kasus yang semakin menunjukkan perbudakan modern," ujar penulis laporan organisasi Amnesti Internasional, Norma Kang Muico.

Jakarta Diramalkan Tenggelam Karena Punya Patahan Aktif

Bagaimana masa depan Ibu kota Jakarta? Teluk disebut sebagai daerah tinggi yang lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun. _______ VIVAnews -Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, menyatakan Jakarta berpotensi tenggelam bukan hanya karena banjir, namun juga akibat gempa tektonik. Pakar menyebutkan, bahwa Pulau Seribu sebagai kelurusan utara dari tinggian Ciputat-Tangerang selalu bergerak naik secara tektonik. "Teras-teras terumbu yang berkembang di pulau-pulau Seribu itu adalah buktinya. Demikian juga daerah sepanjang garis imajiner Ciputat-Ujung Teluk Naga, itu adalah daerah yang selalu naik. Teras-teras sungai di sepanjang aliran Sungai Cisadane membuktikan gerak tektonik naik tersebut," ujar Andi Arief dalam rilis yang diterimaVIVAnews, Jumat 17 Januari 2014. Menurut Andi, adanyaslicken side,offset, pergeseran di sedimen-sedimenPleistosenJakarta membuktikan patahan-patahan Jakarta bisa aktif sewaktu-waktu dalam masa Kwarter ini. Permasalahan ini sempat dibahas dalam Focused Group Discussion Peluang dan Tantangan Ruang Bawah Tanah DKI Jakarta pada 20 Desember 2012 lalu, yang diikuti oleh sekitar 20 pakar geologi, geofisika, geoteknik, geodesi, geodinamik, konstruksi, air tanah, dan kegempaan. "Ini menjawab bahwa Jakarta memiliki patahan yang bisa aktif sewaktu-waktu. Jadi bukan hanya ancaman dari Selat Sunda dan sesar sekitar Jakarta saja yang menjadi potensi rusaknya Jakarta akibat gempa," terangnya. Sebagai tindakan preventif mitigasi bencana gempa bumi dengan adanya indikasi-indikasi patahan aktif tersebut, Andi mengatakan, saat ini sedang diusahakan untuk membuat mikrozonasi gempa di Jakarta sampai ke level 4 yaitu skala 1:25 ribu. "Dengan demikian, bangunan-bangunan yang didirikan di DKI Jakarta nantinya bisa mengacu pada peta mikrozonasi tersebut untuk didesain dan konstruksi sehingga ramah gempa," katanya. Lalu bagaimanakah Masa depan Ibu kota negara ini? Dia menjelaskan, merujuk pada konstelasi tektonik Tersier dan Kwarter yang ada, secara geologi teknik masa depan DKI adalah Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. "Keduanya merupakan daerah tinggi yang lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun," tuturnya. © VIVA.co.id

SBY Ungkap Ancaman Pembunuhan dan Kisah Mistis di Rumahnya



Jakarta- Dalam buku 'Selalu Ada Pilihan', Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan berbagai hal tentang kehidupan pribadinya. Termasuk soal ancaman pembunuhan di Cikeas dan Ciwidey, Jawa Barat.
Buku setebal 800 halaman itu memuat sejumlah bab tentang kehidupan presiden. Khusus untuk pembunuhan, SBY mengangkatnya dalam tema khusus berjudul 'ancaman terhadap presiden bisa sampai tingkat pembunuhan'.
"Tanpa diketahui oleh masyarakat luas, secara berkala atau insidentil saya diberi tahu baik oleh Kabin, Kapolri maupun Komandan Paspampres jika ada ancaman nyata atas keselamatan saya," tulis SBY dalam bukunya seperti dikutip detikcom, Jumat (17/1/2014).
Salah satu peristiwa yang sempat mengancam keselamatan nyawa SBY adalah di kejadian di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Saat sedang menggelar kunjungan, SBY mendapat informasi ada sel terorisme yang sedang bergerak. Namun untungnya, itu tidak terjadi.
Kejadian lain yang nyata adalah rencana pengeboman rumah SBY di Cikeas oleh kelompok teroris. Menurut SBY, bom sudah disiapkan di daerah Jatiasih, Bekasi, yang berjarak 10 km dari Cikeas. Mobil untuk membawa bom juga ada, bahkan 'pengantin' untuk aksi bunuh diri itu sudah direkrut.
"Jadi mereka siap untuk meledakkan bom itu pada waktu yang ditetapkan," ungkapnya. Belakangan, aktivitas teroris itu akhirnya bisa dilumpuhkan pihak kepolisian.
Selain cerita ancaman pembunuhan, SBY juga pernah mengalami kejadian mistis. Kala itu, tahun 2009, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sedang bersantai di rumah pada hari Minggu pagi. Tiba-tiba, istrinya memanggil sambil berteriak. Rupanya ada asap hitam tebal berputar di langit ruangan.
Menurut SBY, asap hitam itu terbang ke arah timur, seperti hendak ke kamarnya. Sontak saja, SBY langsung berdoa dan meminta perlindungan pada Allah SWT. Akhirnya, asap itu menghilang.
"Saya sekeluarga selamat. Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat. Atau seperti yang terkisahkan di cerita-cerita lama. Tapi sungguh ada. Sungguh nyata," tulis SBY.

By www.detik.com/news/read/2014/01/17/213234/2470820/10/

TKW tewas terpeleset saat mengepel di rumah majikan Malaysia

Merdeka.com -Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung, Jawa Timur, Anik Susanti (34) tewas di Malaysia. Anik diduga terjatuh dari lantai 2 di rumah majikannya, Rabu (15/1).
_______
"Informasi yang kami terima dari ibu Lina (tekong) melalui telepon, adik kami Anik meninggal kecelakaan kerja jatuh dari lantai 2 rumah majikannya di Malaysia," ujar Lilis, adik ipar Anik, seperti yang dikutip Antara, Sabtu (18/1).
Lilis mengaku dikabarin oleh ibu Lina jika Anik terpeleset saat bekerja mengepel di lantai 2 rumah majikannya, di Kucing, Malaysia. Anik meninggalkan dua orang anak dan suami, Mahfud.
"Kami tidak tahu harus minta pertanggungjawaban kepada siapa. PJTKI-nya (perusahaan jasa pengerah tenaga kerja Indonesia) yang mana kami juga tidak tahu," ujar Mahfud, suami Anik.
Jenazah Anik, tiba di rumah duka Desa Gedangsewu, Tulungagung sekitar pukul 00.15 WIB. Jenazah itu dibawa langsung dari Malaysia ke Bandara Juanda Surabaya.
Keluarga menangis histeris saat jenazah Anik tiba di rumahnya. Pasalnya, keluarga dan kerabat telah menunggu sejak Jumat (17/1) malam.
Terlebih sang suami Mahfud yang tampak menyesali naasnya nasib istrinya. Mahfud mengaku sejak awal dirinya tidak setuju dengan keputusan Anik merantau ke Malaysia sebagai TKI.
Anik pamit berangkat kerja sebagai TKW di Malaysia sejak tiga pekan lalu yakni akhir Desember 2013. Anik sempat singgah dan tinggal di penampungan TKI di Medan, Sumatera Utara, selama dua pekan.
Dari Medan, Anik kemudian diberangkatkan ke Malaysia. Namun baru seminggu bekerja di Negeri Jiran itu, Anik dikabarkan tewas kecelakaan kerja.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung terkait kasus kematian Anik.
(mdk/did)
By http://m.merdeka.com/peristiwa/tkw-tewas-terpeleset-saat-mengepel-di-rumah-majikan-malaisya.html

Friday, January 17, 2014

Polisi Hong Kong Akan ke Indonesia Temui PRT Erwiana yang Disiksa Majikan


Hong Kong, - Para polisi penyidik Hong Kong akan pergi ke Indonesia untuk menemui TKI bernama Erwiana Sulistyaningsih yang dianiaya majikannya. Otoritas Hong Kong berjanji akan memproses kasus ini hingga tuntas.
"Kepolisian akan bekerja sama dengan Interpol dalam mengirimkan polisi-polisi ke Indonesia untuk mencatat statemen dari pembantu tersebut," kata Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong Matthew Cheung saat konferensi pers hari ini.
Erwiana yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dilaporkan kerap disiksa selama delapan bulan di Hong Kong. Akibat penyiksaan itu, wanita berumur 23 tahun itu tak bisa berjalan. TKW itu dimasukkan ke rumah sakit di Indonesia dalam kondisi kritis pekan lalu.
Otoritas Hong Kong berjanji akan mengambil tindakan dan akan mengirimkan polisi penyidik ke Indonesia untuk berbicara dengan Erwiana.
"Kami tidak mentolerir pelanggaran atau eksploitasi apapun terhadap para pembantu rumah tangga di Hong Kong," tegas Cheung seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (17/1/2014).
Dikatakan Cheung, pemerintah Hong Kong juga akan meningkatkan inspeksi dan tindakan penegakan hukum terhadap agen-agen perekrut PRT.
Erwiana saat ini masih dirawat di rumah sakit di Sragen, Jawa Tengah. Kondisinya dilaporkan terus membaik dan para dokter berharap luka-lukanya akan sembuh dalam dua pekan.
Sebelumnya pada Kamis, 15 Januari kemarin, para PRT turun ke jalan-jalan di Hong Kong untuk berdemonstrasi menuntut keadilan bagi Erwiana. Dalam aksi demo tersebut, para PRT juga menuntut perlindungan yang lebih baik bagi ratusan ribu PRT asing di wilayah tersebut.
By http://m.detik.com/news/read/2014/01/17/180208/2470686/1148/polisi-hong-kong-akan-ke-indonesia-temui-prt-erwiana-yang-disiksa-majikan

BMI Hong Kong "Iva", 'Korban Kezaliman Lainya ?".

Berani Melaporkan Penganiayaan oleh Majikanya.

Mengutip berita hari ini di Apple Media on line, Polisi Hong Kong telah menerima laporan korban penganiayaan yang korbanya seorang BMI berusia 50 tahun, 'Iva' (nama samaran).
Majikan perempuan menjabat sebagai Wakil Ketua Dekan di Chinese University, Hongkong, berinisial M.C.SY menjadi terduga pelaku penganiayaan, Polisi sedang menyelidiki laporan korban.
Iva mengatakan bahwa majikan wanita pernah menendang pekerja migran ini sehingga jatuh di tangga, mencekik leher, menampar muka, menjewer telinga.
Kepolisian Hongkong menerima laporan Iva sebagai tindak penganiayaan umum (Common Assault Case). Namun tidak dijelaskan kapan laporan itu dilakukan.
Iva telah bekerja di keluarga tersebut selama 3 tahun. Iva mulanya tidak mau meneruskan kontrak kerjanya dengan majikan tersebut, namun sebelum kontrak pertamanya berakhir, perlakuan majikan sangat baik dan lembut sehingga Iva mengambil keputusan untuk menyambung kontraknya.
Ternyata suatu hari Iva jatuh di tangga rumah, majikan wanita itu tiba-tiba mencekik leher Iva, menampar Iva dua kali dan menjewer kupingnya. Karena takut, Iva masuk ke kamar dan berusaha menelepon polisi tapi HP Iva dirampas majikan dan dibuang ke lantai.
Iva mengatakan, yang paling aneh, tiap kali selesai menganiaya, majikan wanita itu menciumi Iva. Pada malam 20 Nopember tahun lalu, majikan wanita itu menyeret tangan Iva ke kamar dan menciumnya lalu bilang; “Aku menyayangimu, kau tahu tidak?”
Suatu hari di lingkungan rumah tempat tinggalnya, sebelum majikan wanitanya keluar rumah, tiba-tiba kaki kiri Iva ditendang sang majikan dengan sepatu hak tinggi, akibatnya Iva jatuh njungkel di tangga. Kepala dan lengan Iva cedera karena menghantam rak sepatu.
Ke-esokan harinya, ketika Iva libur temanya mengantarkan Iva kepada pekerja sosial lalu ke rumah sakit untuk visum dan melapor polisi.
Polisi telah bertindak dengan melakukann penangkapan majikan wanita untuk penyidikan. Tersangka di-ikat jamin sebagai tahanan luar dan dikenakan wajib lapor. ( nextmedia.com/17/01)
By http://www.kindo.hk/blog/?e=58

Daftar PPTKIS yang Dicabut Izin Pengerahannya

BNP2TKI telah mengumumkan 28 PPTKIS/ PJTKI yang telah dicabut izin pengerahannya. Data tersebut berdasarkan penilaian dan pengawasan selama tahun 2013. Adapun daftar ke 28 PPTKIS tersebut adalah:
1. PT. HUMPUSS INTER
2. PT. NITOUR INDO INC.
3. PT. KARYA MANPOWER SUAKARSA
4. PT. JASA SEJAHTERA BARUNGU
5. PT. DATUN
6. PT.TRI TUNGGAL KHARISMA
7. PT. GUNA MANDIRI PARIPURNA
8. PT.NI'MAH ASYIFA
9. PT. ANGKASA AKBAR HARUTAMA
10. PT. BERJAYA BINTANG SAMUDRA
11. PT. CATUR PILAR MASDJAYA
12. PT. MERLIN KARUNIA JAYA
13. PT. INTRASCO KILAT
14. PT. ABDI WIRA PRAJA
15. PT. ARISKA KHAMIL SEJATI
16. PT. MITRANUSA PEKERJA
17. PT. SURYA DUTA JASINDO
18. PT. INTRA CARAKA
19. PT. TRIWIRA SEMESTA INDONESIA
20. PT. PRIMA SPEED HUTAMA
21. PT. DIAN EMPLOYTAMA
22. PT. NOUR MANSYOUR ABADI
23. PT. RADESA GUNA PRIMA
24. PT. RAJANA FALAM PUTRI
25. PT. DWI INSAN SETIA UTAMA
26. PT. KOSINDO PRADIPTA
27. PT. BAFA ANUGRAH PERSADA
28. PT. IRFAN JAYA SAPUTRA
Sayangnya, BNP2TKI tidak memberikan informasi penting lain seperti asal kota/ kabupaten dari ke 28 PPTKIS tersebut. Padahal, keterangan ini akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap keberadaan PPTKIS di lingkungan mereka.
Sumber http://survei.buruhmigran.or.id/read/daftar-pptkis-yang-dicabut-izin-pengerahannya

Christofel Dari BNP2TKI Sepelekan Proses Hukum Erwiana


Setelah Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa kasus penyiksaan pekerja rumah tangga di Hong Kong relatif kecil, baru dua yang muncul,kini, Buruh Migran Indonesia di Hong Kong dibuat geram dengan pernyataan Direktur Pelayanan Pengaduan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Christofel De Haandi Jakarta, Rabu (15/1).
Terkait gugatan yang akan diajukan pemerintah, Christofel lebih mengharapkan agar keluarga Erwina jangan mudah terpengaruh oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang akan mendampingi kasusnya. Dia menyarankan agar pihak keluarga lebih baik mengandalkan pemerintah daripada jasa LSM yang ujung-ujungnya nanti meminta komisi jika kasus ini akan dimenangkan Erwiana.
“Sejujurnya, kami lebih berharap agar keluarga menempuh jalur damai dengan majikannya daripada menempuh jalur hukum yang memerlukan waktu yang lama. Upaya ini tentu selain lebih cepat juga akan membawa manfaat bagi keluarga berupa uang yang besarnya bisa disepakati melalui pengacara yang ditunjuk oleh KJRI Hongkong nantinya.” demikian kutipan dari sebuah berita di web BNP2TKI http://www.bnp2tki.go.id/berita- mainmenu-231/9283-bnp2tki- kawal-kasus-tki-erwiana.html
“Kami kasihan jika TKI menempuh jalur hukum nanti harus menunggu lama sementara ia diharapkan keluarga untuk terus bekerja dan menghasilkan uang,” paparnya.
Pernyataan Christofel ini sama saja dengan merendahkan harga diri bangsa Indonesia di mata dunia bahwa uang seolah adalah segala-galanya yang bisa dijadikan alat damai dan bisa mengabaikan proses hukum yang harus ditegakkan. Di sisi lain, dia juga melecehkan para BMI di Hong Kong dimana pemerintah tampak mederhanakan penegakan hukum dengan mengiming-imingi uang damai bagi keluarga Erwiana.
“Memalukan jika BNP2TKI mengeluarkan pernyataan tersebut, karena sudah gamblang bahwa Asuransi TKI juga menanggung biaya bantuan hukum hingga 100 juta rupiah, akan menjadi lucu, jika pemerintah yang seharusnya memproses bantuan hukum bagi TKI justru menyarankan agar keluarga berdamai saja dari pada menempuh proses hukum yang panjang.” tutur Anwar “Bobi” Ma’arif, Sekjen DPN SBMI saat diwawancarai via telepon.
Bobi juga menyampaikan penempatan PRT oleh PJTKI/PPTKIS sudah cacat sejak awal. PJTKI atau Agen tidak pernah menjalankan Permenakertrans Nomor 14 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Pada Permenakertrans tersebut PJTKI/PPTKIS diwajibkan melakukan pemantauan 6 bulan sekali pada setiap BMI yang mereka tempatkan dan pemantauan di 3 bulan terakhir sebelum kontrak selesai, namun faktanya sejak SBMI berdiri dan mendampingi kasus, kewajiban tersebut tidak pernah dilakukan PPTKIS.
“Hasil pemantauan yang dilakukan PPTKIS juga wajib diserahkan ke Kemenakertrans dan BNP2TKI, tapi nyatanya dua lembaga negara tersebut juga tidak pernah menagih dan mendesak laporan PPTKIS, bahkan Suwarji, mantan pejabat BNP2TKI pernah membela PJTKI dengan mengatakan mana mungkin mas PJTKI melakukan itu, lha wong TKI-nya banyak sekali. Ini kan konyol, pemerintah justru menghancurkan kedaulatan hukum dan mengabaikan keselamatan TKI,” ungkap Bobi dengan nada geram.
Pernyataan Christofel secara langsung mengabaikan ribuan BMI di Hong Kong dan juga warga lokal Hong Kong yang sangat peduli dengan Erwiana dan meminta kasus ini untuk diusut secara tuntas dengan menghukum berat majikannya, Law Wan Tung.
Bahkan KJRI Hong Kong sendiri berjanji mengawal dan mengusut kasus ini hingga ke jalur hukum sampai majikan Erwiana mendapatkan hukuman yang setimpat serta mendapatkan semua hak-haknya. Kenapa Pegawai BNP2TKI satu ini justru mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah merendahkan bahwa “TKI tak perlu menempuh jalur hukum, cukup damai saja dan mendapatkan uang maka urusan akan beres.”
Pak Christofel, mari datang ke Hong Kong dan temui kami, diskusi dengan kami, para BMI Hong Kong dan warga Lokal Hong Kong yang peduli dengan kasus ini. Bukan uang yang kami butuhkan, tapi keadilan seadil-adilnya bagi kawan kami, Erwiana dan ribuan BMI lainnya yang bisa jadi “akan seperti Erwiana”
Cukuplah harga diri bangsa ini dianggap rendah karena hanya bisa mengirim tenaga kerja kelas Pembantu Rumah Tangga (PRT). Jangan lagi Pak Christofel tambahi dengan mengajak damai kasus Erwiana agar cepat mendapatkan uang tanpa menempuh jalur hukum.
Sudah cukup Presiden dan Menteri dan BNP2TKI yang tak peduli dengan para BMI yang dianiaya di luar negeri. Jangan Tambahi lagi dengan pernyataan yang akan semakin menyakiti hati kami.
By http://buruhmigran.or.id/2014/01/17/christofel-dari-bnp2tki-sepelekan-proses-hukum-erwiana/

Mengenal Lebih Dekat Negeri Formosa (I)

Punya destinasi wisata unik dan menarik.

Pemandangan Kota Taipei di Malam Hari
_______
VIVAlife -Terletak di Asia Timur, Taiwan dikenal sebagai Negeri Formosa yang berarti pulau yang indah. Meski wilayahnya hanya berupa sebuah pulau kecil, Taiwan menyimpan banyak destinasi wisata unik dan menarik. Beberapa diantaranya Taipei 101, gedung yang pernah ditahbiskan sebagai yang tertinggi di dunia selama 2004-2010, ada juga kuil Mengjia Longshan, aula memorial Chiang Kai Shek, desa Jiufen, biara Fo Guang Shan, kuil Baloan Dalongdong, serta kuil Confucius Taipei.
Untuk lebih meyakinkan Anda, kami telah merangkum beberaa alasan mengapa Taiwan layak dijadikan destinasi wisata seperti dilansir dariCNNberikut ini.
Pasar malam
Lapar tengah malam tidak akan menjadi masalah ketika Anda mengunjungi Taiwan. Pasalnya lebih dari 300 pasar malam tersebar di seluruh Taiwan. Yang paling terkenal dari pasar malam di Taiwan adalah bazaar Xiao-Chi atau secara harfiah berarti makanan kecil. Berbagai makanan menggugah selera siap memanjakan lidah Anda. Menurut Biro Pariwisata Taiwan 70% wisatawan yang berkunjung kesana pasti mengunjungi pasar malam.
Restoran bertema
Taiwan memiliki banyak restoran bertema unik yang berusaha menggebrak etiket makan yang umum dilakukan. Ada sebuah restoran bertema toilet yang menggunakan perabot makan mirip dengan berbagai perlengkapan toilet. Selain itu, Taiwan juga memiliki restoran bertema Hello Kitty, Barbie, dan Airbus A830 yang melayani pembeli dengan trolly. Ada juga restoran yang terinspirasi dengan penjara, rumah sakit atau sekolah.
Obsesi Hello Kitty
Obsesi Taiwan terhadap karakter kartun kucing asal Jepang, Hello Kitty, tidak hanya menjadi inspirasi sebuah restoran. Hello Kitty juga menjadi merek sebuah minuman beralkohol di Taiwan. Tahun lalu, sebuah maskapai benama Eva Airways juga membuat gebrakan dan menjadi pemberitaan dimana-mana karena pesawat tersebut mengangkat tema Hello Kitty baik interior pesawat sampai peralatan makan yang digunakan. Bahkan makanan yang disediakan dibentuk semirip mungkin dengan Hello Kitty. Virus Hello Kitty juga menyeang The Grand Hi - Lai Hotel di Kaohsiung. Hotel ini menawarkan kamar bertema Hello Kitty di berbagai perabot dan interior ruangannya.
Artefak Cina
Anda mungkin berpikir koleksi artefak Cina terbesar dapat ditemukan di Beijing atau Shanghai. Tetapi Museum Istana Nasional yang menjadi penyimpanan artefak dan karya seni Cina terbesar terletak di Taipei. Koleksinya mencapai 650.000 item.Sejarah Cina diceritakan melalui patung perunggu, ukiran batu giok, kaligrafi, vernis dan potongan-potongan sejarah lainnya.
© VIVA.co.id

Mengenal Lebih Dekat Negeri Formosa (II)

Bisa dijadikan destinasi wisata akhir pekan.

Chiang Kai Shek Memorial Hall, salah satu landmark Taiwan.
_______
VIVAlife -Akhir pekan segera tiba. Jika Anda tengah memikirkan destinasi wisata yang tepat untuk sekedar berjalan-jalan namun bosan terbang ke Singapura, mungkin Taiwan bisa menjadi alternatif pilihan Anda.
Dikenal dengan nama Negeri Formosa, Taiwan adalah negara modern namun memiliki ragam artefak klasik sarat sejarah. Agar Anda lebih yakin untuk menjejakkan kaki di Taiwan, berikut ini beberapa alasan mengapa Taiwan layak dikunjungi seperti dilansir dariCNN.
Internet gratis
Sulit melakukan komunikasi dengan keluarga di rumah karena biaya yang mahal? Tidak perlu khawatir. Taiwan punya layanan internet nirkabel gratis di seluruh penjuru negeri. Sejak Juni 2013, layanan ini diluncurkan bagi wisatawan di empat kota besar yaitu Taipei, New Taipei, Taichung dan Tainan. Tersedia lebih dari 4.400 hotspot di kota-kota tersebut. Anda dapat menikmati fasilitas ini dengan mendaftarkan diri ke akun iTaiwan dengan paspor Anda. Pendaftaran dilakukan di pusat Taiwan Tourism Bureau dan kantor di stasiun transportasi.
Berita animasi
Jika sebagain besar sineas menganggap bahwa pembuatan film animasi memakan waktu yang lama, pendapat tersebut telah dipatahkan di Taiwan. Perusahaan Next Media Animation yang memiliki 400 karyawan mampu mengubah berita menjadi bentuk kartun hanya dalam waktu 90 menit saja. Yang lebih mengesankan, berita animasi tersebut diciptakan selucu mungkin bahkan kadang menyindir.
Daging tiruan
Anda seorang vegetarian? Maka Anda harus datang ke Taiwan karena pulau ini adalah salah satu surga daging tiruan. Lebih dari 6.000 restoran yang tersebar di berbagai penjuru Taiwan, siap memanjakan lidah Anda dengan sajian terlezatnya. Bahkan seorang pecandu daging pun akan terkecoh dengan rasanya. Daging tiruan biasanya terbuat dari protein kedelai atau gluten gandum.
Jaminan kesehatan nasional
Taiwan diklaim memiliki jaminan kesehatan nasional terbaik di seluruh dunia. Warganya dapat berkonsultasi ke dokter spesialis manapun. Rekam medis mereka tercatat dalam kartu pintar yang dapat diakses oleh semua dokter di seluruh Taiwan. Setelah menjalani konsultasi medis, para dokter akan memberikan resep Cina atau resep obat. Biaya yang dihabiskan akan diganti oleh National Health Insurance Administration dan termasuk biaya administrasi kesehatan terendah di dunia.
© VIVA.co.id

Banjir Bandang Menerjang Manado, Terburuk dalam 13 Tahun

Air setinggi 6 meter menghanyutkan rumah-rumah. 15 orang meninggal.

Warga dievakuasi dari terjangan banjir di Manado.
_______
VIVAnews- Siang hari, Rabu, 15 Januari 2014, hujan deras terus mengguyur hampir seluruh wilayah di Sulawesi Utara. Hujan dibarengi dengan embusan angin kencang.
Air hujan yang turun selama dua hari akhirnya tak mampu ditampung. Banjir bandang pun menerjang.
Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, Sawangan, dan Sario meluap. Tanpa ada peringatan, air bah yang datang langsung menghantam rumah warga.
Bercampur lumpur, air itu datang bersama dengan kayu-kayu dan batu berukuran besar. Kepanikan melanda, warga berlari menyelamatkan diri tanpa sempat membawa barang berharga.
Tidak dapat dibendung, air meratakan dan menghanyutkan rumah-rumah warga yang tidak jauh dari sungai. Jalanan tertutup lumpur, mobil-mobil juga ikut hanyut.
Tinggi banjir di bantaran sungai bahkan mencapai 6 meter akibat kiriman air dari Minahasa. Dalam hitungan jam, air banjir sudah menggenangi 6 kabupaten/kota di Sulut secara bersamaan.
Aktivitas warga di Kota Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kota Tomohon, dan Kepulauan Sangihe terhenti. Ada 11 kecamatan yang terkena dampak akibat banjir itu. Seperti di Kecamatan Sicala, Wenang, Singkil, Wanea, Tunginting, Paal Dua, Paal Empat, dan Bunaken.
"Jalan putus karena aspalnya terbelah. Akses jalan dari Tomohon ke Manado juga putus karena tanah longsor," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Sulawesi Utara, Riyadi.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga Kamis pagi, 16 Januari 2014, sebanyak 15 orang meninggal. Di Kota Manado, korban tewas berjumlah lima orang, satu orang hanyut dan belum ditemukan.
Sementara itu, di Kota Tomohon, ada lima orang yang tewas. Kemudian di Minahasa ada tiga warga yang tewas, satu orang hilang, dan satu orang luka berat.
Dampak banjir dan longsor di Kabupaten Minahasa Utara menyebabkan tiga desa dengan 1.000 jiwa terisolasi. Kemudian, di Kepulauan Sangihe sejumlah bangunan rusak akibat tertimbun longsor.
Puluhan rumah terseret banjir, ratusan rumah rusak parah, dan ratusan mobil terendam. Lebih dari 40 ribu warga terpaksa mengungsi. Banjir ini bahkan disebut sebagai kejadian paling parah dalam 13 tahun terakhir. Lihat video amatir saat rumah warga hanyut diterjang banjir di sini.
Daerah yang mengalami kerusakan paling parah adalah Kelurahan Kanaan, Kecamatan Wanea, Manado. Sampah, kayu, dan lumpur menumpuk di jalan-jalan serta permukiman warga.
Di wilayah ini, setidaknya ada 20 warga yang hanyut diterjang arus banjir dari aliran Sungai Tondano. Sementara itu, 50 rumah lainnya rusak parah dan rata dengan tanah.
Meski banjir sudah mulai surut, ancaman tanah longsor dan terjangan angin puting beliung masih mungkin terjadi. Hujan deras masih mengguyur wilayah Kabupaten Tomohon, Manado, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow, dan Bitung.
Debit air di Daerah Aliran Sungai Tondano masih tinggi. Permukaan air masih menutup jembatan Koni Sario yang menghubungkan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Samratulangi. Pemerintah setempat mengimbau kepada warga agar waspada banjir susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Penyebab banjir
Banjir bandang yang terjadi di Sulawesi Utara disebabkan kombinasi antara faktor alam dan antropogenik atau pencemaran yang terjadi karena ulah manusia. Seperti, aktivitas transportasi, industri, dan pembakaran sampah. Kombinasi ini memicu terjadinya banjir bandang dan longsor yang masif.
Faktor alam terjadi karena hujan deras yang dipicu sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina, sehingga menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu, adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia, sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut.
Drainase yang buruk juga ikut membuat parah bencana ini. Banyak drainase di Kota Manado tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Bencana kali ini lebih besar daripada sebelumnya. Pada 2000, banjir bandang menyebabkan 22 tewas, dan Februari 2013 menyebabkan 17 tewas.
Sejumlah sekolah dan kantor pemerintahan juga masih diliburkan, karena akses jalan terendam lumpur dan sampah. Di Pesantren Putri Assalam Bailang, Kecamatan Tuminting, kegiatan belajar mengajar dihentikan, karena seluruh ruang kelas terendam banjir. Hanya terlihat sejumlah siswa yang tinggal di asrama membersihkan ruang kelas dari lumpur dan air banjir.
Hal yang sama juga terjadi di sejumlah instansi pemerintahan. Di Kantor wali kota Manado misalnya, lumpur dan air banjir masih memenuhi sejumlah ruangan. Lihat video Kota Manado lumpuh akibat diterjang banjir.
Guna memantau proses penanganan bencana, BNPB dan BPBD Provinsi Sulut terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota, TNI, Polri, SAR, RAPI, Tagana, PMI, dan relawan untuk melakukan proses evakuasi masyarakat.
Koordinasi dengan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang, juga dilakukan. Logistik dan peralatan dikerahkan.
Saat ini, kebutuhan mendesak yang masih perlu ditambah adalah perahu karet, tenda, matras, selimut, makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar. Sejumlah posko sudah didirikan dan pendataan masih terus dilakukan.

Penyaluran bantuan terhambat
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif mengungkapkan, penyaluran bantuan logistik terhambat karena jalan-jalan utama menuju lokasi bencana terputus.
"Jalan yang terputus itu dari Tomohon-Manado, Manado-Minahasa," katanya di Kantor Presiden.
Meski masih turun hujan, cuaca ekstrem yang melanda Sulut berangsur-angsur sudah membaik. Sekitar 60 persen warga yang semula mengungsi, saat ini sudah kembali ke rumah mereka masing-masing untuk bersih-bersih.
Sementara itu, Menteri Sosial, Salim Segaf, mengatakan, pemerintah menetapkan tanggap darurat bencana selama dua pekan. Selama tanggap bencana, stok makanan dan kebutuhan lain untuk korban dipastikan cukup.
Ia menambahkan, saat ini, kementerian masih menunggu pendataan jumlah infrastruktur yang hancur akibat bencana ini. Setelah itu, menurut dia, kemensos baru dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi di Kota Manado dan sekitarnya.
"Pendataan berapa jumlah jembatan yang hancur, kemudian jalan yang putus antara Manado dan Tomohon," katanya. Menurut Salim, pendataan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menggelar sidang kabinet paripurna yang salah satunya mendengarkan mendengarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait banjir di Manado, Sulawesi Utara.
Saat pidato pembuka rapat kabinet, Presiden berpendapat, iklim ekstrem menjadi penyebab utama kejadian itu. Hal yang sama juga terjadi di beberapa kota.
"Karena tipologinya sama, kecuali Sinabung, ini disebabkan iklim dan cuaca," katanya.
Dalam rapat tersebut, Presiden SBY juga menginstruksikan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk memaparkan proyeksi cuaca beberapa bulan ke depan. Dengan demikian, semua pihak terkait bisa mengantisipasinya.
"Ketika bencana datang, respons cepat dan tepat," ujarnya. (art)
Laporan: Mochammad Irzal/tvOne Manado, Sulawesi Utara
© VIVA.co.id

Kloter 14 WNI Overstayer Tiba di Tanah Air

TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 370 Warga Negara Indonesia Overstayers (WNIO) dipulangkan dari Arab Saudi menggunakan penerbangan khusus Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 3812 Rabu, 15 Januari 2013 pukul 12.35 Penerbangan yang tiba di Jakarta tanggal 16 Januari 2013 pukul 02.30 dini hari tersebut mengangkut 267 wanita, 77 anak-anak dan 26 laki-laki. Pemulangan pada tanggal 16 Januari tersebut merupakan Kloter ke-14 dari 16 kloter yang disiapkan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memulangkan WNIO yang mengikuti program amnesti. »Pemulangan WNIO dari Arab Saudi pasca amnesti akan terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui berbagai cara/ mekanisme yang memungkinkan,” demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Tempo, Kamis, 16 Januari 2014. Melalui keempat belas kloter tersebut telah dipulangkan total 6.047 WNI. Selain dengan penerbangan khusus pemerintah Arab Saudi, sejumlah 2.453 WNIO lainnya telah dipulangkan menggunakan pesawat yang disediakan Pemerintah Indonesia dan sekitar 3.571 WNIO pulang secara mandiri dengan fasilitasi Pemerintah. Sehingga total sejak amnesti Mei 2013, sebanyak 12.071 WNIO telah dipulangkan. Saat ini masih sekitar 1.400 WNIO yang di Tarheel Al Shumaisy, namun tidak semuanya dapat dipulangkan karena sebagian masih memiliki izin tinggal sehingga tidak berstatus sebagai overstayers. Dalam sistem kafala yang berlaku di Arab Saudi, para pekerja yang masih memiliki izin tinggal hanya dapat meninggalkan Arab Saudi jika sudah memperoleh exit permit yang diberikan oleh otoritas keimigrasian setempat atas dasar persetujuan kafil (majikan). Berdasarkan pendataan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah dalam periode Mei – Desember 2013 jumlah WNIO yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program amnesti sekitar 101.067 orang. Seluruhnya telah difasilitasi penerbitan dokumen perjalanannya (SPLP) oleh KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Sebagian WNIO yang berpartisipasi dalam program amnesti ingin bekerja kembali dan sebagian lainnya ingin pulang. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 17.655 WNIO telah mengurus kontrak kerja baru untuk bekerja kembali di Arab Saudi. Disebutkan pula upaya memulangkan para WNIO tersebut, dan kebijakan- kebijakan lainnya seperti moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi, merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk menata kembali sistem penempatan TKI di Arab Saudi agar lebih terkelola dengan baik dengan mengedepankan aspek perlindungan. NATALIA SANTI

KJRI Jeddah Klarifikasi Berita Kematian TKI Khotijah bt Hosen

TEMPO.CO, Jeddah - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah membantah kabar meninggalnya seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) Khotijah bt Hosen di ruang (anbar) 20 H, penampungan imigrasi Tarhil Shumaisyi, Jeddah, Arab Saudi. »Dari koordinasi dengan pihak Tarhil Shumaisyi, diperoleh konfirmasi bahwa tidak terdapat laporan WNI overstayer perempuan yang meninggal dunia di anbar 20 H sebagaimana yang diberitakan,” demikian siaran pers KJRI Jeddah yang diterima Tempo hari ini. Kemarin, politisi PDIP Rieke Dyah Pitaloka menyebut Khotijah meninggal dunia di rumah sakit Malik Pahad, Jeddah dan mendesak pemerintah untuk segera memulangkan jenazah dan bayinya, Raihan yang berusia 4 bulan. (baca: Lagi, Satu TKI di Arab Saudi Meninggal) Menurut KJRI Jeddah, berdasarkan informasi dari pihak Tarhil Shumaisyi, Senin 13 Januari 2014, pukul 24 terdapat WNI yang dibawa ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri. Berdasarkan penelusuran KJRI Jeddah, dengan sejumlah pengecekan di rumah sakit, diketahui WNI yang disebut- sebut meninggal dunia adalah Siti Azizah dan bukan Khotijah bt Hosen. »Data diri yang bersangkutan, kecuali nama, sama dengan yang diberitakan di media massa. Siti Azizah berasal dari Cirebon, memiliki seorang balita berusia 6 bulan bernama Reihan Alfariszki dan baru masuk ke Tarhil Shumaisyi pada tanggal 1 Januari 2014 lalu,” ungkap KJRI dalam siaran persnya. KJRI Jeddah menemukan Siti Azizah masih dalam kondisi koma dan dalam perawatan akibat gangguan pernafasan akut yang sudah diderita sejak sebelum masuk Tarhil Shumaisyi di Rumah Sakit Al Tsaghar bukan Rumah Sakit Malik atau King Fahad sebagaimana diberitakan media massa. KJRI juga telah menghubungi Taufik, suami Siti Azizah yang juga berstatus overstayer tinggal dan bekerja di Jeddah. Anak Azizah, Reihan, dikabarkan dalam keadaan sehat dan dalam pantauan petugas Tarhil Shumaisyi serta WNI lainnya di anbar 20. Pihak keluarga Azizah di Cirebon juga dihubungi. KJRI Jeddah meminta semua pihak untuk melakukan klarifikasi jika memperoleh informasi mengenai situasi di Tarhil Shumaisyi agar tidak menimbulkan kebinungan dan keresahan, khususnya pada keluarga. NATALIA SANTI

Thursday, January 16, 2014

Polda Metro Gagalkan Keberangkatan 34 TKI Ilegal

Jakarta (Antara) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan keberangkatan 34 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Arab Saudi.
"Hari ini kasus pemberangkatan TKI yang melanggar hukum berhasil diringkus oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Reskrimsus berhasil mengamankan tiga orang berinisial LK, K, dan AAS sementara SBR dan AF ditetapkan sebbagai Daftar Pencarian Orang (DPO)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, tersangka berinisial LK yang berperan merekrut sementara K berperan sebagai pengantar pengantar untuk meloloskan TKI di Bandara Soekarno Hatta dengan beberapa dokumen yang disiapkan seperti Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), paspor, kartu asuransi, visa, tiket pesawat dan lain-lain.
"Pada Jumat (3/1) sekitar pukul 06.00 WIB tim Unit III Sumdaling menemukan TKI yang mau berangkat ke Abu Dhabi ketika sedang akan Cek in tiket di Terminal 2 D Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tim melihat sekitar 21 orang TKI yang sedang berkumpul untuk menunggu proses Cek In yang diproses oleh penghendel Bandara," ujar dia.
Kemudian tim menemukan saudara K yang mengantarkan TKI dan disita dokumen berupa 21 buah buku paspor, kartu peserta asuransi, KTKLN, perjanjian kerja, visa, 17 tiket pesawat, 1 lembar surat tugas atas nama K, serta 1 lembart surat rekomendasi telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP).
"Dalam penelusuran petugas ada dokumen yang dipalsukan yaitu Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri setelah dilakukan verifikasi petugas BNP2TKI Bandara Soekarno Hatta yang menyatakan bahwa KTKLN itu tidak terdaftar dalam sistem mereka serta stempel yang ada dalam paspor para TKI juga bukan dari BNP2TKI(aspal)," kata dia.
Sementara untuk saudari AAS adalah berperan untuk memproses, menampung dan memberangkatkan tanpa melalui proses resmi atas 21 orang TKI tersebut.
"Kemudian dari salah seorang TKI juga diperoleh informasi bahwa masih ada 13 orang calon TKI yang masih di tampung di rumah AAS yang berlamat di Perumahan Vila Nusa Indah, Kecamatan Gunung Putri Bogor) yang juga akan diberangkatkan ke luar negeri," ujar dia.
Pada Senin (6/1) pukul 20.30 WIB, tim menemukan tempat saudari AAS dan pukul 22.30 WIB, tim melakukan penggeledahan dan berhasil ditemukan 13 orang calon TKI.
"Sekitar pukul 23.00 WIB tim mengamankan ketiga belas orang calon TKI itu berikut AAS ke Polda Metro Jaya untuk penyidikan lebih lanjut dan dalam proses penyidikan ternyata AAS terbukti telah melakukan perekrutan dan memberangkatkan TKI yang tidak sesuai dengan ketentuan," ujar dia.
Ia menambahkan saat ini penyidikan juga sedang dikembangkan untuk meminta keterangan saudari EL yang keberadaannya di Arab Saudi dengan peranan sebagai penyandang dan dan mengirimkan seluruh dana kepada AAS.
"Mereka dijerat dengan pasal 102 Ayat (1) Huruf a dalam UU RI No.39 TH 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia d Luar Negeri dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 10 tahun atau denda paling sedikit Rp2 miliar dan paling banyak Rp 15 miliar. Selain itu juga dijerat dengan Pasal 103 Ayat 1," kata dia.(rr)

Calon TKI ilegal dirayu bakal dapat gaji 2,6 juta di Arab Saudi

MERDEKA.COM. Aparat Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan pengiriman 21 calon TKI ilegal ke Arab Saudi. Terungkap, penyalur TKI ilegal tersebut menjanjikan gaji yang tinggi. Bahkan fasilitas keberangkatan mereka pun dibiayai secara gratis oleh pihak sponsor luar negeri.
Nur (48) salah satu calon TKI yang sudah 2 tahun mempunyai pengalaman bekerja sebagai TKI di Arab Saudi menuturkan, dirinya dijanjikan gaji setara dengan pengalaman yang sudah-sudah.
"Saya udah 2 kali berangkat jadi TKI, kalau kemarin jadi udah ke 3 kalinya dan dijanjikan gaji 800 dirham (sekitar Rp 2,6 juta)," ujar Nur kepada wartawan ketika ditemui di Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya, Kamis (16/1).
Nur yang pernah bekerja di Riyadh, Arab Saudi tersebut menambahkan dapat penghasilan sebesar Rp 2,3-2,6 juta per bulan.
"Saya pernah 2 tahun kerja di Saudi, Riyadh, dapat gaji tergantung dolar naik kadang dapat Rp 2,5 juta, Rp 2,3 juta, Rp 2,6 sebulan kerja dan di sana mah tergantung majikan kerjanya mas. Majikan saya baik. Kerja juga kadang bangun tidur keinginan sendiri yang penting kerja selama 8 jam," jelasnya.
Nur mengaku bekerja sebagai TKI untuk membiayai pendidikan anaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dia sempat curiga penyalur tenaga kerja ini bermasalah karena dirinya tidak bisa bergerak secara leluasa.
"Curiga sih mas pas di tempat penampungan, cuma mau gimana saya mah nggak banyak ngomong, saya mau keluar sebentar juga nggak boleh padahal di tempat penampungan sebelum-sebelumnya nggak kayak gitu," tutup Nur.

Selidiki Penyiksaan WNI, Polisi Hong Kong Kumpulkan Saksi


Erwiana Sulistyaningsih (Foto: BNP2TKI)
_______
JAKARTA– Proses hukum kasus penyiksaan pekerja Indonesia, Erwiana Sulistyanigsih, di Hong Kong mulai berjalan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, Kepolisian Hong Kong dikabarkan mulai mengumpulkan saksi.
“Kepolisian Hong Kong menyatakan sangat serius menanggapi kasus ini,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu Tatang Razak, saat dihubungiOkezone, Kamis (16/1/2014).
Tatang menerangkan, Erwiana dipulangkan ke Indonesia secara diam-diam oleh majikannya setelah mengalami cedera yang serius akibat penyiksaan. Kepolisian Hong Kong menyatakan, akan memanggil pihak agen, majikan dan bandara.
“Bandara ikut diperiksa karena membolehkan Eriwiana terbang dengan kondisi luka parah. Kepolisian Hong Kong juga meminta bantuan kami untuk mengumpulkan saksi yang menunjukan bahwa Erwiana memang terluka parah,” tambahnya.
Kemlu juga siap untuk membawa kembali Erwiana ke Hong Kong untuk mengikuti proses hukum. Pemerintah kini menunggu kondisi perempuan berusia 23 tahun itu membaik.
“Kami kini menunggu catatan kesehatan Erwiana. Kami akan melakukannya (membawa Erwiana ke Hong Kong), namun lihat kondisinya dahulu,” pungkas Tatang.(ade)
By http://international.okezone.com/read/2014/01/16/411/927307/selidiki-penyiksaan-wni-polisi-hong-kong-kumpulkan-saksi

Kronologi berdasarkan penuturan saksi Rian ATKI : "Derita erwiana"


Detik-detik terakhir menjelang masuk pesawat, Rian mengaku bertemu dan mencurigai kondisi korban. Melihat ada gelagat yang tidak beres serta kondisi fisik korban yang tidak wajar, Rian mendesak pengakuan korban mengenai apa yang terjadi. Kepada Rian, korban mengaku dipulangkan sekaligus di PHK secara sepihak. Korban mengaku sering dipukuli dan disiksa majikan. Namun saat hendak menawarkan untuk menyelesaikan secara hukum, saat itu korban yang secara psikis sangat tertekan, menolak. Korban hanya ingin segera pulang ke tanah air. Selanjutnya, Rian membantu menolong korban sampai dengan masuk pesawat, dan berusaha untuk bisa tetap duduk mendampingi korban yang mengeluh sakit dan pusing.
Mendarat di bandara Soeta, mereka melanjutkan penerbangan ke Solo. Lepastengah hari, dengan menumpang taksi, mereka bergegas menuju ke rumah/kampung halaman Erwiyana. Sesampai di rumah korban, Rian sempat memberi penjelasan kepada keluarga utamanya kepada kedua orang tua korban mengenai ihwal pertemuan mereka. Malam harinya, keluarga korban berinisiatif membawa korban ke sebuah rumah sakit islam amal sehat Sragen Jawa Tengah untuk mendapatkan perawatan.
Kronologi menurut penuturan korban Erwiana Sulistyaningsih: Korban berangkat ke Hong Kong melalui jasa PT Graha Ayu Karsa yang memiliki kantor cabang di Ponorogo. Terbang ke Hong Kong pada bulan Mei 2013 setelah sebelumnya menunggu proses pemberangkatan selama 8 bulan di penampungan. 3 bulan di kantor cabang Ponorogo, dan 5 bulan di kantor pusat tanggerang. Sejak pertama kali masuk ke tempat majikannya bekerja, korban sudah mencium gelagat kekerasan setiap hari. Setiap kesalahan selalu diselesaikan dengan hukuman kekerasan. Jika yang salah tangannya, yang dipukul tangannya, jika yang salah telinga, maka yang menjadi sasaran pemukulan adalah telinga. Rumah tempat dia bekerja dihuni oleh tiga orang saja yaitu; nyonya (majikan perempuan) dan kedua anaknya yang sudah remaja. Majikan laki-laki tidak pernah kelihatan. Nyonya majikan menurut korban adalah tipikalnya aneh, seperti memiliki penyimpangan kepribadian. Menuntut kesempurnaan yang tidak masuk akal, tidak punya perasaan dan mudah sekali melakukan kekerasan.
Saat sebulan pertama korban bekerja di rumah tersebut, korban pernah sekali melarikan diri dengan pertolongan security gedung untuk mengadukan kondisinya ke agen. Di agen, korban dimediasi dengan majikan dan akhirnya kembali lagi ke rumah majikan. Sekembali ke rumah majikan, keadaan tetap tidak berubah. Lebih parah lagi, saat kulit telapak kaki dan tangan korban mengalami pecah pecah akibat alergi dingin (musim dingin), majikan sama sekali tidak ada inisiatif untuk membawanya pergi berobat ke praktek dokter/rumah sakit. Hal tersebut membuat luka di telapak tangan dan kaki menmbulkan bau tidak sedap, dan bau tidak sedap tersebut menjadi biang bertambah parahnya penyiksaan terhadap korban. Tidak sedap di kaki, kaki langsung dipukul, tidak sedap di tangan, tangan langsung dipukul dengan apa saja terkadang gagang sapu, tongkat untuk menaik turunkan jemuran, gagang vacuum cleaner lantai. Terhadap luka tersebut, majikan memperlakukan korban dengan menutup rapat-rapat kaki dan tangannya agar tidak mengeluarkan bau. Namun perlakuan ini justru membuat luka korban menjadi semakin parah, bahkan infeksi. Jam kerja korban selama bekerja di rumah tersebut sebanyak 21 jam,dengan waktu istirahat 3 jam saja selama 24 jam.
Asupan makanan yang diberikan jauh dari cukup, bahkan menurut korban sangat kurang. Hal ini menurut korban membuat korban pernah sekali dengan terpaksa mencuri makanan lantaran kelaparan. Peristiwa mencuri makanan tersebut berbuntut pada penyiksaan yang lebih menyakitkan lagi. Selama bekerja di rumah tersebut, korban belum pernah sama sekali menerima hak dia berupa gaji, jatah libur dan perlakuan yang layak. Korban pernah mempertanyakan hal tersebut, dan oleh majikan dijawab nanti saja kalau sudah habis masa kontrak seluruhnya akan dibayar, supaya bisa terkumpul. Korban hanya menurut saja. Saat korban akan dipulangkan dengan tiba-tiba, dia diantar ke bandara oleh majikannya, dibelikan tiket kemudian didampingi sampai dengan benar-benar masuk ke dalam ruang tunggu setelah melakukan check in. Majikan berpesan kepada korban agar jangan mendekat ke kerumunan orang, jangan mau berbicara dengan orang lain, jangan menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Kalau ada orang yang bertanya jawab dengan tidak tahu. Majikan mengancam korban, jika selama di perjalanan sampai dengan di rmah, korban bercerita macam-macam kepada siapapun, majikan korban dengan jaringannya akan membunuh kedua orang tua korban.
Karena ancaman inilah korban mengaku sangat ketakutan saat bertemu dengan saksi Rian dari ATKI yang bertanya tentang kondisinya. Saat bertemu saksi Rian, korban hanya membawa baju yang menempel di badan, sebuah tas jinjing kecil serta uang pecahan 100 ribu rupiah. Hasil pemeriksaan medis : Diagnosa sementara korban mengalami cellulitis akut tangan dan kaki dan bekas benturan benda tumpul. Saat ini korban dirawat di rumah sakit islam amal sehat,Sragen Jateng. Dokter yang menangani dokter Iman Fadli. Sragen; 11 Januari 2014
(Sumber : Amiwan A Syifa’i)
Sumber photo https://m.ak.fbcdn.net/photos-d.ak/hphotos-ak-frc3/t1/1606939_667555346636153_490857430_n.jpg

Banyuwangi: Ibu Pembuang Bayi Ditangkap

Malu Melahirkan Lagi karena Anaknya masih Kecil KALIPURO – Terkuak sudah misteri penemuan kerangka bayi di kolam lele milik Musawi di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Selasa (7/1) petang lalu. Polisi berhasil membekuk ibu yang membuang bayinya sendiri itu Selasa malam lalu (14/1). Setelah sepekan melakukan pe nyelidikan mendalam, polisi menangkap Sahwani binti Asrumu, 27, warga Lingku ngan Papring, Kelurahan Kalipuro. Perempuan muda itu diduga kuat sebagai ibu kandung bayi yang dibuang ke kolam lele tersebut. “Sahwani ditangkap di rumahnya,” terang salah satu sumber tepercaya di kepolisian kemarin (15/1). Untuk keperluan pemeriksaan, Sahwani di bawa ke Polsek Kalipuro. Tetapi, sebelumnya, tersangka diperiksakan ke salah satu bidan di Kelurahan Kalipuro. “Hasil pemeriksaan bidan, Sahwani seperti baru melahirkan,” kata sumber tadi. Menurut sumber itu, Sahwani mengakui bahwa bayi yang ditemukan warga di kolam lele milik tetangganya itu ada lah bayi yang baru dia lahirkan. Bayi itu dibuang sendiri setelah dilahirkan di rumahnya. “Sahwani bilang, dia sendiri yang membuang bayinya itu,” ujarnya. Sayang, aparat kepolisian belum banyak mendapat ke terangan dari Sahwani. Setelah di tangkap dan dibawa ke Polsek Kalipuro, perempuan itu tampak shock. “Ibu bayi yang diduga telah membuang anaknya itu sudah bersuami dan memiliki dua anak,” ungkap sumber tersebut. Sahwani menyampaikan, dia tega membuang bayinya ke kolam lele karena malu dengan para tetangga. Sebab, ibu muda itu memiliki anak yang masih kecil. “(Sahwani) katanya malu, baru melahirkan sudah akan melahirkan lagi,” cetusnya. Kepada petugas, Sahwani juga sempat menyampaikan bayinya itu lahir secara normal di rumahnya. Dalam persalinan sekitar pukul 01.00 dini hari itu, ti dak ada warga yang menolong. “Saat lahir, bayinya itu katanya sudah meninggal dunia, karena tidak menangis,” terangnya. Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono saat dikonfirmasi mengakui telah menangkap perempuan yang diduga ibu bayi yang dibuang ke kolam lele. Untuk keperluan pemeriksaan, ibu bayi itu sementara diamankan di Polsek Kalipuro. “(Sahwani) ada di polsek,” kata AKP Sudarsono. Dengan dalih masih dalam pemeriksaan, Kapolsek Sudarsono mengaku belum bisa membeberkan pengungkapan kasus bayi yang ditemukan tinggal kerangka di kolam lele milik Musawi, warga Lingkungan Papring, itu. “Ibu bayi ma sih kita periksa, dan kita juga sedang gelar perkara,” ujar kapolsek. Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok bayi yang hanya tinggal kerangka ditemukan warga di sebuah kolam lele milik Musawi, di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Selasa (7/1) lalu. Untuk pemeriksaan, kerangka bayi itu dikirim ke Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan. Bayi yang ditemukan warga itu diduga berjenis kelamin perempuan. Sayang, tubuhnya tinggal tulang-belulang. Kedua tangan bayi malah sudah hilang. Bagian yang masih terlihat ada daging dan kulitnya hanya lutut hingga telapak kaki. Dugaan kuat, bayi yang tinggal ke rangka itu menjadi santapan lele di kolam tersebut. Hasil pemeriksaan petugas IKK RSUD Blambangan, bayi tersebut diduga lahir secara prematur. Namun, penyebab ke matian bayi itu masih belum ke tahui pasti. Sebab, organ pernapasan sudah tidak ada. (radar)

DPR Surati Pemerintah Arab Saudi Terkait TKI Overstayer

JAKARTA (Berita) Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, DPR telah menyurati pemerintah Arab Saudi terkait TKI overstayer yang berada di tempat penampungan. “Pemerintah Arab Saudi telah menyediakan empat pesawat dan Indonesia dua pesawat untuk memulangkan para TKI overstayer tersebut,” ujarnya. Menurut Marzuki, pemulangan para TKI di Arab Saudi merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun DPR RI. Pada kesempatan tersebut, anggota DPR Rieke Dyah Pitaloka (Fraksi PDIP) mengharapkan dukungan DPR untuk memulangkan TKI yang meninggal dunia dan yang overstayer di Arab Saudi. “Telah meninggal dunia Ibu Khodijah di Tempat Penampungan TKI Tahrir, Arab Saudi, karena itu kita minta bantuan DPR agar jenazah beliau dapat segera dipulangkan segera. Serta para TKI yang masih berada di tempat penampungan,” tambahnya. By http://beritasore.com

Majikan TKI di Luar Negeri Sering Merasa Superior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut BNP2TKI Pada tahun 2013 lalu,Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengirim uang ke kampung halaman sebesar Rp 88 triliun. Sayangnya penyiksaan TKI masih saja menjadi PR untuk pemerintah Indonesia untuk bisa segera diselesaikan. Kali ini penyiksaan terjadi terhadap Erwiana Sulistyaningsih, TKI asal Ngawi, Jawa Timur yang baru saja bekerja di Hongkong. Kini, Erwiana harus pulang dengan kondisi tubuh penuh luka akibat siksaan majikannya. Erwiana mulai bekerja di Hongkong sejak 13 Mei 2013 lalu namun dipulangkan pada tanggal 10 Januari 2014 ini. Menurut staf Penerangan Sosial Budaya KJRI Hongkong, Sam Ariyadi, Erwiana tidak melaporkan kasusnya ke KJRI. “Dia langsung pulang ke kampung asalnya di Ngawi,” tuturnya. Aktivis perempuan yang concern pada masalah luar negeri, Lathifa Anshori, menyesalkan Erwiana yang tidak melaporkan kepada pihak KJRI.“Bagaimanapun TKI adalah warga negara Indonesia (WNI) yang pasti akan dibantu di KJRI” ujarnya. Dia menyebutkan dua alasan yang mengakibatkan WNI yang tidak melaporkan diri ke KJRI.“Karena tidak tahu dan karena tidak berani,” ujarnya. Alasan tidak tahu seharusnya bisa diatasi dengan adanya sosialisasi tentang peran KJRI dalam masa pelatihan tenaga kerja. Namun dari beberapa pengalaman ada oknum KJRI yang menyuruh TKI untuk mengurusi masalah mereka sendiri hingga membuat para TKI tidak berani untuk melaporkan diri. “Semoga saja tidak seperti itu,” imbuhnya. Lebih lanjut Lathifa menjelaskan bahwa terkadang para majikan di luar negeri merasa superior sehingga tidak takut untuk menyiksa pekerjanya. Karena itulah dia mendesak pemerintah untuk membuat hukum serta pelaksanaan yang tegas untuk melindungi TKI. “Kalau bangsa asing tahu sebesar apa bangsa kita, tentu hal seperti ini tidak akan terjadi,” tandasnya

Wednesday, January 15, 2014

Menakertrans: Penganiayaan PRT Relatif Kecil, Baru Dua di Hong Kong

Kasus Erwiana Muncul di Salah Satu Koran Hong Kong Seperti biasa, pemerintah tidak mau belajar dari kasus-kasus yang menimpa para pekerja rumah tangga di luar negeri atau Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terkena kasus penganiayaan yang tergolong sangat parah. Kasus Kartika mencuat pada Agustus 2013 dan saat ini masih menjalani sidang untuk menuntut kasus perdata, sedang majikannya sendiri telah divonis 3 tahun 3 bulan untuk terdakwa majikan laki-laki dan terdakwa perempuan selama 5 tahun 6 bulan. Tak hanya penjara, kedua mantan majikan Kartika itu juga harus membayar denda sebesar HK$ 120 ribu (setara Rp 174 juta). Denda ini belum termasuk hak-hak Kartika selama bekerja 2 tahun. Awal Januari 2014, publik Hong Kong digemparkan lagi oleh kasus baru bernama Erwiana Sulistyaningsih, BMI yang dipulangkan secara diam-diam oleh majikannya dalam kondisi banyak terdapat luka di tubuhnya. BMI Hong Kong marah, geram, sedih, dan perasaan campuk aduk menjadi satu. Masih sangat jelas dan bekas itu belum hilang atas kasus yang menimpa Kartika, kini ada lagi kawan kami yang mengalami hal serupa. Parahnya lagi Erwiana dipulangkan oleh majikannya hanya dengan bekal uang 100 dollar HK atau setara dengan Rp 100 ribu rupiah dan baju yang menempel di badan. Masih juga ditambah ancaman dari majikan yang akan membunuh keluarga Erwiana jika melaporkan kasusnya ke orang lain. Kenapa hal ini masih terjadi? Tahun 2012 Presiden SBY datang ke Hong Kong, apa yang dia lakukan saat bertemu dengan pemerintahan Hong Kong? Tahun 2013 Menteri Tenaga Kerja juga ke Hong Kong dan bertemu dengan pemerintahan Hong Kong? Apa yang mereka bahas? Jumhur Hidayat juga ke Hong Kong meski dengan cara diam-diam, apa yang dia lakukan saat di Hong Kong? Muhaimin di salah satu media ( detik.com) berujar bahwa kasus penganiayaan PRT di Hong Kong relatif kecil, baru dua yang terjadi. What? Baru dua, Pak? Baru yang diekspos media secara besar-besaran, Pak. Masih banyak kasus lain yang tidak tercium media. Kalimat “baru dua” seakan menunjukkan kalau Muhaimin tidak ada rasa empati sama sekali terhadap BMI yang dianiaya di luar negeri. Ini menunjukkan pemerintah sangat menganggap sepele kasus yang “baru dua” ini terjadi di Hong Kong, negara yang kebanyakan orang sebut sebagai “Syurganya BMI.” Sumber http://buruhmigran.or.id/2014/01/15/menakertrans-penganiayaan-prt-relatif-kecil-baru-dua-di-hong-kong/

Kronologi Pertemuan Penolong dengan TKI yang Disiksa

Ilustrasi _____ REPUBLIKA.CO.ID, Berikut kronologi pertemuan TKW yang disiksa majikannya di Hongkong, Erwiyana Sulistiyaningsih, dengan penolongnya Ryan: - Detik-detik terakhir menjelang masuk pesawat, Rian mengaku bertemu dan mencurigai kondisi korban. - Melihat ada gelagat yang tidak beres serta kondisi fisik korban yang tidak wajar, Rian mendesak pengakuan korban mengenai apa yang terjadi. Kepada Rian, korban mengaku dipulangkan sekaligus di PHK secara sepihak. Korban mengaku sering dipukuli dan disiksa majikan. Namun saat hendak menawarkan untuk menyelesaikan secara hukum, saat itu korban yang secara psikis sangat tertekan, menolak. Korban hanya ingin segera pulang ke tanah air. - Selanjutnya, Rian membantu menolong korban sampai dengan masuk pesawat, dan berusaha untuk bisa tetap duduk mendampingi korban yang mengeluh sakit dan pusing. - Mendarat di Bandara Soekarno Hatta, mereka melanjutkan penerbangan ke Solo. Lepas tengah hari, dengan menumpang taksi, mereka bergegas menuju ke rumah/kampung halaman Erwiyana. - Sesampai di rumah korban, Rian sempat memberi penjelasan kepada keluarga utamanya kepada kedua orang tua korban mengenai ihwal pertemuan mereka. - Malam harinya, keluarga korban berinisiatif membawa korban ke sebuah rumah sakit islam amal sehat Sragen Jawa Tengah untuk mendapatkan perawatan. Red:Joko Sadewo

Jatuh dari Lantai Delapan, TKI Tewas di Malaysia

Ilustrasi REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia tewas akibat terjatuh dari lantai delapan ketika tengah mengepel lantai di apartemen Taman Desa Permai Indah, Sungai Dua, George Town, Pulau Pinang, Malaysia. Anik Susanto (34 tahun) ditemukan terbaring dengan kepala cedera parah dalam kejadian pada Selasa (14/1) pagi itu. Polisi mengatakan korban diduga terjatuh ketika tengah mengepel lantai dekat jendela rumah majikannya yang berada di lantai delapan. "Korban dikatakan sedang mengepel lantai di tepi jendela rumah itu dan mungkin karena tembok di koridor rumah terlalu rendah, korban tergelincir dan jatuh," katanya. Majikan korban baru menyadari kejadian itu saat tidak menemukan korban di kamar itu ketika hendak memanggilnya untuk makan. Korban baru bekerja di rumah itu sejak awal Januari. Red:Mansyur Faqih Sumber:Antara

Perundingan RI-Saudi Soal TKI Capai Titik Temu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam. (Antara//Lucky.R) _______ REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kemenaker Arab Saudi untuk Urusan Internasional, Ahmad Fahid, menjelaskan perundingan Indonesia-Arab Saudi telah mencapai titik temu terhadap kerangka final Nota Kesepakatan tentang TKI yang akan ditandatangani dalam waktu dekat. Dalam siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, disebutkan bahwa Kementerian Tenaga Kerja Saudi menyampaikan hasil rancangan awal kesepakatan yang telah dicapai bersama mitranya dari Indonesia seputar tenaga kerja sektor domestik. Acara penandatanganan ini berlangsung disela-sela kunjungan dua hari delegasi RI yang dipimpin Penasihat Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Abdul Wahid Maktub, hari Rabu dan Kamis (8-9/1/2014) silam di Ibu kota Riyadh. Kemenaker saat ini, tegas Fahid, sedang berupaya untuk melakukan sejumlah agenda kesepakatan baru yang akan segera diumumkan beberapa bulan mendatang, guna memperluas jangkauan kerja sama dengan sejumlah negara pengirim tenaga kerja domestik. Menurut pejabat Saudi itu, penerapan aturan bagi pekerja sektor domestik dan pembentukan Komite Bersama (joint committee) yang bertugas menyelesaikan sengketa tenaga kerja rumah tangga belakangan telah berdampak positif dan mendorong terjadi perundingan yang sedang berlangsung dengan sejumlah negara guna membuka pasar-pasar baru. Wakil Menaker Urusan Internasional tersebut menyampaikan bahwa Arab Saudi sedang berupaya untuk menata kembali prosedur perekrutan tenaga kerja rumah tangga yang dituangkan dalam kerangka aturan main yang jelas untuk melindungi hak-hak semua pihak. Rancangan Kesepakatan dengan Pemerintah RI, menurut dia mencakup pembentukan Komite Bersama antar kedua negara untuk memantau sumber permasalahan, kasus-kasus, dan kendala yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Dengan demikian, ke depan sekembalinya pekerja tersebut, Komite ini dapat bekerja mengatasi berbagai kendala dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh semua pihak yang berkepentingan, baik itu pekerja maupun yang mempekerjakan (majikan). Arab Saudi telah menandatangani tiga kesepakatan dengan negara-negara yang sebelumnya merupakan negara pengirim tenaga terbesar yang 14 di antaranya telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama. Red:Julkifli Marbun Sumber:Antara

TKW Banyuwangi Meninggal Di Arab Saudi

Inalillahi wainalilhiroziun Telah ber pulang ke rahmatullah Saudari seprjuangan kita Almarhumah Khodijah asal Banyuwangi kemarin hari senin di RS Malik Fahad .. Kita do'akn mudah2an amal ibadah alamarhumah di terima oleh Allah SWT dan di ma'afkan segala dosa dosa nya..amiin. Sampai saat ini kita berusaha agar jenazah bisa cepat di kebumikan. Sumber https://m.facebook.com/photo.php?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2283831048

Tuesday, January 14, 2014

TKI Agus H purwoharjo banyuwangi Meninggal Di Taiwan

INALILLAHI WA'INNAILAIHI ROZI'UN,,,, Taiwan berduka lagi, saudara kita Agus Hariyanto berasal dari kota purwoharjo banyuwangi yang bekerja di pabrik Cinyuan Cast Industrial Co. Ltd guanyin Shinwu jam 20.15 waktu taiwan meninggal dunia dalam perjalanan ke RS shinwu. Almr, Agus haryanto meninggalkan 2 orang anak dan istri yang juga bekerja di taiwan. Almr, Agus meninggal akibat terkena angin duduk. semoga alloh mengampuni segala dosa-dosanya menerima segala amal kebaikannya dan mendapat tempat yang layak. amin ya alloh ya robbal alamiannnn bagi saudaraku yang ingin membantu meringankan beban istri dan 2 anaknya, saudara bisa menghubungi langsung mbak Dina istri Almr. 097648004. atau bisa kirim ke alamat kami atau Mimi Sekar Laroz. atas partisipasinya kami ucapkan banyak-banyak terima kasih,,, Sumber https://m.facebook.com/photo.php?fbid=240700992770222&id=100004909682416&set=a.101174156722907.2211.100004909682416&refid=8&_ft_=qid.5968762593235848717%3Amf_story_key.-639598477186169940

Fakta Baru di Sidang TKW Walfrida Soik

Walfrida terancam pidana mati karena membunuh majikannya di Malaysia. Sidang terhadap kasus Wilfrida kembali berlangsung di Mahkamah Tinggi Kota Bharu Malaysia _______ VIVAnews -Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) Walfrida Soik (sebelumnya ditulis Wilfrida) kembali menjalani sidang lanjutan pada Minggu, 12 Januari 2014. Dalam sidang yang dimulai sekitar pukul 11.00 waktu setempat itu, terungkap sebuah fakta baru mengenai kondisi korban yang dibunuh Walfrida. Pejabat Konsuler dan Ketua Satuan Tugas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur Dino Wahyudin mengungkapkan bahwa korban, Yeap Seok Pen, ternyata mengalami depresi. Informasi tersebut diperkuat dengan keterangan Dr Wan Mohd Zamri yang pernah merawat korban atas penyakit parkinson. Wan ternyata juga memberikan obat anti depresan. Diagnosa korban menderita depresi karena penyakit yang dideritanya diperkuat kesaksian seorang dokter ahli dari India yang mengajar di Hospital University of Science Malaysia, John Prakash. Dia mengatakan korban menunjukkan tanda-tanda orang yang menderita depresi. "Hal ini tidak diketahui keluarga korban," ungkap Dino. Informasi dari proses persidangan tersebut akan digunakan tim pengacara Walfrida untuk melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya. Selain itu, keterangan yang diperoleh kemarin dapat digunakan untuk mempertajam strategi pembelaan terhadap sidang pembelaan diri Walfrida nantinya. Namun, lanjut Dino, sidang tidak mengungkap hasil observasi kunjungan tim utusan dari Malaysia yang berkunjung ke kediaman Walfrida di NTT."Pengacara memang sudah menerima laporan dari RS Permai, Johor Bahru soal hasil observasi itu. Namun, kami belum bisa mengungkap itu. Kami masih harus mempelajari hasilnya terlebih dahulu," kata Dino. Agenda sidang yang digelar Minggu kemarin, hanya berfokus kepada pemeriksaan kembali saksi yang sebelumnya sudah pernah dipanggil. Dari lima saksi yang hadir memenuhi undangan pengadilan, baru tiga saksi saja yang dapat dimintai klarifikasi. Ketiga saksi yang didengarkan kesaksian adalah Ong Kian Peng (tetangga korban), Lee Chee Keong (anak korban), dan Lee Lai Weng (suami korban). Dari ketiga saksi tersebut, mereka menceritakan interaksi antara korban dengan Walfrida selama 11 hari bekerja di rumah korban. Dalam sidang yang dipimpin Hakim Azmad Zaidi bin Ibrahim, tim pengacara KBRI turut meminta tetangga korban untuk menyampaikan secara lebih rinci hal-hal yang terjadi dan sebelum tindakan pembunuhan terjadi. Sidang lanjutan akan digelar kembali pada 19 Januari mendatang. Diberitakan sebelumnya, kasus Walfrida terjadi tahun 2010. Dia mengaku merasa jengkel pada Yeap Seok Pen yang kerap memarahi dan memperlakukan dirinya secara kasar. Tak sanggup menahan amarah, pada tanggal 7 Desember 2010, Walfrida kemudian mendorong Yeap Seok Pen hingga jatuh. Tak hanya itu, Walfrida kemudian menusuk Yeap Seok Pen sebanyak 43 kali hingga tewas. Walfrida akhirnya ditahan di Penjara Pangkalan Chepa dan terancam vonis mati dari pengadilan. (umi) © VIVA.co.id

5 Istilah Penting dalam Asuransi TKI

Regulasi mengenai asuransi TKI sebenarnya telah diatur dalam UU No 2 tahun 1992, UU No 39 tahun 2004, dan diatur lagi dalam Permen serta Kepmen. Sayangnya meski telah banyak regulasi mengenai asuransi TKI, persoalan asuransi TKI pun seperti tiada habisnya. Hak-hak yang seharusnya diperoleh buruh migran banyak yang belum terpenuhi dan sulit terpenuhi. Minimnya pengetahuan yang dimiliki buruh migran terkait asuransi acapkali membuat buruh dirugikan. Berikut ini adalah beberapa istilah-istilah dalam asuransi TKI yang bisa menjadi bekal bagi kawan-kawan buruh migran dalam berhadapan dengan perusahaan asuransi: 1.Asuransi TKI ialah program asuransi yang diberikan pada calon buruh migran pra penempatan, masa penempatan, dan purna penempatan sebagai bentuk penjamin risiko-risiko yang diatur dalam Peraturan Menteri. Lantas apa perbedaan perusahaan asuransi jiwa dengan perusahaan asuransi kerugian? Perusahaan asuransi jiwa ialah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko terkait dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Sedangkan perusahaan asuransi kerugian ialah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa tak pasti. 2.Premi asuransi ialah sejumlah uang yang tercantum dalam polis yang disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan pada perusahaan asuransi. Premi asuransi TKI hanya dibayarkan satu kali dengan biaya 400.000 rupiah. 3.Polis asuransi ialah perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan tertanggung yang diterbitkan oleh penanggung. Pemegang polis asuransi ialah calon buruh migran atau ahli warisnya. Beberapa kasus yang kerap terjadi polis asuransi TKI tidak diberikan kepada buruh migran atau ahli warisnya dan ini menyalahi aturan yang berlaku. Ada juga kasus lain dimana polis asuransi dari perusahaan asuransi ditulis dengan huruf ukuran kecil sehingga tidak jelas terbaca oleh pemegang polis. Selain mendapatkan polis, tertanggung juga mendapatkan kartu peserta asuransi (KPA) sebagai bukti keikutsertaan dalam asuransi. 4.Konsorsium TKI ialah kumpulan sejumlah perusahaan asuransi sebagai satu kesatuan yang terdiri dari ketua dan anggota untuk menyelenggarakan program asuransi TKI yang dibuat dalam perjanjian konsorsium. Saat ini sesuai dengan Keputusan Menteri pada Juli 2013 lalu terdapat 32 perusahaan asuransi yang masuk ke dalam 3 konsorsium. 5.Klaim asuransi ialah permintaan atau tuntutan pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam polis. Klaim asuransi TKI diurus oleh perusahaan pialang asuransi, yakni perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

Peduli Pekerja Rumah Tangga, Open Door Berdemo di Apartemen Majikan Erwiana

Open Door, sebuah organisasi yang terdiri dari para pengusaha dan majikan yang ada di Hong Kong kemarin pukul 6 sore 13/04 melakukan aksi di apartemen bawah rumah Law Wan Tung, majikan Erwiana Sulistyaningsih di Beverly Garden, Tseung Kwan O. Aksi ini dilakukan untuk menyadarkan warga setempat bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap pekerja rumah tangga asal Indonesia yang tinggal di apatemen tersebut. Erwiana berusia 23 tahun datang ke Hong Kong untuk bekerja pertama kalinya, tetapi mengalami nasip malang. Ia mengaku dipukuli dengan gantungan, disiran dengan air panas dan kekurangan makanan, sampai dia tidak mampu bekerja dan tanda-tanda penyiksaan itu tidak mungkin untuk disembunyikan. Doris Lee mengatakan bahwa itu bukan hanya tragedi namun pelanggaran serius terhadap tanggung jawab pemerintah. Setelah kasus Kartika mencuat pada musim panas tahun lalu, perbaikan kondisi pekerja rumah tangga tidak ada dan sebagai hasilnya, PRT lain masih disalahgunakan di Hong Kong. Pengusaha dan majikan yang yang tergabung dalam Open Door yang sangat menghargai kontribusi pekerja rumah tangga tidak bisa membiarkan pelanggaran seperti itu terus terjadi. “Harusnya kita malu ada kasus seperti ini. Semua orang yang bekerja di Hong Kong harus diperlakukan sopan, dan ini harus dijamin oleh pemerintah kita, dan juga oleh kebaikan orang Hong Kong terhadap pekerja rumah tangga yang bekerja di dekatnya,” tambah Dorie Lee Doris berbicara kepada penduduk yang sedang keluar masuk dari Beverly Gardens, mendesak mereka untuk peduli terhadap pekerja rumah tangga yang tinggal bersama kita dan merawat anak-anak kita dan orang tua. Dia mendesak mereka untuk meminta pekerja rumah tangga di dekatnya: apakah Anda sudah makan siang? Anda telah memiliki hari libur? Doris Lee adalah warga lokal Hong Kong yang menjadi koordinator Open Door. Open Door adalah organisasi yang terdiri dari para majikan yang ada di Hong Kong dan warga lokal yang peduli terhadap perbaikan kondisi dan juga hak-hak pekerja rumah tangga atau buruh migran. Sumber http://buruhmigran.or.id/2014/01/14/peduli-pekerja-rumah-tangga-open-door-berdemo-di-apartemen-majikan-erwiana/

TKI Dibius, Semua Barang Dikuras

BOGOR -Tiga TKI korban pembiusan, yakni Teguh Riyanto, Kuntoro, dan Aditiya Indra Permana, dijemput keluarganya, kemarin. Ketiganya sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah. Ketiga korban yang baru pulang dari Hongkong ini ditemukan tak sadarkan diri oleh warga setempat di salah satu warung makan di Tlajung, Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunung Putri. Kapolsek Gunung Putri, Kompol Edwin Affandi mengatakan, ketiganya sudah dijemput pihak keluarga dari Brebes. “Selama di mapolsek, mereka kami amankan di musala karena kondisinya belum pulih seratus persen,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin. Dari hasil pemeriksaan, kata dia, ketiga korban baru pulang sebagai TKI di Hongkong. Setibanya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, mereka dijemput menggunakan bus. Di dalam bus itu, mereka disuguhi minuman kemasan hingga membuatnya tidak sadarkan diri. Barang-barang berharga milik mereka pun habis dikuras pelaku. “Di sini (Gunung Putri, red) hanya TKP pembuangan saja,” terangnya. Meski hanya TKP pembuangan, mereka tetap melakukan perburuan pelaku. “Kami berharap masyarakat membantu kalau meliahat atau mengetahui ciri-ciri pelaku bisa melapor ke Polsek Gunung Putri,” tandasnya.(abe/b) Sumber https://m.facebook.com/photo.php?fbid=666136503444704

BNP2TKI Akan Tuntut Penganiaya TKI di Hong Kong

Erwiana Sulistyaningsih pulang ke Tanah Air dalam kondisi terluka. _______ VIVAnews - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan menuntut seorang majikan di Hong Kong bernama Law Wan Tung karena menganiaya TKI bernama Erwiana Sulistyaningsih. BNP2TKI sudah mengirim dua utusan ke sana. Erwiana Sulistyaningsih adalah warga Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ia bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Apartemen J 38F Blok 5 Beverly Garden 1, Tong Ming Street, Tesung, O Kowloon, Hong Kong. Dia diberangkatkan PT Graha Ayu Karsa, Tangerang, Banten pada 15 Mei 2013. Perempuan berusia 22 tahun itu kembali ke Tanah Air pada Kamis 9 Januari lalu dalam kondisi mengenaskan. Dia menderita luka di beberapa bagian tubuh seperti kaki, tangan, dan bokong. Erwiana bahkan harus mengenakan popok selama di pesawat dalam perjalanan ke Tanah Air. Setibanya di rumah, dia langsung dilarikan ke Rumah sakit Ama Sehat, Sragen, Jawa Tengah. BNP2TKI sempat mengutus dua orang staf untuk melihat kondisi Erwiana di rumah sakit itu dan menemui orangtuanya. "Sekaligus memberikan dana bantuan sosial untuk meringankan beban keluarga," demikian rilis BNP2TKI yang diterimaVIVAnews, Selasa 14 Januari 2014. Selanjutnya, BNP2TKI mengirimkan surat ke Konsulat Jenderal RI di Hong Kong untuk menginformasikan rencana penuntutan terhadap Law Wan Tung. KJRI telah melaporkan pula bahwa Kepolisian Hong Kong telah mendatangi dan memeriksa Law Wan Tung. Saat ini, BNP2TKI sedang menunggu laporan medis berupa visum atas dugaan kekerasan yang dialami Erwiana. Di luar itu, BNP2TKI sedang mengkorfirmasi hak-hak lain yang harus diterima Erwiana seperti Asuransi dan sebagainya, termasuk gajinya selama di Hong Kong. Sementara itu, BNP2TKI juga memperhatikan pemulihan kesehatan Erwiana karena yang bersangkutan akan dipanggil pengadilan di Hong Kong terkait gugatan pemerintah tersebut. BNP2TKI telah juga mempersiapkan keberangkatan Erwiana ke Hong Kong karena diperlukan sebagai saksi korban." © VIVA.co.id
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung